Anda di halaman 1dari 76

Session 1

BASIC SAFETY TRAINING


September, 2018
TATA TERTIB
• Jadilah peserta unggulan & tunjukkan
komitmen:
– Penuh konsentrasi & hindari percakapan
– Datang dengan pertanyaan
– Dengarkan paparan dan bersikap kritis
– Sampaikan pandangan & pengalaman
– Jangan memonopoli pembicaraan/pertanyaan
– Jangan biarkan diskusi berlalu
Mengapa Kita Berada disini..?
1. Untuk mempertahankan dan meningkatkan bakat yang ada.
2. Untuk menjembatani kesenjangan antara atasan dan bawahan.
3. Untuk memperbaharui pengetahuan dan tren terbaru tentang
keselamatan.
4. Bersama – sama mencapai tujuan.
KESELAMATAN ITU APA?
• Apakah hanya "itu adalah itu saja"?
• Saya lebih suka berbicara lebih banyak tentang risiko daripada
saya tentang keselamatan
• Keselamatan didefinisikan sebagai kontrol bahaya untuk
mencapai tingkat risiko yang dapat diterima
MENGAPA HARUS ADA KESELAMATAN?
• Tanggung Jawab Moral ( Diri Sendiri,Keluarga,Rekan Kerja, Perusahaan )
• Ditetapkan Oleh Undang-undang dan Peraturan keselamatan Terkait.
• Adanya Kejadian dan Mencegah Kejadian.
• Adanya celah melakukan pekerjaan dengan tidak benar.
• Meningkatkan Kinerja yang berkelanjutan menuju Operasional yang
lebih baik.
UU NO. 01 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Bab VIII Pasal 12


a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai Alat Pelindung Diri Yang di wajibkan.
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan keselamatan kerja
serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal
khususditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan

Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja


Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan mentaati Semua Peraturan
K3 dan Wajib Memakai APD.
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
Beberapa Jenis Bahaya
• BEHAVIORAL / Bahaya Prilaku.
– Tidak mengikuti aturan & prosedur keselamatan
– Bekerja dalam posisi yang tidak aman
– Tidak memakai APD yang tepat
– Menggunakan alat atau Peralatan yang rusak.
– Mengoperasikan peralatan tanpa pelatihan yang tepat atau tanpa otoritas.
• PHYSICAL / Fisik
– Bising, Getaran, suhu
– Pencahayaan Yang kurang
– Desain kerja yang tidak tepat
• CHEMICAL / Kimia
– inhalasi
– Cairan Asam
• BIOLOGICAL / Biologi
– Organisme Patogen
– Virus, Jamur, Bakteri.
Co
nto
h
Cont
o h
Cont
o h
Kecelakaan ANTAM,UBPN Pomalaa
4 Mei 2004
Throw stone area
- Korban : Sdr. Mamma' Safar (41 tahun) 3m
- Assisten Foremen PT Murinda (Kontraktor
Proyek Feni-3 )

ian
-Saat bekerja di "bench" bawah terlempar batu
8m
dari "bench" atas oleh pekerja lainnya
- Luka robek di kepala, 7 jahitan
ja d
- Korban istirahat 2 hari
e
to hK
n
Co
i a n
ja d
Ke
to h
o n
C
Piramida Kecelakaan
1 •Kematian/ Kec.Serius
Data 29 •Kecelakaan Ringan & Berat
dilaporkan
300 •Kasus P3K,Kerusakan
dan tercatat
Properti, Nyaris celaka
3000 • Sumber
bahaya,Tindakan
tidak aman &
kondisi tidak aman
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)

LACK OF BASIC INSIDENT


CONTROL CAUSES INSIDENT LOSSES
IMMIDIATE
CAUSES
1949 : GORDON
1967 : HADDON
1970 : Frank Bird JR
1972 : Wigglesworth
1976 : Bird and Loftus
1978 : Petersen
1980 : Johnson
1985 : Bird and German
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
& DENGAN ATAU
STANDAR
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN

SEBAB LANGSUNG
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK PENGADAAN (PURCHASING)

SEBAB DASAR
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
$1 • Gaji (Biaya Diasuransikan)

• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas

$5 $50
• Kerusakan produk dan material

HINGGA •
Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan
KERUSAKAN PROPERTI peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan

• Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang


$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya
melatih
BIAYA LAIN YANG • Upah lembur
TAK DIASURANSIKAN • Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
“HAZARD” Adalah sumber bahaya potensial yang dapat
menyebabkan kerusakan (harm).
Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian
mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.

HARM
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa kematian,
cidera, sakit fisik atau mental, kerusakan properti,
kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi
dari kerugian-kerugian tadi.
DANGER
Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi
dimana atau kapan muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman atau selamat.

AMAN (SELAMAT)
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana
atau kapan munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai,
dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian
yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard)
tertentu yang terjadi.

Untuk menentukan resiko membutuhkan


perhitungan antara konsekuensi/ dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut sebagai tingkat resiko
(level of risk).
PENILAIAN RESIKO
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk
menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-
kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya
(danger) dan mengevaluasi apakah sumber
bahaya itu dapat dikendalikan secara
memadai serta mengambil langkah-langkah
yang tepat.
HIERARKI PENGENDALIAN RESIKO

ANSI Z10: 2005


HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO PERTAMBANGAN
Pengendalian risiko dilakukan dengan
mempertimbangkan hierarki pengendalian
risiko.
1. Rekayasa Kontrol (Eliminasi/Substitusi/Isolasi) –
Primary Control Method
2. Administrasi – Secondary Control Method
3. Praktik Kerja – Tertiary Control Method
4. APD – Personal Protective Equipment
1. Primary Control (Engineering Controls)

Pengendalian risiko dengan primasry control dilakukan dengan beberapa cara yaitu menghilangkan bahaya
(eliminasi), Mengganti dengan yang lebih aman (Substitusi), dan rekayasa engineering (engineering)

Contoh :
1. Memasang peredam suara di sekeling peralatan yg bising
2. Mensubstitusi dgn proses yg kurang bahaya Mengganti proses utk mengurangi pemaparan
3. Menutupi/melindungi proses sehingga efek bahaya tdk tertranformasi ke pekerja.
4. Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara lokal atau umum utk mengurangi konsentrasi agent yg
berbahaya di udara.
5. Mengatur banyaknya getaran yg timbul sehingga kebisingan dan trauma ke badan dpt dikurangi.
6. Memasang pelindung (guards) di sekeliling pinch point & rotating couplings.
7. Merelokasi katup (valves) switches and shutdown devices dari area yg berbahaya.
8. Memasang pelindung lampu pada mesin-mesin di tempat-tempat pemuatan.
2. Metode Pengendalian Kedua (Secondary Control Methods) Pengendalian Secara
Administratif (Administratif Control)

Jika primary control tidak mampu menghilangkan risiko secara keseluran dan masih menyisakan risiko sisa,
maka perlu pengendalian yang lain. Hirarki selanjutnya adalah pengendalian secara administrasi.

Contoh :
1. Pengaturan pola gilir kerja (shift), hal ini bertujuan untuk mengurangi lamanya paparan terhadap pekerja.
2. Pemasangan rambu-rambu yang memberikan informasi baik larangan, kewajiban, ataupun informasi
lainnya.
3. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/ pengamat dan orang lainnya ke area kerja
4. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman dengan bukti-bukti kesuksesan.
5. Mendaftar ulang adanya bahaya waktu/masa ketika lebih sedikit pekerja di lapangan dengan demikian
mengurangi potensi untuk pekerja terpapar.
3. Metode Pengendalian Ketiga (Tertiary Control Methods)
Praktek Kerja,... (Work Practices,...)
Langkah pengendalian selanjutnya adalah dengan membuatkan acuan kerja,
sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan secara benar.

Contoh :
1. Membuat acuan kerja SOP, JSA
2. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja
3. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap langkah kerja.
4. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga kerjaan
5. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan peralatan baru yang lebih baik.
6. Membuat tempat kerja yang lebih aman.
4. Metode Pengendalian Terakhir Alat Pelindung Diri
(Personal Protective Equipment)
APD merupakan pengendalian yang terakhir, APD hanya berfungsi untuk
mengurangi tingkat keparahan saja dan tidak pernah menghilangkan
bahaya. Sehingga banyak praktisi K3 menilai pengendalian menggunakan
APD adalah pengendalian yang paling tidak efektif dan cara terakhir jika
pengendalian-pengendalian sebelumnya masih menyisakan risiko (residual
risk).
Langkah Pencegahan / Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan
pelaksanaan K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3
bagi TK ( Tenaga kerja )
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3, bukan melalui
penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
 ASURANSI
• Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan
dengan pembayaran premi yang lebih rendah terhadap peusahaan
yang memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya
memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
KONSEP PENCEGAHAN KECELAKAAN DENGAN PENDEKATAN
(5E)

Education (Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan )


Engineering (Merekayasa, Riset teknologi)
Emergency Respon (Tanggap terhadap
Kedaruratan)
Enforcement ( Penegakan aturan dan sanksi )
Encouragement ( Pemberian Semangat/Motivasi )
ADA
PERTANYAAN..???
END of SESSION I @

ZAMHARI
Training
Training
Training
for Everyone
SESSION II
WORKING AT HEIGTH
Bekerja diketinggian
Mengetahui :
 Situasi yang dapat menimbulkan jatuh
 Resiko dan impact bekerja di ketinggian.
 Jenis Perlengkapan pelindung jatuh
 Fungsi perlengkapan pelindung jatuh
 Bagaimana penggunaan perlengkapan jatuh
 Tempat kaitan (Anchorages)
 Bagaimana pemeriksaan peralatan pelindung jatuh
 Penyimpanan perlengkapan pelindung jatuh
MENGAPA?
• Di Indonesia, jumlah korban tewas akibat
kecelakaan kerja mencapai 103 Ribu kasus
pertahun ( Depnaker RI )

• 2.400 Orang meninggal dunia pertahun, rata-


rata perharinya 8 orang meninggal dunia
akibat kecelakaan kerja ( Depnaker RI )
BIAYA KECELAKAAN
 BIAYA BEROBAT / RUMAH SAKIT
 BIAYA PENYELIDIKAN POLISI
 BIAYA PENGGANTIAN PIHAK KETIGA
 BIAYA PERKARA
 BIAYA AKIBAT TRAUMA
 BIAYA KELUARGA
 BIAYA AKIBAT TIDAK BEKERJA / CACAT PERMANEN

TA62% kemiskinan terjadi karena kecelakaan Kerja


K Kerugian akibat kecelakaan 210 T/tahun
FA
BEKERJA DI ATAS KETINGGIAN.
Bekerja di Atas Ketinggian adalah suatu
kegiatan atau aktifitas yang dilakukan
object dalam hal ini adalah pekerja yang
mempunyai resiko jatuh dari atas
ketinggian yang apabila diukur dari base
elevation/lantai dasar ke titik jatuh 1.8
meter.

Merupakan suatu kegiatan /aktifitas yang dikategorikan sebagai


"Class 1 Risk Activities", Berdasarkan laporan Labour Force Survey
(LFS2) UK, Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang
berdampak pada cidera serius dan kematian adalah terjatuh dari atas
ketinggian (31%) dan sebagian besar terjadi pada pekerja bidang
konstruksi (11%).
JATUH…???
Terlepas dan terhempas dari
ketinggian ke bawah dengan
cepat, baik masih dalam
pergerakan turun maupun
sudah sampai ke tanah/dasar
100 Kg Pekerja Jatuh dari Atas Ketinggian menghasilkan 12kN /
1212 Kg ( 1kN=101.31Kg) atau 12 Kali dari berat badan pekerja
tersebut, tetapi perlu diingat Kecepatan Tubuh Jatuh, pada
dasarnya berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh berat pekerja,
Jarak Jatuh, Gaya gravitasi (9,813m/s2), Faktor Kecepatan angin dll.
artinya kalo dalam 1 detik saja jarak jatuh bisa sepanjang 5 meter
maka apabila dipengaruhi faktor-faktor diatas maka kecepatan
jatuhnya akan bertambah bisa 2 kali atau bahkan lebih.
SITUASI YANG DAPAT MENYEBABKAN JATUH
• Perpindahan dari satu permukaan ke yang lainnya
• Permukaan tidak mampu untuk menyangga beban
• Terlepas dari pegangan
• Tepi yang tidak diberi pelindung/handrail
• Permukaan/platform yang licin atau bergerak
• Kondisi cuaca yang buruk
• Keberanian” tanpa pengetahuan.
• Lubang yang terbuka yang tidak diketahui atau terlindungi
• Sistem penahan jatuh dan alat pencegah jatuh yang digunakan tidak
benar
• Perlengkapan, alat-alat, sampah di area kerja, dll
• Faktor lain yang mungkin disebabkan adanya bahan kimia atau listrik
9 3 0
1 i n i
Sa at
 Banyak pekerja berpikir bahwa memakai
Sistem pelindung jatuh/sabuk pengaman akan
menggangu, tetapi mereka tidak sadar bahwa
sabuk pengaman telah menyelamatkan
banyak nyawa
 Sistem pelindung jatuh harus dipakai di
tempat kerja dimana tidak memungkinkan
untuk memasang lantai kerja yang aman atau
alat pelindung pencegah jatuh.
Pekerja yang memakai sabuk pengaman saat bekerja harus memeriksa
kerusakan-kerusakan yang mungkin ada sebelum mulai kerja. Jika
mereka menemukan kerusakan, mereka tidak boleh memakai alat
tersebut dan mereka harus melaporkan kerusakannya ke Supervisor.
a n
ja di
Ke
to h
o n
C
CONTOH KEJADIAN
Jakarta - Seorang pekerja tewas dan satu lainnya mengalami luka-luka setelah terjatuh dan tertimpa steger di GOR Jl Dimyati, Kota
Tangerang, Korban tewas berinisial NS ini tidak mengenakan sabuk pengaman saat memperbaiki lampu-lampu di GOR tersebut.
"Korban diduga lalai karena tidak menggunakan pengaman saat membetulkan lampu-lampu GOR," kata Kasubag Humas Polresta
Tangerang Kota Kompol Triyani Handayani dalam keterangannya kepada detikcom, Selasa (4/8/2015).
Peristiwa kecelakaan kerja terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, korban dan teman-temannya, yang merupakan rekanan GOR
milik Pemda Tangerang, tengah memperbaiki lampu-lampu GOR tersebut.
"GOR tersebut rutin tiap tahun diperbaiki lampu-lampunya," imbuhnya.
Pada saat kejadian, sambungnya, korban tidak menggunakan sabuk pengamanan. Steger atau bangunan sementara yang
digunakan untuk menyangga tenaga kerja naik ke ketinggian, juga saat itu tidak terkunci.
"Sehingga steger roboh dan korban terjatuh," lanjutnya.
Korban tewas mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara temannya, Rohimin selamat dan hanya mengalami luka-luka.
Kasus ini masih diselidiki Polres Tangerang Kota.
Kapan pelindung jatuh dipakai?

Semua daerah kerja jika


terdapat kemungkinan
jatuh pada ketinggian 1,8
meter atau lebih
FALL PROTECTION EQUIPMENT
Anchorage point (Tempat Kaitan)
Tempat untuk menyangkutkan tali pengikat
(lanyard) atau tali pencegah jatuh (restrain
line).
Anchorage Line/Life Line (Jalur Kaitan)
Rel atau tali/sling sebagai tempat kaitan
perlengkapan penahan jatuh

Attachment hardware (perangkat


Pengait)
Ring, hook, karabiner atau perlengkapan
untuk menyangkutkan / menahan beban
FALL PROTECTION EQUIPMENT
Conection Point
Tempat sangkutan yang aman pada perlengkapan
pelindung bahaya jatuh
Connection
Lanyard (Tali Pengikat) Point
Tali yang digunakan sebagai perlengkapan untuk
menghubungkan fall-arrest harness (harness penahan jatuh)
pada anchorage point atau static line dimana terdapat resiko
jatuh bebas
Energy Absorber Absorber
Perlengkapan untuk mengurangi hentakan
akibat tertahan saat jatuh
FALL PROTECTION EQUIPMENT

Pole Strap (Pengikat Tiang)


Tali pengikat yang dipakai pada pole (tiang) dan
dikaitkan pada body belt pekerja/fall-arrest harness,
saat pemakai bekerja di tiang
Restraint line
Tali yang digunakan untuk mem-batasi gerakan
horizontal pemakai
Sit harness
Work positioning harness yang didesain
untuk menggantung pemakai dalam posisi duduk.
FALL PROTECTION EQUIPMENT

FALL PROTECTION SYSTEM


1. FALL RESTRAINT SYSTEM (SISTIM PENCEGAH JATUH)

Untuk membatasi gerakan horisontal


(pada tempat kerja yang tidak ada
Handrail)
FALL PROTECTION EQUIPMENT

2. FALL ARREST SYSTEM


(SISTIM PENAHAN JATUH)
Menahan jatuh pemakai dari
tempat kerja sehingga
tidak sampai pada permukaan
FALL PROTECTION EQUIPMENT

2. FALL ARREST SYSTEM


(SISTIM PENAHAN JATUH)
Perlengkapan Tipe 1
(tali dan ‘rail/rope grab’)
Perlengkapan yang dipasang
pada tali/sling/rail yang
dapat bergerak naik dan
turun mengikuti gerakan
pemakai
rope grab
FALL PROTECTION EQUIPMENT

Perlengkapan Tipe 2
(fall-arrester/inertia reel/retracting lifeline)
• Dipasangkan pada tempat kaitan,
saat jatuh maka gulungan akan
terkunci
FALL PROTECTION EQUIPMENT

2. FALL ARREST SYSTEM (SISTIM PENAHAN JATUH)

Perlengkapan Tipe 3
Sama dengan tipe 2 dengan
tambahan berupa
mekanisme penggulungan
Suspension Trauma : dapat terjadi ketika
seseorang jatuh dan tertahan dan dalam
posisi tegak dan terkait oleh body harness
dalam waktu yang lama

Pengaruh pada tubuh :


• Pernapasan terganggu,
• Sirkulasi darah dapat terganggu,
• Gagal ginjal
• Ritme jantung berubah.

Waktu seseorang agar terhindar dari suspension trauma


kurang dari 5 menit
BAGIAN 2
PEMERIKSAAN
Harness
Webbing
• Goresan atau sayatan
• Kerusakan karena gesekan
khususnya saat ada kontak
• Tarikan atau ketegangan yang
berlebihan
PEMERIKSAAN

• Kerusakan akibat kontak


dengan benda panas,
berkarat, atau pelarut
• Penurunan kemampuan
akibat sudah buruk, berjamur,
terkena sinar ultraviolet
PEMERIKSAAN

Anyaman rusak Terlipat & tertekan


Tercabik

Tanda hilang Terpotong/tergesek Tergerus

Terkena benda panas


Kena percikan api Terbakar

Terkena bahan kimia


terikat
Hook dan Karabiner
• Gangguan hook atau penguncinya
• Retak atau terlipat
• Pengunci rusak, terbuka, tidak dapat
terkunci, spring lemah
• Bebas dari kotoran atau gangguan lain,
misalnya karat
D- Rings, Buckle (kancing) , Adjuster
• Kerusakan fisik
• Retak
• tertekuk
• Terbuka

Jahitan
• Benang yang digunakan rusak, tergores
• Kerusakan atau melemahnya benang akibat
kontak dengan panas, karat, larutan atau
jamur
Pemeriksaan Label

 Check informasi dari


pembuatnya dan
perhatikan batas waktu
pakai
Lanyards
 Check label
 Tedapat absorber
 Hook berfungsi
Tali
• Tergores/terpotong
• Goresan atau berserabut
• Aus karena tarikan/Stretching
• Kerusakan akibat kontak dengan panas, karat, pelarut
• Penurunan kwalitas karena sinar ultraviolet atau jamur
Fall Arrester
• Goresan, gesekan
• Ketegangan
• Kerusakan akibat kontak dengan panas, karat atau pelarut
• Terlalu kotor atau kebanyakan lumas
• Kaitan dari anchorage line pada anchorage point (Peralatan Tipe1)
• Ujung tali pada gulungan saat tali semuanya dipanjangkan
(Peralatan TipeRENDAH
2/3) – RATA – RAPAT
• Kerusakan Body penutup
PENANDAAN PADA PERALATAN YANG RUSAK

Penandaan
• Out of service/ Do not Use (Sedang
Rusak/Jangan di pergunakan )
• Laporkan ke Supervisor/ Superintendent
(Report Immediately to Supv/Supt )
• Kembalikan ke gudang/store
RENDAH – RATA – RAPAT
BAGIAN 3
PEMAKAIAN
 Pegang pada bagian ‘D Ring’
dan hentakan/goyang2
perlahan-lahan sehingga
semuanya terulur
 Periksa secara visual untuk
mengetahui kerusakan,
terkena bahan kimia, terbakar,
terpotong dll
Penggunaan Harness yang Baik
MENCANTOLKAN (HOOKING ON)
• Jika mungkin pencantolan (“HOOK ON “) diatas diri anda
• Pastikan apakah cantolan kuat menahan tubuh saya?
• Apakah ketika jatuh tubuh saya akan terbentur?
• Kekuatan tempat kaitan (Anchorage) =15 kN (1500 kg)
Pengamanan Material / Tools di Ketinggian
• Jangan naik sambil membawa
peralatan–gunakan tali untuk
menaikkan alat.
• Ikat secara kuat semua peralatan
dan Tools.
• Pasang barikade di bawah area
kerja.
Efek Pendulum
Gerakan lateral atau ‘swing’ saat jatuh yang
menyebabkan operator membentur benda dan dapat
mengakibat kerusakan pada lanyard
Mengurangi effect pendulum :
• Anchorage rangkap Menggunakan dua
lanyard dan dua anchorage point

• Diversion anchorage Lanyard atau


anchorage line dialihkan atau dibelokkan
ke anchorage point kedua atau konektor
ditambatkan ke anchorage point kedua

• Edge stop, Stopper ditempatkan


disepanjang tepi atap, platform atau stage
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika Mencantolkan
PERAWATAN (Maintenance)
Pembersihan : gunakan sabun dan air tetapi jika diperlukan
pembersihan yang lebih kompleks maka harus ada referensi dari
pabrik
PENYIMPANAN (Storage)
• Dalam Keadaan Bersih dan Kering (In a Clean Dry Place)
• Digantung (Hang Up)
• Bebas dari Bahan–bahan kimia dan minyak (Free From Chemicals/
Fuels)
• Tidak mengalami tarikan, panas, lembab atau embun, terlindung
dari sentuhan tepi yang tajam, benda penyebab karatan
• Bagaimanakah dengan keinginan kita untuk selamat?
• Apakah hanya sekedar ucapan dibibir atau ucapan
yang dilandasi kesungguhan hati.
• Perlu kesungguhan dalam mewujudkan keinginan.
• Perlu kesungguhan untuk tetap selamat.
Good Safety - Good Business
KELUARGA MENANTI ANDA KEMBALI KERUMAH
DALAM KEADAAN SEHAT DAN SELAMAT

HSE TECPRO - YIN


TERIMA KASIH

76

Anda mungkin juga menyukai