K3
(Keselamatan & Kesehatan Kerja)
Data Diri
• Nama : Rachmini Widiastuti
(Ibu Nunik Prayudi)
• Profesi : Perias
• Alamat : Rias Pengantin Bunda Adibusana
Jl. Merapi No.16 Cilacap
• Alamat Rumah : Bumi Rawakeong Permai
Jl. Rawakeong Blok 3 No.55
Cilacap
• No. HP : 082227012852
• Email : @gmail.com
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
5
Arti dan Makna Lambang Pada
Bendera Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
DASAR HUKUM
UUD 1945
UU No 13 TAHUN 2003
01/26/2024 Oleh: 7
K U M
A R HU UUD 1945
DA S
01/26/2024 Oleh: 8
UU No. 1 Th. 1970
Tentang Keselamatan Kerja
TUJUAN (considerants)
Memberikan perlindungan atas keselamatan
– Tenaga kerja
– Orang lain
– Sumber-sumber produksi
Agar dapat dipakai secara aman dan efisien
01/26/2024 Oleh: 9
Pasal 86 UU No. 13 Tahun 2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Keselamatan (Safety)
1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
(control of accident loss)
11
Kesehatan (Health)
12
Aman adalah suatu kondisi
dimana munculnya sumber
bahaya telah dapat dikendalikan
ke tingkat yang memadai.
13
HAZARD :
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit
akibat kerja (PAK)
15
ACCIDENT
(Kecelakaan)
Kejadian tak terduga yang
mengakibatkan cedera serius
atau sakit atau kematian dan
juga dapat mengakibatkan
kerusakan properti.
16
INCIDENT (Insiden) :
ACCIDENT
18
Teori Kecelakaan Kerja
• Kerugian akibat kecelakaan kerja
• Teori Gunung Es :
Kerugian yang timbul akibat adanya
kecelakaan ada yang terlihat jelas, ada juga
yang tidak jelas terlihat
Teori Kecelakaan Kerja
Jenis kerugian diibaratkan gunung es, yang mana kerugian
yang jelas / dapat dihitung hanya puncak gunung es yang
terlihat di permukaan laut, sedangkan kerugian yang tidak
tampak yang tersembunyi dalam air, justru melebihi
puncaknya, dan terus membesar sampai dasar.
38
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
KERUGIAN
42
Kerugian pada material dan lingkungan
43
Kondisi tidak aman
44
Tindakan dan kondisi tidak aman
45
Tindakan tidak aman
46
Obyek pengawasan K3
47
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa Teknis
Rekayasa Administrasi
49
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi Menghilangkan suatu
bahan/tahapan proses berbahaya
50
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
Mengganti bahan bentuk serbuk
dengan bentuk pasta
Proses menyapu diganti dengan
Subtitusi vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan
deterjen
Proses pengecatan spray diganti
dengan pencelupan
51
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa Teknis Pemasangan general
dan local ventilation
Pemasangan alat
sensor otomatis
52
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
Pemisahan lokasi
Rekayasa
Pergantian shift kerja
Administrasi
Pembentukan sistem
kerja
Pelatihan karyawan
53
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO
Contoh :
Helmet
APD Safety Shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
54
K3 Rias Pengantin
1. Tempat Acara
a. Mendirikan Tratag di Jalan Raya
b. Pemasangan Tratag yang tidak tepat (potensi roboh)
c. Ventilasi udara kurang/buruk
d. Pencahayaan lampu tidak maksimal
e. Panggung : 1) Terlalu tinggi 2) Tidak kuat 3)Tangga tidak
aman
2. Peralatan Rias
a. Alat Rias Expired
b. Alat Rias Tidak Bersih
c. Penyimpanan Alat Rias Berantakan (Tidak tersusun rapi
sesuai klasifikasi)
d. Benda tajam (Jarum, silet, dll) berserakan
3. Peralatan Hidangan (Non MakeUp)
a. Kompor pemanas makanan tidak tepat pemasangannya
b. Piring, Gelas, Tempat Makanan tidak bersih
c. Proses masak tidak higienis
d. Bahan Makanan kwalitasnya buruk
4. Peralatan Gedung / Tratag
a. Sirkulasi udara kurang baik
b. Pengab dan panas
c. Tembok kusam dan lembab
d. Pencahayaan kurang
e. Kursi reot
f. Kabel-kabel listrik berantakan, terkelupas
g. Sound System : 1)Terlalu keras dan memekakkan telinga
2) Tidak berfungsi dengan baik, dengung
5. Orang (Pengantin, Perias, Tamu Undangan)
a. Penyakit Kulit
b. TBC
c. Batuk & Bersin-bersin
d. Perokok
Mengetahui berbagai jenis bahaya yang dapat muncul di
lingkungan kerja:
a. Bahaya Fisik dan Mekanis
Potensi bahaya fisik dan mekanis dapat terlihat secara nyata,
meliputi sirkulasi udara, cahaya, dan rangkaian listrik.
Pastikan ruangan aman dan nyaman dengan membuka
seluruh jendela agar memperoleh sirkulasi udara yang baik.
Udara yang keluar masuk dapat mengurangi resiko penularan
virus dan bakteri.
Kedua, pehatikan rangkaian listrik yang ada di ruangan.
Segera hubungi pemilik ruangan jika melihat rangkaian listrik
yang putus atau penempatan kabel yang membahayakan. Jika
harus menggunakan alat listrik, seperti curler untuk menata
rambut pelanggan, pastikan sambungan kabel aman.
b. Bahaya Kimiawi
Bahaya kimiawi bisa terjadi ketika melakukan proses
pewarnaan, pelurusan, atau pengeritingan rambut. Sejumlah
obat-obatan rambut memiliki senyawa kimia, seperti asam,
basa, logam, pelarut, partikulat, asap, bahan kimia reaktif,
dan bahan mudah terbakar. Walaupun penata rias tidak
bekerja dengan bahan kimiawi reaktif, potensi kimiawi dapat
muncul dari kosmetik yang digunakan.
Misalnya mascara atau eyeliner yang telah expired.
c. Bahaya Biologis
Bakteri, virus, jamur, patogen bawaan darah, dan tubercolosis
biasanya ditularkan dari manusia ke manusia. Pekerjaan
Penata Rias yang berhubungan langsung dengan bagian
wajah dan rambut pelanggan, sangat memungkinkan
perpindahan bakteri dan virus. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan adalah:
Mencuci tangan
Membersihkan perlengkapan makeup
64