PENDAHULUAN
Jantung memiliki 4 ruangan yang terorganisir menjadi 2 pompa (kanan dan kiri)
untuk menyediakan aliran darah ke sirkulasi sistemik dan pulmonal. 1 Darah yang
dipompakan oleh jantung setiap menit ditentukan oleh aliran darah ke jantung dari vena,
atau yang disebut juga venous return. Tiap jaringan perifer di tubuh mengontrol masing-
masing aliran darahnya, dan semua aliran darah lokal di jaringan bergabung dan
kembali ke vena menuju atrium kanan. Jantung secara otomatis memompa darah yang
masuk menuju arteri, sehingga dapat mengalir dan mengikuti rangkaian tersebut lagi.3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Gambar 1. Anatomi Jantung
3
pada mekanisme neurohumoral ekstrinsik meskipun mekanisme tersebut dapat
mengubah respon jantung instrinsik. Untuk menghormati kedua penemu ini,
kemampuan jantung untuk merubah kontrkasinya dipengaruhi oleh stroke volume
dan venous return disebut dengan Mekanisme Frank Starling (Starling’s Law of the
heart).2
Dua cara dasar pengaturan volume darah yang dipompakan oleh jantung adalah
(1) pengaturan intrinsik pemompaan jantung sebagai respons terhadap perubahan
volume darah yang mengalir ke dalam jantung, dan (2) pengendalian frekuensi
denyut jantung dan kekuatan pemompaan jantung oleh sistem saraf otonom.3
Semakain besar volume ventrikel diastolic, semakin banyak serat miokardial yang
meregang selama diastolic. Selama fisiologi normal, semakin banyak serat-serat
miolardial yang meregang, semakin besar tekanan pada serat-serat otot dan semakin
besar kontraksi ventrikel yang distimulasi.4
4
dengan gagal jantung sistolik, terjadi penurunan kemampuan pada preload yang
diberikan dibandingkan dengan kurva normal. Kondisi ini direpresentasikan dengan
pergeseran ke baawah dari kurva normal. Penurunan kontraktilitas juga dapat
terjadi karena kehilangan otot-otot jantung sebagai akibat dari infark miokardiak,
penggunaan beta-bloker (akut), non-dihydropyridine Ca++ channel blockers, dan
dilatasi kardiomiopati.4
5
meningkatkan peregangan serat-serat miokardiak dan menginduksi stroke volume
yang lebih besar pada kontraksi berikutnya dengan melalui mekanisme Frank-
Starling. Hal ini bertujuan untuk pengosongan yang lebih baik dari pembesaran
ventrikel kiri dan mejaga curah jantung.4
6
intraselular, meningkatkan actin dan interaksi myosin. Hal ini akan memberikan
efek hemodinamik pada pergeseran kurva (Frank-Starling) kemampuan ventrikel
yang menurun pada arah atas menuju normal. Pada preload ( EDP ventrikel kiri),
stroke volume dan cardiac output meningkat.4
7
Diagram 1. Hubungan fisiologi antara Hukum Frank-Starling pada jantung dan
tekanan dan volume venous return (sumber: Delicce AV, Makaryus AN. Physiology,
Frank Starling Law. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470295/)
8
mempertahankan pemompaan kira-kira 30 persen lebih tinggi bila tanpa perangsangan
simpatik. Oleh karena itu, bila aktivitas sistem saraf simpatis ditekan sampai di bawah
normal, keadaan ini akan menurunkan frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi
otot ventrikel sehingga akan menurunkan tingkat pemompaan jantung sampai sebesar
30 persen di bawah normal.3
9
BAB III
KESIMPULAN
1. Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
2. dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang
kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.
3. jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah
yang besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.
10
DAFTAR PUSTAKA
11