Anda di halaman 1dari 20

PELATIHAN EPANET

Pemodelan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)


dengan EPANET

Oleh :
Nadia Khoirunnisa, S.T

Universitas Trisakti
25 - 26 Februari 2021
SISTEMATIKA

I. Penggunaan satuan dalam EPANET

II. Jenis Analisis Hidrolis

III. Acuan dalam Perencanaan SPAM

IV. Merencanakan Jaringan Pipa Air Minum

V. Melakukan Simulasi
I. Penggunaan Satuan dalam EPANET
II. Menentukan Jenis Analisis
A. Persamaan Hidolis
1. Hazen-Williams Formula dapat disimulasikan untuk
saluran air tertutup dan diasumsikan pada kondisi aliran
turbulen.
2. Darcy-Weisbach Formula dapat disimulasikan untuk
berbagai jenis cairan (tidak hanya air).
3. Chezy-manning Formula disimulasikan untuk saluran
terbuka.

  h    
Dimana:
Dimana: Dimana:
Hf = Kehilangan tekanan (m)
V = Kecapatan (m/s) Hf = Kehilangan tekanan (m)
Q = Debit aliran (m3/detik)
n = Koefisien Manning v = Kecepatan aliran (m/detik)
C = Koefisien Hazen Williams
R = Jari-jari hidraulik (m) k = Koefisien kehilangan tekan.
D = Diameter pipa (m)
S = Slope aliran air (m/m) g = Kecepatan gravitasi (m/detik2)
L = Panjang pipa (m)

Rumus 1. Hazen-Williams Formula Rumus 2. Darcy-Weisbach Rumus 3. Chezy-Manning


III. Acuan dalam Perencanaan SPAM
Peraturan Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
NOMOR : 27/PRT/M/2016 Tentang Penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum
Tabel 2. Kriteria Pipa Distribusi
Uraian Notasi Kriteria
Debit Perencanaan Q puncak Kebutuhan air jam puncak
Q peak = F peak x Q rata-rata
Faktor Jam Puncak F. Puncak 1,15 - 3
Kecepatan aliran dalam pipa    
a. Kecepatan minimum V min 0,3 – 0,6 m/det
b. Kecepatan maksimum    
Pipa PVC atau ACP V max 3,0 – 4,5 m/det
Pipa baja atau DCIP V max 6,0 m/det
Tekanan air dalam pipa    
a. Tekanan minimum h min (0,5 – 1,0) atm, pada titik jangkauan
    pelayana terjauh
b. Tekanan maskimum h max  
Pipa PVC atau ACP h max  6 – 8 atm
Pipa baja atau DCIP h max 10 atm
Pipa PE 100 h max 12,4 MPa
Pipa PE 80 h max 9,0 MPa

Tabel 3. Diameter Pipa Distribusi


Cakupan Sistem Pipa Distribusi Pipa Distribusi Pipa DIstribusi Pipa Pelayanan
Utama Pembawa Pembagi
Sistem ≥100 mm 75 – 100 mm 75 mm 50 mm
Kecamatan
Sistem Kota ≥150 mm 100 – 150 mm 75 – 100 mm 50 – 75 mm
III. Acuan dalam Perencanaan SPAM (lanjutan)
Tabel 1. Koefisien Kekasaran Pipa
Tampilan EPANET
IV. Perencanaan Jaringan Pipa Air Minum

1. Mengatur Settingan Awal Software Epanet (Project  Defaults)


IV. Perencanaan Jaringan Pipa Air Minum (lanjutan)
1. Mengatur Settingan Awal Software Epanet (ViewDmension)
IV. Merencanakan Jaringan Pipa Air Minum (lanjutan)
2. Memasukkan Peta jaringan distribusi air minum
a. Memasukkan Backdrop (View -> Backdrop -> Load)
-Peta jaringan/site plan pipa (di scan masukkan ke epanet dalam bentuk .bmp atau .wmf)
-Peta jalan (di scan masukkan ke epanet)
-Google Earth, ArcGis, hasil survey tracking dengan GPS
b. Menggunakan data koordinat lewat excel/notepad/SIG
IV. Merencanakan Jaringan Pipa Air Minum (lanjutan)
3. Letakkan reservoir di lokasi sumber.
4. Letakkan node
a.Debit kebutuhan air jam puncak
b.Elevasi
5. Letakan Pompa bila diperlukan
6. Letakkan Pipa, hubungkan pipa dari 1 node ke node lainnya sesuai dengan jaringan
pipa
c.Panjang pipa
d.Diameter pipa (direncanakan)
7. Jalankan Run Analysis
RUNNING PROGRAM

1. Klik Toolbar Run.


2. Jika ada kesalahan, akan diberitahu pada pesan di Status Report,
lakukan perbaikan.
3. Jika tidak ada kesalahan, Status Report akan menunjukkan
Successful.
4. Perubahan diameter dilakukan bila kecepatan air tidak sesuai
dengan minimum atau maksimum kecepatan yang diinginkan.
5. Tekanan yang berlalu besar atau terlalu kecil diatur dengan
engaturan head pompa atau head reservoir.
Latihan 1
1. Direncanakan :
1 Reservoir

Menaikkan kecepatan  memperkecil diameter, tekanan turun


INPUT KARAKTERISTIK POMPA
1. Gambarkan pompa dari R ke node atau Node ke node lainnya
(sesuai perencanaan).
2. Isi Pump Curve yang diinginkan sesuai dengan kode yang akan
dibuat pada Curve.
3. Klik Curve pada jendela data  add
4. Isi Curve ID sesuai kode yang dimasukkan pada Pump Curve.
5. Isi Flow sesuai dengan kebutuhan tapping yang akan didistrubsikan.
6. Isi Head sesuai tekanan air di perpipaan yang diharapkan.
7. Klik Ok.
SIMULASI 24 Jam
1. Klik Option  Time pada jendela data, klik Add.
2. Isi Total Duration selama 24 jam.
3. Klik Run.
4. Aktifkan Time pada jendela Map,
V. Analisis Hasil Melalui Grafik

1. Klik Toolbar Graph atau Pilih ReportGraph


V. Analisis Hasil Melalui Grafik

1. Klik Toolbar Graph atau Pilih ReportGraph


Tipe Plot Penjelasan Digunakan untuk

Time Series Plot Mem-plot nilai vs Node atau link


Waktu khusus pada semua
periode waktu
Profil Plot Mem-plot nilai vs Daftar dari node
Jarak pada waktu yang
khusus
Contour Plot Memperlihatkan area Semua node pada
dari peta dengan waktu yang khusus
interval khusus

Frequency Plot Mem-plot nilai vs Semua node atau link


sedikit objek atau pada waktu khusus
nilai di bawahnya
System Flow Mem-plot Kebutuhan air untuk
keseluruhan system semua node pada
produksi dan seluruh period waktu
kondumsi vs waktu
V. Analisis Hasil Melalui Table

1. Klik Toolbar Table atau Pilih ReportTalbe


IV. Perencanaan Jaringan Pipa Air Minum

1. Mengatur Settingan Awal Software Epanet (Project  Defaults)


No Option Deksripsi
1 Flow Units Demand aliran air dalam pipa
2 Headloss Formula Menghitung kehilangan tekanan (fungsi laju aliran dalam
pipa)
- Hazen Williams
- Darcy Weisbach
- Chezy Manning
3 Specific Gravity Rasio dari kepadatan fluida dalam model terhadap air
pada 4 derajat celcius
4 Relative viscocity Rasio kinemtatik ciskositasari
5 Maximum Trials Jumlah dari trial yang digunakan untuk menyelesaikan
persamaan non linear.
6 Accuracy Kriteria Konvergensi, memberi sinyal telah ditemukannya
solusi terhadap jaringan hidolis
7 If Unbalanced Penyelesaian analisa hidrolis. STOP menghentikan
simulasi, CONTINUE mencoba trial.
8 Default Pattern
9 Demand Multiplier Faktor pengali demand terhadap demand actual.
IV. Perencanaan Jaringan Pipa Air Minum

1. Mengatur Settingan Awal Software Epanet.


2. Memasukkan Peta jaringan distribusi air minum
a. Memasukkan Backdrop
-Peta jaringan/site plan pipa (di scan masukkan ke epanet dalam bentuk .bmp atau .wmf)
-Peta jalan (di scan masukkan ke epanet)
-Google Earth, ArcGis, hasil survey tracking dengan GPS
b. Menggunakan data koordinat lewat excel/notepad/SIG/Tracking GPS dimasukkan ke dalam EPANET
2.

Anda mungkin juga menyukai