Anda di halaman 1dari 48

TERAPI CAIRAN

DALAM KASUS ASIDOSIS METABOLIK

Yulistiani
Departemen Farmasi Klinik Unair
RS Universitas Airlangga Surabaya

WORKSHOP HISFARSI “SEDIAAN INFUS DAN


ELEKTROLIT KONSENTRAT DALAM TERAPI CAIRAN”
Kerjasama PT Otsuka
Surabaya, 13 April 2019
Asidosis metabolik
Adalah proses yang ditandai :
1. ↓ kadar HCO3- serum (N. 22-24 meq/l)
2. ↓ PaCO2 (N. 40 mmHg)
3. ↓ pH darah (N. 7,4 ± 0,5)

Terjadi ketika produksi ion H+ melebihi kemampuan


tubuh melakukan kompensasi secara cukup dengan
cara pendaparan atau ventilasi

Mekanisme :
• ↑ produksi asam
• ↓ atau gagalnya eliminasi asam
acidosis dan acidemia
• acidosis
proses yang menyebabkan peningkatan
keasaman darah dan jaringan tubuh
mengakibatkan pH < 7,35

• Acidemia
kondisi pH darah di bawah normal ( < 7,35)
Kompensasi ginjal dan pernafasan dalam asidosis metabolik
Macam asidosis metabolik
Berdasarkan durasinya :
• Akut :
beberapa menit sampai hari
insiden 60%
• Kronik :
beberapa minggu sampai tahun
insiden 10-20%
• Akut kronik
Dampak asidosis metabolik akut
Dampak asidosis metabolik kronik
Kompensasi asidosis metabolik
Kompensasi pH darah HCO3 pCO2 BE
Tidak ↓ 7,35 ↓ 22 Normal ↓ -2
terkompensasi (40-44)

Terkompensasi ↓ 7,35 ↓ 22 ↓ 40 ↓ -2
sebagian

Kompensasi 7,35 – 7,40 ↓22 ↓ 40 ↓ -2


Anion gap (AG)

AG = [Na+] – ([Cl-] + [HCO3-])


Normal range = 12 ± 4 mEq/L
AG dan asidosis metabolik
• AG tinggi
Terjadi bila suatu senyawa asam dipasangkan
dengan anion yang tidak diketahui (contoh:
laktat, format, dll)

• Normal AG
Terjadi bila ada tambahan ion H+ dan Cl- atau
hilangnya ion HCO3- dan retensi Cl- yang
menjaga/mempertahankan netralitas elektrik (pH
darah)

• Banyak problema saat essay dan faktor penyakit


Terapi metabolik asidosis akut
• Px. ketoasidosis atau asidosis laktat
• ada bukti gangguan kardiovaskular
• insulin dan cairan gagal memperbaiki asidemia
secara cepat

pemberian basa (Na Bic) jika asidemia berat


(pH <7,1)

tujuan mempertahankan pH ~ 7,2 dan


monitoring px secara ketat
Perhitungan kebutuhan bikarbonat

ml larutan NaBic 8.4 % B/V = defisit basa x BB (kg) x 0,3

Bicarbonate deficit = 0.4 or 0.5 × body weight in kg × (24 – bicarbonate


level)

• Untuk Sediaan/Larutan Bikarbonat : mmol/L=mEq/L


• Pemberian :
secara lambat : 1-8 jam (dalam/sebagai larutan isotonis)
dosis awal dibatasi ≤ 1-2 mEq/kgBB
Problema pemberian infus bikarbonat

• Kelebihan cairan
• Alkalosis metabolik
• Hipernatremia

Dianjurkan bila : dilakukan koreksi tepat


pH <7,2 (kasus PPOK)
Langkah koreksi asidosis metabolik

1. Tetapkan berat ringannya asidosis


letal bila pH<7,0 kadar ion H+ >100 nmol/L
2. Tentukan anion gap
3. Kecurigaan asidosis laktat – hitung rasio delta
anion gap dan delta HCO3 – bila rasio > 1
( beberapa pustaka 1,6)
Prosedur koreksi
• Koreksi sampai mencapai pH 7,2 atau kadar ion
HCO3 12 mEq/L
Kondisi khusus :
• Gagal ginjal – pertimbangkan pencapaian ion
HCO3 20-22 mEq/L (mencegah hiperkalemia,
kemungkinan malnutrisi, osteodistrofi renal)
• DKA atau asidosis laktat : koreksi dilakukan bila
ion HCO3 ≤ 5 mEq/L, hiperkalemia +, setelah
koreksi insulin, koreksi O2 pada asidosis
laktat/asidosis belum terkendali – capaian koreksi
ion HCO3 10 mEq/L
Kasus 1
• Px. Dx. diare kronis dengan dehidrasi berat
mempunyai data BGA sbb:
pH : 7,19 (turun)
PaO2 : 65 mmHg (turun)
PaCO2 : 28 mmHg (turun)
HCO3 : 14 mEq/L (turun)
BE : -10 (turun)
SaO2 : 89%
Interpretasi kondisi px terkait pemberian obat??
Kasus 1
• Px. Dx. diare kronis dengan dehidrasi berat
mempunyai data BGA sbb:
pH : 7,19 (turun) Asidosis
PaO2 : 65 mmHg (turun) Hipoksemia Sedang
PaCO2 : 28 mmHg (turun) Alkalosis Respiratorik
HCO3 : 14 mEq/L (turun) Asidosis Metabolik
BE : -10 (turun) Asidosis
SaO2 : 90% (darah arteri)
Kondisi px :
Asidosis metabolik terkompensasi sebagian alkalosis
respiratorik dengan hipoksemia sedang
Kasus 2
Px. Dirujuk dari RS WB dengan data BGA sbb:
pH : 7,21 (turun)
PaO2 : 56 mmHg (turun)
PCO2 : 51mmHg (naik)
HCO3: 18 mEq/L (turun)
BE : -8 (turun
SaO2 : 90%

Interpretasi data lab terkait terapi obat???


Kasus 2
Px. DKA dirujuk dari RS. S, data BGA sbb:
pH : 7,21 (turun) Asidosis
PaO2 : 56 mmHg (turun) Hipoksemia Berat
PCO2 : 51mmHg (naik) Asidosis Respiratorik
HCO3: 18 mEq/L (turun) Asidosis Metabolik
BE : -8 (turun) Asidosis
SaO2 : 90% (normal) darah arteri
Kondisi px :
Asidosis metabolik dan asidosis respiratorik
dengan hipoksemia berat (tidak terkompensasi)
Pelayanan kefarmasian-data BGA

1. Bila SALAH SATU dari PaCO2 atau [HCO3-] masih NORMAL, itu berarti BELUM
TERKOMPENSASI – AKUT

2. Bila peningkatan/penurunan PaCO2 DIIKUTI dengan peningkatan/penurunan


[HCO3-] dan pH yang DI LUAR RENTANG NORMAL maka asidosis/alkalosis
TERKOMPENSASI SEBAGIAN. Namun, bila dalam keadaan tersebut pH nya
NORMAL maka berarti sudah TERKOMPENSASI PENUH. -- KRONIS

3. Kalau salah satu dari PaCO2 atau [HCO3-] ada yang MENINGKAT sedangkan yg
lainnya MENURUN, berarti terjadi asidosis/alkalosis metabolik/respiratorik
GABUNGAN
Kasus 3

• Px. minum “cukrik” (intoksikasi


alkohol/metanol) – mulut berbuih, nafas
Kusmaul – gagal nafas, kejang

• Dx. Alkoholik ketoasidosis + gagal nafas +…..


Metabolisme intoksikasi alkohol

Methanol Ethylene glycol

Glyceraldehyde
Formaldehyde
Glycolate
Formate
Glyoxylaye

Oxalate
Keracunan alkohol – OG tinggi?
• Perhitungan osmolalitas:
2 x [Na+] + [glucose] + [urea]

juga membutuhkan pengukuran osmolalitas


sampel darah

Osmol Gap (OG)= Osmolalitas yang terukur


– osmolalitas yang terhitung

Normal OG = 10 ± 6 mOsm/L
OG

• Memberikan informasi dugaan keracunan


alkohol
• Namun, kondisi ketoasidosis dan gagal
ginjal akan ↑ OG
• OG normal – problema essay dan
bervariasi antar individu
Terapi

• Supportive care
• Pemberian HCO3- tidak direkomendasikan
• ↑eliminasi zat/senyawa yang masuk (salisilat)
atau memblok kanal Na (TCA) – bila px sadar
• Pertimbangkan penggunaan antidotum (misal:
etanol atau fomepizole untuk keracunan alkohol)
• Injeksi : Thiamine, pyridoxine and asam folate
untuk keracunan alkohol
Kasus 4

Px. MRS dengan Dx. DKA + Sindroma Fanconi


Riwayat obat: penggunaan cisplatin
Sindroma Fanconi
Kasus 5
• Px. (60 kg) shock sepsis dengan asidosis
metabolik
• Data BGA :
pH darah : 7,10
HCO3 : 9 mEq/L

Pertanyaan :
Apakah terapi NaBic diperlukan?
Jawaban kasus 5
• Terapi NaBic diperlukan jika pH darah < 7,2
dan HCO3 <10 mEq/L
• Rumus kebutuhan NaBic:
Jawaban kasus 5
• Ruang HCO3 = (0,4 + (2,6 : 9)) x 60 = 41,33 (pada kadar HCO3 = 9 mEq/L )
• Ruang HCO3 = (0,4 + (2,6 : 12)) x 60 = 37,00 (pada kadar HCO3 = 12 mEq/L )
• Rerata ruang bikarbonat = (41,33 + 37,00) : 2 = 39,16
• Kebutuhan HCO3 = (12 – 9) x 39,66 = 117,48 mEq/L
• Jadi, total kebutuhan HCO3 untuk ↑ pH dari 7,1 ke 7,2 adalah 117,48 mEq/L atau
mmol/L

• Perhatian: larutan NaBic 8,4 % (1000 mEq/L atau mmol/L)dapat diencerkan dalam
larutan isotonis seperti NS 0,9% atau D5W dan kecepatan infus diharapkan tidak
melebihi 2 mEq/kgBB atau diatur lama pemberian dalam rentang 4-8 jam

• Bila dihitung defisit HCO3 pada asidosis metabolik moderat = 0,5 x 60 x (12-9) = 90
mEq/L

• Bila dihitung defisit HCO3 pada asidosis metabolik berat = 0,5 x 60 x (22-9) = 390
mEq/L
Kasus 6
• Seorang px. BB 70 kg, defisit basa 5 mmol/l
• Berapa infusi NaBic yang harus diberikan?

Jawaban :
Gunakan rumus :
ml larutan NaBic 8.4 % B/V = defisit basa x BB (kg) x 0,3

• 5 x 70 x 0,3 = 105 ml larutan NaBic 8,4 % b/v


• Untuk koreksi asidosis metabolik bergantung
pada tingkat/status gangguan asam basa
• Koreksi asidosis metabolik hendaknya
diberikan tidak terlalu cepat
• Disarankan dimulai dosis setengahnya dari
perhitungan dan sesuaikan dosis berikutnya
berdasarkan hasil BGA
• Dosis maksimum sehari berdasarkan
persyaratan koreksi
• Kecepatan aliran infus : sampai 1,5 mmol atau
1,5 ml larutan NaBic/kg BB/jam
• Larutan NaBic diinfus di vena sentral

Anda mungkin juga menyukai