Anda di halaman 1dari 46

SAFETY AWARENESS TRAINING

SEPTEMBER 2022

INT 1
Analogi Safety

 Productivity/Quantity (Tembok/Dinding)

 Quality (Atap)

 Delivery (Lantai)

 Loss Cost/Time (Jendela/Pintu)

 Safety (Pondasi)

21
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG
KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK
a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi dan APD
yang wajib diragukan
Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja
Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan mentaati K3 dan APD

Pasal 14 – Kewajiban pengurus


a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No. 1/1970 dan peraturan
pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
32
UNDANG-UNDANG NO.13 TH 2003 TENTANG KETENAGA
KERJAAN

• Pasal 86
1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan; dan
c. Perlakuan yang sama yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama
2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal
3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
43
PP 50 Tahun 2010

• Pasal 87

1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen


K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan
2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
K3 sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
dengan peraturan pemerintah

54
Kasus Kasus K3

65
Perception vs. Reality

Apa saja latar belakang terjadinya kecelakaan ?

 Kurangnya safety training

 System, peralatan yang lemah

 Sikap Apatis (acuh)

 Tidak ada perhatian terhadap resiko

76
Tingkat Resiko Persepsi

Persepsi individu yang terkait dengan pekerjaan


atau tugas tertentu:

Kemampuan untuk menentukan risiko yang terkait


dengan definisi individu tentang pengalamannya,
sejarah, pelatihan & komunikasi, jumlah kontrol
yang dirasakan individu, ... dengan kriteria yang
mereka gunakan untuk menilai situasi.

8
Keselamatan Kerja

Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa


kecelakaan
Memberikan suasana atau lingkungan kerja yang
aman Dicapai hasil yang menguntungkan dan
bebas dari
segala macam bahaya

14
Tujuan Keselamatan Kerja

Mencegah/ mengadakan usaha pencegahan agar


karyawan tidak mendapat luka/cidera/mati
Tidak terjadinya kerugian / kerusakan pada alat
/material/produksi
Upayapengawasan thd 4 M yaitu : manusia,
material, mesin, metode kerja yang dapat
memberikan lingkungan kerja aman dan nyaman
sehingga tidak terjadi kecelakaan

15
Tujuan Keselamatan Kerja

Tidak ada
Manusia cidera

Mesin Lingkungan kerja


PENGAWASAN aman
Material
Tidak ada
Metode kerusakan/
kerugian

16
Prinsip K3

• Setiap pekerjaan dilakukan dengan


bisa selamat.
• Kecelakaan pasti ada sebabnya.
• Penyebab kecelakaan harus dicegah/ditiadakan

17
Prinsip K3

Bekerja dengan aman dan selamat:


• Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan.
• Mengetahui langkah/tahapan pekerjaan tersebut.
• Mengetahui bahaya-bahaya nya.
• Mengetahui cara mengendalikan bahaya-
bahaya tersebut.

18
PENTINGNYA K3

• Menyelamatkan karyawan, dari :


Sakit, kesedihan, kehilangan masa depan, kehilangan gaji/nafkah
• Menyelamatkan keluarga, dari :
Kesedihan, masa depan yg tak menentu, kehilangan pendapatan
• Menyelamatkan perusahaan, dari :
Kehilangan tenaga kerja, pengelauaran biaya akibat kecelakaan,
kehilangan waktu karena terhenti kegiatan, melatih atau mengganti
karyawan yang celaka, bahkan bisa sampai terhentinya produksi

19
KECELAKAAN…

Adalah suatu kejadian yang, antara lain :


• Tidak direncanakan
• Tidak diinginkan
• Tidak diduga
• Terjadi kapan saja
• Dimana saja
• Menimpa siapa saja

20
JENIS JENIS KECELAKAAN

• Terjatuh/tergelincir
• Terpukul
• Terbentur
• Terjepit
• Terkena aliran listrik
• Kemasukan benda
• dll

21
PIRAMIDA HEINRICH

Cedera Serius / Kematian


1

10 Cedera Sedang / LTI

Cedera Ringan / Property Damage


30

Near-Miss / Hampir Insiden


600

20.000 Kondisi dan Tindakan


Tidak aman

23
24
PENYEBAB KECELAKAAN

A. Tindakan tidak aman (TTA) 88%


- Tdk memakai APD
- Tdk mengikuti prosedure kerja
- Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja
- Bekerja sambil bergurau

B. Kondisi tidak aman (KTA) 10%


- Lantai kerja licin/berceceran oli-oli
- Tempat kerja berserakan barang-barang
- Pencahayaan yang kurang
- Kondisi tempat kerja berdebu

C. Takdir/Nasib/Lain-lain (2%)
25
PENYEBAB KECELAKAAN

TEORI DOMINO

CEDERA / KERUSAKAN

BIAYA
20
PENYEBAB KECELAKAAN

TEORI DOMINO

PROGRAM K3
KURANGNYA PENGAWASAN

CEDERA / KERUSAKAN

BIAYA
21
EFEK DARI KECELAKAAN

A. Biaya Langsung
- biaya kompensasi
- biaya perawatan/pengobatan
- biaya reparasi peralatan
- biaya penyelidikan
B. Biaya Tidak Langsung
- Kehilangan waktu dari teman teman sekerja krn pekerjaan
terhenti
- Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong korban
- Kehilangan waktu untuk persoalkan apa yang baru terjadi
- Biaya pelatihan ulang dan hilang waktu kerja

22
HAMBATAN DALAM PENERAPAN SAFETY

1. Atitude / Sikap

2. Prioritas yang bersaing

3. Kesadaran kondisi bahaya

23
4 KUNCI UTAMA KESELAMATAN

• Attitudes

• Awareness

• Action

• Accountability

24
ATTITUDE / SIKAP

• Itu tidak akan terjadi kepada saya!

• Saya telah melakukan ini selama 20th …

• Saya sudah Hati Hati!

• Saya tidak ingin mendapat masalah!

25
EFEK DARI ATITUDE YANG KURANG
MY
ATTITUDE

AFFECTS AFFECTS

MY BEHAVIOR
YOUR
BEHAVIOR

AFFECTS
AFFECTS

YOUR ATTITUDE
26
NILAI SEBUAH SAFETY

 Safety bagian dari karakter kita

 Berfikir tentang safety

 Berbicara safety

 Bekerja dg aman

 Safety adalah kebiasaan

27
ATTITUDE SAFETY YANG BAIK

 Tetap menginformasikan tentang safety

 Ikuti aturan safety dan prosedur

 Mengidentifikasi Bahaya

 Tetap aman, sehat, dan bugar

28
SAFETY AWARENESS

Safety awareness dimulai dari pikiran!

29
KUNCI KESELAMATAN

“Kunci keselamatan adalah Anda.” Buat safety


menjadi sebuah nilai apapun yang Anda Lakukan!

30
Smart Driving
Pedoman Mengemudi Aman
dan Efisien
Istilah & Definisi

Safety Driving adalah perilaku mengemudi yang mengacu pada standar keselamatan
berkendara yang berlaku di suatu negara. Kalau di Indonesia, kita mengacu pada
Undang-Undang Lalu Lintas terbaru yakni UU No. 22 Tahun 2009. Safety Driving juga
bisa disebut sebagai Skill-Based Driving atau berkendara dengan keterampilan dan
pengalaman berdasarkan standar keselamatan.

Skill-Based Driving Defensive Driving adalah perilaku mengemudi yang dapat


menghindarkan kita dari masalah, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun diri
sendiri. Jadi bisa disebut bahwa Defensive Driving merupakan versi mengemudi yang
lebih komprehensif karena tidak hanya butuh keterampilan tapi juga perilaku yang baik

32
1. Pengecekan Bagian Luar Mobil
Sebelum menggunakan mobil cek kondisi sekeliling bodi,
pastikan semua dalam kondisi baik dan layak jalan.
A. Pengecekan Ban
Cek tekanan angin dan kondisi ban mobil (termasuk ban
cadangan) minimal seminggu sekali sebelum mobil
digunakan. Periksa tekanan angin dengan menggunakan Tire
Presure Gauge, dan pastikan tekanan sesuai dengan standar.

Untuk memeriksa ketebalan ban, gunakan


Trade Wear Indicator, yaitu berupa tanda
segitiga pada dinding ban dan tonjolan pada
telapak ban.

Jika kembangan ban sudah rata dengan


tonjolan tersebut, maka gantilah segera ban
Anda.
B. Pengecekan Mesin
Lakukan pengecekan ruang mesin minimal seminggu sekali
pada bagian oli mesin, oli rem, air radiator dan air aki.
Pastikan ketinggian oli ataupun air berada di bawah garis
maksimal. Selanjutnya cek juga karet-karet selang dan tali
kipas. Pastikan semua masih lentur dan tidak ada retakan.

2. Pengecekan Dalam Mobil

Saat memasuki kabin mobil hal penting yang perlu di cek


adalah kondisi karet pedal kopling, rem dan gas.
Semuanya harus terpasang dengan baik dan tidak tipis.

Lalu, cek juga rem tangan mobil, terutama tuas dan


penguncinya. Semuanya harus dalam kondisi dan
berfungsi dengan baik.
3. Posisi Duduk
Ada 3 hal penting yang akan kita dapatkan apabila posisi
duduk kita sudah tepat, yaitu:

A. Komunikasi
Mudah berkomunikasi dengan pengendara lain dan
memantau situasi di luar mobil.

B. Kenyamanan
Tidak mudah lelah dan selalu sigap meski mengemudi
jarak jauh.

C. Kontrol
Mudah merasakan gejala awal ketika mobil mulai
kehilangan keseimbangan. Sehingga bisa segera
mengantisipasinya.
Untuk mendapatkan posisi duduk yang tepat ikuti prosedur
dalam hal:

A. Sabuk Pengaman
Gunakan selalu Sabuk Pengaman sebagai perlengkapan pelindung
keselamatan utama. Pastikan terdengar suara KLIK!, saat
memasangnya.

Penggunaan sabuk pengaman yang tepat, harus melewati tulang


bahu dan pinggul.
Gunakan pengatur ketinggian sabuk pengaman agar
memudahkan mendapatkan posisi duduk yang tepat.

B. Jarak Kursi
Atur jarak kursi sehingga kamu mudah mengoperasikan pedal
gas, rem dan kopling.
C. Sandaran Kursi
Posisi sandaran kursi harus nyaman, tidak
terlalu tegak namun tidak terlalu landai.

D. Jarak Tubuh & Kemudi


Jarak ideal tubuh dengan kemudi yaitu sekitar
25cm. Cara mengukurnya, letakkan kedua
pergelangan tangan Anda pada jam
12. Kemudian atur sandaran kursi.

E. Posisi Penahan Kepala


Tempatkan sandaran kepala sejajar
dengan tinggi kepala.

F. Ketinggian Kemudi
Sesuaikan ketinggian kemudi sampai
merasa nyaman untuk mengemudi.
Setelah duduk dengan nyaman, lakukan pengecekan
berikut ini:

A. Pengecekan Instrumen Dashboard


Cek semua indikator di dashboard ketika kunci dalam posisi
ON.
B. Pengaturan Kaca Spion
Atur semua posisi kaca spion supaya memudahkan memantau
situasi di luar mobil.

C. Pengecekan Lampu – Lampu


Pastikan semua lampu-lampu berfungsi dengan baik.
4. Olah Kemudi
Posisi dasar tangan yang paling tepat saat mengemudi yaitu
tangan kiri di posisi jam 9 dan tangan kanan di posisi jam 3.
Posisi ibu jari harus tegak di atas setir dan tidak masuk ke
lingkaran setir.
Hindari kebiasaan mengemudi dengan satu tangan, telapak
tangan dan mengemudi dengan jari yang masuk ke lingkar setir.
Selain mudah kehilangan kendali saat mengemudikan mobil,
Anda juga terancam bahaya cedera.

Ada 2 Teknik olah kemudi yang tepat yaitu sebagai berikut:

A. Tarik - Dorong
Merupakan teknik olah kemudi yang paling dasar dan
aman digunakan di berbagai situasi, baik mengemudi
pada kecepatan rendah ataupun tinggi.
B. Silang
Teknik ini dapat digunakan saat kecepatan rendah tapi
membutuhkan radius putar yang cukup luas, seperti
saat parkir atau berbalik arah.
5. Teknik Pengereman

Salah satu fitur yang berkaitan dengan teknik pengereman adalah


Anti Lock Brake System (ABS), Electronic Force Brake
Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).

ABS berfungsi agar ban tidak terkunci saat terjadi


pengereman.
Caranya injak sekuat tenaga pedal rem sambil arahkan mobil ke
tempat yang lebih aman.

EBD berfungsi mendistribusikan daya pengereman ke setiap roda


sesuai beban kendaraan. Mekanisme ini bekerja bersama ABS dan
sangat bermanfaat ketika mengerem pada jalan menikung.

Sementara itu, BA berguna untuk menambah daya pengereman


saat mengerem mendadak. Mekanisme ini bekerja berdasarkan
kecepatan menginjak pedal rem pada kondisi darurat. Sehingga
dengan sedikit injakan tapi cepat, mobil dapat berhenti dengan
cepat.
6. Scanning
Ketika sedang mengendarai mobil, perlu memperhatikan semua
pengguna jalan atau kondisi jalan sekitar, misalnya motor, mobil,
rambu-rambu, pejalan kaki ataupun objek- objek penting lainnya
yang dapat mempengaruhi kesigapan saat mengemudi.

7. Blind Spot
Blind Spot adalah area yang tidak terlihat secara langsung oleh
kaca spion tengah, kanan ataupun kiri. Dengan keterbatasan
ini, perlu membiasakan diri untuk melakukan Shoulder Check
yaitu dengan menoleh sesaat ke kiri atau kanan sesuai arah
belok Anda.
8. Safe Following Distance

Ketika sedang mengendarai mobil, jaga jarak aman ideal mobil


dengan mobil di depan yaitu sekitar 3 detik. Caranya:

Temukan patokan yang cukup besar dan tidak bergerak di


sepanjang jalan.
Kemudian saat mobil lain di depan melintasi patokan
tersebut, hitung dengan angka ‘1000 dan 1, 1000 dan 2,
1000 dan 3’.
Pastikan mobil melewati patokan yang sama pada akhir hitungan.
Jika sudah tepat, maka Anda telah memenuhi jarak aman ideal.

9. Safe Stopping Distance


Saat menghentikan mobil, pastikan jarak mobil cukup memadai
sehingga bisa melihat kedua ban belakang mobil yang berada di
depan. Hal ini agar memudahkan saat terjadi kondisi yang
memaksa Anda harus keluar dari antrian kendaraan.
10. Parkir
Untuk memudahkan saat parkir, perlu memahami dan
menggunakan patokan-patokan yang ada pada mobil.
Seperti terlihat pada gambar berikut:
Tips Efisiensi Bahan Bakar Saat Mengemudi:

• Pastikan kondisi mesin selalu prima.


• Jaga putaran mesin tetap rendah.
• Hindari akselerasi dan pengereman
berlebihan.
• Gunakan pengereman dengan
mesin.
• Tekanan udara ban selalu normal.
• Gunakan SPBU yang kredibel dan
akurat.
• Matikan AC jika tidak diperlukan.
The End

Click on http://intranet.telpp.com or www.telpp.com to get more interesting things about Us.


Engineered by TELPP-MID © 2007

Anda mungkin juga menyukai