RC 146469
Review
Pokok Bahasan
Drainase Sistem Drainase Konsep Ecodrain Studi Kasus
Komponen Sistem
Pengertian &
Drainase Secara
Aturan
Umum
Sub-sub-pokok Sub-sub-pokok
bahasan bahasan
Sistem Drainase
PENGERTIAN
Sistem drainase perkotaan :
adalah Prasarana perkotaan yang terdiri dari kumpulan sistem
saluran, yang berfungsi mengeringkan lahan dari banjir/ genangan
akibat hujan (termasuk limbah cair domestik) dengan cara
mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air melalui saluran-
saluran dalam sistem tersebut.
Sistem Drainase
ATURAN
• UU No. 7 tahun 2004: Tentang SDA
• Permen PU 2014 : Tentang Penyelenggaraan Drainase
• SNI 2415-2016 : Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Rencana
• Operasional dan Pemeliharaan Sistem Drainase Perkotaan
Sistem Drainase
● Sistem menurut cara pengalirannya :
» Sistem gravitasi :
air mengalir karena perbedaan tinggi
» Sistem pompa :
pengaliran dibantu pompa krn muka air di hilir lebih tinggi
dibanding muka air hulu
● Sistem menurut jenis air di saluran :
» Sistem tercampur :
air hujan dan air limbah mengalir dalam saluran yang sama
» Sistem terpisah :
air hujan dan air limbah mengalir di saluran yang berbeda
● Sistem menurut hidrolik aliran :
» Sistem terbuka :
Air dalam saluran mempunyai muka air bebas
» Sistem tertutup :
Air dalam saluran mengalir di bawah tekanan
Sistem Drainase
• Definisi :
Suatu area di permukaan bumi yang dipatus oleh sungai atau
badan air lainnya.
• Batas catchment
oGaris tinggi
oJalan
oTanggul keliling (pada sistem polder)
Sistem gravitasi :
Diupayakan tidak terjadi peluapan di hulu ruas ybs.
Sistem Drainase
b. Muka air di hilir lebih tinggi dari Hn
4. Bangunan pertolongan
1. Gorong-gorong
- untuk mengatasi perlintasan jalan
- untuk mengeluarkan air dari saluran / kolam
2. Pintu air
- Menahan banjir, pasang muka air laut
- Membagi debit ke lebih dari satu saluran
- Mengatur pengeluaran air dari kolam, boezem, waduk,
dimana aliran bisa berjalan secara gravitasi.
3. Pompa
- Mengeluarkan air ke hilir tanpa menunggu turunnya muka air
hilir
- Mengeringkan kolam
4. Street inlet dan manholes (bak kontrol)
Sistem Drainase
GORONG-GORONG
Sistem Drainase
BOX CULVERT
Box culvert untuk aliran
sungai, sekaligus
permukaannya untuk
jalan
Pintu air :
•Mengatur pembuangan
air saluran ke laut
* Mencegah backwater /
intrusi air asin
Fungsi :
• mengatur kecepatan aliran agar tidak
menggerus dasar saluran
* Pertimbangan keamanan
Sistem Drainase
Sistem Drainase
Fasilitas : pintu air, pintu air dan pompa di kolam paling hilir
Sistem Drainase
• Inflow 1
Outflow
Inflow 2
Saluran pembuang
• Kapasitas saluran pembuang dapat menerima tambahan
debit
• Kondisi penggunaan lahan di sekitarnya dimasa
mendatang, membebani saluran pembuang
• Data tanah dan muka air tanah setempat
untuk menentukan apakah kolam perlu dibuat kedap air
atau tidak
• Luas lahan yang tersedia untuk kolam
Sistem Drainase
• Pola retensi
-Air berasal dari lahan sekitar atau dari
saluran pembuang
-Tanah mudah meresapkan air
- Hanya dibutuhkan overflow untuk
kelebihan
air
-Genangan permanen
-Air kolam bisa dimanfaatkan, dan untuk
estetika lingkungan
Sistem Drainase
Kolam resapan
Drainase jalan
Drainase jalan
Sistem Drainase
Fasilitas drainase jalan
Street inlet
BANJIR/FLOOD
Ketinggian Luas
(m DPL) (Ha)
0~5 3884.85
5~10 993.36
10~15 966.88
15~20 324.54
20~30 497.81
30~40 407.58
40~ 377.41
GEOMETRI ALIRAN SUNGAI
Sesudah pembangunan
KAWASAN RESAPAN AIR
Hujan
Limpasan 25%
Airtanah
(Bebas) Evaporasi
Mata Air
Infiltrasi
Muka Airtanah
(Bebas) Airtanah
(Bertekan) Dataran Banjir
Peresapan 25%
Pada musim kemarau
• Erosi tinggi
air sungai nyaris kering
• Longsor
Limpasan 75%
• Banjir bandang
• Pendangkalan sungai dan muara
• Daerah banjir meluas
• Peresapan air berkurang
• Muka air tanah turun,
• Mata Air kering
• Terjadi intrusi air laut
REALITA YANG TERJADI
Kualitas lingkungan
menurun akibat
pencemaran air oleh
limbah dan sampah
PERMASALAHAN DRAINASE PERKOTAAN
Pertumbuhan
penduduk
Sedimentasi saluran
Debit banjir meningkat
Penurunan kapasitas
Pembuangan
saluran Saluran meluap, banjir
sampah ke saluran
Pasang surut
Kebutuhan air Pengambilan air Penurunan air Pengisian air tanah
bersih tanah berlebihan tanah menurun
UPAYA PENANGANAN
MASALAH GENANGAN
GS TANGGUL GS
M.A.N
DATARAN BANJIR
DATARAN BANJIR (“FLOOD PLAIN”)
SUNGAI
GENANGAN
M.A.B/BACKWATER
M.A.N
BANTARAN BANTARAN
GS TANGGUL GS
M.A.B
M.A.N
PENGEMBANGAN
DI DATARAN BANJIR
MENINGKAT BANTARAN DATARAN BANJIR
BANTARAN
(“FLOOD PLAIN”)
DATARAN BANJIR SUNGAI
MASALAH BANJIR
TANGGUL DIPASANGI “TOPI”
(PARAPET) ATAU DITINGGIKAN GS
M.A.B
M.A.B
M.A.N
BANTARAN BANTARAN
LAUT
Air sungai
melimpah
Pemukiman
kebanjiran
pemecahan
Pengaturan
Air tanah AIR LAUT MASUK PENGHIJAUAN
Pemecahan melalui cara
KEDARATAN BAKAU
FORMAL
Pemecahan melalui cara AGAR DICEGAH
FORMAL
EKO-DRAIN
LID
Melindungi Properti Melindungi Properti dan Habitat
Mempertimbangkan Puncak Banjir Air Hujan terpadu dengan Tata Guna Lahan
RUANG TERBUKA
NON HIJAU PUBLIK
RTH
(MIN 30% LUAS KOTA)
RTH PRIVAT
TIPOLOGI RTH
Ruang Ekologis
Terbuka Pola
RTH RTH Publik
Hijau Ekologis
Alami Sosial/
(RTH) Budaya
RTH PRIVAT
RTH Arsitektural
Pola
Non-
Planologis RTH Privat
alami Ekonomi
25
STRATEGI PENGELOLAAN AIR HUJAN
STRATEGI PENGELOLAAN AIR HUJAN
• Tata ruang yang terintegrasi untuk mencapai
penggunaan multi guna pada lahan perkotaan;
• Tangkap dan simpan limpasan atap dalam
rangka menurunkan menurunkan debit banjir
sekaligus menurunkan kebutuhan air bersih;
• Tahan limpasan air hujan pada kolam (pond)
untuk pemakaian di luar air minum;
• Gunakan fasilitas infiltrasi untuk mengurang
limpasan permukaan langsung dan
meningkatkan aliran sungai.
PEMANENAN AIR HUJAN
3
E
D
1 5
C
4 4 H
F G
2
talang
138
Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing
air hujan dari atap-atap industri ini perlu ditampung untuk kebutuhan
air industri itu sendiri
KOLAM TAMPUNGAN AIR HUJAN
sawah /
tegalan sempadan
sungai
sungai
kolam
selokan
tampung
menuju kolam
an air
Kolam konservasi air hujan di areal pertanian (kiri), dan pertanian tanpa kolam
konservasi (kanan, daerah Klaten, Jawa Tengah)
141
KOLAM TAMPUNG AIR HUJAN PERTANIAN
142
Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing
DANAU, TELAGA TAMPUNGAN SITU
AIR HUJAN
Angin tertahan
Cara Eko-hidraulik: Suhu muka air rendah, kecepatan angin rendah , evaporasi rendah,
zone perakaran hidup; qualitas ekosistem tinggi, pasokan air tinggi, umur tampungan
panjang
Penguapan tinggi
Cara hidraulik murni; suhu muka air tinggi, kec angina tinggi, dan
evaporasi tinggi, umur tampungan pendek
Gambar 25. Kiri: telaga Towet dan Tengah: telaga Endog Gede;
dua telaga lestari di Kabupaten Gunungkidul. Kanan: telaga Jrakah,
contoh telaga dengan tidak lestari-talud-reservoir di Gunungkidul DIY
Sumur resapan
efektif diterapkan di
wilayah dengan
kondisi:
• Muka air tanah
berada > 3 m di
bawah muka tanah
• Permeabilitas tanah
> 2 cm/jam.
• Tidak di daerah
rawan longsor
(kemiringan > 30o)
Rainwater from Sky
BAK TAMPUNG DAN SUMUR RESPAN
talang
kolam tando
sumur resapan
Gambar 3. Kolam tampungan air hujan dan sumur resapan untuk rumah tangga
talang
kolam tando
sumur resapan
152
BIOPORI
LUBANG RESAPAN BIOPORI
• Lubang berdiameter 10 -30 cm. dalam < 100 cm. diisi sampah organik
• Diameter kecil mengurangi beban resapan (volume air/luas permukaan
resapan). Dapat dibuat menyebar.
• Isi sampah organik untuk habitat fauna tanah pembuat liang. Laju resapan
meningkat
155
PARIT/KOLAM RESAPAN/”BOEZEM”
parit / kolam
parit / kolam
Sumber: http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum
FASILITAS PAH
Sumber: http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum
GRASS BLOCK
GRASS BLOCK
GRASS BLOCK RESAPAN
a b
Garis Garis
Sempadan Sempadan
M.A.N
Bantaran Bantaran
sungai sungai
Palung Sungai
GS TANGGUL GS
M.A.N
DATARAN BANJIR
DATARAN BANJIR (“FLOOD PLAIN”)
SUNGAI
GS TANGGUL
GS
M.A.B
M.A.N
PALUNG SUNGAI
BANTARAN BANTARAN
Sekian
Terima kasih
Sumber :
Ir. Anggrahini Syafii, M.Sc
Dr. Ir. Suseno Darsono, M.Sc
Prof. Dr. Ir. Suripin, M.Eng