1 2 3
FASE FASE FASE
EKSPOSISI TOKSIKOKINETIK TOKSIKODINAMIK
Lebih toksik
1. ASFIKSIAN SEDERHANA
- Gas CO2, NH4, Asetilin, gas inert
- Sering pada confined space
- Penyebab : tekanan parsial oksigen turun
- Udara : 79% N2, 20 % O2, 1% lain-lain
- Tekanan oksigen < 16% fatal, kematian
sangat cepat
2. ASFIKSIAN KEMIKAL
4. Fume
Partikel padat, berasal dari kondensasi uap metal
dengan oksigen oksida logam
Ukuran : < 1 mikron
Efek : bergantung sifat metalnya
Contoh : Pb oksida, Seng oksida, dsb.
INTERAKSI SELAMA FASE EKSPOSISI
1) Kombinasi Zat yang membahayakan
• Kombinasi zat yang membahayakan adalah kombinasi dari zat-zat yang hanya
berbahaya jika diberikan bersama-sama (bercampur). Zat semacam ini harus
disimpan ditempat secara terpisah, harus dibungkus dan diangkut secara
terpisah pula.
• Contoh Jika asam berkontak dengan sianida akan terbentuk gas asam sianida
(HCN) yang sangat toksik bagi pekerja.
• Kegunaan sianida di Industri sebagai pembasmi hama pada bidang pertanian,
pelarut logam dalam proses ekstraksi logam dari batuan mineralnya (misalnya
ekstraksi emas menggunakan sianida), penyepuhan perhiasan yang terbuat
dari logam mulia, sebagai katalis pada industri pembuatan polimer, cat air.
INTERAKSI SELAMA FASE EKSPOSISI
• Aluminium dan magnesium bubuk tidak boleh berkontak
dengan halogen dan karbontetraklorida, karena akan
bereaksi dengan hebat. Seperti :
1) Methyl Chlorida bila terkena bubuk aluminium akan
menghasilkan Aluminium Methyl yang dapat menyala
seketika dan terjadi meledakan
2) Carbon Tetrachlorida bila terkena bubuk Aluminium
dapat menimbulkan ledakan
3) Methyl Bromide bila terkena bubuk Magnesium dapat
menimbulkan ledakan.
• Beberapa jenis pemadam yang berbahan Halogen / Halon
untuk memadamkan kebakaran tipe B&C dapat
menimbulkan ledakan bila terkena bubuk metal Aluminium
dan Magnesium.
Bahaya Kebakaran Dan Penanggulangannya
Penggunaan air pada penanggulangan kebakaran mempunyai masalah
tersendiri. Berbagai zat kimia, bila bereaksi dengan air membebaskan gas
yang mudah terbakar(misalnya logam alkali natrium dan kalium,
kalsiumkarbida). Bila terkena air akan terurai dan membentuk gas beracun
serta kalor dalam jumlah besar (misalnya aluminium klorida,
fosfortriklorida, dan fosfida).
Uap dan gas beracun dapat pula terbentuk pada kebakaran atau pada
penanggulangan kebakaran. Jika pada pembuatan kerangka kapal
digunakan pembakar asetilen, serta kapal dicat dengan zat warna yang
mengandung timbal atau senyawa timbal, akan sangat berbahaya kalau
pekerjaan tersebut dilakukan dalam ruang tertutup.
Pembentukan Produk Toksik
Dalam Lingkungan
Pada reaksi kimia antara zat-zat yang mencemari lingkungan, terdapat bahaya
timbulnya produk toksik, bahkan tanpa perlakuan apapun oleh manusia.
Contohnya adalah kabut fotokimia. Kabut terdiri dari zat yang terbentuk karena
interaksi nitrogen oksida dan hidrokarbon tertentu dengan oksigen, dibawah
pengaruh sinar matahari. Ozon dan peroksida organik merangsang selaput
lendir dengan sangat kuat.
Hasil pembakaran industri dan mobil dapat berubah menjadi kabut fotokimia
pada kondisi cuaca tertentu, misalnya pada penyinaran oleh sinar matahari dan
tak ada angin. Contoh lain adalah berubahnya senyawa raksa anorganik
menjadi senyawa raksa organik oleh mikroorganisme, terutama metil dan dimetil
raksa. Karena senyawa raksa organik bersifat lipofil, maka akan tertimbun dalam
ikan dan anjing laut. Hal yang sama terjadi pada DDT, yang menyebabkan
terjadinya pemekatan sepanjang rantai makanan, dan hewan/organisme yang
ada pada ujung rantai ini akan terkena bahayanya.
Adsorbensia Dalam Filter
Penggunaan adsorbensia dalam
filter (termasuk filter pada
topeng gas) juga dapat dilihat
sebagai interaksi zat selama fase
eksposisi. Karena terdapat
begitu banyaknya racun yang
berbeda-beda, maka tidak
dapat digunakan filter universal.
Tergantung pada jenis uap atau
gas racun yang mungkin terjadi,
maka digunakan filter tertentu
yang ditandai dengan nomor
atau warna.
FASE TOKSIKOKINETIK
Hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat
kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor,
lokasi kerjanya ditingkat molekul. Fase toksokinetik, bersama bagian
prosesnya, yaitu transpor (absorpsi, distribusi, ekskresi, penyimpanan)
dan perubahan kimiawi (metabolik) (biotransformasi) sangat turut
menentukan daya kerja zat.
Interaksi semacam ini akan menyebabkan naik atau turunnya
konsentrasi zat dalam plasma atau menyebabkan bertambah lama atau
bertambah singkatnya obat/zat ada dalam organisme. Berbagai zat,
mulai dari zat kimia biasa sampai obat-obatan bahkan komponen
makanan.
TOKSIKOKINETIKA
Mekanisme ;
1. Glukoronid
2. Sulfat
3. Metilasi
4. Asetilasi
5. Glutation
1. Akut - kronik
2. Lokal – sistemik
3. Reversible – irreversible
4. Segera – tertunda
5. Perubahan morfologi-fungsi-biokimiawi
ORGAN TARGET :
• Hepatotoksik
• Nefrotoksik
• Neurotoksik
• Hematotoksik
• Pulmotoksik
• Dll.
INTERAKSI SELAMA FASE TOKSIKODINAMIK
• Masuknya beberapa racun bersama-sama, yang cara kerjanya sangat berbeda satu
dari yang lainnya, seringkali mempertinggi risiko karena dengan kerja zat yang satu
tidak jarang kemampuan pertahanan tubuh berkurang hingga daya tahan tubuh
terhadap racun lainnya juga berkurang.
• Contoh : dalam hal ini terutama pada kerja karsinogenik dan mutagenik, karena
biasanya jika dua karsinogen atau dua mutagen bekerja, akan terjadi sumasi
(penjumlahan) dari kerja kedua zat tersebut. Juga kontak sebelumnya dengan zat
karsinogen atau mutagen patut diperhitungkan. Sumasi kerja dapat pula terjadi pada
kerusakan kronis yang terjadi sebelumnya.
• Contohnya : pekerja yang merokok dapat menyebabkan kanker paru dan juga
bekerja di bagian polimerisasi polivinil klorida (PVC) yang menggunakan bahan
dasar monomer vinil klorida dapat menyebabkan timbulnya tumor maupun kanker
pada organ otak, paru-paru maupun hati dengan jalan inhalasi dan vinil klorida
terisolasi dalam DNA sehingga menyebabkan mutasi DNA. PVC digunakan untuk
pipa paralon, mainan, pembungkus kabel, botol.
Interaksi Toksikodinamik
• Penggolongan interaksi toksikodinamik
dari zat aktif biologi dapat digunakan
untuk mengenal dan mengatasi
persoalan yang timbul akibat
pemakaian kombinasi beberapa zat.
Pada kombinasi dua zat dapat terjadi
kemungkinan berikut:
1) Kombinasi suatu zat aktif A dengan
zat B yang tak aktif akan tetapi dapat
mengubah kerja zat A,
2) Kombinasi dua zat, yang keduanya
aktif.
Antagonisme
• Antagonisme Persaingan (Kompetitif). Pada jenis antagonisme ini, agonis
dan antagonis bekerja pada pusat aktif yang sama, reseptor yang sama.
Antagonis mendesak agonis dari tempat kerjanya.
• misalnya Asam fitat banyak terdapat dalam bahan makanan serealia, asam
oksalat banyak terdapat dalam sayuran, phospitin banyak terdapat dalam
kuning telur. Senyawa tersebut akan mengikat besi sehingga besi menjadi
sulit diserap. tanin (teh dan kopi) juga menghambat absorbsi besi.
• Antagonisme Kimia. Antagonisme kimia atau antagonisme dengan
penetralan (netralisasi) adalah suatu bentuk antagonisme, yang dalam
peristiwa ini antagonis bereaksi secara kimia dengan agonis dan kemudian
menginaktifkannya. Jenis antagonisme ini juga sering berguna pada
penanganan keracunan. Antagonisme kimia terjadi pada fase toksokinetik.
• Contoh : pekerja tambang mengalami keracunan fosfor yang dapat
menyebabkan iritasi lokal, keracunan sistemik, sehingga memerlukan
larutan/cairan curpie sulfat 2% yang berfungsi sebagai emetik (pemuntah)
dan antidot .
Sinergisme
• Berbagai jenis sinergisme terjadi pada interaksi
selama fase eksposis dan toksokinetik. Misalnya,
sinergisme antara suatu tokson dengan zat, yang
meninggikan absorpsinya atau yang menghambat
inaktivasi biokimia atau ekskresinya. Sinergisme lain
yang juga terjadi pada fase toksikokinetik, ialah
naiknya pembentukan metabolit toksik oleh senyawa
yang menaikkan kapasitas sistem enzim di hati
dengan induksi. Sedangkan sinergisme pada fase
toksikodinamik terutama sinergisme zat karsinogenik
dan mutagenik.
Tugas Individu
• Jelaskan fase mekanisme kerja zat toksik ?
• Jelaskan fase dampak dari kebakaran hutan dan lahan
saat ini hingga timbulnya efek bagi kesehatan manusia
yang terdampak (dimulai dari fase munculnya bahan
toksik akibat kebakaran, pemaparan ke manusia
sampai dengan organ target yang mengalami
kerusakan) ?
• Jelaskan efek biologis pada manusia yang muncul
akibat dari kebakaran hutan pada saat ini ?