Oleh : Mulyono
Difinisi
adalah : Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda
KECELAKAAAN KERJA
KECELAKAAN INDUSTRI
(an industrial accident)
di tempat kerja karena bahaya kerja UU No. 1/1970
KECELAKAAN DALAM
HUBUNGAN KERJA
(community accident)
KECELAKAAAN
peristiwa
tidak diduga dari semula tidak dikehendaki mengacaukan proses akivitas yang telah ditentukan dapat menimbulkan kerugian - korban manusia - harta benda
ilustrasi
RUMAH SEKOLAHAN
KECELAKAAN
1. Kec. diluar hub. Kerja 2. Kec. dalam hub. Kerja 3. Kecelakaan kerja Tempat kerja
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
INCIDENT :
MEMPUNYAI KATAGORI LEBIH LUAS DARI ACCIDENT SEMUA ACCIDENT ADALAH INCIDENT, TIDAK SEMUA INCIDENTADALAH ACCIDENT
INDUSTRIAL ACCIDENT PREVENTION, McGraw Hill, NY,1980
6
HAZARD
bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
7
DANGER
Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi bilamana terjadi accident.
adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai (Aman/safe)8
RISK
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
AMAN / SELAMAT
Kondisi yang tidak ada kemungkinan malapetaka
10
Electrical Hazards
Mechanical Hazards Physiological Hazards Biological Hazards Ergonomic
11
Physical Hazards Meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara dan lain-lain. Chemical Hazards Berupa gas, uap, debu, kabut, asap,awan, cairan dan benda-benad padat. Electrical Hazards Semua potensi bahaya yang berhubungan dengan listrik (pembebanan lebih, kebocoran isolasi dll)
12
Mechanical Hazards
Physiological Hazards Bahaya yang timbul dari beban kerja, sikap dan cara kerja (cara mengangkat dan mengankut yang salah, cara kerja yang mengakibatkan hamburan debu dan serbuk logam, percikap api dan tumbahan bahan berbahaya dan beracun serta memakai alat pelindung diri yang salah) Biological Hazards
Bahaya dari jazad renik, serangga atau hewan lain ditempat kerja, berbagai macam penyakit yang timbul seperti, infeksi, alergi dan sengatan atau gigitan binatang yang menimbulkan berbagai macam penyakit Gangguan yang bersifat faal karena beban kerja yang terlalu berat, peralatan kerja yang tidak sesuai dan tidak serasi dengan tenaga kerja, kecepatan ban berjalan yang tidak sesuai dengan operator yang melayani
13
Ergonomic
BAHAN
LINGKUNGAN
ALAT
14
Data yg
dilaporkan dan
Kerusakan alat
600
tercatat
Nyaris Kecelakaan
10.000
Sumber bahaya
16
ASPEK PENERAPAN K3
a Perencanaan a Pemasangan a commissioning a pemakaian aperawatan
PENGENDALIAN
Administratif, Legalitas/perijinan, Standarisasi Sertifikasi
17
Identifikasi Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan. Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan dan Safety Departement. Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti Check List, JSA, JSO,What If, Hazops, dsb. Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
18
Kerusakan Korban jiwa Cacat, cidera, Sakit Kerugian : Harta benda Citra
Accident
19
20
ANALYSIS KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAN, bertujuan menemukan faktor penyebab utamanya dan menentukan tindakan pencegahan terjadinya peristiwa yang sama
21
22
$1
$5
HINGGA
$50
Kerusakan gangguan Kerusakan peralatan dan perkakas Kerusakan produk dan material Terlambat dan ganguan produksi Biaya legal hukum Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat Sewa peralatan Waktu untuk penyelidikan
$1
HINGGA
$3
Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih Upah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik 23
Unsafe Act
Unsafe Condition
LACK OF CONTROL
BASIC CAUSES
IMMIDIATE CAUSES
INSIDENT
LOSSES
25
ENVIRON MENT
PERSON
HAZARD
ACCIDENT
INJURY
FAULT OF PERSON
26
Lack of Control
LACK OF CONTROL
ORIGIN
BASIC CAUSES
SYMPTOM
CONTACT
Loss
INJURY / DAMAGE
IMMEDIATED CAUSES
INCIDENT / ACCIDENT
27
28
LEMAH KONTROL
SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR
INSIDEN
HAZARD
ACCIDENT
CONSEQUENCY
29
KERUGIAN
A.
Akibat kecelakaan
Loss
People Property Process (Profit)
Kerugian Material (Rp) Bangunan Peralatan/Mesin Bahan Baku Bahan setengah jadi Bahan jadi
Kerugian waktu kerja jam kerja orang
30
B.
Sumber
Kecelakaan
Incident
Mesin produksi Penggerak mula dan pompa Lift Pesawat angkat. Converyor Pesawat angkut Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll). Perkakas kerja tangan Pesawat uap dan bejana tekan Peralatan listrik Bahan kimia Debu berbahaya Radiasi dan bahan radioaktif Faktor lingkungan Bahan mudah terbakar dan benda panas Binatang Permukaan lantai kerja Lain-lain.
31
C.
Type Kecelakaan
1. 2. 3.
4
Incident
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Terbentur Terpukul Tertangkap pada, dalam atau diantara benda Jatuh dari ketinggian yang sama. Jatuh dari ketinggian yang berbeda. Tergelincir. Terpapar Penghisapan, penyerapan Tersentuh aliran listrik. Lain-lain.
32
D.
Kondisi berbahaya
Immediate Causes Substandard Acts Substandard Conditions
1. 2
Pengamanan yang tidak sempurna Peralatan/bahan yang tidak seharusnya 3. Kecacatan, ketidak sempurnaan 4. Prosedur yang tidak aman 5. Penerangan tidak sempurna 6. Iklim kerja yang tidak aman 7. Tekanan udara yang tidak aman 8. Getaran yang berbahaya 9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman 10. Kejadian berbahaya lainnya
33
E.
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, 2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya. 3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi 4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.
Tindakan berbahaya
Immediate Causes
Substandard Acts Substandard Conditions
5. Melakukan Proses dengan tidak aman 6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
LEMAHNYA KONTROL
PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN
SEBAB DASAR
FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA
PENYEBAB LANGSUNG
PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN
INSIDEN (Kontak)
<KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT
KERUGIAN
LEMAHNYA KONTROL
PENYEBAB DASAR
PENYEBAB LANGSUNG
INSIDEN
KERUGIAN
KERUGIAN
36
LEMAHNYA KONTROL
PENYEBAB DASAR
PENYEBAB LANGSUNG
INSIDEN
KERUGIAN
STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi FALL ON jatuh di tempat yang datar CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
37
INSIDEN
STANDARISASI SISTEM
APA YANG HARUS DIKERJAKAN ? DILAKUKAN BERAPA KALI ?
41
ACUAN STANDARISASI
01. UNDANG-UNDAN PEMERINTAH R.I. NO.1/ 1970 TENTANG K3 02. PERATURAN MENTERI TERKAIT 03. CODE OF PRACTICE 04. COORPORATE GUIDELINES 05. PERATURAN PERUSAHAAN
42
Pencegahan Kecelakaan
Adm Procedure
Engineering Control
Safety Approach
Human Control
43
Merupakan dokumen tertulis sebagai persyaratan untuk melaksanakan pekerjaan yang berbahaya dengan memperhatikan bahaya potensial yang ada serta langkah pengendalian yang harus dilakukan
44
Tujuan: 1. Supaya pengawas unit kerja mengetahui pekerjaan tertentu yang akan dilaksanakan di dalam lokasi yang menjadi tanggungjawabnya. Pengawas dapat: Mengetahui jenis pekerjaan dan jumlah tenaga yang akan terlibat dalam pekerjaan Melakukan pengendalian bahaya kerja Bila terjadi keadaan darurat dapat diambil langkah tindakan dengan cepat
45
2.
3.
46
Tipe Ijin Keselamatan Kerja: 1. 2. Ijin keselamatan kerja dingin Ijin keselamatan kerja melakukan pekerjaan berbahaya
c)
3.
47
Ijin kerja panas adalah setiap pekerjaan yang menghasilkan potensi sumber nyala api atau percikan bunga api, contoh: a) Pengelasan atau pemotongan dengan las b) Menyalakan api dengan menggunakan obor las c) Penempaan yang panas d) Melubangi dengan panas
48
Ijin keselamatan kerja menggunakan api/panas diperlukan untuk pekerjaan didaerah yang mengandung bahan mudah terbakar dan mudah meledak, Contoh :
(JSA)
ANALISIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SECARA BERATURAN SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT.
Bertujuan mencari/menemukan adanya potensi bahaya pada setiap tahapan/ rangkaian proses pekerjaan dan berusaha untuk menghilangkannya.
50
Langkah-langkah :
uraikan tahapan pekerjaan, identifikasi potensi bahaya yang mungkin ada, tetapkan tindakan untuk mengendalikan bahaya atau menghilangkannya sama sekali
51
Tanggal : AHLI K3 :
pengendalian
2 3 4
Tim JSA No Nama Jabatan Tanda tangan
52
Subtitusi
Rekayasa
Pengendalian administratif
53
Bertujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu K3 melalui pengamatan sikap dan cara seseorang dalam melakukan pekerjaan
54
Job Safety observation (JSO) adalah suatu metoda pengamatan suatu pekerjaan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan keselamatan kerja. Kegiatan ini biasanya dilakukan sewaktu-waktu oleh para pengawas tanpa sepengetahuan operator yang diobservasi.
55
Meliputi : penilaian resiko bahaya penilaian cara kerja yang tidak aman penilaian cara kerja yang aman, melakuan koreksi memberi penghargaan cara kerja yang aman
56
Faktor Manusia
Sangat dominan dilingkungan konstruksi. Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan edukasi berbeda, Pengetahuan tentang keselamatan rendah. Perlu penanganan khusus
58
Pemilihan Tenaga Kerja Pelatihan sebelum mulai kerja Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung
59
Faktor Teknis
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alat berat, penggalian, pembangunan, pengangkutan dsb. Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan (substandards condition)
60
Perencanaan Kerja yang baik. Pemeliharaan dan perawatan peralatan Pengawasan dan pengujian peralatan kerja Penggunaan metoda dan teknik konstruksi yang aman Penerapan Sistim Manajemen Mutu
61
62
63
Elimination - Modification to the process method or material to eliminate the hazard completely. (100%) Substitution - replace the material, substance or process with a less hazardous one. (75%) Separation - Isolating the hazard from persons by safeguarding, or by space or time separation. (50%) Administration - Adjusting the time or conditions of risk exposures (30%) Training - Improving skills therefore making tasks less hazardous to persons involved. (20%) Personal protective equipment - using as the last resort, appropriately designed and properly fitted equipment where other controls are not practicable. (5%)
64
Remember the risk hierarchy is only a guide to the type of actions required.
SAAT PERANCANGAN PEKERJAAN DAN FASILITAS KERJA SAAT PEMBUATAN PROSEDUR OPERASIONAL SAAT OPERASIONAL SAAT PEMBELIAN PERLENGKAPAN / PERALAT AN KERJA.
65
Elimination
Mencari penyelesaian masalah pada sumbernya Bila hazard dapat disingkirkan dari tempat kerja, maka:
Contoh:
Apabila tidak memungkinkan mengeleminasi hazard, maka lakukan substitusi dengan bahan, alat, atau proses yang lebih kecil hazardnya
Substitusi bahan kimia berbahaya dengan yang kurang berbahaya Apabila substitusi dengan bahan yang lebih aman tidak dapat diterapkan, kurangi kesempatan untuk kontak Rancang ulang peralatan, proses kerja atau tools
Gunakan bantuan peralatan mekanik untuk meminimalkan cidera karena manual handling Gunakan ventilasi untuk menghilangkan gas/ uap bahan kimia Ubahlah ketinggian bangku kerja untuk mengurangi kerja membungkuk
67
Isolation
Lindungi pekerja dan masyarakat dari potensi hazard dengan menjaga jarak hazard jauh dari orang Cara-cara yang dapat dilakukan:
Secara fisik : berikan pelindung pada hazard berupa wadah, kontainer dll Buat konstruksi bangunan untuk membatasi pekerja dan masyarakat
68
Engineering Controls
Merupakan pendekatan tradisional yang melibatkan penggunaan peralatan mekanik
Contoh: pelindung mesin, mechanical devices, ventilator, merancang ulang peralatan
69
Administrative Controls
Dapat meliputi sejumlah pendekatan-pendekatan:
Merupakan cara terakhir bilamana cara-cara lain untuk meminimumkan resiko telah dilakukan tetapi masih terdapat hazard tersisa yang signifikan
Digunakan bila metode kerja lainnya yang ada tidak praktis
72