1 Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsep sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir(Yulianti,2014).
Menurut federasi Obstetri Ginekologi Internasional , kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester.
Trimester I berlangsung dalam 12 minggu, trimester II 15 minggu (minggu ke-13
hingga ke-27), dan trimester III 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Prawiroharjo,2014).
2.1.2 Etiologi Kehamilan
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek menurut (Cuningham 2014)
berikut yaitu:
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nucleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
chromosome radiate.
b. Spermatoza
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopi.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium .
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
2.1.3 Patofisiologis
Beberapa tahapan dari proses fisiologis kehamilan yaitu dimulai dari konsepsi,
pembelahan, perkembangan awal embrio dan implantasi hingga berkembang menjadi
janin(Cuningham, 2014).
1. Konsepsi
Konsepsi atau fertilisasi adalah suatu proses pertemuan inti ovum dengan
inti spermatozoa yang kemudian membentuk zigot.Konsepsi berlangsung di pars
ampularis tuba uterine (1/3 bagian luar). Ovum setiap dibuahi setelah 12 jam dan
hidup selama 48 jam. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (senggama/
coitus), dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina
wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel-sel sperma ke dalam saluran
reproduksi wanita. Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi, maka ada
kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan
sel telur wanita yang baru dikeluerkan pada saat ovulasi. Spermatozoa bergerak
cepat dari vagina kedalam rahim, masuk kedalam tuba.gerakan ini mungkin
dipengaruhi juga oleh pranan kontraksi myometrium dan dinding tuba yang juga
terjadi saat senggama(Cuningham,2014).
2. Pembelahan atau perkembangan awal embrio
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitisis sampai beberapa kali.Sel-
sel yang di hasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran
induknya, disebut blastomer. Sesudah 3-4 kali pembelahan : zigot memasuki
tingkat 16 sel, disebut stadium morula (kira-kira pada hari ke-3 sampai hari ke-4
pasca fertilisasi). Merula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel-sel di sebelah
dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan-jaringan embrio sampai janin) dan
outer cell mass (lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh menjadi
trophoblast sampai plasenta). Kira-kira pada hari ke-5 sampai ke-6 dirongga sela-
sela iner cell mass merembes cairan menembus zona pellucida, membentuk ruang
antar sell. Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar
massa zigot membentuk rongga belastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di
salah satu sisi, tetap berbatasan dengan lapisan sel luar.Pada stadium ini xzigot di
sebut berada dalam stadium blastula atau pembentukan belastokista. Kemudian di
sebut sebagai trofroblas (Cuningham, 2014)
3. Implantasi
Pada akhir minggu peertama (hari ke-5 sampai hgari ke-7) zigot mencapai
cavum uteri.Pada saat itu uteris sedang berada dalam pase sekresi lendir di bawah
pengaruh progesterone dari korpus ruteum yang masih aktif. Sewhingga lapisan
endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara
kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif.kontak antara zigot stdium
blastokista dengan dinding rahim pasda keadaan tersebut akan mencetuskan
berbagai reaksi seluler, sehingga sel-sel trofloblas zigot tersebut dapat menempel
dan mengadakan infilttrasi pada lapisan epitel endommetrium uteerus ( terjadi
impantasi ). Setelah implantasi, sel-sel trofoblas yang tertanam di dalam
endometrium terus berkembang, membentuk jaringan bersama dengan system
pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi
sebagai sumber nutrisi oksigennasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh
menjadi janin(Cuningham, 2014).
8. Sistem Urinaria
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul menyebabkan
penekanan uterus pada vesica urinaria. Keluhan sering berkemih pun dapat muncul
kembali. Selain itu, terjadi peningkatan sirkulasi darah di ginjal yang kemudian
berpengaruh pada peningkatan laju filtrasi glomerulus dan renal plasma flow
sehingga timbul gejala poliuria. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan
vitamin yang larut air lebih banyak (Yulianti,2014).
9. Sistem Muskuloskeletal
Akibar pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita hamil memiliki
bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca, sacrococcigis, dan pubis
akan meningkat mobilitasnya diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas
tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap pada wanita hamil dan
menimbulkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung
(Yulianti,2014).
10. Sistem Pencernaan
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas otot polos pada
organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung. Akibatnya, tonus sphincter
esofagus bagian bawah menurun dan dapat menyebabkan refluks dari lambung ke
esofagus sehingga menimbulkan keluhan seperti heartburn. Penurunan motilitas
usus juga memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat muncul juga
keluhan seperti konstipasi. Sedangkan mual dapat terjadi akibat penurunan asam
lambung (Yulianti,2014).
11. Perubahan Hormonal Selama Kehamilan
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan terutama meliputi perubahan
konsentrasi hormon seks yaitu progesteron dan estrogen. Pada awal kehamilan,
terjadi peningkatan hormon hCG dari sel-sel trofoblas. Juga terdapat perubahan dari
korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum yang memproduksi estrogen dan
progesteron. Pada pertengahan trimester satu, produksi hCG menurun, fungsi
korpus luteum gravidarum untuk menghasilkan estrogen dan progesteron pun
digantikan oleh plasenta. Pada trimester dua dan tiga, produksi estrogen dan
progesteron terus megalami peningkatan hingga mencapai puncaknya pada akhir
trimester tiga. Kadar puncak progesteron dapat mencapai 400 µg/hari dan estrogen
20µg/hari (Yulianti,2014).
Estrogen dan progesteron memiliki peran penting yang mempengaruhi sistem organ
termasuk rongga mulut. Reseptor bagi estrogen dan progesteron dapat ditemukan
pada jaringan periodontal. Maka dari itu, ketidak seimbangan hormonal juga dapat
berperan dalam patogenesis penyakit periodontal. Peningkatan hormon seks steroid
dapat mempengaruhi vaskularisasi gingiva, mikrobiota subgingiva, sel spesifik
periodontal, dan sistem imun lokal selama kehamilan. Beberapa perubahan klinis
dan mikrobiologis pada jaringan periodontal :
a. Peningkatan kerentanan terjadinya gingivitis dan peningkatan kedalaman saku
periodontal.
b. Peningkatan kerentanan terjadinya infeksi.
c. Penurunan kemotaksis neutrofil dan penekanan produksi antibodi.
d. Peningkatan sejumlah patogen periodontal (khususnya Porphyromonas
gingivalis).
e. Peningkatan sintesis PGE2 (Yulianti,2014).
Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil Trimester III
1. Sakit punggung
Sakit pada punggung, karena meningkatnya berat badan bayi dalam kandungan.
Cara mengatasi:
a. Pakailah sepatu tumit rendah
b. Hindari mengangkat benda yang berat
c. Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak
d. Minta pertolongan untuk melakukan pekerjaan rumah sehingga tak perlu
membungkuk terlalu sering
e. Pakailah kasur yang nyaman.
2. Payudara
Keluarnya cairan dan payudara yaitu colustrum adalab makanan bayi
pertamayang kaya akan protein.
3. Konstipasi
Karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormon
progesterone
Cara mengatasi:
a. Makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak
b. Olahraga.
4. Pernafasan
a. Pada kehamilan 33-36 ibu hamil akan merasa susah bemafas penyebabnya
tekanan bayl yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.
b. Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3
minggu sebelum persalinan pada ibti yang pertama kali hamil maka anda
akan merasa lega dan bemafas lebih mudah.
c. Rasa terbakar didada (heart bum) biasanya juga ikut hilang. Karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu.
5. Seringkencing
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandung kencing anda.
6. Masalah tidur
Gerakan janin terutama di malam han akan membuat sulit untuk dapat tidur
nyenyak.
Cara mengatasi:
a. Posisi posisi tidur yang nyamari. (Prawirohardjo, 2014).