Anda di halaman 1dari 6

SOAL LATIHAN 2

Mata Kuliah : Keperawatan Kritis Nama: Maesarah


SUB-CPMK 3: Keseimbangan Asam-Basa NIM : 195STYC21

1. Kasus 1 :
Seorang laki-laki 60 tahun dirawat di ICU. Hasil pengkajian didapatkan tekanan
darah turun, pernafasan kusmaul, nafas bau seperti buah dan tampak tanda-tanda
dehidrasi. Hasil pemeriksaan penunjang : kadar K+ 3,0 mEq/L, Cl- 70 mEq/L, EKG :
tampak sinus takikardi. selanjutnya pasien akan dilakukan pemeriksaan analisa gas
darah. 
Pertanyaan :
Pada saat melakukan tindakan pemeriksaan analisa gas darah, setelah melakukan
palpasi pada arteri radialis dengan tangan untuk menentukan pulsasi, langkah
selanjutnya adalah (uraikan)
Jawaban :

Modified Allen’s test adalah pemeriksaan untuk menilai patensi arteri


yang WAJIB dikerjakan sebelum pengambilan spesimen darah arteri pada arteri
radialis.Berikut langkah-langkah pemeriksaannya:

1. Pasien menggenggam tangan, atau jika pasien tidak sadar, bisa kita bantu
menutup erat telapak tangannya
2. Tekan arteri radialis dan ulnaris untuk menghambat aliran darah ke telapak
tangan
3. Saat dilakukan penekanan, pasien diminta melepaskan genggamannya.
Amati perubahan warna telapak tangan menjadi pucat.
4. lepaskan tekanan pada arteri ulnaris dan amati kembali adanya perubahan
warna di telapak tangan pasien.

M
odified Allen’s test (gambar diambil dari WHO)
Interpretasi:
Positif: jika tangan memerah dalam waktu 5-15 detik menunjukkan tidak adanya
hambatan di arteri ulnaris. Pengambilan spesimen darah arteri bisa dikerjakan.

Negatif: Jika tangan tidak memerah dalam waktu 5-15 detik, menunjukkan adanya
hambatan di arteri ulnaris. Maka pengambilan spesimen darah arteri tidak bisa
dikerjakan pada arteri radialis di tangan tersebut, dan harus dipindah di sisi tangan
yang lain atau di arteri yang lain seperti arteri brachialis, arteri dorsalis pedis, atau
arteri femoralis.

Hasil positif pada modified Allen’s test (gambar diambil dari ABC of practical
procedure)

2. Kasus 2 : 
Seorang laki-laki 60 tahun dirawat di ICU. Hasil pengkajian didapatkan tekanan
darah turun, pernafasan kusmaul, nafas bau seperti buah dan tampak tanda-tanda
dehidrasi. Hasil pemeriksaan penunjang : kadar K+ 3,0 mEq/L, Cl- 70 mEq/L, EKG :
tampak sinus takikardi. Selanjutnya pasien akan dilakukan pemeriksaan analisa gas
darah. 
Pertanyaan :
Salah satu tujuan pemeriksaan analisa gas darah untuk mengetahui (uraikan)
Jawaban :
Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas
darah yang digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit pernafasan
serta kondisi yang mempengaruhi seberapa efektif paru-paru mengirimkan oksigen
ke darah dan mengeleminasi karbondioksida dari darah.
Tekanan parsial oksigen (PO2) normal                 :     75-100 mmHg, biasanya
menurun sesuai pertambahan usia
Tekanan parsial karbondioksida (PCO2) normal  :     35-45 mmHg
pH normal                                                             :     7,35-7,45
Saturasi oksigen (SaO2)                                      :     94-100%
Kandungan oksigen (O2CT)                                 :     15-23 volume%
                       :     22-26 millimols per liter (mEq/liter)

3. Kasus 3 : 
Seorang laki-laki 60 tahun dirawat di ICU. Hasil pengkajian didapatkan tekanan
darah turun, pernafasan kusmaul, nafas bau seperti buah dan tampak tanda-tanda
dehidrasi. Hasil pemeriksaan penunjang : kadar K+ 3,0 mEq/L, Cl- 70 mEq/L, EKG :
tampak sinus takikardi. Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan analisa gas
darah. Hasil pemeriksaan AGD : pH (7.25), SaO2 (80%), PCO2 (42 mmHg), PO2
(80 mmHg), HCO3 (20 mEq/L), Base Exces (-1). 
Pertanyaan :
Berdasarkan hasil AGD tersebut, gangguan keseimbangan asam-basa yang dialami
pasien tersebut adalah (jelaskan)
Jawaban :
Perubahan dalam pH, PaCO2, dan bikarbonat standar
pada gangguan asam-basa
pH PaCO2 Bikarbonat
standar
Asidosis Respiratory Rendah Tinggi Normal-tinggi
Alkalosis Respiratory Tinggi Rendah Normal-tinggi
Asidosis Metabolik Rendah Normal- Rendah
rendah
Alakalosis Metabolik Tinggi Normal Tinggi
Tekanan parsial karbondioksida (PCO2) normal  :     35-45 mmHg
pH normal                                                             :     7,35-7,45
HCO3 normal : 22-26

Dalam kasus tersebut pH (7,25) berarti dibawah kadar normal yang mengarah ke
asidosis, kemudian PCO2 (42) masih normal tapi mengarah ke respiratorik (karena
PCO2 tinggi).

Untuk mengetahui kompensasinya dapat dilihat dari nilai pH abnormal, PCO2


normal, dan HCO3 (20) abnormal, maka gangguan keseimbangan asam-basa pada
kasus tersebut adalah Asidosis respiratorik tidak terkompensasi.
4. Kasus 4 : 
Seorang laki-laki 50 tahun dirawat di ICU dengan gangguan COPD. Hasil pengkajian
didapatkan TD 160/90 mmHg, nadi 100 x/menit, nafas 18 x/menit. Hasil
pemeriksaan AGD : pH (7.20), PCO2 (50 mmHg), PO2 (75 mmHg), HCO3 (29
mEq/L). 
Pertanyaan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan AGD, gangguan keseimbangan asam-basa yang
dialami pasien tersebut adalah (jelaskan)
Jawaban :
Perubahan dalam pH, PaCO2, dan bikarbonat standar
pada gangguan asam-basa
pH PaCO2 Bikarbonat
standar
Asidosis Respiratory Rendah Tinggi Normal-tinggi
Alkalosis Respiratory Tinggi Rendah Normal-tinggi
Asidosis Metabolik Rendah Normal- Rendah
rendah
Alakalosis Metabolik Tinggi Normal Tinggi
Tekanan parsial karbondioksida (PCO2) normal  :     35-45 mmHg
pH normal                                                             :     7,35-7,45
HCO3 normal : 22-26

Dalam kasus tersebut pH (7,20) berarti dibawah kadar normal yang mengarah ke
asidosis, kemudian PCO2 (50) respiratorik (karena PCO2 tinggi).

Untuk mengetahui kompensasinya dapat dilihat dari nilai pH abnormal, PCO2


abnormal, dan HCO3 (29) abnormal, maka gangguan keseimbangan asam-basa
pada kasus tersebut adalah Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian.
5. Kasus 5 : 
Seorang wanita 50 tahun dibawa ke rumah sakit setelah muntah sejak 5 hari yang
lalu. Pasien telah dilakukan pemeriksaan AGD dengan hasil sebagai berikut pH
(7,5), PaCO2 (48 mmHg), HCO3 (39 mEq/L), PaO2 (75 mmHg). 
Pertanyaan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan AGD pasien menunjukkan gangguan keseimbangan
asam-basa (jelaskan)
Jawaban :
Perubahan dalam pH, PaCO2, dan bikarbonat standar
pada gangguan asam-basa
pH PaCO2 Bikarbonat
standar
Asidosis Respiratory Rendah Tinggi Normal-tinggi
Alkalosis Respiratory Tinggi Rendah Normal-tinggi
Asidosis Metabolik Rendah Normal- Rendah
rendah
Alakalosis Metabolik Tinggi Normal Tinggi
Tekanan parsial karbondioksida (PCO2) normal  :     35-45 mmHg
pH normal                                                             :     7,35-7,45
HCO3 normal : 22-26

Dalam kasus tersebut pH (7,5) berarti dibawah kadar normal yang mengarah ke
asidosis, kemudian PaCO2 (48) respiratorik (karena PCO2 tinggi).

Untuk mengetahui kompensasinya dapat dilihat dari nilai pH abnormal, PCO2


abnormal, dan HCO3 (39) abnormal, maka gangguan keseimbangan asam-basa
pada kasus tersebut adalah Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian.
6. Kasus 6 : 
Seorang wanita 50 tahun dibawa ke rumah sakit setelah muntah sejak 5 hari yang
lalu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 90 mmHg, N 110x/menit, S 38 derajat
celcius, turgor kulit menurun. Pasien telah dilakukan pemeriksaan AGD dengan hasil
sebagai berikut pH (7,5), PaCO2 (48 mmHg), HCO3 (39 mEq/L), PaO2 (75 mmHg). 
Pertanyaan :
Intervensi kolaboratif yang akan diberikan adalah pemberian cairan intravena.
Cairan yang dapat diberikan adalah (jelaskan)
Jawaban :
Perubahan dalam pH, PaCO2, dan bikarbonat standar
pada gangguan asam-basa
pH PaCO2 Bikarbonat
standar
Asidosis Respiratory Rendah Tinggi Normal-tinggi
Alkalosis Respiratory Tinggi Rendah Normal-tinggi
Asidosis Metabolik Rendah Normal- Rendah
rendah
Alakalosis Metabolik Tinggi Normal Tinggi
Tekanan parsial karbondioksida (PCO2) normal  :     35-45 mmHg
pH normal                                                             :     7,35-7,45
HCO3 normal : 22-26

Dalam kasus tersebut pH (7,5) berarti dibawah kadar normal yang mengarah ke
asidosis, kemudian PaCO2 (48) respiratorik (karena PCO2 tinggi).

Untuk mengetahui kompensasinya dapat dilihat dari nilai pH abnormal, PCO2


abnormal, dan HCO3 (39) abnormal, maka gangguan keseimbangan asam-basa
pada kasus tersebut adalah Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian.

Intervensi kolaboratif yang akan diberikan adalah pemberian cairan intravena :


Ringer Asetat (RA)

Komposisi cairan ini hampir sama dengan cairan Ringer Laktat namun keduanya
memiliki manfaat yang berbeda bagi pasien yaitu :

1. Berguna sebagai cairan metabolisme di otot pasien


2. Bermanfaat bagi pasien resusitasi (kehilangan cairan akut) yang mengalami
dehidrasi yang berat dan syok maupun asidosis
3. bagi pasien diare (yang kehilangan cairan dan bikarbonat masif)
4. demam berdarah
5. luka bakar (syok hemoragik)

Anda mungkin juga menyukai