Elektrolit merupakan mineral bermuatan listrik yang membantu mengendalikan jumlah cairan
serta keseimbangan asam basa pada tubuh. Mineral ini juga membantu dalam mengendalikan
otot, saraf, irama jantung, maupun fungsi tubuh penting lain.Karena itu, adanya gangguan kadar
elektrolit dapat menjadi tanda dari kondisi medis yang serius. Misalnya, penyakit ginjal, tekanan
darah tinggi, dan gangguan irama jantung.
Apa saja senyawa yang akan diperiksa melalui tes elektrolit?
Tes elektrolit akan mengukur kadar dari empat jenis elektrolit utama berikut:
Sodium (natrium)
Sodium membantu untuk mengendalikan jumlah cairan di dalam tubuh serta fungsi otot dan
saraf agar dapat bekerja dengan baik.
Klorida
Sama seperti sodum, klorida juga membantu dalam mengendalikan jumlah cairan di tubuh.
Selain itu, mineral ini berfungsi menjaga volume dan tekanan darah supaya tetap normal.
Kalium (potasium)
Kalium berperan membantu fungsi jantung dan otot agar dapat bekerja dengan baik.
Bikarbonat atau karbon dioksida (CO2)
Bikarbonat adalah senyawa yang membantu dalam menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.
Kenapa tes elektrolit diperlukan?
Tes elektrolit sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin. Namun dokter juga bisa
merekomendasikannya secara khusus pada pemeriksaan panel metabolik yang lebih
lengkap.Pemeriksaan ini juga digunakan untuk mencari tahu ada tidaknya gangguan
keseimbangan cairan atau asam basa dalam tubuh seseorang.Keempat elektrolit biasanya
diperiksa secara bersamaan. Tapi pada beberapa kasus gangguan elektrolit, senyawa ini bisa
diperiksa sendiri-sendiri.Pemeriksaan yang terpisah tersebut menjadi pilihan apabila dokter
mencurigai adanya masalah pada elektrolit yang spesifik.
Sementara kondisi medis yang dapat menjadi indikasi diperlukannya tes elektrolit meliputi:
Diabetes
Gangguan saraf
Penyakit jantung
Penyakit otot
Sedang menjalani pengobatan kanker
Penyakit ginjal kronis
Tes elektrolit juga dapat digunakan pada pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Misalnya, obat diuretik atau angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Kedua obat ini
kerap dipakai untuk mengatasi hipertensi.Tak hanya itu, pemeriksaan elektrolit bisa pula
dilakukan guna memantau efektivitas pengobatan untuk mengatasi gangguan keseimbangan
elektrolit.
Apa saja persiapan untuk menjalani tes elektrolit?
Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum pemeriksaan ini.
Bagaimana tes elektrolit dilakukan?
Pada tes elektrolit, tenaga medis akan mengambil sampel darah dari lengan pasien dengan
langkah-langkah di bawah ini:
Tenaga medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan cairan antiseptik.
Cairan ini akan membunuh kuman di permukaan kulit pasien.
Lengan atas pasien akan diikat dengan perban elastis agar aliran darah di lengan dapat
terkumpul dan pembuluh darah vena lebih mudah ditemukan.
Setelah vena ditemukan, darah akan diambil dengan jarum suntik steril dari dalam
pembuluh darah.
Ketika jumlah darah sudah cukup, jarum akan dilepas dan bagian yang disuntik akan
ditutup dengan perban.
Prosedur pengambilan darah biasanya hanya membutuhkan waktu singkat, yakni sekitar lima
menit. Pasien mungkin akan merasa sedikit nyeri saat jarum disuntikkan atau dilepaskan.
Seperti apa hasil tes elektrolit?
Hasil tes elektrolit bervariasi dan tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat medis, metode
pemeriksaan, dan faktor lainnya. Hasil tes ini dinyatakan dalam satuan milliequivalents per
liter (mEq/L).Berikut kadar normal dari masing-masing jenis elektrolit:
Kalium atau potasium (K)
Klorida (Cl)
Perdarahan
Sensasi seperti mau pingsan hingga pingsan
Butuh banyak suntikan untuk menemukan pembuluh darah vena
Darah yang menumpuk di bawah kulit (hematoma alias lebam)
Infeksi