Sebelum dilakukan tindakan operasi untuk pengangkatan massa kelenjar tiroid atau yang
disebut tiroidektomi, salah satu persiapan yang harus dilakukan adalah tindakan anestesi.
Namun, terdapat beberapa hal yang penting untuk dinilai dan dipertimbangkan sebelum dan
dalam melaksanakan tindakan anestesi pada pasien hipertiroid.
1. Penilaian Pra-Operatif
Hal ini dapat dinilai dengan mengamati apakah pasien mengalami atau
memperlihatkan tanda dan gejala hipertiroid. Perlu ditanyakan pula apakah
pasien mengetahui riwayat hipertiroid pada dirinya atau keluarganya.
Pemeriksaan kadar dan fungsi tiroid sebelum saat operasi, juga pemeriksaan
nilai beberapa panel laboratorium lain dapat dilakukan.
Hemoglobin
Hematocrit
Leukosit
Trombosit
Urea
Elektrolit
Serum Ca
Jalan nafas sangatlah penting untuk dinilai, hal ini menentukan apakah jenis
anestesi yang bisa menjadi pilihan dan apakah pasien dapat dilakukan
intubasi untuk dukungan nafas atau tidak selama proses anestesi dan tindakan
tiroidektomi berlangsung. Penilaian jalan nafas juga dipertimbangkan untuk
mencegah komplikasi trauma pada trakea dan jalan nafas. Proses penilaian
jalan nafas dapat dimulai dari anamnesis serta pemeriksaan fisik pasien, serta
dapat dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang.
i. Anamnesis
Beberapa pertanyaan dapat diberikan untuk mengidentifikasi apakah
pasien memiliki gangguan atau obstruksi pada saluran nafas :
CT-Scan Dada
Dindikasikan jika pasien mengeluhkan gangguan dalam pernafasan.
Pemeriksaan ini dapat memvisualisasikan jaringan lunak dan massa
retrosternal dari pembesaran tiroid.
Anestesi umum dipilih jika jalan nafas dinilai baik dan dapat dilakukan
dukungan nafas menggunakan pipa endotrakeal. Anestesi umum juga dipilih
lantaran terdapat kontraindikasi pasien terhadap anestesi lokal seperti alergi
terhadapa regimen anestesi lokal, koagulopati, gangguan cemas berlebih,
riwayat bedah leher sebelumnya, dan riwayat paralisis saraf laring rekuren.
Inhalasi
Halothan : 2-4 vol %
b. Anestesi Lokal/Regional
Pilihan tehnik anestesi lain selain anestesi umum jika pasien terdapat
kontraindikasi terhadap anestesi umum seperti terdapat gangguan endokrin
yang tidak terkontrol (gula darah tinggi, hormon tiroid tinggi), anemia,
edema paru, tuberkulosis, PPOK, penggunaan alkohol dan rokok berlebih,
myokarditis, aritmia jantung, penyakit katup jantung, dan usia sangat tua
dengan fungsi ginjal dan hati yang buruk.
c. Tatalaksana Nyeri
Opiod
Fentanyl : 1-3 mcg/kgBB dapat bertahan 30 menit.
Morfin : 1-2 mg IV, dapat diulang.
Tramadol : 50-100mg/4-6 jam, dengan dosis maksimal 400mg
Non-Opioid
Ketolorac : 10-30 mg/4-6 jam
Diklofenak : 75 mg IV, 50-100mg/8-12jam oral
Meloksikam : 7,5 mg atau 15 mg perhari oral
d. Pengawasan Hemodinamik
Pengawasan selama dilakukan tindakan anestesi dan tindakan operasi :
Saturasi oksigen
Laju pernafasan
Tekanan darah
Perdarahan
Laju denyut nadi
Irama jantung
Suhu tubuh
Kondisi umum dan keluhan pasien
Secara umum diberikan cairan untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit (NaCl dan cairan
lain) dan kalori (glukosa), vitamin, oksigen, kalau perlu sedasi, kompres es.
c. Edema Laring
Ini merupakan penyebab yang jarang dari obstruksi pernapasan pascaoperasi.
Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari intubasi trakea traumatik atau pada
pasien yang timbul hematoma yang dapat menyebabkan obstruksi drainase
vena. Hal ini biasanya dapat ditangani dengan steroid (dexamethasone 0,7-9
mg/hari dosis terbagi dalam 6-12 jam secara IV/IM/oral) dan oksigen lembab.
e. Hipokalsemia
Trauma yang tidak diinginkan pada glandula paratiroid dapat menyebabkan
hipokalsemia sementara. Hipokalsemia permanen jarang terjadi. Tanda-tanda
hipokalsemia mungkin termasuk kebingungan, bergetar dan tetani. Hal ini
dapat diperoleh pada Trousseau (kejang carpopedal dipicu oleh inflasi manset)
atau tanda Chvostek (getaran wajah sewaktu menekan kelenjar parotis).
Pengganti Kalsium (Kalsium Glukonas 4-8 mg/kg IV, Kalsitriol dosis awal
250 ng/hari dosis lanjutan 0,5-1 mcg/hari) harus diterapkan segera karena
hipokalsemia dapat memicu laryngospasme, iritabilitas jantung, perpanjangan
QT dan selanjutnya aritmia.
f. Tracheomalacia
Kemungkinan tracheomalacia harus dipertimbangkan pada pasien yang telah
mengalami kompresi trakea dengan goiter besar atau tumor. kebocoran
manset Tes sesaat sebelum ekstubasi adalah meyakinkan tapi peralatan harus
tersedia untuk reintubasi segera jika terjadi.