Anda di halaman 1dari 54

Kecelakaan Kerja

Kecelakaan

Suatu kejadian yang


mengakibatkan cedera
atau kerusakan yang
tidak diharapkan.
Kata Kunci istilah
“Kecelakaan”
 Kejadian yang tidak
diinginkan
 Berakibat cedera pada
manusia, kerusakan pada
harta benda atau kerugian
dari suatu proses
 Sebagai akibat dari kontak
dengan bahan kimia atau
energi yang diatas daya
TEORI-TEORI PENYEBAB
KECELAKAAN
• TEORI DOMINO
• TEORI FAKTOR MANUSIA
• INSIDEN/KECELAKAAN
• TEORI SISTEM
• TEORI KOMBINASI
• (FAKTOR LUAR : DEPRESI, PENGARUH
OBAT DAN ALKOHOL, NIAT,
KEGAGALAN MANAJEMEN)
Model Kecelakaan
• Heinrich (1931)
– Cidera/injury terjadi sebagai akibat adanya
kecelakaan yang merupakan hasil dari unsafe
act, atau unsafe condition

Lingkungan Kesalahan Unsafe act


tenaga kerja atau Kecelakaan Luka
unsafe condition

– 88 % unsafe acts, 10 % unsafe conditions


Henrich, 1931

ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT

SOCIAL
ENVIRON FAULT UNSAFE
MENT OF ACT /
PERSON UNSAFE
CONDITIO
N
AKSIOMA HEINRICH
1. Cidera / injuri terjadi sebagai akibat serangkaian faktor,
salah satunya adalah kecelakaan itu sendiri
2. Kecelakaan terjadi hanya karena tindakan yang tidak
aman (unsafe act) dari seseorang dan/atau kondisi
yang berbahaya (hazardous condition)
3. Hampir semua kecelakaan terjadi karena perilaku yang
tidak aman (unsafe behavior)
4. Tindakan yang tidak aman (unsafe act) tidak selalu
diikuti dengan kecelakaan
5. Penyebab tindakan yang tidak aman dapat menjadi
petunjuk tindakan perbaikan
AKSIOMA HEINRICH
6. Tingkat keparahan kecelakaan tidak menentu dan
kecelakaan dapat dicegah
7. Teknik pencegahan kecelakaan terbaik sejajar dengan
upaya pencapaian standar produksi dan kualitas
8. Manajemen harus bertanggung jawab terhadap
masalah keselamatan karena posisinya terbaik untuk
mendapatkan hasil yang terbaik pula
9. Pengawas(an) adalah kunci pencegahan kecelakaan
di tempat kerja
10. Kecelakaan berakibat pada biaya yang langsung
maupun tidak langsung
5 DOMINO
• 5 Faktor berurutan yang menyebabkan
kecelakaan
1. Kondisi lingkungan sosial
2. Kesalahan manusia
3. Tindakan yang tidak aman dan/atau Kondisi
yang berbahaya
4. Kecelakaan
5. Cidera
2 POIN PENTING TEORI
DOMINO
1. Cidera disebabkan oleh aksi yang
mengikuti
2. Penghilangan faktor utama (cara kerja
yang tidak aman atau kondisi yang tidak
aman) akan meniadakan faktor yang
mengikutinya sehingga dapat mencegah
kecelakaan dan insiden
Model Kecelakaan (lanjutan)
Heinrich
• Unsafe acts
– Kerja tanpa ijin
– Kerja dengan kecepatan yang tidak aman
– Merusak alat bantu keselamatan
– Menggunakan alat kerja yang tidak aman atau
menggunakannya dengan cara yang tidak aman
– Menurunkan, menempatkan, mencampur dengan cara yang
tidak aman
– Cara kerja yang tdak aman
– Bekerja dalam perlatan yang bergerak atau peralatan yang
berbahaya
– Saling ejek, mengganggu, bercanda
– Tidak menggunakan APD
Model Kecelakaan (lanjutan)
Heinrich
• Unsafe conditions
– Penghalang yang tidak cukup
– Tidak ada penghalang / penghalang hilang
– Adanya permukaan yang kasar, licin, tajam, retak, dll
– Tata letak dan tata rumah tangga yang jelek, banyak
penghalang
– Rancangan mesin atau alat tidak aman
– Penerangan kurang
– Ventilasi kurang
– Pakain kerja tdak aman, tidak ada APD
– Proses yang tdak aman, baik secara meknis, listrik, ada bahan
kimia berbahaya
HUMAN FACTORS THEORY
TEORI FAKTOR MANUSIA

Kejadian-kejadian yang merangkai kecelakaan


disebabkan oleh kesalahan manusia
Terdiri atas tiga faktor utama penyebab kesalahan
manusia :
1. Beban berlebihan dari
1. Faktor lingkungan
2. Faktor Internal
3. Faktor Situasional
2. Tanggapan yang tidak tepat (inappropriate response)
3. Aktivitas yang tidak tepat (Inappropriate activities)
Factors Leading to Human Error

Overload

Human Error Factors


Inappropriate Inappropriate
Activities Response
ACCIDENT/INCIDENT
THEORY (Dan Petersen)
• Merupakan perkembangan dari Human Factor
Theory
• Terdapat unsur yang ditambahkan
– ergonomi
– keputusan yang menyebabkan kesalahan
– Kegagalan sistem
Accident/Incident Theory
Accident / Incident Theory
• Beberapa alasan bagaimana sistem bisa
gagal :
1. Tidak ada kebijakan k3 yang dibuat secara komprehensif
2. Tanggung jawab dan wewenang K3 tidak diuraikan dengan
jelas
3. Prosedur K3, mis: pengukuran, inspeksi, perbaikan dan
investigasi diabaikan atau sedikit mendapatkan perhatian.
4. Tenaga kerja tidak dapat orientasi kerja yang tepat
5. Tenaga kerja tidak mendapatkan pelatihan K3 yang cukup
Epidemiological Theory
• Epidemiology: Study tentang hubungan sebab
akibat antara faktor lingkungan dengan penyakit
• Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan
adanya hubungan sebab akibat antara faktor
lingkungan dengan kecelakaan.
• Komponen yang penting:
– Karakteristik predisposisi
– Karakteristik situasi

CEE 698 – Construction Health and Safety


Epidemiological Theory
Systems Theory
• Sistem – kelompok yang berinteraksi secara teratur dan
merupakan komponen yang saling berhubungan yang
membentuk satu kesatuan.
• Kecelakan dapat terjadi sebagai sebuah sistem yang terdiri
atas :
– Person (TK)
– Machine (mesin)
– Environment (lingkungan)
• Kecenderungan kecelakaan terjadi ditentukan bagaimana
komponen ini berinteraksi.

CEE 698 – Construction Health and Safety


Systems Theory
• Komponen utamanya adalah Tenaga Kerja,
Mesin, Lingkungan dan informasi, keputusan,
risiko dan tugas yang dikerjakan.
• Setiap komponen menanggung kebolehjadian
terjadinya kecelakaan.
Systems Theory
• Faktor yg harus dipertimbangkan sebelum
mengumpulkan informasi, menimbang risiko
dan membuat keputusan :
– Persyaratan kerja
– Kemampuan dan keterbatasan tenaga kerja
– Manfaat jika tugas diselesaikan dengan sukses
– Kerugian jika tugas diusahakan tapi gagal
– Kerugian jika tugas tidak dikerjakan

CEE 698 – Construction Health and Safety


MULTI CAUSALTY THEORY
• Gordon (1949)
– Teori multi penyebab
– Kecelakaan adalah hasil dari interaksi yang
komplek dan acak
Faktor Individu
Ling. Kerja
•Pengalaman
•Peralatan
•Latihan
•Tataletak
•kelelahan
•Perawatan
•sanitasi
Rancangan Kerja
•Alat perlindungan
•Irama kerja
•tugas
ENERGY EXCHANGE MODEL
• Model Pertukaran Energi (Haddon, 1967)

Kelas 1 Jenis energi yang


Kecelakaan oleh pertukaran dipertukarkan :
energi melebihi tubuh Mekanik
Panas
Listrik
Kimia
Kelas 2 Jenis energi yang intervensi :
Kecelakaan karena intervensi Oksigen
dengan batas pertukaran Kesimbangan panas
energi normal Radiasi ionisasi
Class I :
Cidera/luka disebabkan terlepasnya energi berlebihan
terhadap sebahagian atau seluruh tubuh

Type energi : Mekanik, panas, listrik dan bahan kimia

Class II :
Cidera/luka disebabkan terpapar atau perubahan NAB
enersi

Type energi yang diganti : Pemakaian oksigen,


Keseimbangan panas dan/atau Zat yang mengion
COMBINATION THEORY
TEORI KOMBINASI

• Penyebab kecelakaan tidak dapat


ditentukan dengan satu model teori saja
• Harus dilakukan penggabungan sebagian
dari beberapa model teori yang berbeda
• Harus dihindari kecenderungan
menggunakan satu model untuk semua
kecelakaan
Behavioral Theory
Percaya terdapat 7 prinsip perilaku
keselamatan

1. Gunakan intervensi yang memfokuskan pada


perilaku tenaga kerja.
2. Identifikasi faktor luar yang membantu
pemahaman dan peningkatan perilaku tenaga
kerja.

CEE 698 – Construction Health and Safety


Behavioral Theory
3. Perlu mekanisme rewards and punishment.
4. Fokuskan pada perilaku positif untuk memotivasi
tenaga kerja.
5. Gunakan metode ilmiah untuk meningkatkan upaya
intervensi perilaku.
6. Gunakan teori untuk mengintegrasikan informasi
daripada membatasi kebolehjadian
7. Rencanakan intervensi dengan perasaan dan
perilaku tenaga kerja.

CEE 698 – Construction Health and Safety


PERKEMBANGAN TEORI
KECELAKAAN
( FRANK BIRD JR, 1970 )
( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
3 % of all
• Conditions account for _____
workplace accidents.

95 % of all
• Behaviors account for _____
workplace accidents.

2 %
• Uncontrollable acts account for ____
of all workplace accidents.

Conclusion: The safety management system


98
contributes to some degree to _____ % of the
causes for all accidents in the workplace!
ANALISA KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAAN

Serangkaian kegiatan u/
mengadakan penyelidikan terhadap
kejadian kecelakaan yang
merupakan bagian penting program
pencegahan kecelakaan
TUJUAN ANALISA
KECELAKAAN
1. Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi
2. Menentukan sebab yang sebenarnya
3. Mengukur resiko
4. Mengembangkan tindakan kontrol
5. Menentukan kecederungan/trend
SASARAN ANALISA KECELAKAAAN
Mencegah agar kecelakaan serupa
tidak terjadi

OBYEK PENYELIDIKAN

POTENSI BAHAYA PENYEBAB


KECELAKAAN
ANALISIS KECELAKAAN KERJA

Kecelakaan Sebagai Kegagalan Sistem

Analisis kecelakaan berupaya menelusuri


kembali sumber disfungsi elemen DALAM
SISTEM, termasuk hal-hal yang mendahului
kejadian (Anteseden).
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN

• Penyebab langsung

• Penyebab tidak langsung

• Penyebab dasar
DIAGRAM POHON PENYEBAB
(CAUSAL TREE)
• Pohon penyebab memperlihatkan
rangkaian seluruh kejadian yang menjurus
kepada kejadian kecelakaan.
• Penyusunan diagram pohon penyebab
dimulai dari akhir kejadian yaitu CEDERA
CONTOH
ANALISIS KECELAKAAN KERJA
KASUS 1
Seorang petugas/ tenaga
kerja menaiki tangga dan
terjatuh oleh karena salah
satu anak tangga tidak
ada.

47
Analisis kecelakaan dengan
pemeriksaan menemukan kenyataan-
kenyataan sbb :
1. Terdapat tangga di ruang kerja dengan salah satu
anak tangga tidak ada.
( sebab utama yang harus diperbaiki)

2. Seorang petugas/tenaga kerja mengambil tangga


itu dan menggunakan untuk pekerjaan perawatan/
pemasangan.
(sebab tambahan yang perlu ada perhatian)

3. Sesudah pekerjaan selesai ia turun tanpa ingat


bahwa satu anak tangga tidak ada.
(sebab tambahan yang perlu ada perhatian)

48
KASUS 2
Seorang pengemudi traktor ditugaskan untuk memindahkan
barang produksi yang telah disusun diatas sebuah trailer
dengan menariknya dengan traktor ke tempat lain.
Pengemudi traktor tersebut mengalami kesulitan waktu
menggandeng trailer tadi dengan traktor, karena ternyata
traktor dan trailer tidak sama tinggi dan alat untuk
menyambungkan keduanya tidak cocok. Hal ini disebabkan
traktor yang biasa dipakai untuk menarik ternyata sedang
rusak sehingga digunakan traktor lain. Karena kesulitan
untuk menggandeng, maka pengemudi traktor turun untuk
memeriksa apa yang terjadi. Sebelum turun ia lupa
memasang rem tangan dan tidak mematikan mesin traktor.
Kebetulan tempat traktor berhenti agak landai. Pada waktu
ia sedang memeriksa, traktor bergerak mundur. Pengemudi
tersebut terjepi antara traktor dan trailer sehingga cedera.
ANALISA KECELAKAN (KASUS 2)

Pertama :
Kita buat daftar antesenden yang berkaitan dengan kejadian kecelakaan
:
• Pengemudi traktor cedera
• Pengemudi terjepit antara traktor dan trailer
• Kesulitan menggandeng traktor dan trailer
• Pengemudi turun untuk memeriksa kesulitan
• Pengemudi berada diantara traktor dan trailer
• Traktor bukan traktor yang biasa digunakan
• Traktor yang biasa digunakan rusak
• Pengemudi lupa memasang rem tangan
• Pengemudi lupa tidak mematikan mesin traktor
• Tempat traktor berhenti agak landai
• Traktor mundur
Kedua :
Buat diagram pohon penyebab :

Pengemudi terjepit antara traktor dan trailer  cedera

Ketiga :
Analisis mengapa pengemudi terjepit antara traktor dan
trailer.
Dalam hal ini ada 2 antesenden, yaitu :
1. Pengemudi berada diantara traktor dan trailer
2. Traktor mundur
 Selanjutnya dianalisis sampai terjawab penyebab
dasar terjadinya kecelakaan
TRAKTOR ADA
TRAKTOR SULIT DI ANTARA
YG BIASA TRAKTOR &
LAIN GANDENG
RUSAK TRAILER

PENGE-
MUDI
TEMPAT
CEDERA
• PEMELIHARAAN? LANDAI
• PELATIHAN?
• STANDAR ALAT?
• PROSEDUR REM
KERJA? TIDAK
• INSTRUKSI DIPASAN TRAKTOR
KERJA? G MUNDUR

MESIN
TIDAK
DIMATIKAN
Hasil penelitian :

• 85 – 88 % kecelakaan
disebabkan oleh Unsafe act
• 10 % oleh sebab
mekanik/lingkungan
• Sisanya merupakan kombinasi
faktor penyebab tersebut
• 98 % kasus kecelakaan dapat
sepenuhnya dicegah.

53
54

Anda mungkin juga menyukai