Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS HIPERTENSI, DIABETES

DAN DISLIPIDEMIA
KELOMPOK 7
Ketua : Kevin Christofer f ( 2243700097)
 
Dewi Novianti ( 2243700094) Ricky Febri Maulana ( 2243700164)
   
Ratna ( 2243700149) Siti Rohmah ( 2243700166)
 
 
Sefti Wahyuni ( 2243700168)
   
Kasus Hipertensi, Diabetes dan Dislipidemia
Seorang pasien Wanita berusia 60 tahun dengan Pemerikasaan Vital Sign
tinggi badan 160 cm dan berat badan 65 kg dirawat Tekanan Darah : 160/90 mmHg
di rumah sakit karena nyeri dan luka pada kaki yang
tidak kunjung sembuh. T (suhu) : 37,8 C
Nadi : 85/menit
Riwayat Penyakit Sebelumnya: Hipertensi sejak
10 tahun yang lalu dan Pernafasan : 22/menit
hiperkolesterolemia/dyslipidemia sejak 10 tahun Pemeriksaan Laboratorium
yang lalu serta DM sejak 7 tahun yang lalu.
Leukosit : 18.000/mm3
Riwayat Penyakit Sekarang: Adanya luka pada HB : 11 mg/dl
bagian kaki yang tidak kunjung sembuh.
K+ : 4,3 meq/L
Riwayat Penyakit Keluarga: Ayah meninggal Na+: 140 meq/L
karena stroke, ibu meninggal karena komplikasi
DM. LDL : 150 mg/dl
Total Kolesterol : 250 mg/dl
Obat yang sedang digunakan, Captopril 12,5 mg 2
kali sehari, Metformin 500 mg 2 kali sehari, Trigliserida : 170 mg/dl
Simvastatin 20 mg 1 kali sehari. HDL : 55 mg/dl
GDS : 250 mg/dl
Hipertensi
Etiologi
Hipertensi primer, Hipertensi yang disebabkan faktor genetic dan lingkungan
 Hipertensi sekunder, Hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain
(penyakit ginjal dan kelainan saraf pusat
Patofisologi
Dimulai dengan atherosclerosis, gangguan struktur anatomi pembuluh darah perifer
yang berlanjut dengan kekuatan pembuluh darah. Kekuatan pembuluh darah disertai
dengan penyempitan dan kemungkinan pembesaran plaque yang menghambat
gangguan peredaran darah perifer. Kekakuan dan kelambanan aliran darah
menyebabkan beban jantung yang memberikan gambaran peningkatan tekanan darah
dalam system sirkulasi.
Diabetes
Etiologi
Etiologi atau penyebab Diabetes Melitus (DM) adalah yaitu genetik atau faktor keturunan, yang
mana penderita Diabetes Melitus yang sudah dewasa lebih dari 50% berasal dari keluarga yang
menderita Diabetes Melitus dengan begitu dapat dikatakan bahwa Diabetes Melitus cenderung
diturunkan, bukan ditularkan.
Faktor lainnya yaitu nutrisi, nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan faktor risiko pertama
yang diketahui menyebabkan Diabetes Melitus, semakin lama dan berat obesitas akibat nutrisi
berlebihan, semakin besar kemungkinan terjangkitnya Diabetes Melitus (dr Prapti dan Tim Lentera,
2003). Sering mengalami stress dan kecanduan merokok juga merupakan faktor penyebab Diabetes
Melitus.
Patofisiologi
Penurunan sekresi insulin akibat autoantibodi yang merusak sel-sel pada pangkreas (wayan ardana
putra, K.N 2015, Pilar penatalaksanaan DM tipe 2
Dislipidemia
Etiologi
Faktor resiko terjadinya dislipidemia termasuk diantaranya diet, stress, tidak aktif secara
fisik dan merokok
Patofisologi
Patofisiologi terjadinya dislipidemia
 berkaitan dengan metabolisme lipid di dalam tubuh. Secara umum, lemak di dalam
darah di metabolisme di hati. Asupan lemak berlebih menyebabkan terjadinya gangguan
proses metabolisme kolesterol yang berujung pada penumpukan kolesterol di hati, dari
kasus diatas dapat dilihat nilai laboratorium LDL, Kolesterol diatas batas normal.
Indikasi , ESO dan Mekanisme Kerja Obat
Perbedaan nilai hasil lab
Pemeriksaan Hasil Batas Normal KETERANGAN
Leukosit 18.000/mm3 5000-10.000 /mm3 Tidak Normal
      Leukosit Tinggi karena adanya
  Infeksi
 

HB 11 mg/dl 13-17 mg/dl Tidak Normal


Hb Rendah
 
LDL 150 mg/dl < 100 mg/dl Ldl tinggi karena pasien
  hiperkolestrolemia

Total Kolesterol 250 mg/dl < 200 mg/dl Tidak normal total kolestrol tinggi

Trigliserida 170 mg/dl ≤150 mg/dl Tidak Normal Trigliserida tinggi


karena pasien hiperkolestrolemia

GDS 250 mg/dl 70-200 mg/dl Tidak Normal


GDS Tinggi karena pasien diabetes
melitus
S-O-A-P
S-O-A-P (Subjective, objective, assessment and planning) untuk kasus diatas:

1. Subjective
 Pasien wanita : 60 tahun
 Tinggi Badan : 160 cm
 Berat badan : 65 kg
 Pemeriksaan vital sign :
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
T (suhu) : 37,8 C
Nadi : 85/menit
Pernafasan : 22/menit
Riwayat Penyakit Sebelumnya: Hipertensi sejak 10 tahun dan hiperkolesterolemia/dyslipidemia sejak 10 tahun, serta
DM sejak 7 tahun
Riwayat Penyakit Sekarang: Luka pada bagian kaki yang tidak kunjung sembuh.
Riwayat Penyakit Keluarga: Ayah meninggal karena stroke, ibu meninggal karena komplikasi DM.
Riwayat Pengobatan: Captopril 12,5 mg 2 kali sehari, Metformin 500 mg 2 kali sehari, Simvastatin 20 mg 1 kali
sehari.
Objective

Nilai Laboratorium Nilai Laboratorium Pasien

Leukosit 18.000/Mm3

Hb 11 Mg/Dl

K+ 4,3 Meq/L

Na+ 140 Meq

Ldl 150 Mg/Dl

Total Kolesterol 250 Mg/Dl

Trigliserida 170 Mg/Dl

Hdl 55 Mg/Dl

Gds 250 Mg/Dl


Problem Medik Terapi Assesment Planning
DM Metformin 500mg 2 x 1 Efek terapi obat tidak optimal dan dosis Dosis terlalu rendah, untuk mendapatkan efek terapi obat yang
terlalu rendah karena penggunaan optimal maka cara penggunaan obat metformin 500mg seharusnya
metformin yang hanya diminum 2 x 3 x sehari 1 tablet menurunkan gula darah pasien, obat metformin
sehari 1 tablet yang artinya dosis efektif digunakan saat bersamaan dengan makan, metformin
perharinya hanya 1000 mg dan adalah pilihan utama untuk pasien DM.
seharusnya diminum 3 x sehari 1 tablet
dimana dosis perharinya Metformin
1500mg/hari

Hipertensi Captopril 12,5 mg 2 x 1 Pemilihan obat kurang tepat karena Captopril diganti dengan amlodipine 10 mg diminum 1 x sehari 1
captopril memiliki efek samping batuk tablet pada pagi hari (Wijaya, dkk. 2013) efektifitas penggunaan
sedangkan dalam kasus ini pasiennya captopril dalam penanga
adalah geriatric, sehingga obat diganti
dengan amlodipine 10 mg

Dyslipidemia Simvastatin 20 mg 1 x 1  tepat sesuai indikasi Untuk obat Simvastatin sudah tepat untuk mengatasi kolesterol
pasien (obat ukai. 2021)

Vitamin -   Diberikan vitamin Neuropatik diminum 1 x sehari 1 tablet pada


pagi hari

Antibiotik Ceftriaxone 1 hingga 2 g IV  resiko untuk infeksi polimikrobial Diberikan antibiotic Metronidazole 500 mg diminum 3 x sehari 1
sekali sehari ditambah (mikroba yang menyebabkan penyakit 5- tablet. (Diana. 2022. farmasi klinik. Jakarta : UTA45)
klindamisin 600 hingga 900 10 jenis bakteri)
mg IV atau peroral 3x
perhari atau metronidazole
(flagy) 500mg IV atu
peroral 3kali perhari
Terapi Non farmakologi:
-Perubahan life style
-Hindari makanan dan minuman yang banyak
mengandung gula dan garam.
-Rutin berolahraga
Konseling
Terkait Pasien
 Tanyakan nama, alamat, dan umur
 Tanyakan keluarga dengan siapa pasien tinggal
 Tanyakan apakah pasien tau tentang penyakitnya, sudah berapa parah penyakitnya
 Tanyakan sudah berapa lama pasien menderita penyakit? Apa yang dirasakan sejak menderita penyakit.
 

Terkiat Terapi non farmakologi


 Kurangi konsumsi glukosa, garam, dan lemak
 Ganti Gula dengan gula rendah kalori
 Makanlah makanan yang sehat
 Perbanyak minum air bersih
 Kurangi konsumsi karbohidrat atau ganti dengan beras merah
 
Terkait Terapi Farmakologi

 Menanyakan apakah pasien tahu obat-obat apa yang diberikan oleh dokter? Jika pasien tidak tau maka lakukan
penjelasan masing-masing obat, mengenai nama obat, kegunaannya, cara pemakaiannya
 Menanyakan apakah pasien selama terapi dengan obat obat ini teratur meminum obatnya?
 

 Captopril 12,5 mg, merupakan obat yang membantu menurunkan tekanan darah. Dan memiliki efek samping batuk
dan ruam kulit. Digunakan 2 kali sehari tiap 12 jam. Jika diminum pagi hari jam 7 maka diminum lagi jam
7 malam.Penggunaanya setelah makan.
 Metformin 500 mg merupakan obat yang membantu untuk menurunkan kadar gula darah.Umumnya para pasien
mengalami mual muntah setelah mengkonsumsi obat ini karena pengaruh efek sampingnya. Digunakan 2 kali sehari
tiap 12 jam setengah jam sebelum makan. Jika diminum pada jam 7 pagi, maka diminum lagi jam 7 malam.
 Simvastatin 20 mg merupakan obat yang membantu menurunkan kadar kolesterol. Biasanya setelah minum obat
ini mengalami kelelahan otot, karena itu merupakan efek samping yang ditimbulkan.Digunakan sehari sekali dan
minum pada malam hari. Tapi penggunaannya harus teratur. Jika di minum jam 7 malam, maka hari- hari
selanjutnya juga diminum jam 7 malam.
 Bila pasien hendak menghentikan salah satu obat atau khawatir dengan efek samping dari obat, harus
berkonsultasi dengan dokter
 Jangan konsumsi obat lain selain yang di resepkan dokter
 Usahakan harus teratur meminum obat.
 
 
 
Informasi lain-lain
 Usahakan harus selalu monitor tekanan darah, kadar gula darah dan kadar kolesterol

 Tanyakan apakah pasien kesulitan untuk menebus obat yang diresepkan dokter, dan berikan
solusinya.

 Usahakan sesering mingkin membersihkan luka


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai