Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan ke-2

SISTEM JARINGAN
DRAINASE

Dr.Ir. Entin Hidayah, M.UM, IPU


Sistem Jaringan Drainase
Sistem jaringan drainase perkotaan umumnya dibagi menjadi dua:

a. Sistem Drainase Mayor


sistem saluran/badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu
daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada umumnya sistem drainase
mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama (major
system) atau drainase primer
b. Sistem Drainase Mikro
Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase
yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara
keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di
sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan, gorong-
gorong, saluran drainase kota 7 dan lain sebagainya dimana debit air yang
dapat ditampungnya tidak terlalu besar
Jenis-jenis Drainase
a. Menurut sejarah terbentuknya
1. Drainase alamiah (Natural Drainage): sistem drainase yang terbentuk
secara alami dan tidak ada unsur campur tangan manusia.
2. Drainase buatan (Artificial Drainage): sistem drainase yang dibentuk
berdasarkan analisis ilmu drainase, untuk menentukan debit akibat hujan,
dan dimensi saluran.
b. Menurut letak saluran
3. Drainase permukaan tanah (Surface Drainage): saluran drainase yang
berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan
permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open channel flow.
4. Drainase bawah tanah (Sub Surface Drainage): saluran drainase yang
bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah
permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan
tersebut antara lain tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah
yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti
lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman, dan lain-lain.
Jenis-jenis Drainase
c. Menurut konstruksi
1. Saluran Terbuka: sistem saluran yang biasanya direncanakan hanya untuk
menampung dan mengalirkan air hujan (sistem terpisah), namun
kebanyakan sistem saluran ini berfungsi sebagai saluran campuran
2. Saluran Tertutup: saluran untuk air kotor yang mengganggu kesehatan
lingkungan. Sistem ini cukup bagus digunakan di daerah perkotaan
terutama dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi seperti kota
Metropolitan dan kota-kota besar lainnya.
d. Menurut Fungsi
3. Single Purpose: saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan
saja.
4. Multy purpose: saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis
buangan, baik secara bercampur maupun bergantian.
Pola Jaringan Drainase
1. Siku: dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari
pada sungai

2. Paralel: saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang dengan


jumlah saluran cabang cukup banyak dan pendek pendek.
Pola Jaringan Drainase
3. Grid iron: untuk daerah yang sungainya terletak di pinggir kota sehingga
saluran cabang dikumpulkan terlebih dahulu pada saluran pengumpulan.

4. Alamiah: sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola lamiah lebih
besar
Pola Jaringan Drainase
5. Radial: pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala
arah.

6. Jaring-jaring: memiliki saluran pembuang yang mengikuti arah jalan raya dan
cocok untuk daerah dengan topografi datar.
Fungsi Drainase
1. Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga
lahan dapat difungsikan secara normal.
2. Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk memperbaiki
daerah genangan air
3. Menurunkan permukaan air tanah dengan tingkat yang ideal
4. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada
5. Mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat
6. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah
Terimakas
ih

Anda mungkin juga menyukai