Anda di halaman 1dari 4

 Cari Dokter

 Tanya Dokter

 Aloproteksi

Masuk
Download Aplikasi

 Diabetes
 Jantung
 Kesehatan Mulut
 Kolesterol Tinggi
 Diet
 Kecantikan
 Kulit
 Kehamilan
 Bayi
 Mata

Kesehatan

Kenali Jenis dan Fungsi Tes Darah


   
Tes darah merupakan pemeriksaan sampel darah yang diambil dari tusukan pada jari
atau melalui pembuluh darah di bagian tubuh tertentu, seperti lengan dengan
menggunakan jarum. Tes darah bertujuan untuk mendeteksi penyakit, mengetahui
fungsi organ, mendeteksi racun, obat, atau zat tertentu, dan memeriksa kondisi
kesehatan secara keseluruhan.
Setelah sampel darah diambil, sampel darah dimasukkan ke dalam botol kecil khusus lalu
dibawa ke laboratorium. Di tempat ini, sampel darah akan diperiksa di bawah mikroskop atau
diuji dengan bahan kimia, tergantung dari jenis dan tujuan tes darah.
Mengapa Tes Darah?
Darah mengalir ke seluruh tubuh, bertindak sebagai media yang membawa nutrisi dan
oksigen ke jaringan dan seluruh sel. Darah juga membawa produk-produk limbah kembali
ke sistem ekskresi untuk pembuangan. Aliran darah di dalam tubuh memengaruhi atau
dipengaruhi oleh banyak kondisi medis. Karena alasan inilah, tes darah menjadi salah satu tes
atau pemeriksaan penunjang yang paling umum untuk dilakukan.
Beberapa alasan lain mengapa tes darah dilakukan adalah sebagai cara untuk memantau
aktivitas dan tingkat keparahan kondisi tertentu. Selain itu, tes darah juga berfungsi untuk
melakukan pengecekan golongan darah sebelum menerima transfusi darah, untuk mengetahui
konsumsi obat-obatan terlarang, serta untuk menentukan pengobatan yang tepat bagi
penderita penyakit tertentu.
Prosedur Pengambilan Darah
Pengambilan sampel darah umumnya menggunakan teknik venipunktur. Venipunktur adalah
proses pengambilan darah melalui pembuluh vena dengan menggunakan jarum kecil.
Prosedurnya adalah sebagai berikut:

 Dokter atau petugas medis akan membalut lengan dengan pengikat lengan atau
tourniquet. Tujuannya untuk memperlambat aliran darah dan menjadikan pembuluh
vena lebih menonjol. Hal ini membuat proses pengambilan darah menjadi lebih
mudah.
 Petugas medis mengidetifikasi letak pembuluh vena, lalu membersihkan area tersebut
dengan alkohol.
 Petugas medis mengambil darah menggunakan jarum.
 Bekas tusukan ditutup menggunakan plester.
Prosedur pengambilan darah biasanya berlangsung 5-10 menit. Proses ini bisa lebih cepat jika
pembuluh vena mudah ditemukan. Jika sampel yang dibutuhkan hanya sedikit, dapat
dilakukan pengambilan sampel darah melalui jari, yaitu dengan menusukkan jarum kecil ke
ujung jari lalu menekan-nekan ujung jari agar tetesan darah keluar dan dapat ditampung.
Meski terlihat menyeramkan, sebenarnya proses pengambilan darah yang benar hanya sedikit
menimbulkan rasa sakit.
Beragam Jenis Tes Darah yang Perlu Anda Ketahui
Sebelum Anda melakukan tes darah, tidak ada salahnya mengenal lebih lanjut beragam jenis
tes darah beserta fungsinya, sehingga Anda tahu apa tujuan dari jenis tes darah yang dijalani.
Berikut ini merupakan beragam jenis tes darah.

 Tes darah lengkap


Tes darah lengkap atau yang disebut juga dengan tes hitung darah lengkap sebenarnya
tidak memberikan diagnosis yang definitif terhadap suatu kondisi. Meski begitu,
pemeriksaan ini dapat memberikan petunjuk penting mengenai masalah kesehatan
dalam diri Anda yang mungkin terjadi. Pemeriksaan darah ini akan melihat tinggi-
rendahnya hemoglobin, jumlah sel darah putih, hematokrit, dan tinggi-rendahnya
jumlah keping darah (trombosit).
 Uji protein C – reaktif
Tes darah ini bertujuan untuk mengetahui adanya peradangan. Protein C-reaktif
(CRP) adalah protein yang diproduksi oleh hati. Jika protein C-reaktif lebih tinggi
dari normal, artinya terjadi peradangan di dalam tubuh.
 Tingkat sedimentasi eritrosit (laju endap darah)
Tes darah ini dilakukan untuk mengetahui seberapa parah peradangan yang terjadi di
dalam tubuh. Peradangan bisa disebabkan oleh infeksi, tumor, atau penyakit
autoimun. Pemeriksaan ini dikerjakan dengan cara melihat seberapa cepat sel darah
merah mengendap ke dasar tabung pengujian. Semakin cepat sel darah merah
mengendap, semakin tinggi tingkat peradangan. Tes ini biasanya dilakukan untuk
mendiagnosis kondisi seperti endokarditis, radang sendi, polymyalgia rheumatica,
radang pembuluh darah (vaskulitis), dan penyakit Crohn.
 Tes elektrolit
Elektrolit (mineral di dalam tubuh) berfungsi untuk menjaga keseimbangan
kandungan air yang sehat di dalam tubuh, menunjang listrik saraf, membantu
memindahkan nutrisi ke dalam sel-sel tubuh berikut limbah yang diproduksi keluar
dari sel-sel tersebut, dan menstabilkan kadar alkali dan asam di dalam tubuh.
Perubahan level mineral di dalam tubuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti
diabetes, dehidrasi, gagal ginjal, penyakit hati, gangguan jantung, atau sedang
menjalani pengobatan tertentu. Uji elektrolit juga dapat dilakukan untuk menilai kadar
elektrolit di dalam tubuh setelah mendapatkan terapi untuk mengatasi gangguan
elektrolit.
 Tes koagulasi
Tes ini dilakukan untuk melihat adakah masalah pembekuan darah, seperti yang
dialami oleh penderita penyakit von Willebrand dan hemofilia. Tes ini dilakukan
dengan melihat atau mengukur seberapa cepat darah menggumpal.
 Tes fungsi tiroid
Tes ini akan menguji sampel darah dengan melihat tingkatan hormon tiroid,
triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4), serta TSH (Thyroid Stimulating Hormone).
Biasanya tes ini akan dilakukan jika dokter Anda mencurigai adanya tiroid yang
kurang aktif atau terlalu aktif.
 Tes enzyme-linked immunosorbent assay atau ELISA
Tes darah ini biasanya dilakukan untuk melihat adanya antibodi dalam tubuh. Jika
Anda mengalami infeksi bakteri atau virus seperti HIV, toksoplasma, atau mungkin
mengidap alergi, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi spesifik dalam
menanggapi alergi atau infeksi. Tes ini berguna untuk memastikan tingkat
keparahannya atau adanya sumber paparan (alergen) yang tidak umum.
 Analisa gas darah
Tes darah ini dilakukan guna mengevaluasi tingkat keasaman (pH) darah dan kadar
gas dalam darah seperti oksigen dan karbondioksida. Analisa gas darah adalah
pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk meninjau gangguan keseimbangan asam
basa tubuh seperti asidosis dan alkalosis, untuk meninjau fungsi paru dan respon
terapi oksigen pada paru-paru, serta untuk menilai apakah terdapat gangguan ginjal.
 Tes darah untuk menilai risiko penyakit jantung
Tes darah ini dimaksudkan untuk mengetahui risiko penyakit jantung koroner. Tes ini
meliputi pemeriksaan kolestrol baik (HDL), kolesterol buruk (LDL), dan lemak dalam
darah (trigliserida). Kadar kolesterol buruk dan trigliserida yang tidak normal dalam
darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Kebanyakan orang
diharuskan berpuasa selama 9-12 jam sebelum tes dilakukan.

Selain beberapa jenis tes darah di atas, ada beberapa prosedur lainnya seperti tes genetik atau
kromosom, tes golongan darah, tes kanker, tes enzim jantung, tes fungsi hati dan ginjal,
sertapengecekan glukosa.
Tes darah dapat dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengenai kondisi kesehatan atau
penyakit apa yang mungkin Anda alami. Jika Anda memerlukan atau dianjurkan dokter untuk
tes darah, lakukanlah di klinik, laboratorium medis, atau rumah sakit yang terpercaya.

Anda mungkin juga menyukai