1
K3 bersifat Universal
3
Dimana SAYA perlu K3?
Pada saat ANDA berada:
di rumah (Home Safe)
di perjalanan (Drive Safe)
di tempat kerja/kantor (Work Safe)
6
Undang undang No 1 tahun 1970
Pendekatan K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
Keselamatan Kerja
• K3 wajib dilaksanakan
• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan
sangsi pidana (denda/kurungan)
• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup
7
Pendekatan K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
8
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
9
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya atau pemikiran dan
penerapannya yang ditujukan untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya
dan budaya, untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja
10
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
“ACCIDENT PREVENTION”
11
SAFE/AMAN adalah suatu kondisi sumber
bahaya telah ter-identifikasi dan
telah dikendalikan ke tingkat yang
memadai
12
Keselamatan (Safety)
13
6
Tujuan safety
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan /
pekerjaan mulai dari input, proses maupun
output. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa
kegiatan produksi di dalam industri maupun
diluar industri seperti di sektor public dan yang
lainnya.
2. Selain itu penerapan program safety juga
diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan (well-being)
14
8
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
15
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
16
3
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan
barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
17
4
DANGER
hampir putus
putus INSIDENT
ACCIDENT
18
“RISK”
Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.
19
20
ilustrasi
SEKOLAHAN
RUMAH
KECELAKAAN
3. Kecelakaan kerja
Tempat kerja
21
Jenis / Type Kecelakaan
22
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
23
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN/KEBAKARAN
$1 BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji & kompensasi yg dibayar
24
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan
dan tercatat Kecelakaan Ringan
Kerusakan
Properti
Nyaris
Celaka
• Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya
25
Strategi Pengendalian Kecelakaan
• Engineering Control (Standar Keteknikan)
• Human Control (Kompetensi SDM)
• Management Control (Penerapan SMK3)
26
Safe
Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA JSO
Condition Act
Adm
Procedure
Management
Failure
OSH
Management System 27
PRINSIP PENCEGAHAN
KECELAKAAN
• KEGIATAN SOSIALISASI
• PENYEMPURNAAN PERATURAN PERUNDANGAN
• REWARD & PUNISHMENT
28
POTENSI SUMBER BAHAYA
KEC. KERJA
• MODERNISASI
• MEKANISASI
• ELECTRIFIKASI
• BAHAN BERBAHAYA
• INTENSITAS KERJA
29
Prinsip dasar penerapan K3
Tindakan
Risk assessment
identifikasi & analisa Pengendalian
potensi bahaya bahaya
HAZARD CONTROL
30 1/13/2020
HIRARKI PENGENDALIAN BAHAYA
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI
3 REKAYASA/
ENGINEERING
PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF
5 APD
31
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
Proses menyapu diganti dengan vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
32
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pembentukan sistem kerja
Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
Helmet
Safety Shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
33
Pencegahan Kecelakaan Kerja
1. Peraturan (regulasi, kebijakan K3)
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitan Teknik (rekayasa engineering)
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian Statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Penerapan 1 s/d 10
Ref. Accident Preventions, ILO 34
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3
Pemeriks
aan/Perhi
tungan
teknis Riksa/Uji Riksa Uji
Commissi
oning Berkala
Pengesahan Pengesahan
Gbr Rencana Pemakaian
“HAZARD” (potensi bahaya)
Adalah suatu kondisi yang dapat
minimbulkan / menyebabkan
gangguan/ kegagalan
kecelakaan/kerusakan
41
Jenis Potensi Bahaya
(Hazard)
(Hazard)
• Physical
• Chemical
• Electrical
• Mechanical
• Physiological
• Biological
• Ergonomic 42
43
( H.W. HEINRICH, 1931)
ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT
SOCIAL
ENVIRON- UNSAFE
MENT ACT /
UNSAFE
FAULT CONDITION
OF
PERSON
KERUGIAN
46
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
49
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
50
ANALISA KECELAKAAN KERJA
Pert. Menaker No 03/98
SUMBER BAHAYA
KECELAKAAN
51
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia ( ….. orang)
- Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan
54
D. Kondisi berbahaya
1. Pengamanan yang tidak
sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak
seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak
aman 55
57
Sumber
BAHAYA
58
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari ;
• Bahan/material
• Alat/Mesin
• Metode kerja
• Lingkungan kerja
59
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko dimana kita
melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan
atau proses.
60
Target yang mungkin terkena/terpengaruh sumber
bahaya ;
• manusia
• produk
• peralatan/fasilitas
• lingkungan
• proses (downtime)
• reputasi
• lainnya ??
61
Bagaimana cidera dapat terjadi ?
Apakah seseorang dapat ………………?
1. Jatuh dari (elevasi sama dan berbeda)
2. Tertimpa/terkena benda jatuh
3. Terbentur/tertabrak
4. Terjebak/terjepit
5. Mengeluarkan tenaga berlebihan
6. Terpapar/kontak dengan suhu berlebihan
7. Terpapar/kontak dengan arus listrik
8. Terpapar/kontak dengan bahan berbahaya
62
Identifikasi Bahaya
• Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan
Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi
bahaya dalam setiap pekerjaan.
• Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas
pekerjaan dan Safety Departement.
• Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang
sudah baku seperti Check List, JSA, JSO,What If,
dsb.
• Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan
sebagai pedoman dalam melakukan setiap
kegiatan.
63
3 LANGKAH SEDERHANA
(untuk mengetahui potensi bahaya)
64
• Melakukan pengamanan listrik
dan peralatannya.
• Menjaga adanya api terbuka.
• Mengamankan bahan cair dan
gas yang mudah menyala.
• Mengamankan penempatan
pekerjaan las,pemotong logam
& B3.
• Pengamanan terhadap
hambatan pada saran jalan
keluar.
• Pengawasan terhadap sistem
pengendali asap & lampu HAZARD
darurat. HAZARD
• Mengamankan pintu keluar
terakhir (exit discharge).
65
INTENSITAS Phenomena kebakaran
3 - 10 menit
STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)
TIME
Source
Energi
Pembebanan lebih
Sambungan tidak sempurna
Perlengkapan tidak standar
Pembatas arus tidak sesuai
Kebocoran isolasi
Listrik statik
Sambaran petir
DI TEMPAT KERJA ANDA
• Apakah ada peluang utk terjadi kebakaran
• Apa konsekuensinya bila terjadi kebakaran
• Upaya apa yang telah dilakukan
FIRE PREVENTION
Antara lain :
- Informasi sumber bahaya dan cara pencegahannya;
- Jenis sarana prot kebakaran, petunjuk pemeliharaan,
dan cara penggunaannya;
- Prosedur kerja aman
- Prosedur dalam keadaan darurat
Psl 2 (4)
IN CASE
FIRE CONTROL
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III
Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran
POSKO
POST
FIRE CONTROL
•INVESTIGASI
• ANALISIS
• REKOMENDASI
• REHABILITASI
INSTALASI ALARM
TANDA BAHAYA KEBAKARAN
TUJUAN
PEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN
OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK MENDETEKSI
KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA
(HIRAC)
• Apakah ada sumber potensi bahaya
• Seberapa besar potensi dan kemungkinannya
• Apa akibat dan pengaruhnya
• Bagaimana pencegahannya
77
Identification
78
Identification Evaluation
79
Develops
Develops
Identification Evaluation The Plan
The Plan
80
Develops implemen-
Identification Evaluation Implementasi
tation
The Plan
81
Develops
Identification Evaluation Implementasi Monitoring
Monitoring
The Plan
82
KYT
Kiken = Bahaya
Yochi = Prediksi
Training = Latihan
83
84
What are hazards in these picture ?
85
Data potensi bahaya
No Lokasi Potensi bahaya Resiko/ Rekomendasi
Hazard Risk Recommendation
1
2
3
4
86
• INSPEKSI ;
1. Inspeksi terhadap potensi sumber
kebakaran baik didalam/diluar
gedung.
2. Inspeksi terhadap sarana proteksi
kebakaran dan jalan keluar.
• UJI COBA KINERJA PERALATAN
;
1. Daftar periksa (check list) sebagai
panduan.
2. Pencantuman label inspeksi.
3. Laporan / rekaman tertulis tentang
hasil pemeriksaan.
87
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN
88
Fire Hosereel Material yang mudah terbakar
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN
Powder CO2 89
Fire Extinguisher
• Pemeliharaan dilakukan dalam rangka
untuk menjaga agar proteksi / peralatan
kebakaran selalu dalam kondisi baik dan
siap pakai.
90
Safe Working Practices
92
PERMIT TO WORK
SYSTEM
93
Jenis pekerjaan yang memerlukan Work-
Permit ( a permit-to-work system):
• Setiap pekerjaan panas (hot work),
• Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya, corrosive atau
flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah yang
significant;
• Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang
tertutup (confined space);
• pengecatan (spray painting);
• blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup (confined space);
• Pemasangan pipa dan peralatannya;
• Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan instalasi
listrik / menggunakan tegangan listrik.
94
Prosedur pengajuan permit to work
(Procedure for application of permit-to-work)
Inspection &
Assessment
Permohonan oleh
izin kerja Laporan
Ahli K3 Inspeksi dan membuat
analisa potensi bahaya
Evaluation
Approval oleh
Completion Kepala K3
Laporan ke-kepala K3 Hot Work Permit
setelah
pekerjaan selesai
95
Langkah ke - 1
PERMOOHONAN IJIN KERJA
• Jenis pekerjaan.
• Permohonan dilengkapi dengan sketsa.
• Tindakan pencegahan.
• Permohonan ditandatangani oleh Supervisor
• Nama permohonan, tandatangan, waktu
pengajuan.
96
Langkah ke - 2
• Ahli K3 menerima surat pengajuan.
• Mempelajari jadwal kerja.
• Melakukan inspeksi.
• Mengevaluasi informasi, resiko dan potensi bahaya yang
ditimbulkan oleh pekerjaan.
• Pertimbangkan manfaat dari hot work
• Pertimbangkan apakah ada alternatif/ metoda lain.
• Jika ada, proses ijin tidak diteruskan, tapi berkas langsung
diproses untuk alternatif/metoda lain.
97
Langkah Ke - 3
• Melakukan evaluasi analisa dari Ahli K3
• Menerbitkan izin jika hasil analisa memenuhi syarat;
atau
• Tolak permohoan jika hasilnya tidak memenuhi syarat
• Tanggal, waktu dan tandatangan harus dicantumkan
dalam izin kerja.
98
PERMIT
Applies Only to Area Specified Below
Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor
100
Buat ijin 4 rangkap
101
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Ahli K3 harus telah dilatih dan mengerti proses
pekerjaan.
102
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Ahli K3 harus mereview semua hot work dan
menganalisa setiap hari apakah pekerjaan bisa
diteruskan.
• Ijin harian harus diberikan oleh Ahli K3 dan
tidak boleh terputus (libur atau minggu)
• Jika ada perubahan kondisi/ lokasi kerja, ijin
tidak berlaku, Supervisor mengajukan
kembali.
103
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Jika Ahli K3 tidak ditempat, Kepala K3 harus
mengambil alih dan harus mampu mengkoordinasi
setiap aktifitas pekerjaan.
109