1. Kasus 1 :
Seorang laki-laki 60 tahun dirawat di ICU. Hasil pengkajian didapatkan tekanan
darah turun, pernafasan kusmaul, nafas bau seperti buah dan tampak tanda-tanda
dehidrasi. Hasil pemeriksaan penunjang : kadar K+ 3,0 mEq/L, Cl- 70 mEq/L, EKG :
tampak sinus takikardi. selanjutnya pasien akan dilakukan pemeriksaan analisa gas
darah.
Pertanyaan :
Pada saat melakukan tindakan pemeriksaan analisa gas darah, setelah melakukan
palpasi pada arteri radialis dengan tangan untuk menentukan pulsasi, langkah
selanjutnya adalah (uraikan)
Jawaban :
1. Pasien menggenggam tangan, atau jika pasien tidak sadar, bisa kita bantu
menutup erat telapak tangannya
2. Tekan arteri radialis dan ulnaris untuk menghambat aliran darah ke telapak
tangan
3. Saat dilakukan penekanan, pasien diminta melepaskan genggamannya.
Amati perubahan warna telapak tangan menjadi pucat.
4. lepaskan tekanan pada arteri ulnaris dan amati kembali adanya perubahan
warna di telapak tangan pasien.
M
odified Allen’s test (gambar diambil dari WHO)
Interpretasi:
Positif: jika tangan memerah dalam waktu 5-15 detik menunjukkan tidak adanya
hambatan di arteri ulnaris. Pengambilan spesimen darah arteri bisa dikerjakan.
Negatif: Jika tangan tidak memerah dalam waktu 5-15 detik, menunjukkan adanya
hambatan di arteri ulnaris. Maka pengambilan spesimen darah arteri tidak bisa
dikerjakan pada arteri radialis di tangan tersebut, dan harus dipindah di sisi tangan
yang lain atau di arteri yang lain seperti arteri brachialis, arteri dorsalis pedis, atau
arteri femoralis.
Hasil positif pada modified Allen’s test (gambar diambil dari ABC of practical
procedure)
2. Kasus 2 :
Seorang laki-laki 60 tahun dirawat di ICU. Hasil pengkajian didapatkan tekanan
darah turun, pernafasan kusmaul, nafas bau seperti buah dan tampak tanda-tanda
dehidrasi. Hasil pemeriksaan penunjang : kadar K+ 3,0 mEq/L, Cl- 70 mEq/L, EKG :
tampak sinus takikardi. Selanjutnya pasien akan dilakukan pemeriksaan analisa gas
darah.
Pertanyaan :
Salah satu tujuan pemeriksaan analisa gas darah untuk mengetahui (uraikan)
Jawaban :
Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas
darah yang digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit pernafasan
serta kondisi yang mempengaruhi seberapa efektif paru-paru mengirimkan oksigen
ke darah dan mengeleminasi karbondioksida dari darah.
Tekanan parsial oksigen (PO2) normal : 75-100 mmHg, biasanya
menurun sesuai pertambahan usia
Tekanan parsial karbondioksida (PCO2) normal : 35-45 mmHg
pH normal : 7,35-7,45
Saturasi oksigen (SaO2) : 94-100%
Kandungan oksigen (O2CT) : 15-23 volume%
: 22-26 millimols per liter (mEq/liter)
3. Kasus 3 :
Seorang laki-laki 60 tahun dirawat di ICU. Hasil pengkajian didapatkan tekanan
darah turun, pernafasan kusmaul, nafas bau seperti buah dan tampak tanda-tanda
dehidrasi. Hasil pemeriksaan penunjang : kadar K+ 3,0 mEq/L, Cl- 70 mEq/L, EKG :
tampak sinus takikardi. Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan analisa gas
darah. Hasil pemeriksaan AGD : pH (7.25), SaO2 (80%), PCO2 (42 mmHg), PO2
(80 mmHg), HCO3 (20 mEq/L), Base Exces (-1).
Pertanyaan :
Berdasarkan hasil AGD tersebut, gangguan keseimbangan asam-basa yang dialami
pasien tersebut adalah (jelaskan)
Jawaban :
Perubahan dalam pH, PaCO2, dan bikarbonat standar
pada gangguan asam-basa
pH PaCO2 Bikarbonat
standar
Asidosis Respiratory Rendah Tinggi Normal-tinggi
Alkalosis Respiratory Tinggi Rendah Normal-tinggi
Asidosis Metabolik Rendah Normal- Rendah
rendah
Alakalosis Metabolik Tinggi Normal Tinggi
Tekanan parsial karbondioksida (PCO2) normal : 35-45 mmHg
pH normal : 7,35-7,45
HCO3 normal : 22-26
Dalam kasus tersebut pH (7,25) berarti dibawah kadar normal yang mengarah ke
asidosis, kemudian PCO2 (42) masih normal tapi mengarah ke respiratorik (karena
PCO2 tinggi).
Dalam kasus tersebut pH (7,20) berarti dibawah kadar normal yang mengarah ke
asidosis, kemudian PCO2 (50) respiratorik (karena PCO2 tinggi).
Dalam kasus tersebut pH (7,5) berarti dibawah kadar normal yang mengarah ke
asidosis, kemudian PaCO2 (48) respiratorik (karena PCO2 tinggi).
Dalam kasus tersebut pH (7,5) berarti dibawah kadar normal yang mengarah ke
asidosis, kemudian PaCO2 (48) respiratorik (karena PCO2 tinggi).
Komposisi cairan ini hampir sama dengan cairan Ringer Laktat namun keduanya
memiliki manfaat yang berbeda bagi pasien yaitu :