dan Distribusi
Air Bersih
Bahan pipa:
• Pemilihan bahan pipa harus memenuhi
syarat teknis dalam SNI, antara lain:
✓ Spesifikasi pipa PVC mengikuti standar
SNI 03-6419-2000 tentang Spesifikasi
Pipa PVC bertekanan berdiameter 110-
315 mm untuk Air Bersih dan SK SNI S-20-
1990-2003 tentang Spesifikasi Pipa PVC
untuk Air Minum
✓ SNI 06-4829-2005 tentang Pipa
Polietilena Untuk Air Minum
✓ Standar BS 1387-67 untuk pipa baja
kelas medium
20
Contoh
Spesifikasi
Pipa
24
KRITERIA PERENCANAAN
DISTRIBUSI AIR BERSIH
1. Kriteria Desain
Perencanaan jalur pipa harus memenuhi
ketentuan teknis sebagai berikut:
Jalur pipa sependek mungkin
Menghindari jalur yang mengakibatkan
konstruksi sulit dan mahal
Tinggi hidrolis pipa minimum 10 m di atas pipa,
sehingga cukup menjamin operasi katup udara
(air valve)
Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu
besar, sehingga tidak ada perbedaan kelas
pipa.
27
PERENCANAAN
SISTEM GRAVITASI
Sistem Gravitasi
Ada 3 (tiga) sistem gravitasi yang dapat
dibedakan seperti pada Gambar berikut,
dengan penentuan kemiringan hidrolis
menggunakan tabel setelah gambar.
31
Keadaan lapangan 1
Beda tinggi lebih kecil dari 5 m dan dapat
dipandang sebagai daerah datar
32
Keadaan lapangan 2
Beda tinggi lebih dari 5 m dan menurun
dari arah sumber
33
Keadaan lapangan 3
Beda tinggi lebih dari 5 m dan
menanjak dari arah sumber
34
35
TAHAPAN PERENCANAAN
SISTEM GRAVITASI
1. Tentukan perbedaan tinggi antara sumber air dan titik terendah pada sistem
Jika perbedaan tinggi ini lebih kecil dari 100 meter, tidak diperlukan
bak pelepas tekan (BPT)
Jika perbedaan tinggi ini lebih besar dari 100 meter, diperlukan BPT, dipasang
pada daerah yang sesuai, pada ketinggian 100 meter di atas titik terendah
Jika tidak dibutuhkan BPT:
a. Tentukan gradien, I
dengan pengertian:
I = Gradien hidrolis
H 1 = Elevasi sumber air, m
H 4 = Elevasi titik akhir pipa ditambah 20 m
L = Panjang jalur pipa
36
dengan pengertian:
I = Gradien hidrolis
H 1 = Elevasi sumber air, m
H titik tertinggi = Elevasi tertinggi di jaringan distribusi
L titik tertinggi = Jarak antara sumber ke titik tertinggi di jaringan
distribusi
TAHAPAN PERENCANAAN
SISTEM POMPA
1. Tentukan diameter pipa transmisi utama antara sumber air
dan unit produksi serta antara unit produksi dan daerah
pelayanan, atau antara sumber dan daerah pelayanan
2. Periksa apakah diperlukan booster pump atau tidak
3. Hitung tekanan total (total head – TH)
Jika daerah distribusi rata dan menurun:
TH = H2 – H1 + 20 + I . L
Jika daerah distribusi mendaki:
TH = H3 – H1 + 20 + I . L
dengan
H1 = tinggi permukaan minimal sumber air, m
H2 = ketinggian tanah pada awal distribusi, m
H3 = ketinggian tanah pada akhir distribusi, m
L = panjang pipa transmisi
PERENCANAAN DAERAH
BERBUKIT
Tahapan Disain untuk Daerah Berbukit
A. Sumber di atas daerah pelayanan
Jika sumber berada di atas daerah pelayanan, lakukan pengecekan
sebagai berikut:
1) Hitung perbedaan tinggi antara sumber air dan titik tertinggi pada
pipa transmisi utama dan sistem distribusi (H sumber – H tertinggi )
2) Hitung jarak antara sumber dan titik tertinggi (L)
3) Jika Hsumber – Htertinggi kurang dari 0,001 gunakan pompa
4) Jika Hsumber – Hmaks lebih besar dari 0,001 gunakan gravitasi
5) Hitung juga perbedaan tinggi antara sumber air dan titik
terendah dalam pipa transmisi utama dan pipa distribusi, sebut
(Hsumber – Hmin)
6) Jika (Hsumber – Hmin) lebih besar dari 100 m perlu dipasang BPT (
7) Bila terjadi kasus jaringan mempunyai tekanan lebih besar dari 100
m dan sebagian lagi kurang dari 100 m, untuk ini perlu didesain
khusus.
42
43
(kolom 5).
47
Dalam contoh ini berupa aliran gravitasi. Untuk node akhir dari
j. Kolom 10
i. Sistem gravitasi
Pilih node yang mempunyai sisa tekan terkecil (nilai dari kolom
ƒ
10)
sama dengan 10 m
dari satu atau lebih bagian pipa sehingga sisa tekan sedapat
halus (smooth).
52
53
PERHITUNGAN HIDROLIS
(JIKA ADA BPT, BOOSTER PUMP, RESERVOIR)
a. Kolom 1: Tentukan nomor node awal dan nomor node akhir
sesuai gambar. Masukkan nomor node dimulai dari sumber
air, BPT, booster pump, atau reservoir
b. Kolom 2: Tentukan kapasitas aliran pipa
c. Kolom 3: Buat seleksi awal dari diameter pipa sesuai dengan
tabel berikut dan catat hasil seleksi pada kolom 3.
Catatan: diameter pipa yang tertera pada tabel merupakan
pendekatan. Kesesuaian diameter luar untuk pipa PVC dapat
dilihat pada Tabel 3.53.
2. Sistem pompa
Pilih node yang mempunyai sisa tekan terkecil (nilai dari
kolom 10)
Kurangi atau tambahkan TH sehingga sisa tekan pada
node itu sama dengan 10 m
Hitung kembali nilai kolom 10 keseluruhan sesuai dengan TH
yang sesuai langkah sebelumnya
Periksa sisa tekan pada node terakhir, dan perkecil
diameter dari satu atau lebih bagian pipa sehingga sisa
tekan sedapat mungkin mendekati 10 m tetapi tidak lebih
kecil.
Pemeriksaan terakhir dianjurkan dengan menyiapkan
gambar profil dan hidrolis sepanjang jalur transmisi dan
poros utama dari jaringan distribusi
Periksa apakah sisa tekan sama dengan atau lebih 10 m
pada setiap node. Jika gradien hidrolis memperlihatkan
perubahan yang tiba-tiba, ganti diameter pipa dan ulangi
perhitungan hidrolis sampai mendapatkan gradien yang
lebih halus (smooth).
58
59
60
61
SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi Teknis
Dalam rangka menjamin kualitas pelaksanaan
pembangunan prasarana air bersih supaya
diperoleh tepat mutu dan dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan, maka pengadaan pipa mengikuti
ketentuan sebagai berikut:
ƒ
Untuk pipa PVC, sesuai standar SNI 03-6419-2000/SII-
0344-1982, klas pipa S-12,5 dengan tekanan kerja
minimal 8 bar
ƒ
Untuk pipa HDPE, sesuai standar SNI 06-4829-1998-
A/ISO 4427.96, klas pipa SDR-17 (S-8) dengan
tekanan kerja minimal 8 bar
Untuk pipa galvanis menggunakan kelas medium
dengan tekanan kerja minimal 8 bar
63
PERPOMPAAN
64
KRITERIA PERENCANAAN
POMPA
ƒ ecepatan aliran air dalam pipa hisap ≤ 1
K
m/dt
ƒ
Kecepatan aliran air dalam pipa tekan ≤ 2
m/dt
Kecepatan aliran air dalam pipa header ≤ 3
ƒ
m/dt
Kehilangan tekanan pada pipa ≤ 5 m/km
Memiliki sarana pengaman untuk
menghindari kerusakan
Memiliki alat pengatur kapasitas aliran air
Memiliki prasarana untuk perawatan &
perbaikan
65
PERANCANGAN INSTALASI
POMPA
Tahapan perancangan pompa meliputi:
Penentuan jumlah pompa
Penentuan diameter pipa
Penentuan komponen perpipaan
69
PERHITUNGAN TEKANAN
Kehilangan tekanan
HI = (hlp + hlt )
Dimana:
HI : kehilangan tekanan (m)
hlp : kehilangan tekanan komponen perpipaan
pada instalasi perpompaan yang sedang
dihitung (m)
hlt : kehilangan tekanan pipa transmisi/distribusi
(m)
76
Dimana:
V : kecepatan aliran (m/dt)
CH : koefisien Hazen-William
I : kemiringan garis energi (hf/L)
D : diameter pipa (m)
81
KOEFISIEN CH
k UNTUK PERUBAHAN
PENAMPANG
86
k UNTUK PELEBARAN
BERANGSUR-ANGSUR
87
k UNTUK PENYEMPITAN
BERANGSUR-ANGSUR
88
k UNTUK BELOKAN
89
k UNTUK BELOKAN
k UNTUK KATUB
91
Dimana:
Hreq : tekanan yang diperlukan (m)
Hs : tekanan statis, perbedaan tinggi muka air
(m)
HI : tekanan kerugian sistem perpipaan pada
akhir tahun rencana(m)
Q1 : kapasitas pada akhir tahun
rencana(m3/dt)
Q2 : kapasitas aliran (m3/dt)
Daya Pompa Intake (kW) untuk Berbagai Kapasitas & Tekanan Pompa
Daya Pompa Intake (kW) untuk Berbagai Kapasitas & Tekanan Pompa