KERJA PERTAMBANGAN
Nilai Teknis
Nilai Ekonomis
Nilai Kemanusiaan
PENGAWASAN UNSUR K3
4 M - UNSUR K3
M- anusia
M-esin
M-aterial
M-etode
Cidera/Mati
Berakibat
» Cedera / penderitaan «
» Kerusakan alat / mesin «
» Produksi terganggu «
Berakhir dengan
» KEGIATAN TERHENTI «
BIAYA
Penyebab Dasar (Basic Causes)
Faktor Personil
• Kelemahan Pengetahuan dan Skill
• Kurang Motivasi
• Problem Fisik
Faktor Pekerjaan
• Memadai Tidak cukup standar kerja
• Pemeliharaan tidak memadai
• Pemakaian alat tidak benar
• Kontrol pembelian tidak ketat
Penyebab Langsung
• Tindakan Tidak Aman
- Mengoperasikan alat bukan wewenangnya
- Mengoperasikan alat dg kecepatan tinggi
- Posisi kerja yang salah
- Perbaikan alat, pada saat alat beroperasi
• Kondisi Tidak Aman
- Tidak cukup pengaman alat
- Tidak cukup tanda peringatan bahaya
- Kebisingan/debu/gas di atas NAB
- Housekeeping tidak baik
Kecelakaan
1. Tertimpa Alat Berat
2. Tertabrak Dump Truck
3. Terjatuh/Terbentur
4. Terpapar gas beracun/debu
Akibat Kecelakaan
Cidera
Mati
Kerusakan Alat
Loss time – Produksi Terganggu
YANG DIMAKSUD KECELAKAAN
TAMBANG
.
CONTOH LAPORAN FR DAN SR
• Sebuah Perusahaan Tambang “A” memiliki pekerja 2.000
orang dengan 2000 jam kerja per orang per tahun
• Diperusahaan “A”Tahun 2000 terjadi kecelakaan tambang
sebanyak 16 kali dengan rincian sbb :
- Kec. Ringan, 11 kali dengan hilang hari kerja 100 hari
- Kec. Berat, 3 kali dengan hari kerja hilang 80 hari
- Kec. Mati, 2 kali dengan hari kerja hilang 2 x 6.000,-
= 12.000 hari
• Hitung FR dan SR pada tahun 2000 .
• Jawaban :
Jumlah Korban Kecelakaan x 1.000.000
FR = .-------------------------------------------------
Jumlah Jam Kerja Kumulative
Lanjutan …
Jumlah hari kerja hilang x 1.000.000
SR = .-------------------------------------------------
Jumlah Jam Kerja Kumulative
16 x 1.000.000
SR = .--------------------- = 4,0
4.000.000
12.180 x 1.000.000
SR = .-------------------------- = 3.045
4.000.000
PEDOMAN PERATURAN K3 PERTAMBANGAN
• Ruang Lingkup K3 Pertambangan : Wilayah KP/KK/
PKP2B/SIPD Tahap Eksplorasi/Eksploitasi/Kontruksi
& Produksi/Pengolahan/Pemurnian/Sarana Penunjang
• UU No. 11 Tahun 1967
• UU No. 01 Tahun 1970
• UU No. 23 Tahun 1992
• PP No. 19 Tahun 1970
• Kepmen Naker No. 245/MEN/1990
• Kepmen Naker No. 463/MEN/1993
• Kepmen Naker No. 05/MEN/1996
• Kepmen PE. No.2555 K/26/MPE/1994
• Kepmen PE No. 555 K/26/MPE/1995
• Kepmen Kesehatan No. 260/MEN/KES/1998
• Kepmen ESDM No. 1453 K/29/MEM/2000
LINGKUNGAN KERJA PERTAMBANGAN
Pengertian Lingkungan Kerja (Working
Environment) adalah Setiap tempat pekerjaan
yang bertujuan atau berhubungan langsung
dengan pekerjaan penyelidikan umum,
eksplorasi, study kelayakan, konstruksi,
operasi produksi, pengolahan/ pemurnian dan
pengangkutan bahan galian golongan a, b, c,
termasuk sarana dan fasilitas penunjang yang
ada di atas atau di bawah tanah/air, baik
berada dalam satu wilayah atau tempat yang
terpisah atau wilayah proyek.
LINGKUNGAN KERJA PERTAMBANGAN
Pengertian adalah Setiap tempat pekerjaan
yang bertujuan atau berhubungan langsung
dengan pekerjaan penyelidikan umum,
eksplorasi, study kelayakan, konstruksi,
operasi produksi, pengolahan/ pemurnian dan
pengangkutan bahan galian golongan a, b, c,
termasuk sarana dan fasilitas penunjang yang
ada di atas atau di bawah tanah/air, baik
berada dalam satu wilayah atau tempat yang
terpisah atau wilayah proyek.
STANDAR MINIMUM KUALITAS
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
KERJA HIDUP
(working environment) (living environment)