1. tekanan hidrostatik,
3. permeabilitas kapiler.
05/11/2014 4
Perbedaan tekanan hidrostatik (HP) dan tekanan
onkotik koloid (COP) pada pleura parietalis dan pleura
viseralis
05/11/2014 5
Komposisi cairan pleura normal
05/11/2014 6
ETIOLOGI
05/11/2014 7
• Penyebab tersering efusi pleura pada pasien
dewasa adalah gagal jantung, keganasan,
pneumonia, tuberculosis, dan emboli paru,
sedangkan penyebab tersering pada anak-anak
adalah pneumonia.
05/11/2014 8
Transudat
05/11/2014 9
Eksudat
05/11/2014 10
• Cairan pleura eksudat memenuhi salah satu dari
tiga Kriteria Light di bawah ini:
1. Rasio protein cairan pleura terhadap protein
serum >0,5 ;
2. Rasio LDH cairan pleura terhadap LDH
serum >0,6 ;
3. LDH cairan pleura>2/3 batas atas kadar
normal LDH serum (>200IU).
05/11/2014 11
Perbedaan Antara Transudat Dan Eksudat
Jenis Pemeriksaan Transudat Eksudat
Rivalta -/+ +
Berat Jenis < 1,015 ≥ 1,015
Protein Total < 3 g/dL ≥ 3 g/dL
Protein Pleura : Serum < 0,5 ≥ 0,5
LDH < 200 IU > 200 IU
LDH Pleura : Serum < 0,6 > 0,6
Lekosit < 1000/mm3 > 1000/mm3
Glukosa ≈Serum <60 mg/dL
05/11/2014 12
INDIKASI TORASENTESIS :
KONTRAINDIKASI RELATIF :
• Pasien dengan jumlah efusi pleura sedikit,
kelainan faal hemostasis, pasien dengan
ventilasi buatan, dan kulit yang mengalami
infeksi.
05/11/2014 13
PENGUMPULAN SAMPEL
05/11/2014 14
PEMERIKSAAN CAIRAN PLEURA
1. Pemeriksaan Makroskopis.
2. Pemeriksaan Mikroskopis.
3. Pemeriksaan Kimia : tes rivalta, pemeriksaan
kadar protein, LDH (laktat dehidrogenase).
4. Pemeriksaan Mikrobiologi : pewarnaan Gram,
BTA.
05/11/2014 15
1. Pemeriksaan Makroskopis
05/11/2014 16
• Eksudat mungkin secara makroskopis mirip
dengan transudat, tetapi seringkali menunjukkan
derajat kekeruhan yang lebih bervariasi dan
sering membentuk bekuan apabila tanpa
antikoagulan heparin.
05/11/2014 17
05/11/2014 18
2. Pemeriksaan Mikroskopis
a. Hitung Jumlah Sel
- Hitung jumlah lekosit
Dihitung berdasarkan pengenceran dalam
larutan Turk dan jumlah sel dalam cairan
pleura dalam kamar hitung Improved
Neubauer.
05/11/2014 19
Perhitungan pada kamar hitung Improved
Neubauer :
• Jumlah sel leukosit dalam 9 kotak : n
• Luas permukaan : 3mmx3mm = 9 mm2
• Volume : 0,1mm x 9mm2 = 0,9 mm3
• Jadi jumlah sel/mm3 : 10/9 x 10/9 x n sel = 100/81 x
n sel = 5/4 n sel.
05/11/2014 20
Interpretasi Hasil :
Cairan yang berupa transudat mengandung
<1000 sel leukosit/µl, bila >1000 sel leukosit/µl
maka cairan tersebut bersifat eksudat.
05/11/2014 21
b. Hitung Jenis Sel
Membedakan 2 (dua) macam sel, yaitu sel
polimorfonuklear (PMN) atau neutrofil segmen
dan sel mononuklear (MN) atau limfosit.
05/11/2014 22
• Prinsip : endapan cairan dibuat apusan, lalu
diwarnai dengan pewarnaan Giemsa/Wright,
maka sel leukosit akan menyerap zat warna.
Lalu dihitung jumlah sel PMN (neutrofil segmen)
dan sel MN (limfosit) dalam 100 sel leukosit, di
bawah mikroskop dengan pembesaran objektif
100x.
05/11/2014 23
Interpretasi Hasil :
05/11/2014 24
3. PEMERIKSAAN KIMIA
a. Tes Rivalta
• Metode sederhana untuk pemeriksaan protein
secara kualitatif.
• Prinsip : Protein + Asam asetat Presipitasi
• Reagen asam asetat glasial jenuh (96%) 3 tetes
(pH 4-5, menggunakan pH indikator) yang
diencerkan dalam aquadest sebanyak 100ml
(dalam gelas ukur), kemudian diteteskan cairan
yang akan diperiksa.
05/11/2014 25
As. Asetat Glasial pH 4 -5
Transudat
Sampel
Eksudat
Aquadest 100ml
05/11/2014 26
Interpretasi hasil :
05/11/2014 27
b. Pemeriksaan Kadar Protein
05/11/2014 28
c. Pemeriksaan LDH (Laktat Dehidrogenase)
05/11/2014 29
• L-lactat+NAD+ LDH piruvat+ NADH+HO+
pH 8,55
05/11/2014 30
4. PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
a. Pewarnaan Gram
Prinsip : bakteri gram positif (+) mengikat warna
ungu dari kristal violet, diperkuat oleh lugol
sehingga saat pelunturan dengan alkohol 95%
warna ungu tidak akan luntur, sedangkan gram
negatif (-) akan luntur oleh alkohol dan
mengambil warna merah dari safranin.
05/11/2014 31
Interpretasi hasil :
Mikroorganisme berwarna ungu : Gram +
Mikroorganisme berwarna merah : Gram –
05/11/2014 32
b. Pewarnaan Ziehl-Nielsen
05/11/2014 33
• Prosedur Kerja :
05/11/2014 34
3. Slide digenangi dengan larutan carbolfuchsin 0,3%
selama 1 menit bagian bawah slide dipanaskan
dengan sulut api (jangan sampai mendidih). Lalu
dibiarkan tanpa pemanasan selama 4-5 menit.
05/11/2014 35
6. Slide digenangi reagen methylen blue selama 1
menit. Lalu dicuci dengan air deionisasi dan
dibiarkan kering di udara.
7. Periksa slide menggunakan mikroskop binokuler
dengan pembesaran 1000x (dengan minyak
imersi).
Interpretasi hasil :
• BTA negatif : pengamatan tidak dijumpai adanya
BTA (dlm 100 lapang pandang).
• BTA positif : berwarna merah.
05/11/2014 36
Penilaian menurut IUATLD ( International
Union Against Tuberculose Lung Disease)
05/11/2014 37
05/11/2014 38
TERIMA KASIH
05/11/2014 39
05/11/2014 40
Antikoagulan
05/11/2014 41
Pemeriksaan kadar glukosa
05/11/2014 42
Cara kerja
- Bila sampel jernih, langsung diperiksa dengan
autoanalyzer.
- Bila sampel keruh disentrifus dahulu, diambil
supernatannya kemudian baru diperiksa
dengan autoanalyzer.
05/11/2014 43
• glukosa +ATP HK Glukose-6-phosphate + ADP
MG++
G-6-PDH
• Glukosa-6-phospate+NAD 6-phosphogluconat
+ NADH+ H+
05/11/2014 44
Prinsip :
05/11/2014 45
• Satu mol NAD menghasilkan satu mol NADH
untuk setiap satu mol glukosa. Absorbansi
NADH dan dengan konsentrasi glukosa
ditentukan dengan menggunakan teknik
bichromatic endpoint (340 nm dan 383 nm)
• Prosedur pemeriksaan :
Dilakukan dengan alat autoanalyzer
05/11/2014 46
Interpretasi Hasil :
Kadar glukosa
Transudat ≈ serum
Eksudat ≤ serum (<60 mg/dL)
05/11/2014 47