Pendahuluan
(protein)
(Martini FH 2006, Tjokroprawito 2007)
Biosintesis
Langkah 3 : Tirosin (bagian dari tiroglobulin) melekat pada 1 atau 2 ion iodida
dalam lumen oleh enzim tiroid peroksidase. TSH menstimulasi iodide ke sel
folikel, produksi tiroglobulin oleh Retikulum Endoplasma, dan tiroid peroksidase
Langkah 7 : MIT dan DIT yang tertinggal dalam sel folikel akan mengalami
deiodinasi, dimana tirosin akan dipisahkan lagi dari I. Enzim deiodinase
sangat berperan dalam proses ini. T3 & T4 dalam darah terikat pada TBG
(75%), sisanya terikat TBPA & dalam bentuk bebas
Efek
Metabolisme
Kardiovaskuler
- Vasodilatasi
aliran darah
Cardiac Output & HR
-
Respirasi
Pencernaan
SSP
Aktivitas otak
cenderung cemas
Muskuler
Hipertiroid
(Tjokroprawito A 2007,
Morgan 2006)
Gangguan hipermetabolisme
Diagnosis : Tes fungsi tiroid abnormal (peningkatan T4, T3,
Free T4)
Kelenjar dlm keadaan hiperplasia
Kelemahan otot
Dyspnea
Disritmia (fibrilasi atrium)
Intoleransi terhadap panas
Kehilangan berat badan
Instabilitas Emosi
Kesulitan tidur, Diare
Anestesia Pada
Hipertiroid
PREOPERATIF :
Operasi elektif :
-
Operasi Emergency :
-
Fleisher L, 2010)
INTRAOPERATIF
-
Local/Regional Anestesia:
Obat lokal anestesi tanpa epinefrin
POSTOPERATIF
-
Badai Tiroid
.Badai tiroid atau krisis tirotoksik : kegagalan tubuh dalam
melakukan kompensasi hipertiroid yang berat
Insiden badai tiroid 2-8%, Insidensi kematian 10-50%
lebih banyak terjadi pada wainta
Onset 6-24 jam paska pembedahan, dpt juga intraoperatif
(Morgan, 2006, Bongard FS, Sue DY, 2002)
Gejala Klinis:
1. Demam
2. Takikardia, SVT atau AF, gagal jantung
3. Perubahan status mental (delirium, agitasi, psikosis, koma)
4. Hipotensi, syok (manifestasi lanjut)
5. Mual, muntah, diare
6. Kehilangan berat badan, kakexia
(Morgan, 2006, Bongard FS, Sue DY 2002
Penanganan:
Hidrasi
Propilthiouracil
Sodium iodida
Kortisol
TERIMA KASIH
PR
1. Cara kerja lugol dalam penanganan
Tirotoksikosis klinis : hormon tiroid tinggi, TSH rendah, ada gejala (7-9,8%)
Tirotoksikosis biokimiawi : hormon tiroid tinggi, TSH rendah, tanpa gejala
(>40%)
Tirotoksikosis subklinis : hormon tiroid normal, TSH rendah
Diagnosis :
memeriksa kadar hormon tiroid bebas (fT4 atau fT3 dgn TSH rendah)
Tdk dpt berpegang pada indeks wayne
Hal yang memperkuat dugaan tirotoksikosis:
- Nadi 100x/m tanpa sebab jelas
- kadar hCG 300.000 mUI/ml
Tatalaksana:
lanjutan.
1.
2.
Pengobatan:
a. Obat antitiroid (OAT) :
Obat
Dosis awal
(mg/hari)
Dosis
pemeliharaan
(mg/hari
Karbimazol
30-60
5-20
Metimazol
30-60
5-20
Propiltiourasil
300-600
50-200
b. blocker :
Mengatasi gejala
Tidak memiliki pengaruh terhadap sintesis dan sekresi hormon tiroid
(propanolol : mghambat konversi T4T3 di perifer)
Tidak dapat digunakan sebagai obat tunggal
Perhatian pada CHF
Propanolol :
- dosis inisial 0,5-10mg IV diberi perlahan setiap 5-10 menit sampai 10 mg
- diikuti 40-60 mg oral/6 jam atau 1-2 mg IV / 3-4 jam ( Bongard et Sue,
2002)
Esmolol : 50-100 mcg/kg/menit titrasi sampai HR < 100 x/menit (Nayak et
Burman, 2006)
c. Yodium
Menghambat pelepasan dan sintesis hormon tiroid
Efek temporer (1-3 minggu )
(Hyman et Furman, 2011, Hermawan G.,2000)
Diberikan 10 tetes, 3x sehari selama 10 hari sebelum operasi
(Hermawan G.,2000)
Terima kasih
Operasi Emergency :
- Preparasi cepat : kombinasi beta-bloker, kortikosteroid, thionamid, iodium
dan asam iopanoic (mengandung iodium dan penghambat pelepasan
hormon tiroid) (Susan,H et Noorily MD, 2007 )
-
Lanjutan.
Pemberian PTU dosis besar mengurangi sintesis hormon dlm 2-3 jam
pemberian (Robson, N.J,2007)
Terima Kasih
SA test
Dobutamin test
Dilakukan jika pasien tidak dapat melakukan test treadmill atau stationary
cycle