PROGRAM EVALUASI
OLEH
S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian Evaluasi
B. Tujuan
Evaluasi adalah suatu tahap untuk menentukan manfaat atau nilai dari sesuatu. Selama
proses evaluasi, informasi dikumpulkan dan dianalisis untuk ditentukan kegunaan dan
signifikansinya. Perubahan yang ada dinilai, dan kemajuan didokumentasikan.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal
ini bisa di laksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon
klien terhadap tindakan keperawatan yang di berikan sehingga perawat dapat mengambil
keputusan :
a. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan ( Klien telah mencapai tujuan yang di
tetapkan )
b. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan ( Klien mengalami kesulitan untuk
mencapai tujuan)
c. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (Klien memerlukan waktu yang lebih
lama untuk mencapai tujuan )
C. Prinsip Evaluasi
D. Proses Evaluasi
Literatur mengenai evaluasi semakin banyak tersedia. Evaluasi program atau proyek
telah menjadi spesialisasi seluruh departemen dan firma konsultan yang berfokus pada
pengukuran dan evaluasi.
Demi mencapai tujuan kita (yaitu, membuat pendahuluan dari evaluasi program),
kita akan menggunakan suatu model 3 bagian. Pada model ini, kita akan mempelajari
proses implementasi program, dampak program, dan hasil program.
Pada bagian ini, kita akan berfokus pada promosi kesehatan dan program promosi
kesehatan yang dirancang untuk mempengaruhi populasi target melalui aktivitas terencana
(proses) yang mungkin menimbulkan efek yang cepat (dampak) dan efek yang lebih lama
(hasil). (Dignan & Carr, 1992, hal. 153).
1992, hal. 153).
Dampak (sumatif; hasil jangka pendek)
Proses (formatif) Hasil (jangka panjang)
Informasi yang Implementasi program, Efek segera program, sebagai contoh : Insidens dan prevalensi faktor
dikumpulkan termasuk : Pengetahuan Perilaku Persepsi risiko, morbiditas, dan mortalitas
Respons tempat Respons Ketrampilan Keyakinan
penerima Respons praktisi Akses terhadap sumber
Kompetensi personel
Dukungan sosial
Bilamana Implementasi awal program Untuk menentukan apakah faktor yang Untuk mengukur apakah insidens dan
diaplikasikan atau ketika terjadi perubahan mempengaruhi kesehatan baik dari individu prevalensi telah berubah. Sebagai
program (contoh, pindah maupun lingkungan telah berubah. Sebagai contoh, apakah angka imunisasi anak
ke tempat baru, diberikan contoh, apakah perilaku individu telah usia dua tahun telah meningkat?
kepada berubah?
populasi yang berbeda) Apakah jumlah pasien gangguan
Apakah kebijakan baru diimplementasikan? pernafasan mengalami
penurunan?
E. Komponen Evaluasi
1 Proses (formatif)
Fokus tipe evaluasi ini adalah aktifitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas
pelayanan tindakan keperawatan.Evaluasi proses harus di lakukan segera setelah
perencanaan keperawatan di laksanakan untuk membantu keefektifitasan terhadap
tindakan.Evaluasi formatif terus menerus di laksanakan sampai tujuan yang telah di
tentukan tercapai. Metode pengumpulan data dalam evaluasi formatif terdiri dari
analisa rencana tindakan keperawatan, open-chart audit, pertemuan kelompok,
interview, dan observasi dengan klien, dan menggunakan form evaluasi. Sistem
penulisan pada tahap evaluasi ini bisa menggunakan sitem SOAP atau model
dokumentasi lainnya.
2 Hasil (sumatif)
Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir
tindakan perawatan klien. Tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir tindakan
keperawatan secara paripurna. Sumatif evaluasi adalah obyektif,
fleksibel, dan efisien. Adapun metode penatalaksanaan evaluasi sumatif terdiri dari
closed-chart audit, interview akhir pelayanan, pertemuan akhir pelayanan, dan
pertanyaan kepada klien dan keluarga. Meskipun informasi pada tahap ini tidak
secara langsung berpengaruh terhadap klien yang dievaluasi, sumatif evaluasi bisa
menjadi suatu metode dalam memonitor kualitas dan evisiensi tindakan yang telah
diberikan.
a. Komponen evaluasi dapat di bagi menjadi 5 komponen menurut Pinnell &
Meneses,1986) :
Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi.
a. Kriteria.
Apakah aktivitas program sesuai dengan rencana? Apakah staff dan material
yang tepat tersedia dalam kuantitas dan waktuyang tepat untuk
mengimplementasikan aktivitas program? Apakah banyak klien yang
Apakah tujuan program tercapai? Apakah klien merasa puas dengan program?
Apakah penyelenggara program merasa puas dengan aktivitas dan keterlibatan
klien? Efektivitas berfokus pada evaluasi formatif seperti hasil jangka pendek dan
segera.
(5) Hasil
Apakah implikasi jangka panjang program? Sebagai hasil dari program, perubahan
perilaku apa yang dapat diharapkan dalam waktu 6 minggu, 6 bulan atau 6 tahun?
Efektivitas mengukur hasil yang segera, sedangkan evaluasi hasil mengukur
apakah aktivitas program mengubah alasan awal penyelenggara program.
Pertanyaan mendasar adalah : apakah program mencapai tujuannya? (apakah
kesehatan meningkat?).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Maka dari itu perawat harus mampu membuat perencanaan program
evaluasi untuk melakukannya secaa komprehensif
Dengan demikian, evaluasi merupakan suatu usaha untuk mengukur suatu
pencapaian tujuan atau keadaan tertentu dengan membandingkan dengan standar nilai
yang sudah ditentukan sebelumnya. Juga merupakan suatu usaha untuk mencari
kesenjangan antara yang ditetapkan dengan kenyataan hasil pelaksanaan.
B. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai calon perawat harus terus meningkatkan
kompetensi dirinya, salah satunya melalui program evaluasi keperawatan komunitas
DAFTAR PUSTAKA
Makhfudli & Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika