Anda di halaman 1dari 18

END TIDAL

CARBONDIOXIDE
Puteri Nashuha Shobirin
1810221017
• EtCo2 (End Tidal Co2) adalah level karbondioksida yang dihembuskan
pada akhir ekspirasi
• EtCo2 merefleksikan seberapa adekuat Co2 dibawa kembali ke paru untuk
dihembuskan
• Manfaat
 Mengetahui apakah ventilasi adekuat
 Mengetahui pulmonary blood flow
 Gangguan pada paru; emboli
 Mengetahui cardiac output
 Gangguan pada jantung;
■ Ketika CO2 dihembuskan
keluar dari paru ke udara
yang dihembuskan, akan
ditangkap oleh capnometer
■ Capnometer megukur level
atau konsentrasi maksimal
CO2 pada akhir pernapasan.

■ Capnometri: show EtCo2 in


numeric
■ Capnografi: show EtCo2 in
numeric and graphic
Kapnografi

■ Kapnografi adalah pengukuran gas karbon dioksida yang


dihembuskan (CO2); juga dikenal sebagai pemantauan end-tidal
CO2.
■ Jumlah karbon dioksida yang didapatkan dalam udara ekshalasi
(end-tidal karbon dioksida; ETCO2) sangat berhubungan dengan
tekanan parsial karbon dioksida arteri (PaCO2) pada klien dengan
fungsi pernapasan, kardiovaskular, dan metabolik yang normal
■ pada pasien yang hemodinamiknya stabil, end-tidal CO2 (PETCO2)
dapat digunakan untuk memperkirakan PaCO2
■ Kapnografi membutuhkan sampel kontinu udara ekshalasi.
■ Pada pengukuran EtCO2 klien akan dipasang selang endotrakeal atau trakeostomi untuk
ventilasi mekanik atau penatalaksanaan jalan napas.
■ Sensor akan ditempelkan pada selang tersebut untuk mengukur EtCo2
■ Penyebab peningkatan ETCO2 termasuk diantaranya yaitu situasi di mana:
– produksi CO2 meningkat, seperti hipertermia, sepsis, dan kejang
– ventilasi alveolar menurun, seperti depresi pernapasan
■ penyebab penurunan ETCO2 termasuk diantaranya yaitu situasi di mana:
– produksi CO2 menurun, seperti hipotermia, serangan jantung, dan emboli paru
– ventilasi alveolar meningkat, seperti hiperventilasi.
Monitoring EtCO2
■ Monitoring EtCO2 memberikan informasi potensi mengenai produksi CO2 dan
ventilasi.
■ Monitoring EtCO2 memberikan tanda peringatan awal akan adanya gangguan
respirasi (airway obstruction), apneu, cardiac arrest
■ Monitoring ini juga mencerminkan perubahan perfusi kardiak dan telah digunakan
untuk mengindentifikasi keefektifitas kompresi dada pada kondisi henti jantung
(quantitative capnografi during CPR)
■ Alat ini juga digunakan untuk memastikan letak pipa endotrakea sudah ditempat
yang benar
Kalibrasi
■ Kapnografi harus di kalibrasi secara periodik, pada interval yang berbeda di
beberapa model, namun paling tidak setiap hari alat butuh dikalibrasi.
■ Agar pengukuran kapnograf lebih akurat, kalibrasi terlebih dahulu sebelum
penggunaan dilakukan, mengenalkan monitor udara dan memasukkan konsentrasi
gas CO2
Kapnogram
 Kapnogram normal dibagi menjadi 4 fase
• Inhalasi
• Beginning of exhale
• Plateau
• End tidal Co2 measurement
 Untuk membaca kapnogram, ingat PQRST:
• Proper :pria dan wanita itu hampir sama QRSTnya)
• Quantitas : normalnya 35-45 mmHg
• Rate : ventilasi 12-20x/mnt saat spontan, 10-12x/mnt saat mekanik
• Shape : rectangle rounded corner
• Trend : stabil QRSnya dari waktu ke waktu
Gambar 1: Normal Capnogram
Karakteristik gelombang :

A-B Baseline / Dasar (inhale)


B-C Ekspirasi garis naik (beginning of exhale)
C-D Ekspirasi plateau (pengukuran Co2 yang sedang dikeluarkan)
D Konsentrasi Co2 pada End-tidal yang terukur
D-E Inspirasi
■ Fase I (A-B) merupakan dasar inspirasi, yang biasanya
merupakan baseline umumnya nol.
■ Fase Kedua (B-C) merupakan tanjakan ke atas ekspirasi. Ini
normalnya berbentuk curam. Ketika pasien ekspirasi, udara
segar di ruang rugi anatomisecara perlahan diganti oleh gas
yang mengandung CO2dari alveolar.
■ Fase ketiga (C-D) merupakan plateau ekspirasi, yang normalnya
memiliki gradien ke arah atas yang kecil. Hal ini disebabkan
tidak ada kesesuaian yang sempurna antara ventilasi dan
perfusi melalui paru paru. Alveolar dengan rasio V/Q yang lebih
rendah, konsentrasi CO2 yang lebih tinggi, cenderung kosong
lebih lambat selama ekspirasi dibandingkan yang memiliki rasio
V/Q tinggi. Ketika ekspirasiselesai, plateau berlanjut yang
disebabkan CO2yang diekshalasi dari alveoli tetap di tempat
sampling gas sampai inspirasi berikut. Konsentrasi end-
tidalCO2(EtCO2) dipertimbangkan sama dengan konsentrasi
CO2dalam alveoli (PACO2)
■ Fase keempat (D-E) merupakan fase inspirasi dengan arahan
diagram ke bawah, suatu udara segar yang menggantikan gas
alveolar pada sisi sampling. Kapnogram normal
mengindikasikan paru telah diventilasi. Ventilasi bisa spontan,
dibantu,ataupundikontrol. Konsentrasi CO2saat inspirasi
normalnyaadalahnoldan nilai normal end-tidalberkisarantara
34-44 mmHg.
Terjadinya peningkatan EtCo2 dari gelombang sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh :
■ Penurunan napas (Hypoventilasi)
■ Penurunan tidal volume
■ Peningkatan metabolisme
■ Peningkatan drastic pada temperatur tubuh (Malignant Hypertermia)
Terjadinya penurunan EtCo2 dari gelombang sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh :
■ Peningkatan napas (Hiperventilasi)
■ Peningkatan tidal volume
■ Penurunan metabolisme
■ Penurunan temperature tubuh
Elevasi pada dasar gelombang mengindikasikan rebreathing Hal ini diakubatkan oleh:
■ Aliran inspirasi yang tidak adekuat sehingga sulit inspirasi
■ Kurangnya waktu ekspirasi
Perubahan kemiringan dari kaki gelombang capnogram yang seharusnya naik akibat dari
obstruksi arus ekspirasi gas (plato ekspirasi menghilang). Hal ini diakibatkan oleh:
■ Obstruksi atau adanya benda asing pada pernapasan bagaian atas
■ Jalur napas buatan yang tertekuk atau tersumbat
■ Bronkospasme
Normal

Hypoventilation

EtCO2 >RR
2

Hyperventilation

EtCO2 <RR
3

Anda mungkin juga menyukai