Anda di halaman 1dari 5

07/10/2016

KESEIMBANGAN ASAM BASA ELEKTROLIT


FISIOLOGI dan PEMERIKSAAN
Purwanto AP LABORATORIUM
BAG. PATOLOGI KLINIK FK UN DIP / RSUP D R
KARIAD I SEMARANG Dr dr Purwanto AP SpPK(K)
FK UN SOED / RSUD PROF D R MARGONO SOEKARJO
FK UNDIP

Bahan Hand out Bahan Hand out


Kuliah Kimia Klinik D3 Kuliah Kimia Klinik D3
Jumat 6 Oktober 2016. Jam 07.30 – 08.40 Jumat 30 September 2016. Jam 08.00 – 09.30

KESEIMBANGAN ASAM BASA Dasar patofisiologi

Manusia dalam memenuhi kebutuhan energi mengeluarkan 13000


TUJUAN : mEq CO2 dan 30-50 mEq H+ setiap hari agar pH optimum
• Mengetahui seluk beluk asam basa ytd : buffer, respiratorik,
metabolik, asidosis, alkalo sis Pengendalian oleh H+ oleh tubuh dilakukan asam (donor H+) dan basa
(akseptor H+)
• Mengenal alat dan jenis pemeriksaan
• Mengumpul kan data laboratorium dan mengada kan evaluasi dan
Penyangga keadaan tsb : DAPAR/BU FFER =
diagnosis dari kelainan
1. Asam dan garam (H2CO3 danHCO3-)
2. Senyawa hemoglobin
3. Protein

1
07/10/2016

Handerson Hasselbach Metoda pemeriksaan BGA

HCO3- -
Menggunakan metoda penyetimbangan Astrup :
pH = 6,1 + log. --------- terdapat hubungan linier antara pH dengan log PCO2.
-
H2CO3 Metoda gasometri dan osmometri :
mengukur partikel gas terlarut dengan tekanan osmotic
tertentu suatu larutan melalui membran semi permiabel.
-
HCO3-
pH = 6,1 + log. -------------
0,03 x P CO2

Metoda pemeriksaan BGA


Sampling

Darah arteri :
-
Metoda elektroda. a. Radialis
b. Femoralis
ion selektif elektroda, dimana elektroda ini membaca c. Carotis ext
perubahan ion-ion tertentu dalam larutan. Perubahan ion-
ion tersebut diterjemahkan oleh elektroda menjadi besaran Bila darah vena maka perlu faktor koreksi

milli volt. Antikoagulan : heparin


yg mengandung mineral tak dipakai, ganggu hasil
elektrolit

2
07/10/2016

Nilai Rujukan Analisis Gas Darah


Perlu diperhatikan dalam pem. BGA
Parameter Arteri Vena
PH 7,35 – 7,45 7,31 – 7,41 Exercise jangan berlebihan – cairan keluar sel

Melepas bendungan mendadak saat aspirasi


aspirasi--dapat ubah komposisi
PCO2 38 – 42 mmHg 35 – 40 mmHg darah

Alat kering – bila hemolisa maka ICF ->ECF


CO2 total 19 – 25 mmol /L 23 – 30 mmol
mmol/L
/L
Tabung bersih
bersih-- kotor asam akan menguapkan CO2
PO2 85 – 100 mmHg 35--40 mmHg
35 lab--25 o C bertahan 20 menit, lekemia 5 ‘
Sampel segera ke lab

Saturasi O2 95 % dari PO2 70–


70 –75% dari PO2 Sampel dalam kead anaerob
anaerob--kontaminasi

Asidosis Metabolik = Defisit Bikarbonat Alkalosis Metabolik = Peningkata n bikarbonat

. Keadaan ini terjadi pada penderita dengan :


Diabetes melitus tak terkontrol. Keadaan ini terjadi pada penderita :
Anoksia jaringan shg penimbunan asam laktat. Muntah.
Diare dan gangguan fungsi ginjal. Antasid.
Infeksi berat. Penambahan basa (Bikarbonat).
Trauma berat Diuretika.

Keadaan yang terjadi : pH menurun, HCO3 menurun, BE – 2,5 Keadaan yang ada : pH meningkat, HCO3 meningkat, BE > 2,5.

3
07/10/2016

Asidosis Respiratorik = Peningkata n Asam Alkalosis Respiratorik = Defisit Asam


Karbonat Karbonat.

. Keadaan ini terjadi pada penderita : Keadaan ini terjadi pada penderita :
Hipoventilasi krn kegagalan paru mengoreksi CO2. - Hiperventilasi.
- Stimulasi susunan saraf pusat.
PPOM. - Hipoksemia.
Depresi SSP, karena pengaruh obat trtm narkotik. - Sepsis.
Kelainan otot dada.
Keadaan yang ada : pH meningkat, PCO2 menurun, HCO3 normal.
Keadaan yang ada : pH menurun, PCO2 meningkat,
HCO3 normal.

Grafik hub. pH, P CO2 dan HCO3 Grafik hub. pH, P CO2 dan HCO3
60 45

45
39
35
Untuk mempermudah mendiagnosis HCO 3 33

status asam basa dengan mEq/L 27 PCO 2


menggunakan 3 parameter mmHg
21 25
15 15

7,2 7,3 7,35 7,45 7,5 7,6 7,7


pH

4
07/10/2016

DIAGNOSIS Diagnosis :
Asidosis respiratorik
Gangguan keseimbangan asam basa Alkalosis respiratorik
Asidosis metabolik
Alkalosis metabolik

Terapi :
Penambahan basa
Penambahan asam

Anda mungkin juga menyukai