Anda di halaman 1dari 13

Pemeriksaan Bilirubin

Purwanto AP, dr

Bahan Hand out


Kuliah Kimia Klinik D3
Jumat 9 September 2016. Jam 07.30 – 08.50
PENDAHULUAN
Bilirubin :
1. 85% perombakan hemoglobin oleh Res
2. 15% penghancuran prekursor sel darah
merah di BM, myoglobin dan sitokrom
Terikat dengan albumin beredar dalam
darah dalam bentuk bilirubin tidak
terkonyugasi
 Gambar 1. Uptake, metabolisme dan transportasi bilirubin
 Dikutip dari : Balistreri WF, Rej R. Liver Function, In Tietz Fundamentals of Clinical Chemistry. 4 thEd. WB. Saunders Company,
Philadelphia 1996: 539- 47.
 Cara yang lama untuk menentukan 2 tipe
reaksi ( reaksi van Den Berg) yaitu :
1. Bilirubin konyugasi, yang larut dalam air
(post hepatik) bereaksi langsung (direk) jika
ditambahkan reagen diazo ke dalam
spesimen darah disebut bilirubin indirek
2. Bilirubin tidak terkonyugasi, tidak larut dalam
air (prehepatik) tidak bereaksi dengan
reagen diazo sebelum ditambahkan alkohol
kedalamnya, sehingga disebut bilirubin
indirek
Tujuan tes:
 Tujuan tes adalah untuk mengetahui
adanya gangguan ekskresi fungsi hati,
dan membantu mendiferensial diagnosa
ikterus dan obstruksi di duktus biliaris
II. Metode Tes
 PRAANALITIK
- Persiapan pasien:
* puasa 8 jam
* menghentikan obat-obatan yg
mempengaruhi tes
- Persiapan sampel: serum atau plasma
- Prinsip:Dengan methode Jendrasik / Grof:
Bilirubin bereaksi dgn 4 –
Sulfobenzenediazonium Choride membentuk
senyawa berwarna merah (azobilirubin).
Intensitas warna yang terjadi sesuai dengan
konsentrasi bilirubin yang diukur dengan
fotometer.
Alat dan Bahan
Alat
 Cara manual / Semi Automatik
 Rak + Tabung reaksi
 Pipet
 Instrument photometer 4020
 Cara Automatik
 Rak + Tabung reaksi
 Cup sampel
 pipet volumetric
 Instrumen Cobas Mira
Bahan
 Spesimen : serum atau plasma
Reagen bilirubin direk (Cat. No. 1109774)
 R1 : EDTA 150 mmol/1
NaCl 0.9% 50 ml
 R2 : Starter reagen
Sulfanilic acid 29 mmol/1
Hydrochloric acid 170 mmol/1
 R2a : Sodium nitrit 25 mmol/1
Sodium hydroxide 1,5 mmol/1 (5%)
Reagen bilirubin total (Cat.No. 1489194)
 R1 : Buffer/Solubilizer
Sodium asetat buffer 85 mmol/1
Sulfanamic acid 110 mmol/1
Surfactant
Solubilizer
 R2 : Diazonium ion
HCl 100 mmol/l
Diazonium ion 3 mmol/l
Cara semiotomatik
Fotometer 4020
 Bilirubin total

 Bilirubin direk
Cara Otomatik
Cobas Mira
Cara Automatik menggunakan Cobas Miras
 Ambil serum dengan menggunakan pipet vol
500 ul
 Masukkan serum ke dalam cup sampel
 Letakkan cup sampel pada tempatnya di
Cobas Miras
 Pilih program untuk tes bilirubin total dan
bilirubin direk dengan menekan tombol
program
 Selanjutnya hasil secara automatik
didapatkan dalam bentuk print out
Nilai Rujukan
 Bilirubin total : 0.1 – 30 mg/dl
0.71 – 315 µmol/l
 Bilirubin direk : < 0.30 mg/dl

< 5.1 µmol/l


 Bilirubin Indirek = bilirubin total – bilirubin
direk
Pascaanalitik
 Interpretasi
Peninggian bilirubin direk dijumpai pada :
 Gangguan transport bilirubin : Sindroma Dubin Johnson,
Sindroma Rotor, kolestasis pasca bedah
 penyakit hepatoselluler : hepatitis virus, obat-obatan, alkohol,
sirosis hati, neoplasma.
 Obstruksi bilier ekstrahepatik : batu kandung empedu,
pankreatitis, kolangitis sclerosis, striktur bilier, neoplasma.
 Obstruksi bilier intrahepatik : obat- obatan , alkohol, sirosis hati,
kolestasis, pasca bedah, sirosis hati bilier primer, atreasia bilier
karena parasit
Peninggian bilirubin indirek dijumpai pada:
 Peningkatan produksi bilirubin
 anemia hemolitik ( acquired/congenital)
 reasorpsi dari ekstravaskular (hematoma/pulmonary
infark)
 eritropoesis yang tidak efektif (berlebihan)
 congenital ( CDA)
 didapat ( anemia pernisiosa, keracunan)

 Uptake atau konyugasi yang tidak efektif


 penyakit hati yang berat
 Sindrom Gilbert
 Crigler-Najjar type I atau II
 Drug Induced
 portacaval shunt
 gagal jantung kongestif

Anda mungkin juga menyukai