++ ++
-- --
++ ++
MENGAPA KESEIMBANGAN pH SANGAT PENTING ?
Buffer Fisiologis
A. Paru – paru (Oksigen bleender)
B. Ginjal (Ultrafiltrasi, diuretic agent)
Metode
Intermitten
Per 30-60 menit jika hemodinamik dan agd
normal trend
Jika ada perbaikan bisa dilakulan 5-20 menit
pasca koreksi
Kontinue
Real time
Continue
Metode memeriksa pH Darah
Arteri
Tarik dari manifold sample port arteri secara pasif
atau aktif
Vena
Bisa dari manifold arteri dengan penarikan 10-20 cc
dari arah vena
Bisa dari port venous line langsung
Prinsipnya darah
harus fresh& Jaga Kesterilitasan
Tujuan dan Target
Arteri, untuk mengetahui :
Peforma oxygenator menghantarkan O2 dan
membuang CO2
Perhitungan Delivery Oksigen (DO2)
Bagaimana modal komposisi gas darah yang akan
diberikan ke organ
Hb, laktat, elektrolit
Vena
• Nilai Mix Vein
• Perhitungan Konsumsi Oksigen (VO2)
• PCO2 Gap
Metode
Alpha stat
Tanpa mengkoreksi unsur suhu ketika meriksa pada alat lab
Pemeriksaan pada lab akan menggunakan suhu normo jika kita
tidak menuliskan suhu darah ketika diambil
pH stat
Mengoreksi unsur suhu
pH 7,35 - 45
pCO2 35 – 45
HCO3 22-24
BE 2-4
pO2 180-300
pCO2 40 – 50
Sat art 99-100 %
Sat Ven 99-100 %
Hb 9 gr/dL
Normal ?
Asidosis/Alkalosis?
Jarang Diperiksa Respiratorik/Metabolik?
pH 7,35-7,45 pH 7,35-7,50
pCO2 35 – 45 mmHg pCO2 35 – 50 mmHg
HCO3 22 - 26 HCO3 22 - 26
BE (-2) - 2 BE 0-4
pO2 180 – 300 mmHg pO2 35-50 mmHg
Sat art 99-100 % Sat art 70-75 %
Interpretasi Asam Basa di CPB
1. RESPIRATORIK ASIDOSIS
Pengeluaran CO2 yang berkurang sehingga pCO2 naik dan pH turun.
Penatalaksanaan :
Evaluasi adakah penggunaan CO2 Flushing di meja operasi
Adanya riwayat Pemberian NaHCO3 karena NaHCO3 akan dimetabolisme
menjadi CO2
Peningkatan produksi CO2
Evaluasi sweep gas untuk dinaikan.
2. RESPIRATORIK ALKALOSIS
Pembuangan CO2 yang terlalu banyak
Penatalaksanaan
Evaluasi sweep gas
Suhu : 34 °C
Intervensinya??
B. ASIDOSIS METABOLIK
Asidosis metabolik dapat terjadi karena
1. ↑ produksi asam dalam darah
(Asidosis laktat, ketoasidosis)
2. Low Perfusion
3. Kehilangan bikarbonat
(asidosis renal tubuler, filtrasi dalam jumlah yang banyak, urin yang
banyak)
3. Retensi ion H+
terjadi pada keadaan gagal ginjal.
PENATALAKSANAAN
Ditujukan pada urutan awal penyebab umum utamanya
Apakah arterial pump flow optimal selama CPB
MAP hendaknya dijaga kestabilannya tanpa banyak
menggunakan vasopressor
Mempertahankan Hb pada nilai optimalnya
Apakah adakah gangguan pada level glukosa
Adakah imbalance electrolit (Na, Cl, K)
Cek AGD lebih ketat kembali
Contoh :
Pasien 15 Thn, Art Pump Flow : CI 2,4 L/mnt,
MAP 50 mmHg, Hb 8 gr/dL
O2 Bleender : 1 L/mnt, FiO2 70%
Suhu : 34 °C
Intervensinya?
Jika masih Asidosis Metabolik :
Apakah diikuti kenaikan laktat?
Pengecekan AGD Vena?
Kolaborasi koreksi bikarbonat dengan
melihat nilai Na dan pCO2 sebelumnya
Kolaborasi mencari penyebab lainnya
dengan tim anestesi
B. ALKALOSIS METABOLIK
PENATALAKSANAAN
Th/ Alkalosis Metabolik:
Koreksi jarang diperlukan
Dimulai pada alkalosis metab sedang:
2. Kebutuhan oksigen ↓ :
Hipotermia, cukup tersedasi
SmvO2 = 60-80% (PvO2 = 31-44
mmHg):
1. DO2 normal :
Cardiac output normal SaO2 normal
2. Kebutuhan oksigen ↑ :
Febris, nyeri, aktifitas ↑, peningkatan suhu
Resume
Intra CPB
50 – 150 unit/kg