Anda di halaman 1dari 10

BzAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. KOLESTEROL
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang
sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa
hormon. . Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan
penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol secara alami bisa dibentuk
oleh tubuh terutama di hati, selebihnya di dapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas,
ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur,
dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolestrol. Kolestrol tidak larut dalam darah
sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh karena itu pula
kolestrol dibedakan menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein
(HDL). Anda akan mendapat penjelasannya di bawah ini.

Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan menjadi Low-
Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).

Kolesterol HDL disebut sebagai lema;k yang baik, lantaran dapat membersihkan
dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Protein utama yang
membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak
lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kolesterol HDL yang
ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl untuk wanita.
Penyebab kolesterol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta
kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada pria, steroid anabolik, dan
progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL; sedangkan hormon estrogen wanita
menaikkan HDL sedangkan perbedaan kolesterol Lp(a) adalah suatu variasi dari kolesterol
LDL. Lp(a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp(a) belum jelas,
mungkin berkaitan dengan faktor genetik.

HDL merupakan kolesterol baik yang membawa lipoprotein dengan kerapatan


tinggi (high-density lipoproteins). Bila memiliki lebih artinya berada pada risiko rendah
terkena penyakit jantung koroner. Umumnya wanita mempunyai kolesterol HDL yang lebih
tinggi daripada pria. Hormon estrogen wanita bisa menaikkan HDL, sehingga wanita sebelum
menopause jarang kena serangan jantung.
Kadar HDL kurang dari 50 untuk wanita dan 40 untuk pria adalah nilai normal dan
jika kadar HDL lebih dari 60 maka kadar tersebut dikatakan tinggi. HDL mengangkut
kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi
kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara
estrogen menaikkan kadar HDL.

Kolesterol LDL merupakan kolesterol, jahat yang membawa lipoprotein dengan


kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar kolesterol LDL rendah karena
berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung. LDL mengandung lebih banyak lemak
daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang
membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Kolesterol LDL atau Lemak yang Jahat
Kolesterol LDL adalah lemak yang jahat, karena bisa menimbun pada dinding dalam dari
pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang mensuplai makanan ke jantung dan
otak. Timbunan lemak itu makin lama makin tebal dan makin keras, yang dinamakan
arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah. Kolesterol LDL yang optimal adalah
bila kadarnya dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolesterol LDL 100 129 mg/dl dimasukkan
kategoriperbatasan (borderline), apabila di atas 130 dan disertai factor risiko lain seperti
merokok, gemuk, diabetes, tidak olahraga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka
segera perlu diberi obat.

Kurang dari 100 Optimal

100-129 Mendekati optimal

130-159 Batas normal tertinggi

160-189 Tinggi

Lebih dari 190 Sangat tinggi

LDL bertugas mengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL,
kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri
(aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan
jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa
tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang tepat bagi Anda.

Bila trigliserida kurang dari 400 mg/dL, kadar LDL kolesterol dapat dihitung
berdasarkan kadar kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida yang telah diperiksa.
Persamaan yang digunakan : Kolesterol LDL = kolesterol total - ( kolesterol HDL +
trigliserida/5 ). Hasil pengukuran LDL yang sehat umumnya berkisar antara angka optimal
dan kisaran mendekati optimal. Berikut adalah salah satu patokan kisaran angka yang
digunakan dalam pengukuran lab (Laboratorium yang berbeda memiliki kisaran nilai yang
sedikit berbeda-beda):

Optimal: kurang dari 100 mg/dL (kurang dari 70 mg/dL untuk individu yang memiliki
riwayat penyakit jantung atau memiliki risiko sangat tinggi terkena penyakit aterosklerosis.)

Mendekati Optimal: 100 - 129 mg/dL,

Batas Tinggi: 130 - 159 mg/dL,

Tinggi: 160 - 189 mg/dL,

Sangat Tinggi: 190 mg/dL dan lebih tinggik

Metode pengukuran kadar LDL kolesterol

a. Metode zak

Dalam plasma, kolesterol terikat dalam misel lipoprotein. Protein plasma diendapkan dengan
alkohol, fraksi lipid diekstraksi dengan aseton atau eter. Residu yang sukar menguap adalah
kolesterol. Residu kolesterol tersebut dilarutkan dengan asam asetat glacial dan diwarnai
dengan FeCl3 dalam asam asetat sulfat.

b. Metode lieberman-Bouchard

Pada metode ini tidak dilakukan deprotenusasi, dasar reaksi pembentukan warna hijau-biru
kolesterol dengan regen pewarna (campura asam asetat glacial/ anhidrida 60/40).

c. Metode Enzimatis
Pada metode ini hasil yang didapatkan lebih teliti, namun reagen-reagen yang digunakan
harus disimpan dengan baik. Karena enzim yang digunakan mudah rusak.

Meskipun lebih rendah lebih baik, target LDL sendiri tergantung pada risiko penyakit jantung
seorang individu:

Bagi orang-orang yang berisiko tinggi penyakit jantung, atau telah diketahui menderita
penyakit jantung, disarankan LDL kurang dari 100 mg/dL.

Bagi orang-orang dengan diabetes dan penyakit arteri koroner, disarankan kadar LDL
kurang dari 70 mg /dL.

Bagi orang-orang yang berisiko sedang sampai tinggi menderita penyakit jantung, LDL
disarankan kurang dari 130 mg/dL.

Orang-orang yang berisiko rendah sampai sedang harus memiliki kadar LDL kurang dari
160 mg/dL.

Sebelum melakukan pemeriksaan LDL, penggunaan obat apapun harus dihentikan sementara
dan tidak diperbolehkan makan-minum selama 9-12 jam. Darah akan diambil dari vena
(pembuluh balik), umumnya pada bagian siku atau bagian belakang tangan Untuk bayi dan
anak kecil, dapat digunakan pisau bedah untuk membuat luka di kulit.

Pada dasarnya, kolesterol LDL tidaklah buruk, hanya saja, substansi kimianya yang
membuatnya berbahaya bagi tubuh, jantung khususnya. Berikut ini adalah penjelasan
bagaimana kolesterol LDL dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan plak dan
aterosklerosis.

Kolesterol LDL yang beredar melalui aliran darah cenderung menumpuk di dinding arteri.
Proses ini dimulai sejak masa kanak-kanak atau remaja.

Sel darah putih menelan dan mencoba untuk mencerna LDL, mungkin dalam upaya untuk
melindungi pembuluh darah. Dalam proses ini, sel-sel darah putih mengkonversi LDL
menjadi bentuk beracun (teroksidasi).
Sel darah putih dan sel-sel lainnya bermigrasi ke daerah tersebut, menciptakan
peradangan tingkat rendah yang stabil dalam dinding arteri.

Seiring waktu, semakin banyak kolesterol LDL mengumpul di daerah tersebut. Proses
yang sedang berlangsung menciptakan benjolan pada dinding arteri yang disebut plak. Plak
ini terbuat dari kolesterol, sel, dan substansi lainnya.

Proses ini cenderung terjadi terus menerus, sehingga menyebabkan plak terus membesar
dan perlahan-lahan memblokir arteri.

Bahaya yang lebih besar daripada penyumbatan lambat dari arteri tersebut adalah pecahnya
permukaan plak secara tiba-tiba. Bekuan darah dapat terbentuk pada daerah yang pecah,
sehingga menyebabkan serangan jantung.

Jika kadar LDL anda berada diatas angka yang disarankan, mulailah untuk mengatur diet dan
rencanakan latihan. Diet penurun kolesterol LDL adalah diet yang terdiri dari lemak jenuh
yang rendah (kurang dari 7% dari total kalori per hari) dan diet kolesterol (kurang dari 200
mg per hari). Menambahkan serat dan sterol (seperti margarin penurun kolesterol) dapat
menurunkan kadar LDL. Menjaga diet penurun kolesterol tersebut bisa menurunkan kadar
LDL hingga 30%. Latihan aerobik yang teratur menurunkan kolesterol LDL lebih jauh, dan
meningkatkan kolesterol HDL juga. Jika diet dan olahraga tidak menurunkan kadar LDL
seperti yang diharapkan, pengobatan mungkin diperlukan.

Berbagai obat dapat menurunkan kolesterol LDL, seperti:

Statin, obat kolesterol yang paling efektif dan umum digunakan

Niacin

Fibrates

Zetia

Bile acid sequestrants

Tips lain untuk menjaga kadar kolesterol adalah:


1. Batasi lemak jenuh

Lemak jenuh, biasanya mengacu pada lemak yang berasal dari hewan, terutama didapatkan
pada kulit unggas, produk susu, daging merah dari sapi, domba, dan babi. Sebaiknya
konsumsi ini dibatasi, karena dapat memacu produksi kolesterol dan meningkatkan total
kolesterol dan kolesterol jahat (LDL). Dengan memilih diet yang mengandung rendah
kolesterol jenuh ini, Anda sebenarnya sudah mengambil salah satu langkah yang bijak untuk
memperbaiki kadar kolesterol Anda. Pada diet mediteranian, konsumsi daging merah ini
hanya dianjurkan satu kali dalam satu bulan. Ternyata diet ini dapat menurunkan angka
kematian akibat penyakit kardiovaskuler yang bermakna.

2. Hindari lemak trans (trans fat)

Tran sfat, kemungkinan mempunyai akibat yang lebih berbahaya daripada lemak jenuh
karena dapat meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan menurunkan kolesterol baik
(HDL). Studi juga menunjukkan bahwa trans fat juga dapat meningkatkan risko keganasan.
Karena itu kurangilah makanan yang banyak mengandung trans fat sperti makanan yang
diolah melalui penggorengan.

3. Pertahankan berat badan normal

Pada kebanyakan orang, kadar kolesterol juga menjadi baik seiring dengan menurunnya berat
badan. Ini tidak hanya disebabkan kehilangan berat badan, tetapi juga akibat diet yang lebih
sehat, dan olahraga yang dilakukan. Dengan kata lain, perubahan gaya hidup yang diperlukan
untuk mempertahankan berat badan normal atau menurunkan berat badan juga membantu
memperbaiki kadar kolesterol. Mengurangi berat badan 5-10 persen dapat menurunkan kadar
kolesterol yang bermakna

4. Olahraga

Olahraga yang cukup dan berkelanjutan, paling tidak 30-40 menit setiap hari, lima kali dalam
seminggu, seperti jalan, jogging, bersepeda, berenang adalah pilihan yang sangat baik untuk
memperoleh kadar kolesterol yang normal. Apakah Anda gemuk atau tidak, olahraga dapat
menurunkan kadar kolesterol Anda. Olahraga moderat yang Anda lakukan secara teratur
dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesetrol buruk (LDL)

5. Berhenti Merokok
Di samping sebagai faktor risiko penting untuk penyakit jantung, dan keganasan, rokok juga
dapat mengakibatkan penurunan kadar kolesterol HDL. Jika Anda perokok, berhenti merokok
saja dapat menaikan kolesterol baik (HDL) hingga 10 persen. Tidak hanya itu, 20 menit
setelah Anda berhenti merokok, tekanan darah Anda akan turun. Dalam waktu 24 jam, resiko
Anda mengalami serangan jantung akan menurun, dan setelah 1 tahun risikonya hanya
tinggal setengahnya dibandingkan perokok. Dan, dalam 15 tahun sama dengan mereka yang
tidak pernah merokok.

http://www.kolestrol.org/
http://majalahkesehatan.com/arti-hasil-tes-kolesterol-darah-anda/
http://health.kompas.com/read/2013/03/23/1029551/6.Kiat.Memperbaiki.Kadar.Kolesterol
http://sughy03.blogspot.com/2012/01/pemeriksaan-colestrol.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lipoprotein_densitas_rendah
http://medicastore.com/kolesterol/ldl_hdl.php
http://www.info-kes.com/2013/07/LDL-kolesterol-jahat.html

2. TRIGLISERIDA

Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan
hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta jukga dibentuk di hati.Setelah mengalami proses di
dalam tubuh, trigliserida ini akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang
kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL
(very low density lipoprotein).

Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah konsumsi
makanan berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin
dari dalam tubuh. Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam
jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim
lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol
LDL.

Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi tidak akan langsung
digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak di
dalam tubuh yang berfungsi sebagai energi cadangan tubuh. Asupan makanan yang
mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam
tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol pun akan
meningkat pula.

Trigliserida dan kolesterol merupakan jenis-jenis lemak dasar yang terdapat dalam
tubuh manusia dan bersikulasi dalam aliran darah. Walaupun keduanya sama-sama jenis
lemak dasar dan memiliki kemiripan, tetapi ada beberapa perbedaan di antara keduanya.
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Kolesterol Trigliserida
Kolesterol akan disimpan dalam jaringan Trigliserida akan disimpan dalam sel
hati atau dinding pembuluh darah. lemak di bawah jaringan kulit.
Fungsi trigliserida adalah menghasilkan
Kolesterol berfungsi membangun sel-sel dan
energi bagi tubuh.
hormon-hormon tertentu dalam tubuh.

Trigliserida dikelompokkan menjadi (Putri,2011):

Lemak Jenuh (lemak jahat)

Berbentuk padat pada suhu ruangan dan dikenal sebagai lemak jahat. Umumnya lemak jenuh
terdapat dalam produk hewani. Semakin banyak konsumsi lemak jenuh, maka akan semakin
tinggi kadar koleseterol dalam darah.

Lemak Tidak Jenuh (lemak baik)j

Berbentuk cair atau lunak jika berada pada suhu ruangan. Lemak ini dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah. Jenis lemak tidak jenuh ini merupakan jenis lemak baik. Lemak ini
terbagi dua yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.

Lemak Trans

Lemak trans merupakan lemak yang akan meningkatkan kolesterol. Lemak ini
terbentuk selama proses kimiawi (misalnya proses pemasakan) yang disebut hidrogenasi.
Hidrogenasi adalah ketika sebuah lemak cair berubah menjadi lemak yang lebih padat.
Kebanyakan margarine mengandung lemak trans. Untuk itu, pilih margarine yang tidak
mengandung lemak trans (Anda bisa melihat label yang tertera pada kemasannya).
Lemak trans berbahaya dan sebaiknya dihindari karena jenis lemak trans bertindak
seperti lemak jenuh di dalam tubuh manusia yang akhirnya dapat meningkatkan kolesterol.

Menurut the National Cholesterol Education Program, kadar trigliserida yang normal
adalah kurang dari 150 mg/dL. Kadar yang termasuk perbatasan tinggi adalah 150-199, dan
200-499 termasuk dalam tinggi (Budi, 2011).

Penentuan kadar trigliserida dapat dilakukan dengan metode enzimatik. Dimana


reaksi yang terjadi pada penetapan kadar trigliserida adalah dengan terbentuknya senyawa
kompleks 4-(p-benzokinon-monoimino)-fenazon yang berwarna kuning kecoklatan, yang
kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 500 nm. Mekanisme reaksinya adalah
sebagai berikut: trigliserida dengan adanya enzim lipoprotein lipase akan dihidrolisis menjadi
gliserol dan asam lemak. Gliserol dengan adanya adenosine trifosfat (ATP) oleh enzim
gliserol kinase dirubah menjadi gliserol-3-fosfat. Selanjutnya gliserol-3-fosfat dioksidasi oleh
enzim gliserol fosfat oksidase menjadi dihidroksiasetonfosfat dan hidrogen peroksida.
Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan 4-aminofenazon dan 4-klorofenol
membentuk senyawa 4-(p-benzokuinon-monoimino)-fenazon yang berwarna kuning
kecoklatan (Dachriyanus, et al., 2007).

Ambang batas kadar trigliserida dalam darah adalah sebagai berikut (Budi,2011):

Kadar yang diingini : maksimal 150 mg / dl


Kadar ambang batas tinggi : antara 151 - 250 mg /dl
Kadar trigliserida tinggi : 251 - 400 mg / dl
Kadar trigliserida amat tinggi : 401 mg / dl atau lebih

Adiposit menghasilkan dan mensekresi beberapa protein yang berperan sebagai


hormon. Hormon yang dikenal sebagai adiponektin, berperan penting dalam proses radang,
dan aterosklerotik. Adiponektin merupakan salah satu dari banyak faktor spesifik jaringan
adipose. Pengaruh adiponektin pada metabolisme trigliserida adalah dengan melibatkan
perubahan intrinsik pada metabolisme lemak di otot skelet dan berpengaruh terhadap
aktivitas lipoprotein lipase di otot skelet dan adiposit. Adiponektin dapat menurunkan
akumulasi trigliserida di otot skelet dengan meningkatkan oksidasi asam lemak melalui
aktivasi acetyl coA oxidase, Carnitine Palmytoyl Transferase-1 (CPT-1) dan AMP kinase.
Adiponektin juga dapat menstimulasi Lipoprotein Lipase (LPL), yang merupakan enzim
lipolitik yang dapat mengkatabolis VLDL melalui peningkatan ekspresi Peroxisome
Proliferators Activator Receptor (PPAR) di hati dan adiposit. Pada tingkat hepatik,
adiponektin dapat menurunkan suplai Non Esterified Fatty Acid (NEFA) ke hati pada proses
glukoneogenesis, sehingga terjadi penurunan sintesis trigliserida. Kadar adiponektin yang
rendah dan dislipidemia pada penderita diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan kadar
LPL (Renaldi, Olly, 2009).

Untuk diet menurunkan kadar trigliserida mulailah dengan (Budi,2011):

Perbanyak makanan tinggi protein tak berlemak

Ganti karbohidrat dengan nilai glikemik tinggi dengan karbohidrat berglikemik rendah.

Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang mengandung serat tinggi.

Ganti konsumsi lemak jenuh dan trans dengan lemak yang baik.

Turunkan total lemak makanan sampai 20%-30% dari kalori.

Kurangi intake kalori untuk menurunkan berat badan dan pertahankan berat badan yang ideal.

Berolah raga minimal 30 menit per hari.

Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol

http://www.deherba.com/apakah-itu-trigliserida.html

Renaldi, Olly. 2009. Peran Adiponektin terhadap Kejadian Resistensi Insulin pada
Sindrom Metabolik. Yogyakarta. Medica Review FK UGM

Anda mungkin juga menyukai