Anda di halaman 1dari 47

Status Ujian

Kedokteran Keluarga
“Asma pada Dewasa”
Oleh:
Hillery Briliani Octarina(1765050275)

Pembimbing:
dr. Tjahjo Nugroho

Penguji :

Puskesmas Pondok Kopi 1


Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga
Periode 17 juni 2019 – 20 Juli 2019
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
IDENTITAS PASIEN   KETERANGAN
Nama Tn.A  
Nama
Umur 66 tahun  
Umur
Alamat Pondok kopi 1 rt 04/rw04  
Alamat
Jenis Kelamin Laki-Laki  
Jenis Kelamin
Agama Islam  
Agama
Pendidikan SMA  
Pendidikan
Status Perkawinan Sudah Menikah  dikaruniai 4 orng anak
Status Perkawinan

Pekerjaan Pengurus Kambing  sejak 2010


Pekerjaan
Alergi Obat Disangkal  
Alergi Obat
Sistem Pembayaran BPJS  kelas III
Sistem Pembayaran
•Sesak nafas sejak 2 hari
Keluhan
Utama
yang lalu

•Batuk batuk pada malam


Keluhan
Tambahan
hari
ANAMNESIS
Pasien datang ke Puskesmas Pondok Kopi 1 dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Sesak yang
dirasakan hilang timbul dan sudah lama dirasakan pasien, semakin sesak terutama jika pasien terpapar
debu dan asap. Pasien mengeluhkan sesak nafas disertai bunyi ”ngik”. Pasien juga mengeluh batuk kering
terutama pada malam hari. Ketika pasien sesak pasien merasa susah untuk membuang nafasnya daripada
menarik nafasnya

Pasien mengatakan sesak nafas seperti ini sering dirasakan terutama pada sore ke malam saat pasien
berkeliling menggembala kambing.

Biasanya saat mengalami sesak nafas pasien mencoba meminum obat salbutamol dari puskesmas yang rutin
pasien ambil untuk persediaan, keluhan berkurang kurang lebih 2 jam setelah obat diminum. Namun
sekarang persediaan obat pasien habis. Pasien tidak pernah mencoba inhaler.

Pasien pernah mengalami sesak nafas seperti ini sebelumnya, terakhir kali keluhan
RIWAYAT PENYAKIT tersebut muncul ± 1 bulan yang lalu saat sedang mengurus kambing pada sore ke
malam hari. Pasien memiliki riwayat alergi terhadap asap dan debu. Riwayat alergi
DAHULU makanan disangkal..

RIWAYAT PENYAKIT • kakek dan ibu pasien mempunyai riwayat asma. Anak kedua pasien juga
mempunyai riwayat asma.
KELUARGA

•Pasien merupakan seorang laki-laki yang bekerja sebagai pengurus kambing. Pasien
biasanya mempunyai kebiasaan mengurus dan mengembala kambing-kambing nya
pada pagi hari dan sore hari. Pasien mengembala kambing dengan berjalan kaki di
sekitar pondok kopi dan pasien tidak pernah menggunakan masker saat
RIWAYAT KEBIASAAN menggembala kambing-kambingnya.

PASIEN
•Pasien juga memiliki kebiasaan tidak pernah menggunakan masker atau menutup
hidung ketika membersihkan rumahnya
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien merupakan pertama dari empat bersaudara. Usia pasien saat ini adalah 66 tahun dan pasien sudah
menikah. Pasien dikaruniai 4 orang anak. Saat ini pasien tinggal bersama istri dan seorang anaknya.

Posisi rumah berada di daerah yang cukup padat penduduk. Luas rumah 60m²

Rumah pasien terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur, dan 1 gudang
penyimpanan.

Sumber air di rumah pasien menggunakan air PAM, yang dipakai untuk mencuci, keperluan mandi, dan
minum air

Pencari nafkah di rumah Pasien dan anak pertama,kedua dan ketiga pasien yang selalu mengirim uang
untuk pasien tiap bulan. Penghasilan pasien  kira-kira Rp. 700.000,- per bulan. Penghasilan dari ketiga anak
pasien pasien  adalah sekitar Rp.1.500.000,- perbulan.
Kebutuhan sehari-hari pasien cukup terpenuhi dengan uang tersebut walaupun penghasilan dibawah
UMR.
Hubungan pasien dengan ayah dan ibunya cukup baik. Hubungan pasien dengan dengan tetangga sekitar
juga sangat baik
Daftar keluarga yang tinggal
serumah dengan pasien

No. Nama Usia Status Jenis kelamin Pendidikan Terakhir Pekerjaan Riwayat Penyakit

1. Tn. A 66 tahun Pasien Laki-Laki SMA Pengembala Riwayat Asma

2. Ny.S 60 tahun Istri Perempuan SMP Ibu rumah tangga Sehat

3. Tn. E 27 tahun anak Laki-Laki SMA Tidak bekerja Sehat 


GENOGRAM
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Kompos Mentis
• Keadaan umum : Tampak Sakit Ringan
• Tinggi Badan : 160 cm
• Berat Badan : 58 kg
• IMT : BB/(TB)2 = 52 / (1,51)2 = 22,65 (Normal)
Tanda Vital
• Tekanan darah : 120/85 mmHg
• Nadi : 90 x/menit
• Pernapasan : 25 x/menit
• Suhu : 36,6 c
Status Generalis
• Kepala : Normocephali, rambut berwarna hitam, distribusi rambut
merata, kuat dan tidak mudah dicabut.
• Mata : Kongjungtiva pucat (-/-), sclera ikterik (-/-), reflex cahaya langsung
(+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+), ukuran pupil isokor
(3mm/3mm), pupil ditengah, lensa (jernih/jernih), arcus senilis (-/-),
eksoftalmus (-/-)
• Telinga: Liang telinga kiri dan kanan lapang, serumen (-/-), sekret (-/-), mukosa tidak
hiperemis, membran timpani (intak/intak) dan tidak nyeri tekan pada bagian
belakang kedua telinga
• Hidung : Tidak terdapat deformitas nasi, cavum nasi (lapang/lapang), konka (eutrofi/
eutrofi), tidak hiperemis, tidak ada secret, tidak ada krusta, tidak ada deviasi septum nasi
• Tenggorokan: Uvula ditengah, arkus faring simetris, faring tidak hiperemis, tonsil
tidak
hiperemis (T1-T1), tidak ditemukan adanya ulkus, membran, pelebaran
pembuluh darah dan tumor pada mukosa tenggorokan
• Gigi dan Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak deviasi, tidak atrofi, gusi tampak
hiperemis, tidak ada karies gigi, tidak terdapat lesi pada rongga mulut
dan sekitarnya
• Leher : Trakea ditengah, kelenjar tiroid dalam batas normal
• KGB:
• Preauricular : tidak membesar kanan-kiri
• Auricular posterior : tidak membesar kanan-kiri
• Submandibular : tidak membesar kanan-kiri
• Submental : tidak membesar kanan-kiri
• Regio colli anterior : tidak membesar kanan-kiri
• Regio colli posterior : tidak membesar kanan-kiri
• Supraclavicular : tidak membesar kanan-kiri
Thoraks

Paru Jantung
• Inspeksi : Gerakan dinding dada simertris, • Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
tidak terdapat deviasi, dan retraksi sela • Palpasi : Iktus kordis teraba 2 jari dibawah aerola
iga mammae sinistra
• Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris • Perkusi :
• Perkusi : Paru kiri dan kanan (sonor/sonor) • Batas Jantung kanan : ICS 4 garis parasternal dextra
• Batas Paru hati : ICS 6 garis mid clavicula dextra • Batas Jantung kiri : ICS 5 garis midclavicula sinistra
• Batas Paru Lambung : ICS 7 garis axilaris anterior
• Auskultasi : S1>S2 pada katup mitral dan trikuspid
sinistra
• Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler paru S2>S1 pada katup aorta dan pulmonal
kanan dan kiri, Rhonki (-/-), Tidak terdapat bunyi jantung lain di luar
Wheezing (+/+) bunyi jantung 1 dan 2
Abdomen Pemeriksaan Urologi
• Inspeksi : Perut tampat datar, pusar tidak • Inspeksi : Tidak ada benjolan
menonjol, pelebaran vena (-), tidak
ada jejas, massa (-), striae (-), pada suprapubik
sikatriks (-), tidak ada kelainan kulit
• Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-),
• Palpasi : Hepar tidak teraba membesar,
limpa tidak teraba membesar, ballottement ginjal (-/-)
tidak ada nyeri tekan, defense
• Perkusi : Nyeri ketok suprapubrik(-),
muscular (-)
• Perkusi : Timpani di seluruh region abdomen, nyeri ketok CVA (-/-)
nyeri ketok(-)
• Auskultasi : Bising usus (+), 4x/menit
• Anus dan rectum : Tidak dilakukan pemeriksaan (tidak ada indikasi)
• Genitalia Tidak dilakukan pemeriksaan (tidak ada indikasi)
• Ekstremitas :
• Atas : Akral hangat, capillary refill time <2 detik, edema (-), jejas (-), tidak
ada kelainan bentuk
• Bawah : Akral hangat, capillary refill time <2 detik, edema (-), jejas (-), tidak
ada kelainan bentuk
• Pemeriksaan Penunjang :
• Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
• Usulan pemeriksaan penunjang : spirometri, eosinophil, skin prick
test.
DIAGNOSTIK HOLISTIK

ASPEK PERSONAL

Keluhan Utama : Pasien


datang ke puskesmas Kekhawatiran : Pasien Harapan pasien : Pasien
dengan keluhan sesak nafas khawatir sesaknya akan berharap keluhannya bisa
sejak 2 hari yang lalu disertai semakin parah dan semakin hilang sehingga pasien bisa
batuk terutama pada malam sering kambuh. sehat kembali
hari
Perumusan Masalah
Kesehatan Pasien

Aspek Klinis

• Diagnosis Kerja : Asma


• Diagnosis Banding : PPOK, bronkitis, gagal jantung kongestif
• Status Gizi : Normal
Perumusan Masalah
Kesehatan PasienNon Medikamentosa
Medikamentosa •Menginformasikan obat diminum sesuai Gizi
• Salbutamol tab 4mg S 3 petunjuk dokter. • Perbanyak minum air
•Menginformasikan untuk menghindari asap
dd I No. X dan debu sebisa mungkin, menggunakan putih.
• ipratropium bromida masker saat membersihkan rumah, berpergian, • Mengkonsumsi sayur dan
inhaler S 3 dd I puff p.r.n bekerja dan jika bisa membawa inhaler ketika buah setiap hari.
pasien mengalami sesak.
No.I •Membersihkan kipas angin sebulan sekali agar
tidak banyak debu yang terkumpul dikipas
angin.
•Memberikan edukasi untuk istirahat yang
cukup dan mengatur. pola makan yang cukup
dan aktivitas fisik yang cukup.

•Menginformasikan untuk menghindari faktor


pencetus.
ASPEK
ASPEK RISIKO DERAJAT
PSIKOSOSIAL
INTERNAL FUNGSIONAL
KELUARGA
Pasien memiliki risiko
untuk mendapatkan
Pasien memiliki
asma, dikarenakan
kecemasan akan kondisi
pasien memiliki alergi
sesak nafas yang
debu dan asap. Riwayat Derajat satu: Pasien bisa
dialaminya, sehingga
anggota keluarga (kakek melakukan aktivitas
tidur pasien cukup
dan ibu) memiliki riwayat sendiri tanpa
terganggu.
asma. memerlukan bantuan
Pasien memiliki orang lain.
hubungan sosial yang
baik dengan tetangga
sekitar rumahnya.
RENCANA PENATALAKSANAAN
PASIEN
Sasaran yang
No Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu diharapkan
1 Aspek Personal Evaluasi : Pasien dan 15 menit - Keluhan dan
  - Keluhan, kekhawatiran, Keluarga kekhawatiran pasien
dan harapan pasien. Pasien dapat berkurang
- Edukasi bahwa penyakit - Pasien dan keluarga
ini dapat disebabkan mengerti tentang
oleh alergen penyakit dan faktor
(debu,asap dan polusi) penyebabnya.
2 Aspek Klinis  Evaluasi : Pasien 30 menit - Didapatkan data tanda -
 Asma  Pemeriksaan tanda vital dan fisik tanda vital, keadaan
umum. fisik umum
 Terapi: - Pasien dapat
 - Salbutamol tab 4mg S 3 dd 1 No. X mengkonsumsi obat dan
 -Ipratropium bromida inhaler S 3 dd I kontrol ke dokter secara
puff p.r.n No.I rutin.
 Edukasi : - Keluhan pasien dapat
- Menginformasikan obat diminum berkurang.
sesuai petunjuk dokter
• Menginformasikan untuk
menggunakan masker atau sapu
tangan saat berpergian, bekerja dan
membersihkan rumah.
Membersihkan kipas angin sebulan
sekali agar tidak banyak debu yang
terkumpul di kipas angin
- Memberikan edukasi untuk istirahat
yang cukup dan mengatur pola
makan yang cukup dan aktivitas fisik
yang cukup.
 
3 Aspek Risiko Internal Edukasi : Pasien dan 20 menit
- Pasien memiliki risiko untuk mendapatkan asma, - Menjelaskan kepada pasien bahwa salah satu faktor keluarga pasien
dikarenakan pasien memiliki alergi debu dan asap. penyebab asma pada pasien adalah debu, asap atau
Riwayat anggota keluarga (kakek dan ibu) memiliki polutan. Menjelaskan kepada pasien bahwa
riwayat asma kebiasaan tidak memakai masker saat menurus dan
berjalan menggembala kambing kemudian jarang
membersihkan kipas angin dan rumah pasien dapat
memperburuk penyakit pasien.

4 Aspek psikososial, keluarga dan lingkungan Edukasi: Pasien dan 20 menit


- Pasien memiliki kecemasan akan kondisi sesak - Menganjurkan pasien untuk minum obat dan kontrol keluarga pasien
nafas yang dialaminya, sehingga mengganggu ke dokter secara teratur.
fikiran pasen. Pasien memiliki hubungan sosial - Tetap menjalin hubungan baik dengan anggota
yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya keluarga dan tetangga sekitar rumah.

5. Derajat fungsional pasien: Edukasi: Pasien dan 15 menit


Derajat satu: Pasien tidak memiliki keterbatasan Pasien dapat melakukan aktivitas seperti senam Keluarga pasien
beraktivitas dan masih dapat melakukannya sendiri. asma.
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek personal Aspek Risiko Internal
Pasien datang ke puskesmas dengan
keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang Aspek Klinis Pasien memiliki risiko untuk
lalu. Pasien khawatir sesak nafasnya mendapatkan asma, dikarenakan pasien
Asma, ICD 10 = J45.0
akan semakin parah dan sering kambuh. memiliki alergi debu dan asap. Riwayat
Pasien berharap keluhannya bisa hilang anggota keluarga (kakek dan ibu)
sehingga pasien bisa sehat kembali. memiliki riwayat asma.

Aspek psikososial, keluarga, dan


lingkungan Derajat Fungsional
Pasien memiliki kecemasan akan kondisi
sesak nafas yang dialaminya, sehingga Derajat satu, pasien tidak memiliki
tidur pasien cukup terganggu. Pasien keterbatasan beraktivitas dan masih
memiliki hubungan sosial yang baik dapat melakukannya sendiri
dengan tetangga sekitar rumahnya
Faktor pendukung
Faktor penghambat Rencana
terselesaikannya
terselesaikannya penatalaksanaan
masalah kesehatan
masalah pasien: pasien selanjutnya :
pasien:
Pasien mengikuti anjuran dokter untuk
mengkonsumsi obat secara teratur Memonitor gaya hidup dan kebiasaan
dan memeriksakan kesehatannya pribadi pasien.
secara rutin
Pasien mau mengikuti anjuran dokter Kurangnya pengetahuan pasien dan
untuk menggunakan sapu tangan atau keluarga mengenai penyakitnya Memonitor perkembangan penyakit
masker ketika pasien berjalan atau pasien.
bekerja mengembala kambingnya.
Kondisi rumah yang tidak rapih dan
Pasien dan keluarga pasien juga Memberikan edukasi kepada pasien
kurang bersih.
menyetujui untuk membersihkan bahwa keadaan akan semakin
kipas angin sebulan sekali dan membaik bila pasien mengikuti saran
membersihkan rumah dua hari sekali Kondisi rumah pasien yang terletak yang telah diberikan.
agar tidak ada debu yang terkumpul di pada tempat padat penduduk dan
kipas angin dan rumah pasien. sering di lewati kendaraan.
Pasien mengikuti anjuran dokter untuk Memberi informasi mengenai
istirahat yang cukup dan mengatur tatalaksana sederhana penyakit
pola makan yang cukup dan aktivitas tersebut
fisik yang cukup.
Progress Pasien
Pertemuan
pertama Home Visit 1 Home Visit 2
(01 Juli 2019) (03 Juli 2019) (05 Juli 2019)
(Puskesmas)
  Home Visit ke-1 Home Visit ke-2
Anamnesis dan Pemeriksaan Sesak nafas sudah berkurang. Sudah tidak mengalami sesak nafas
   
Fisik Keadaan Umum : tampak sakit ringan Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran: Compos mentis Kesadaran: Compos mentis

Tekanan Darah : 120/80mmHg Tekanan darah :110/80mmHg


Nadi : 87x/menit Nadi : 90 x/menit
Pernapasan : 22x/menit Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 c  Suhu : 36,4°C 

Status generalis : dalam batas normal Status generalis : dalam batas normal
Home visit ke-1 Home visist ke-2

• Edukasi mengenai asma (penyebab, gejala • Menginformasikan keluarga pasien


klinis, tatalaksana, dan pencegahan). Edukasi menyediakan obat asma untuk
dilakukan pada pasien dan keluarganya mengantisipasi apabila terjadi kekambuhan
• Edukasi mengenai cara mengkonsumsi obat atau segera ke puskesmas terdekat untuk
yang diberikan dan agar pasien mendapatkan pertolongan. Edukasi
mengkonsumsi obat yang diberikan sampai mengenai pentingnya pola hidup bersih dan
Terapi habis dan setelah habis kontrol ke sehat.
puskesmas • Edukasi mengenai rumah sehat kepada
• Edukasi agar pasien menggunakan masker pasien dan keluarga.
saat bepergian atau bekerja di luar rumah. • Edukasi untuk saling mendukung dan
menggunakan masker saat membersihkan memahami satu sama lainnya dengan
rumah, membersihkan kipas angin sebulan menjalin komunikasi yang baik antara pasien
sekali agar tidak banyak debu yang dan keluarga.
terkumpul di kipas angin, membersihkan • Menghimbau keluarga pasien untuk
rumah 2 hari sekali, dan dan mengkonsumsi mengingatkan pasien agar meminum obat
makanan yang bergizi seimbang, rutin dan kontrol secara rutin.
olahraga terutama olahraga seperti senm • Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk
asma, dan istirahat yang cukup. menjaga pola makan.
ANALISA LINGKUNGAN
Berdasarkan kriteria rumah sehat, rumah pasien tidak memenuhi kriteria
rumah sehat.
• Atap rumah terbuat dari asbes dan langit – langit • Pencahayan pada rumah pasien baik,
terbuat dari triplek.
sehingga dapat jelas untuk membaca
normal. Sinar matahari juga
• Dinding ruangan terbuat dari batu bata dan
semen, lantai terbuat dari keramik dan luas rumah
60 m2 yang dihuni oleh 3 orang yaitu pasien, istri • Sumber air pasien adalah air PAM.
pasien, dan anak pasien.

• Ventilasi pada bagian depan rumah pasien • Pasien setiap hari membuang
terdapat 1 pintu yang dapat dibuka setiap saat sampahnya ke tong sampah milik
sehingga sirkulasi udara cukup baik, sedangkan
dan pada bagian belakang rumah terdapat 1 pintu sendiri di rumah pasien yang kedap
dan tidak ada jendela. Terdapat 2 jendela pada air namun tidak tertutup. Sampah
ruang tamu, 1 jendela yang berada di ruang tamu diambil tidak setiap hari oleh
dan 1 jendela yng menembus kamar anak
pasien.dan dan terdapat ventilasi pada ruang petugas sampah.
tamu.
PENENTUAN KEBUTUHAN
KALORI
• Mengukur tinggi badan (cm)
• TB pasien = 160 cm
• Mengukur berat badan (kg)
• BB pasien = 58 kg
• Menghitung berat badan ideal (BBI)
• BBI = 90% (TB-100)  90% (160-100)  54 kgBB
• Menghitung kebutuhan kalori basal (KKB)
• Wanita : BBI x 25 kal/kgBB
• Pria : BBI x 30 kal/kgBB
• Kalori basal pasien  54 kgBB x 30 kal/kgBB = 1.620 kal
• Menghitung Kalori penyesuaian
• Aktifitas Fisik : Sedang ditambah : 20% x KKB (1.620kal) = 324 kal
• TOTAL KEBUTUHAN KALORI PASIEN PERHARI :
• = 1.620 kal + 324 kal = 1944 kal
TOTAL KEBUTUHAN KALORI PASIEN PERHARI :
= 1147.5 kal + 229.5kal = 1377 kal
Sehingga kebutuhan setiap zat gizi perhari:
Karbohidrat (60% - 70%)
70% x 1944 kal = 1.360 kal
1.360 kal/ 4 kal/gr = 340 gr/hari
Protein (10% - 15%)
10% x 1944 kal = 194.4 kal
194.4 kal/ 4 kal/gr = 48.6 gr/hari
Lemak (20% - 25%)
20% x 1944 kal = 388.8 kal
388.8 kal/ 9 kal/gr = 43.2 gr/hari
Cairan :
Cairan yang dibutuhkan : 30 cc/kgBB x 58 kg = 1740 cc/hari
Bahan Makanan URT Berat (g) Hidrat Arang (g) Protein (g) Lemak (g) Kalori

Pagi: (07.00)
Nasi putih ¾ gelas 100 40 4 175
Ayam goreng 1 potong 100 11 21 14 260
Bayam - - 10 3   50
Pisang 1 bh sdg 75 10   40
Snack: (09.30)

Singkong 2 bh sdg 100 38 160


             
Siang: (12.30)
Nasil putih ¾ gelas 100 40 4 175
Ikan tongkol 1 potong 100 2 9 11 200
Kentang goreng 1 bj bsr 100 21 1 8 156
             
Pepaya 2 bh sdg 200 27 110
Snack: (15.30)
Biskuit 2 buah 20 16 1   70
Susu kental tawar ½ gelas 50 9 8 7 110

Malam: (18.30)
Nasi putih 3/4 gls 100 40 4 175
     
 
Telur ayam kampung (dadar)      
   
  1butir 25 7 98
1 6
Minyak      
 
10 5 25
Bayam 10 1 50
Snack : (20.00)
      44 2   106
Roti 2 bh sdg 20        
TOTAL 319 64 52 1960
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

FUNGSI HOLISTIK

Fungsi Biologis
• Keluarga pasien merupakan Nuclear Family yang terdiri dari 6 orang.
Pasien adalah Tn. A, usia 66 tahun. Pasien tinggal bersama dengan
Istrinya Ny. S usia 60 tahun, dan anak terakhirnya Tn.E 27 tahun.

Fungsi Psikologis
• Hubungan pasien dengan keluarga pasien terjalin dengan baik dan
harmonis. Keluarga saling mengerti dan mendukung satu sama lain.
Fungsi Sosial
• Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga pasien hanya sebagai anggota masyarakat biasa, tidak
memiliki kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat. Dalam kehidupan sosial pasien dan
keluarganya mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar,dan cukup aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan

Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


• Penghasilan pasien dan penghasilan ketiga anak pasien dibawah UMR tetapi menyatakan
bahwan penghasilan tersebut mencukupi kebutuhan keluarganya. pasien sendiri masih bekerja
sebagai penggembala kambing milik orang lain dan mendapat upah Rp. 700.000,-/bulan
sedangkan anak pertama,kedua dan ketiga pasien sudah menikah dan selalu memberikan
pasien uang sebanyak Rp.500.000,-/orang atau Rp. 1.500.000,- jika dijumlahkan.

 Kesimpulan:
Dari poin pertama sampai poin ketiga dapat disimpulkan bahwa fungsi holistik keluarga pasien memiliki
fungsi biologis,psikologis,sosial, yang cukup baik. Namun pada poin terakhir, fungsi ekonomi pendapatan
pasien di bawah upah minimum regional yang ditetapkan oleh pemerintah.
FUNGSI FISIOLOGI
Tn.A (Pasien) Ny.S (Istri Pasien)

  APGAR terhadap keluarga Sering/Selalu Kadang-kadang Jarang/Tidak   APGAR terhadap keluarga Sering/Selalu Kadang-kadang Jarang/Tidak

Saya puas bahwa saya dapat Saya puas bahwa saya dapat
A kembali ke keluarga saya bila √     A kembali ke keluarga saya bila √    
saya menghadapi masalah saya menghadapi masalah

Saya puas dengan cara keluarga


Saya puas dengan cara keluarga
P saya membahas dan membagi √    
P saya membahas dan membagi √    
masalah dengan saya
masalah dengan saya

Saya puas dengan cara keluarga


Saya puas dengan cara keluarga
saya menerima dan mendukung
saya menerima dan
G keinginan saya untuk melakukan √    
G mendukung keinginan saya √    
kegiatan baru atau arah hidup
untuk melakukan kegiatan baru
yang baru
atau arah hidup yang baru

Saya puas dengan cara keluarga


Saya puas dengan cara keluarga
saya mengekspresikan kasih
saya mengekspresikan kasih
A sayangnya dan merespon emosi √    
A sayangnya dan merespon emosi √    
saya seperti kemarahan,
saya seperti kemarahan,
perhatian, dll
perhatian, dll

Saya puas dengan cara keluarga


Saya puas dengan cara keluarga
R saya dan saya membagi waktu √    
R saya dan saya membagi waktu √    
bersama-sama
bersama-sama
Tn. E (Anak Pasien)
  APGAR terhadap keluarga Sering/Selalu Kadang-kadang Jarang/Tidak

Saya puas bahwa saya dapat


 √
A kembali ke keluarga saya bila  
saya menghadapi masalah

Saya puas dengan cara keluarga


 √
P saya membahas dan membagi  
masalah dengan saya
Keterangan:
Saya puas dengan cara keluarga
saya menerima dan mendukung
Nilai <3 : Disfungsi keluarga tinggi
G keinginan saya untuk melakukan

    Nilai 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
kegiatan baru atau arah hidup
yang baru
Nilai 7-10: Tidak ada disfungsi

Saya puas dengan cara keluarga


saya mengekspresikan kasih
A sayangnya dan merespon emosi √    
saya seperti kemarahan,
perhatian, dll

Saya puas dengan cara keluarga


R saya dan saya membagi waktu √    
bersama-sama
FUNGSI PATOLOGI
Sumber Patologis Ket
Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungannya  
Culture Kepuasaan atau kebanggaan terhadap budaya  
Religious Pemahaman terhadap ajaran agama cukup demikian juga dalam  
ketaatan dalam beribadah
Economic Penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan tetapi  
masih dibawah UMR
Educational Tingkat pendidikan dan pengetahuan kurang baik, pasien lulusan  
SMA, Istri pasien lulusan SMP dan semua anak pasien lulusan SMA.
Medical Keluarga ini sadar bahwa kesehatan merupakan hal penting yang  
harus dijaga. Saat ini pasien dan keluarga memiliki BPJS untuk
memenuhi masalah kesehatan.

Kesimpulan : Keluarga Pasien mempunyai fungsi patologis dalam hal ekonomi dan edukasi.
FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT
ASPEK
NO KRITERIA NILAI BOBOT
PENILAIAN
I KOMPONEN RUMAH 31
a. Tidak ada 0  
1. Langit-langit b. Ada, kotor sulit di bersihkan dan rawan kecelakaan 1  
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 62
a. Bukan tembok(terbuat dari anyaman bamboo/ilalang) 1  
2. Dinding b.Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu yang tidak di plester/papan yang tidak kedap air 2  
c. Permanen (tembok/pasangan bata atau batu yang di plester/papan kedap air) 3 93
- Tanah 0  
3. Lantai b.   Papan/anyaman bamboo dekat dengan tanah/plester yang retak/berdebu 1  
c. Diplester /ubun/keramik/papan(rumah panggung) 2 62
a.    Tidak ada 0 0 
4. Jendela kamar tidur
b.    Ada 1
a.    Tidak ada 0  
5. Jendela ruang keluarga
b.   Ada 1 31
a.    Tidak ada 0  
6 Ventilasi b. Ada, luas ventilasi permanent < 10% dari luas lantai 1 31
c.    Ada, luas ventilasi permanent > 10% dari luas lantai 2
a.    Tidak ada 0 0
b.   Ada, luas ventilasi permanent < 10% dari luas dapur 1  
7. Lubang asap dapur
- Ada, luas ventilasi permanent > 10% dari luas dapur
2  
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhauster fan ada peralatan lain yang sejenis
a.    Tidak terang, tidak dapat digunakan untuk membaca 0  
8. Pencahayaan b.  Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca normal 1
c.    Terang dan tidak silau, sehingga dapat digunakan untuk membaca dengan normal 2  62
II SARANA SANITASI 25
a.    Tidak ada 0  
Sarana Air Bersih b.   Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 1  
1. (SGL/SPT/PP c.    Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2 50
/KU/PAH) d.   Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 3  
e.    Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat 4  
a.    Tidak ada 0  
b.   Ada, bukan leher angsa, tidak tutup, disalurkan ke sungai/kolam 1  
Jamban(sarana
2 c.    Ada, bukan leher angsa dan ditutup (leher angsa), disalurkan ke sungai/kolam 2  
pembuangan kotoran)
d.   Ada, bukan leher angsa ada tutup, septictank 3  
e.    Ada, leher angsa, septictank 4 100
a.    Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah 0  
b.   Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak dengan sumber air <10m) 1  
Sarana Pembuangan Air c.    Ada, disalurkan ke selokan terbuka 2 50
3
Limbah (SPAL) d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak dengan sumber air
3  
>10m)
e.   Ada, dialirkan ke selokan tertutup (selokan kota) untuk diolah lebih lanjut 4  
a.    Tidak ada 0  
Sarana Pembuangan b.  Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak tertutup 1  
4
Sampah (tempat sampah) c.    Ada, kedap air dan tidak tertutup 2 50
d.   Ada, kedap air dan tertutup 3  
44
PERILAKU PENGHUNI
III
a.    Tidak pernah dibuka 0 0
1 Membuka jendela kamar b.   Kadang-kadang 1  
c.    Setiap hari dibuka 2  
a.    Tidak pernah dibuka 0  
2 Membuka jendela ruang keluarga b.   Kadang-kadang 1 44
c.    Setiap hari dibuka 2  
a.    Tidak pernah 0  
3 Membersihkan halaman rumah b.   Kadang-kadang 1 44 
c.    Setiap hari 2
a.   Dibuang ke sungai/kebun/kolam
0  
sembarangan
4 Membuang tinja bayi dan balita ke jamban
b.   Kadang-kadang ke jamban 1  
c.    Setiap hari dibuang ke jamban 2 88
a.    Dibuang ke sungai/kebun/kolam
0  
sembarangan
5 Membuang sampah pada tempat sampah
b.   Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1  
c.    Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2 88
TOTAL HASIL PENILAIAN   855

Keterangan
Nilai x Bobot
Rumah sehat = 1068 – 1200
Rumah tidak sehat = < 1068
DENAH RUMAH
KAMAR MANDI
DAPUR

GUDANG

KAMAR PASIEN
DAN ISTRI
RUANG TAMU PASIEN

KAMAR ANAK
PASIEN
RUANG KELUARGA

TERAS RUMAH
FOTO DOKUMENTASI

Gambar 1.1 Foto bersama TN.A (Pasien)


Gambar 1.2 Foto tampak depan Rumah
Gambar 1.3 Foto dapur

Gambar 1.4 Foto kamar mandi


• Gambar 1.5 Foto kamar pasien • Gambar 1.6 Foto gudanng pasien
Gambar 1.7 foto tampak langit-langit rumah
pasien

Anda mungkin juga menyukai