Anda di halaman 1dari 37

KECELAKAAN KERJA DAN

SISTEM PELAPORAN

Oleh
Ulfah Santi, S.Psi
Penguji K3 Ahli Muda
Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Makassar
 Tindakan tidak aman (unsafe action) yaitu
segala tindakan manusia yang dapat
memungkinkan terjadinya kecelakaan.

 Kondisi tidak aman (unsafe condition) yaitu


kondisi lingkungan kerja yang berpotensi
dapat menimbulkan kecelakaan.
DASAR HUKUM
● Undang – Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
● UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
● Permenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata cara pelaporan &
pemeriksaan kecelakaan.
● Permenaker No. 04/Men/93 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
● SK Dirjen Binawas No.Kep.84/BW/1998 tentang Cara pengisian
formulir laporan & analisis statistik kecelakaan
DASAR HUKUM
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja Pasal 11
1. Pengurus diwadjibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi
dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja.

2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai


termaksud dalam ayat (1) diatur dengan peraturan perundangan.
Pengertian
Pengertian

Permenaker No. 03 Tahun 1998


Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan harta
benda

Undang – Undang No. 01 Tahun 1970


Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula
dan tidak dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur
dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban
manusia maupun harta benda.
Pengertian Kecelakaan
Pengertian Kecelakaan Kerja
Kerja

Incident (Insiden) adalah :


kejadian tak terduga yang tidak mengakibatkan cedera atau penyakit
serius, tetapi dapat mengakibatkan kerusakan properti.

Accident (Kecelakaan) adalah :


kejadian tak terduga yang mengakibatkan cedera serius atau sakit pada
karyawan dan juga dapat mengakibatkan kerusakan properti.

Nearmiss (Hampir celaka) adalah:


kecelakaan yang nyaris / hampir tidak bisa dihindari.
Nearmiss dalam gambar tersebut
adalah tali yang hampir putus.
Incident, yaitu pekerja dapat
menghindari tali yang putus dengan
menghindari area lifting agar tidak
tertimpa barang.

Accident, yaitu pekerja kejatuhan


barang pada lifting process
sehingga mengakibatkan cedera
Pengertian
Pengertian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan Tenaga Kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja

Higiene industri adalah: usaha


kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatannya
kepada usaha kesehatan individu
maupun usaha pribadi hidup
manusia.
“BAHAYA”
Adalah sumber potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan
(harm).

Bahaya kerja dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja..
Kecelakaan Meliputi :
• Kecelakaan Kerja
- Kecelakaan yg terjadi pada saat tenaga kerja melaksanakan pekerjaan
- Kecelakaan yg berhubungan dengan hubungan kerja di perusahaan.
• Kebakaran, peledakan dan pembuangan limbah
- Kebakaran adalah adanya api yg timbul diluar kendali dari tujuan proses produksi.
- Peledakan dapat terjadi karena adanya tekanan atau suhu panas, kecepatan
aliran yang tidak terkendali dalam proses prosuksi.
• Kejadian berbahaya lainnya adalah suatu kejadian yang potensial yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja dan PAK.
ilustrasi
ilustrasi

RUMAH
n
e c e lalakkaaaan
KKece

KECELAKAAN

1. Kec. diluar hub. Kerja e l


KKeeccela
a kk
aaaann

2. Kec. dalam hub. Kerja

3. Kecelakaan kerja aa n
(JENIS KECELAKAAN KERJA):
A. Terbentur E. Jatuh karena ketinggian yang berbeda
B. Terpukul (pada umumnya karena terjatuh, meluncur, melayang dll) f . Tergelincir
C. (terjepit, tergigit, tertimbun, tenggelam dll). G. Terpapar
D. Jatuh karena ketinggian yang sama. H. Penghisapan, penyerapan
I. Tersentuh aliran listrik J. dll (Lap. Ditjen Binwasnaker & K3)
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE


ACTION)
 Mengerjakan bukan tugasnya
 Menjalankan mesin dg kecepatan tinggi
 Tidak memakai alat pelindung diri
 Posisi kerja tidak aman
 Bekerja sambil bercanda
 Kondisi badan tidak sehat
 Bekerja sambil merokok
 Meminum minuman keras
KEADAAN TIDAK AMAN (UNSAFE CONDITION)
 Mesin tidak diberi pagar
 Pagar pengaman tidak berfungsi
 Ventilasi tidak memenuhi syarat
 Tidak ada prosedur kerja
 Pemeliharaan kebersihan kurang
 Cara menyimpan yang berbahaya
 Proses tidak aman

Sebab Pendukung :
 Partisipasi pihak manajemen ( Pelaksanaan SMK3 yg kurang)
 Sarana dan Prasarana K3
 Kondisi Fisik tenaga kerja.
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LEMAHNYA PENGENDALIAN
 PROGRAM TIDAK SESUAI
 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA


 KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
TIDAK LAYAK  ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TIDAK AMAN KONDISI TAK AMAN


 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK  SISTEM PERINGATAN KURANG
BERFUNGSI
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TEMPERATUR EXTRIM
 POSISI TIDAK AMAN
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KONTAK
 menabrak/bentur benda diam/bergerak
 terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 jatuh di tempat yang datar
 tusuk, jepit, cubit benda runcing
 terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 terpotong, hancur, remuk
 listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 kegagalan mesin, peralatan
 masalah pencemaran
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

a. Kerugian Ekonomis
1. Kerusakan bahan dan mesin.
2. Hari kerja yang hilang.
3. Produksi yang hilang.
4. Biaya pengobatan.
b. Kerugian non Ekonomis
1. Penderiataan
2. Anggota tubuh yang hilang
3. Kehilangan anggota keluarga.
4. Rasa tidak aman
KERUGIAN
Pengusaha : Tenaga Kerja :
 Kerusakan peralatan/mesin o Penderitaan (cedera, cacat atau
 Hilangnya waktu kerja kematian).
 Biaya pengobatan dan perawatan o Hilangnya pekerjaan.
 Menurunnya mutu produksi o Penderitaan keluarga.
 Hilangnya pelanggan/konsumen o Dampak psychologis
PENGENDALIAN
BAHAYA
KERJA

TEKNIK ADMINISTRATIF APD


 ELIMINASI  TRAINING  BODY HARNES
 SUBSTITUSI  ROTASI JOB  HELM
 ENGINEERING  PEMBATASAN  KACAMATA
PAPARAN  MASKER
 PENERAPAN SOP
“AMAN (SELAMAT)”
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau
kapan munculnya sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini
adalah lawan dari bahaya (danger).
SISTEM PELAPORAN
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yg terjadi di tempat kerja yg
dipimpinnya baik yg telah mengikutsertakan pekerjanya kedlm program BPJS
Ketenagakerjaan maupun yang belum
2. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
yang dapat menimbulkan korban manusia atau harta benda
3. Kecelakaan terdiri dari
- Kecelakaan kerja
- Penyakit akibat kerja
- Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan limbah
- Kejadian berbahaya lainnya
4. Melaporkan secara tertulis kepada Kantor Depnaker setempat dalam waktu tidak
lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan dengan menggunakan formulir bentuk 3
KK2 A lampiran 1
PEMERIKSAAN KECELAKAAN KERJA

Pemeriksaan & pengkajian kecuali sesuai peruntukan ketenagakerjaan


 Kantor Depnaker akan memerintahkan Peg. Pengawas utk melakukan pemeriksaan & pengkajian
kecelakaan sesuai per-uu-an ketenagakerjaan
 Menggunakan formulir laporan pemeriksaan & pengkajian yaitu lamp II untuk kecelakaan
kerja kerja, lamp III untuk PA K , lamp IV untuk peledakan, kebakaran & bahaya
pembuangan limbah serta lamp V untuk bahaya lainnya
 Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja pada setiap bulannya menyusun analisis laporan
kecelakaan dengan menggunakan formulir sesuai lamp VI dan meneruskan ke kantor wilayah
 Tujuan pengkajian serta analisis statistik kecelakaan adalah untuk
mengetahui angka FR & SR guna penetapan kebijakan lebih lanjut
 Kantor wilayah akan membuat analisis dengan menggunakan lamp VII dan mengirimkan ke pusat
 Pusat akan menyusun analisis lap FR & SR kecelakaan tingkat nasional
TUJUAN PELAPORAN KECELAKAAN
KERJA
 Memperkirakan penyebab dan besarnya kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
dengan menganalisa data kecelakaan
 Mengidentifikasi pencegahan utama yang dibutuhkan sesuai skala prioritas dari
penilaian risiko.
 Mengevaluasi efektivitas pencegahan yang sudah dilakukan.
 Memonitor bahaya dan risiko, peringatan bahaya, dan kampanye keselamatan
kerja.
 Mencari masukan informasi dari pencegahan yang sudah dilakukan pada pihak-
pihak yang terkait
Memuat tentang kejadian kecelakaan dikaitkan dengan sektor industry yaitu:
 Jumlah kecelakaan
 Jumlah korban (laki laki-laki atau perempuan perempuan)
 Umur korban
- kurang dari 10 th
- antara 11 s/d 20 th
- antara 21 s/d 30 th
- antara 31 s/d 40 th
- antara 41 s/d 50 th
- lebih dari 51 th
 Akibat (Meninggal, luka berat atau luka ringan ringan)
 Keterangan cidera/ bagian tubuh yang cidera :

- kepala mata
- telinga badan
- lengan tangan
- jari tangan paha
- kaki jari kaki
- organ tubuh bagian dalam

 Sumber kecelakaan / cidera yaitu benda / keadaan yang


berhubungan langsung sebagai penyebab kecelakaan
 Type / corak kecelakaan yaitu cara kontak dari korban dengan sumber
cidera atau proses gerakan
PEMERIKSAAN KECELAKAAN KERJA

 Kondisi yang berbahaya


 Tindakan yang berbahaya
 Jumlah jam orang yang hilang pada kecelakaan
 Jumlah kerugian material
 Tingkat keparahan (Severity Rate -SR)
 Tingkat kekerapan (Frequency Rate -FR
ACCIDENT
INVESTIGATION

Dengan mengajukan pertanyaan 5 W + 1H :

 What – Apa
 Why - Mengapa
 Who – Siapa
 When - Kapan
 Where – Dimana
 How - Bagaimana
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang)
b. material

9. Upah Tenaga Kerja


a. Upah (upah pokok dan
Rp.
tunjangan)
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.

10. Kecelakaan dicatat dlm Buku


Kecelakaan pada No. Unit

11. Kecelakaan lain-lain yg perlu


*) Jika perlu dapat ditambah Dibuat dengan
sesungguhnya

Nama dan tanda tangan pimpinan Jabatan Tanggal


perusahaan
Safety is
Everybody’s
Responsibility

Anda mungkin juga menyukai