Anda di halaman 1dari 17

Bradikardia pada Anak

Pengantar1
• Denyut jantung merupakan bagian integral dari penilaian klinis anak
dengan penyakit akut dan biasa digunakan pada skor peringatan dini
pediatri.
• Bradikardia didefinisikan sebagai denyut jantung di bawah nilai
normal terendah pada usianya. Namun apa yang dianggap normal
pada remaja berusia 15 tahun mungkin abnormal pada neonatus.
• Jadi, sangat penting untuk mendefinisikan bradikardia pada populasi
pediatrik.

1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
Denyut jantung normal mengacu pada usia 3
Usia Denyut jantung Usia Denyut jantung
normal normal

Newborn 127 (90-164) 2-3 tahun 110 (76-142)


0-3 bulan 143 (107-181) 3-4 tahun 104 (70-136)
3-6 bulan 140 (104-175) 4-6 tahun 98 (65-131)
6-9 bulan 134 (98-168) 6-8 tahun 91 (59-123)
9-12 bulan 128 (93-161) 8-12 tahun 84 (52-115)
12-18 bulan 123 (88-156) 12-15 tahun 78 (47-108)
18-24 bulan 116 (82-149) 15-18 tahun 73 (43-104)

3. Fleming S, Thompson M, Stevens R, Heneghan C, Plüddemann A, Maconochie I et al. Normal ranges of heart rate and respiratory rate in children from birth to 18
years of age: a systematic review of observational studies. The Lancet. 2011;377(9770):1011-1018.
Etiologi Bradikardi pada Anak1
• Bradikardia paling sering bermanifestasi sebagai sinus bradikardia
junctional, atau atrioventricular (AV) block pada populasi anak. Irama
tersebut memiliki beberapa kemungkinan etiologi, yang selanjutnya
dapat dibagi menjadi kelompok berbasis sistem.
• Salah satu penyebab utama bradikardia pada popuasi anak adalah
hipervagatonia, baik akibat kondisi atletik, atau faktor lain termasuk
menahan napas dan meningkatnya tekanan intracranial.

1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
Etiologi
Tipe Bradikardia Pengaturan diagnosis Penyebab
Sinus/junctional Respirasi Hipoxia, apnea-bradikardia pada prematuritas
bradikardia
Jantung Disfungsi nodus sinus bawaan
Penyakit jantung bawaan
Operasi jantung kongenital

Neurokardiogenik Tonus vagal meningkat


Reflex Bezold-Jarisch
Situasional (batuk, menahan nafas, tidur)
Stimulasi esofagus/ nasopharyngeal
Stimulasi peritoneal/ rectal

Neurologis Meningkatnya tekanan intracranial


Psikiatri Anorexia nervosa
Endokrin Hipotiroidisme
Toksikologi Fentanil, beta blocker, alpha-2 agonis, fenilefrin, edrofonium,
fisostigmin, neostigmine, methoxamine
Lain-lain Hipotermia, abnormalitas elektrolit (hipo/hiperkalemia,
kalsemia, magnesemia, glikemia)
Etiologi
Tipe Bradikardia Pengaturan diagnosis Penyebab
Blokade AV komplit Jantung Blokade AV bawaan
Sindrom QT panjang
Congenital Heart Disease, transposisi arteri besar
Operasi jantung kongenital
Penyakit arteri koroner

Imunologis Penyakit jaringan ikat maternal, SLE, sjorgen syndrome

Infeksi Infeksi akut atau kronis


Myocarditis, endocarditis, lyme disease, chagas disease,
difteri, rubella, mumps, trichinosis, HIV

Metabolik Sindrom Kearns-Sayre, defisiensi karnitin, penyakit


penyimpanan glikogen
Lain-lain Distrofi muscular, kardiomiopati eosinofilik, idiopatik
Pendekatan pada Pasien Suspek Bradikardia 1
Riwayat :
• Menentukan adanya gejala dan korelasi gejala-ritme
• Mengidentifikasi etiologi bradikardia
Riwayat keluarga :
• Riwayat keluarga yeng membutuhkan pacemaker atau septal defects
dapat berkontribusi terhadap gangguan irama jantung.
Pemeriksaan Fisik :
• Tidak terlalu berkontribusi untuk menentukan etiologi bradikardia.

1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
Pemeriksaan Penunjang1
Electrocardiogram :
• EKG adalah parameter terpenting dalam mendokumentasikan dan
memahami bradikardia. Laju sinusy ang lambat dengan interval PR
normal dan konfigurasi QRS menunjukkan nodus sinus sebagai
penyebabnya, baik sebagai blokade keluar atau disfungsi nodus sinus.
Echocardiogram :
• Ekokardiogram diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan bentuk
kompleks penyakit jantung, yang dapat berkaitan dengan bradikardia.

1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
Pemeriksaan Penunjang1
Stress test :
• Stress test bertingkat dapat dilakukan menggunakan metode yang berbeda.
Monitor Holter dengan pasien muda yang diberi instruksi untuk menjadi
sangat aktif dan keterangan kegiatan dengan baik akan memberikan
informasi penting kemampuan sinus dan nodus AV untuuk merespon status
adneregik. Pada anak yang lebih besar, dapat dilakukan tes treadmill.
Tes Invasif :
• Transesophageal electrophysiology berguna dalam diagnosis disfungsi nodus
sinus. Intracardiac electrophysiology mengungkapkan Sinus Node Recovery
Time (SNRT) dan Sinoatrial Conduction Time (SACT), gold standard untuk
diagnosis difungsi nodus sinus.
1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
Manajemen Bradikardia pada Neonatus dan Anak2
• Algoritma manajemen awal bradikardia pada neonates dan anak mengacu pada
Pediatric Basic and Advanced Life Support : 2020 AHA guideline.
Rekomendasi pada Manajemen Bradikardia
COR LOE Rekomendasi
1 C-LD 1. Jika bradikardia disebabkan peningkatan tonus vagal atau blokade konduksi AV primer
(bukan faktor sekunder seperti hipoksia), berikan atropine.
1 C-LD 2. Jika HR < 60/menit dengan kardiopulmoner compromise meskipun dengan ventilasi
efektif dengan oksigen, lakukan CPR.
1 C-EO 3. Jika tetap bradikardia setelah koreksi beberapa faktor (cth : hipoksia) atau respon
sementara, berikan epinefrin IV/IO. Jika akses IV/IO tidak tersedia, berikan secara
endotrakeal jika tersedia.

2b C-LD 4. Emergency transcutaneous pacing dapat dipertimbangkan jika bradikardia disebabkan


blokade jantung komplit atau disfungsi nodus sinus tidak responsive terhadap ventilasi,
oksigenasi, kompresi dada, dan medikasi, terutama pada anak dengan penyakit jantung
bawaan atau didapat.

2. Topjian A, Raymond T, Atkins D, Chan M, Duff J, Joyner B et al. Part 4: Pediatric Basic and Advanced Life Support: 2020 American Heart Association
Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. 2020;142(16_suppl_2).
Algoritma Manajemen Bradikardia Mengacu
pada Konsekuensi Hemodinamik1

1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
Terapi1
• Manajemen bradikardia pada anak sepenuhnya tergantung atas
penyebab yang mendasari.
• Pada skenario bradikardia yang berat, dapat ditangani dengan cara
memastikan ventilasi yang memadai, pemantauan ritme jantung,
akses IV, dan menggunakan katekolamin dan atau atropin eksogen.
• Dosis epinefrin : 0.01 mg/kg (konsentrasi 0.1 mL/kg dari 0.1 mg/mL)
setiap 3-5 menit. Akses IV/IO tidak tersedia, endotracheal tersedia :
0.1 mg/kg (dosis 0.1 mL/kg dari 1 mg/mL)
• Dosis atropin : 0.02 mg/kg dapat diulangi sekali. Dosis minimum 0.1
mg dan maksimum dosis tunggal 0.5 mg.
1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
Sinus Bradikardia dan atau Disfungsi Nodus
Sinus1
• Diluar spektrum penyakit jantung bawaan, sinus bradikardia selalu
hampir sekunder terhadap penyebab lain seperti peningkatan
tekanan intracranial, kejang, overdosis obat, hipotiroidisme, sindrom
hipoventilasi sentral kongenital, LQTS, dan gangguan makan.
• Penatalaksaan terhadap penyebab yang mendasari adalah
pendekatan utama.
• Temporary pacing jarang dibutuhkan, namun pada keadaan yang
parah, kateter pacing transvena sementara mungkin dibutuhkan.

1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
High-Grade AV Block4
• Indikasi paling jelas untuk manajemen bradikardia adalah pada
kasus high-grade AV block.
• Pasien dengan AV block komplit bawaan yang memiliki kecepatan
terlalu lambat atau menunjukkan ritme QRS lebar membutuhkan
implantasi sistem pacing permanen.
• Pada pasien yang baru lahir dan sangat muda, sangat jelas
membutuhkan pendekatan epikardial.
• Manajemen AV block progresif pada pasien transposisi yang dikoreksi
secara bawaan bergantung pada derajat blokade dan usia pasien,
serta efek PJK struktural yang mendasari.
4. Friedberg M, Dubin A, Van Hare G, McDaniel G, Niksch A, Rosenthal D. Acute Effects of Single-site Pacing from the Left and Right Ventricle on Ventricular
Function and Ventricular-Ventricular Interactions in Children with Normal Hearts. Congenital Heart Disease. 2009;4(5):356-361.
Prognosis1
Untuk sebagian besar populasi bradikardia, prognosis berhubungan
dengan :
• Resiko kumulatif dari kebutuhan revisi sistem pacing selama
bertahun-tahun
• Efek fisiologis dari berbagai mode pacing pada ukuran dan fungsi
jantung
• Resolusi penyakit yang mendasari, seperti miokarditis
• Status keparahan penyakit jantung bawaan

1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of bradycardia in neonates and children. European Journal
of Pediatrics. 2016;175(2):151-161.
Daftar Pustaka
1. Baruteau A, Perry J, Sanatani S, Horie M, Dubin A. Evaluation and management of
bradycardia in neonates and children. European Journal of Pediatrics. 2016;175(2):151-
161.
2. Topjian A, Raymond T, Atkins D, Chan M, Duff J, Joyner B et al. Part 4: Pediatric Basic
and Advanced Life Support: 2020 American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation.
2020;142(16_suppl_2).
3. Fleming S, Thompson M, Stevens R, Heneghan C, Plüddemann A, Maconochie I et al.
Normal ranges of heart rate and respiratory rate in children from birth to 18 years of
age: a systematic review of observational studies. The Lancet. 2011;377(9770):1011-1018.
4. Friedberg M, Dubin A, Van Hare G, McDaniel G, Niksch A, Rosenthal D. Acute Effects of
Single-site Pacing from the Left and Right Ventricle on Ventricular Function and
Ventricular-Ventricular Interactions in Children with Normal Hearts. Congenital Heart
Disease. 2009;4(5):356-361.

Anda mungkin juga menyukai