IRIGASI
ROSSANA MARGARET, M.T
Saluran Primer
Saluran primer atau saluran induk dibuat dengan mengikuti arah garis tranche dan
dimulai dari bangunan penyadap. Pada bagian pertama dibangun saluran penangkap
pasir atau lumpur, kemudian bangunan penguras yang bercabangan dengan bangunan
pengambilan. Dari bangunan penguras dibuat saluran penguras yang hampir sejajar
dengan sungai untuk memudahkan pengurasan lumpur. Dalam pembuatan saluran primer
harap diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pada saluran primer maupun sekunder dibuat tampang memanjang untuk mengetahui
:
1. Elevasi muka tanah asli yang diperoleh dari ketinggian garis kontur pada peta
topografi daerah.
2. Elevasi dasar saluran dengan memperhitungkan debit air saluran.
3. Panjang saluran sesuai dengan panjang daerah irigasi.
4. Elevasi saluran muka air sesuai dengan bentuk tampang saluran.
5. Tinggi / dalamnya timbunan maupun galian maksimum.
6. Tinggi muka air minimum sebagai kontrol.
Tampang Saluran
Tampang Melintang Saluran
Dimensi saluran baik saluran primer maupun saluran sekunder ditentukan
berdasarkan kebutuhan air maksimum yang diperhatikan menurut luas daerah yang
dialiri, yaitu :
1. Untuk saluran primer berdasarkan seluruh daerah irigasi yang dilayani.
2. Saluran sekunder berdasarkan atas petak-petak tersier yang dialiri dengan
memperhatikan banyaknya air yang hilang karena rembesan, bocoran dan
sebagainya.
Jaringan Irigasi
Bangunan Irigasi
Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang dan
berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih.
Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder ke saluran
tersier penerima.
Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan.
Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier,
subtersier dan/atau kuarter).
Curah Hujan Efektif
Curah Hujan Efektif adalah curah hujan yang jatuh selama masa tumbuh
tanaman, yang dapat digunakan untuk memenuhi air konsumtif tanaman
Besarnya curah hujan ditentukan dengan 70% dari curah hujan rata-rata
tengah bulanan dengan kemungkinan kegagalan 20% (curah hujan R80)
dengan menggunakan basic year dengan rumus: R80 = n/5+1, n adalah lama
periode pengamatan
Petak Irigasi
Tahapan
Saluran Irigasi berawal dari intake sampai badan air yang dipakai untuk menerima air
yang sudah atau bekas dipakai dan kelebihan air yang ada pada daerah irigasi
Cara pengaliran ini digolongkan sebagai sistem gravitasi, dimana air mengalir karena
ada perbedaan tinggi permukaan air antara kedua ujung saluran
Saluran Irigasi
Saluran Pembawa Saluran Pembuang
Saluran ini dimulai dari bangunan Saluran ini dimulai dari saluran yang
penangkap air atau intake pada paling kecil, langsung menerima air sisa
bangunan bendung yang mengalirkan dari lahan irigasi, disalurkan dan
air untuk diberikan kedaerah pertanian. bertemu dengan saluran lain yang
sama karakteristiknya membentuk
Pada awal saluran, dimensi saluran saluran yang lebih besar dan
masih besar karena harus membawa seterusnya saluran terakhir akan masuk
seluruh air untuk kebutuhan seluruh ke sungai atau pembuang terakhir.
daerah irigasi, kemudian saluran ini Menurut
pecah terbagi menjadi dua atau tiga
saluran yang lebih kecil.
Saluran Irigasi
Saluran Pembawa
Saluran Garis Tinggi
Arah mengalir dan posisi saluran hampir mengikuti garis tinggi medan. Saluran ini
mempunyai kemiringan dasar saluran sesuai dengan kebutuhan rencana untuk
mendapatkan kecepatan aliran yang diinginkan.
Saluran Punggung
Posisi saluran irigasi mengalirkan air pada punggung medan dengan kemiringan mengarah
kearah kontur yang lebih rendah. Saluran punggung umumnya merupakan pencabangan
dari saluran garis tinggi.
Pada umumnya kehilangan air di jaringan irigasi dapat dibagi-bagi sebagai berikut :
- 12,5 - 20 % di petak tersier, antara bangunan sadap tersier dan sawah
- 5 - 10 % di saluran sekunder
- 5 - 10 % di saluran utama
Efisiensi secara keseluruhan (total) dihitung sebagai berikut : efisiensi jaringan tersier (et) x efisiensi jaringan
sekunder (CS) x efisiensi jaringan primer (ep), dan antara 0,65- 0,79.
untuk proyek irigasi tertentu yang mencakup daerah yang bisa diairi seluas 10.000 ha dan mengambil air langsung dari
sungai, tidak ada pengurangan debit rencana (koefisien pengurangan c = 1).
Perencanaan Dimensi