Anda di halaman 1dari 5

PEMICU PILAR 1

NAMA : M FARIZ HUSAINI

NIM : 1713201021

PRODI : PSKM SEMESTER 6


 Pemicu pilar 1
1. Sanitasi total berbasis masyarakat
2. Stop buang air besar di sembarangan tempat

Apa itu pemicuan?

Suatu cara untuk mendorong perubahan perindividuan maupun masyarakat untuk


berubah perilakunya dari perilaku yang hidup tidak sehat menjadi perilaku yang sehat
kemudian pada proses pemicuan itu kita menyentuh perasaan kemudian kita
menyentuh perilaku dan menyentuh hati masyarakat agar masyarakat mau berubah
dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang sehat.

3 tahapan pemicu yaitu:

1. Tahap pra pemicuan


2. Tahap proses pemicuan
3. Tahap paska pemicuan

Pada pra pemicuan adalah kegiatan bagi sifasilitator untuk mempersiapkan dirinya dan
mempersiapkan perlengkapan apa saja yang harus mereka bawa ketika melakukan
kegiatan pra pemicuan.

Kegiatan tahap pra pemicuan:

1. Observasi kebiasaan phbs masyarakat


2. Koordinasi dengan aparat desa setempat
3. Pemilhan prioritas lokasi pemicu
4. Penyusunan jadwal pemicu
5. Menghubungi tokoh setempat
6. Persiapan diri pemicu / fasilitator / sanitarian
7. Persiapan bahan pemicuan
8. Memastikan teknis keberangkatan pembentukan tim pemicu

Yang ingin di capai dalam pra pemicu

Tahapan pra peciuan ini di harapkan dari pertemuan fasilitator kemudian kepala desa
kepala dusun dan bidan desa yang di fasilitasi oleh sanitarian adalah di dapatkan
komitmen dari semua cek foder di desa tersebut dan kemudian dapat komitmen tersebut
bahwa dari dusun mereka punya dusun mana mereka tentukan titik pemicuan.

 tahap pemicuan

setelah fasilitator melakukan tahapan pra pemicuan maka selanjutnya fasilitator akan
melakukan langkah yang ke dua. Langkah kedua itu adalah proses pemicuan pada proses
pemicuan ada langkah langkah yang di lakukan oleh fasilitator.
 Langkah langkah pemicuan:
1. perkenalan
2. menyampaikan maksud dan tujuan
3. bina suasana
4. identifikasi bahasa lokal (penyebutan buang air besar sembarangan atau babs)
5. pemetaan
6. hitung tinja
7. alur kontaminasi
8. transect walk
9. kontaminasi air
10. diskusi (menggunakan elemen pemicuan)
11. kontrak sosial
12. komitmen kapan semua terbebas babs
13. membentuk komite / natural leader
14. rtl / pleno masyarakat

apa yang di lakukan setelah suasana terbina?

Kemudian fasilitator akan mulai melakukan kegiatan kegiatan p.r.a kegiatan kegiatan itu ada
pemetaan,transect walk,alur kontaminasi,kontaminasi air,hitung volume tinja sebagai senjata
ketika melakukan kegiatan pemicuan.

Pemataan sanitasi di bagi menjadi 4 yaitu:

 tujuan pemataan

mengetahui atau melihat peta buang air besar masyarakat serta sebagai alat monitoring

 penghitungan tinja

tujuannya bersama sama dengan masyarakat melihat kondisi yang ada dan
menganalisanya sehingga di harapkan dengan sendirinya masyarakat masyarakat dapat
memutuskan yang sebaiknya di lakukan atau tidak di lakukan.

 Alur kontaminasi

Tujuannya mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran manusia dapat di


makan oleh manusia lainnya.

 Transect walk

Tujuannya untuk melihat dan mengetahui tempat yang paling sering di jadikan bab oleh
masyarakat. Memicu rasa malu bagi orang yang biasa bab tempat tersebut.

 Kontaminasi air

Tujuannya mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran manusia dapat di


makan oleh manusia yang lainnya.
Setelah melakukan alat alat tersebut si fasilitator akan memfasilitasi dan melakukan kegiatan
titik pemicuan dengan menggunakan elemen elemen pemicuan

 Elemen pemicuan
1. Rasa jijik
2. Rasa malu
3. Takut sakit
4. Aspek agama ( merasa berdosa)
5. Kemiskinan aspek privasi

Ketika nanti masyarakat yang hadir pada kegiatan pemicuan tersebut sudah terpicu maka si
fasilitator akan memfasilitasi masyarakat tersebut untuk mengisi pom kontrak sosial dari
masyarakat.

 Perubahan dan perilaku dan kontrak sosial


 Pembentukan dan rencana kerja komite
 Komitmen bebas dari babs

Setelah menyusun rencana kerja tindak lanjut sesama maka si fasilitator akan
memfasilitasi masyarakat ini bersama dengan komitenya untuk membacakan pernyataan
kesepakatan komitmen dari dusun tersebut untuk terbebas dari buang air besar
sembarangan tempat. Biasanya proses pembacaan kesepakatan tersebut akan di pimpin
oleh ketua komitenya kemudian akan di ikuti oleh masyarakat dari dusun tersebut.

 Pleno dengan masyarakat

Tujuannya memicu kembali antar rt / dusun untuk memastikan target perubahan perilaku
yang lebih luas dan konkrit. Mengkonsolidasikan rtl antara rt / dusun sehingga
menghasilkan rtl di tingkat kelurahan. Meningkatnya motivasi masyarakat dan rt / dusun
untuk melaksanakan rencana kegiatan yang mereka susun.

 Pasca pemicuan

Kegiatan pasca pemicuan:

1. Monitoring dan evaluasi hasil pemicuan sampai desa tersebut sbs.


2. Perluasan dusun / rt target pemicuan hingga seluruh desa sbs.
3. Verifikasi desa sbs
4. Deklarasi desa sbs
5. Pendampingan desa pasca sbs desa
6. Pengembangan media promosi untuk perubahan perilaku yang berkelanjutan
7. Pembelajaran horizontal
 Pentingnya dukungan kepala desa untuk memastikan tujuan pemicu tercapai

Anda mungkin juga menyukai