Anda di halaman 1dari 3

Jenis Kegiatan : 

 BEDAH

Dokter Pendamping      :  dr Moh Saifur Rohman

Judul Lap. Kegiatan      :  Ny. JJ/50 tahun dengan Calculus Cholesystitis

NARA SUMBER

  Staf Medik Spesialis

PESERTA HADIR

  Staf Medik Spesialis

  Peserta PIDI

SUBJEKCTIVE (S)

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perutnya terutama di perut kanan atas dan ulu hati. Nyeri tersebut sudah

berlangsung sekitar ± 1 minggu, muncul terutama saat pasien makan. Nyeri terasa menjalar sampai ke punggung belakang

dan pundak, hilang timbul namun lama-kelamaan makin sering muncul. Pasien juga mengeluh demam ± 1 minggu disertai

pusing dan mual yang menyebabkan nafsu makan pasien berkurang.

Pasien sudah dirawat di faskes primer selama 3 hari tetapi tidak ada perubahan, sehingga pasien dirujuk ke RS Cideres dan

sampai di IGD tanggal 24 April 2022

OBJECTIVE (O)

Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis (GCS 4-5-6)

Tanda Vital : TD : 119/70 mmHg

N : 113 x/mnt

RR : 24 x/mnt

T : 38,8 °C

Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan : 153 cm

Paru

Inspeksi : simetris

Palpasi : fremitus raba (+) normal

Perkusi : sonor +/+

Auskultasi : RH (-/-), WH (-/-)

Abdomen

Inspeksi : flat ,

Palpasi : Nyeri tekan ( + )

Murphy sign (+)

Periumbilical echymosis (-)

Flank echymosis (-)

Perkusi : shifting dulness (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ektremitas

Superior : akral hangat +/+, edema -/-

Inferior : akral hangat +/+, edema -/-

Kolesterol total (rujukan): 274 mg/dL

ASSESSMENT (A)

Kolik abdomen susp kolesistitis akut

PLAN (P)

P/

IVFD RL 20 tpm
Pantoprazol 1x40 mg iv

Ceftriaxone 2x1 gr iv

Paracetamol 3x500 mg po

Rencana selanjutnya

Pemeriksaan laboratorium (darah rutin, kimia klinik, swab antigen, rontgen thorax)

Konsul ke bagian Bedah

ABSTRAKSI LAPORAN

Kolesistitis merupakan inflamasi pada kandung empedu yang sering kali disebabkan oleh batu empedu (kolelitiasis). Etiologi

dari kolesistitis mayoritas (90-95%) adalah batu empedu atau kolelitiasis. Menurut studi Framingham yang mengikuti subjek

penelitian berusia 30-59 tahun selama 10 tahun, didapatkan bahwa pasien paling banyak mendapat kolelitiasis di rentang

usia 55-62 tahun, dengan prevalensi pada wanita 2 kali lipat lebih banyak dibanding pria, serta lebih banyak ditemukan

pada populasi obesitas. Dilaporkan juga bahwa pasien dengan jumlah paritas tinggi lebih memiliki risiko untuk kolesistitis

dan menjalani cholecystectomy. Penatalaksanaan kolesistitis meliputi penanganan infeksi, pembedahan, dan terapi suportif.

Penanganan dari kolesistitis bergantung pada tingkat keparahan penyakit.

KATA KUNCI

Kolesistitis, Kolesterol, Murphy sign

Anda mungkin juga menyukai