Anda di halaman 1dari 18

POLA TATA TANAM

ROSSANA MARGARET, M.T


Definisi
Arti pola tanam (cropping pattern) adalah pengaturan jenis tanaman yang
ditanam pada suatu lahan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Sesuai dengan pengertian tersebut, maka ada tiga hal yang penting diperhatikan
dalam pola tata tanam yaitu jenis tanaman, suatu lahan dan suatu kurun
tertentu.

Yang dimaksud dengan jenis tanaman adalah tanaman semusim atau


tanaman setahun (annual Crop) seperti padi, jagung kacang-kacangan,
kedelai, ketela pohon, tebu dan sebagainya.
Definisi
Pola tanam merupakan suatu urutan tanam pada suatu area lahan dalam kurung waktu
tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman, penentuan pola tanam
merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dengan tujuan memenfaatkan sumber daya
secara optimal dan menghindari resiko kegagalan.
Berdasarkan tujuan adanya pola tanam diatas ada beberapa faktor yang digunakan untuk
merencanakan pola tata tanam, yaitu:

Awal Tanam Jenis Tanaman

Luas Area Debit Tersedia


Faktor
Awal Tanam Jenis Tanaman Luas Area Debit Tersedia
• Mempertimbangkan • Jenis tanaman • Kebutuhan irigasi • Merupakan hal yang
musim yang sedang memiliki kebutuhan berbanding lurus paling penting dalam
terjadi seperti musim air yang berbeda- dengan luasan penentuan pola tata
kemarau dan musim beda, harus daerah irigasi tanam
hujan mempertimbangkan
debit dan iklim.
Bentuk
Ada 2 bentuk pola tata tanam yang utama yaitu:

a) Pola tata tanam setahun


b) Pola tata tanam lebih dari setahun

Pola tata tanam setahun adalah pengaturan jenis tanaman yang


ditanam di suatu lahan tertentu selama setahun. Tanaman yang
SETAHUN
ditanam biasanya berumur pendekdan diusahakan 3 kali atau 4
kali setahun.

Disamping pola tata tanam dengan siklus satu tahun, terdapat


LEBIH DARI pula pola tata tanam dengan siklus waktu 2 atau 3 tahun. Hal
SETAHUN ini disebabkan oleh adanya tanaman yang berumur panjang,
misalnya tanaman tebu berumur ±16 bulan.
Pola Tata Tanam Setahun
NO MH MK I MK II MK III/MH

1 Padi Padi - -

2 Padi Padi Palawija -

3 Padi Palawija Palawija -

4 Padi Palawija Palawija Pupuk hijau

5 Padi Palawija Sayuran Sayuran

6 Padi Sayuran Palawija -

7 Padi Sayuran Sayuran Sayuran Keterangan:


8 Padi Tembakau Palawia - MH = Musim Hujan
9 Padi Padi + tumpang sari Palawija -
MK = Musim Kering

Tanaman padi pada umumnya memerlukan air banyak dari mulai pengolahan tanah,
penanaman maupun fase pertumbuhannya, karena itu pada musim hujan (musim tanam
pertama) dari Nopember sampai Maret termasuk diprioritaskan.
Pola Tata Tanam Setahun
Setelah musim tanam I selesai (panen), dilanjutkan dengan penanaman tanaman ke II
(musim kemarau I) dan April sampai Juli. Pada musim tanam ke II ini tanaman yang
ditanam adalah beraneka ragam seperti padi, palawija, sayuran, tembakau baik ditanam
secara sendiri-sendiri maupun secara kombinasi berbagai jenis tanaman pada suatu lahan
tertentu.

Setelah musim tanam ke II selesai dilanjukan dengan musim tanam ke III (musim
kemarau II) dari Juli sampai Oktober. Tanaman pada musim tanam ke III ini juga sangat
tergantung dari cukupnya persediaan air irigasi. Walaupun air cukup sebaiknya tidak
ditanam padi guna menjaga kesuburan tanah serta untuk mencegah berkembangnya
hama serta penyakit tanaman.

Bilamana perlu lahan ini masih dapat ditanami lagi dengan tanaman sayuran atau pupuk
hijau (musim tanam ke IV).
Sistem Tanam Tumpangsari
Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa
pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu
yang bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah
penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya
yang hampir mirip.

manfaatnya jika menerapkan sistem tumpang sari

1. Hasil panen pada lahan tidak luas bisa beberapa kali dengan usia panen dan jenis tanaman
berbeda.
2. Petani mendapat hasil jual yang saling menguntungkan atau menggantikan dari tiap jenis
tanaman berbeda dan risiko kerugian dapat ditekan karena terbagi pada setiap tanaman.
3. Bisa menggunakan pupuk majemuk yang jauh lebih murah dibandingkan dengan pupuk
tunggal dan, pemakaiannya pun hanya sekali.
Sistem Tanam Tumpangsari
1. jagung dan kedelai
2. jagung dan kacang tanah
3. bawang dan kol
4. asparagus dan tomat
5. kubis dan bawang merah
6. nanas dan terong
7. seledri dan lobak
8. tomat dan cabai
Sistem Tanam Surjan
Sistem tanam surjan adalah penanaman berbagai jenis tanaman pada suatu
lahan dimana bidang permukaan tanahnya diatur sedemikian rupa sehingga ada
bagian-bagian yang lebih tinggi dan ada bagian-bagian yang lebih rendah.
Bagian tanah yang lebih tinggi dibuat sejajar dengan bagian tanah yang lebih
rendah. Pada bagian tanah yang lebih rendah biasanya ditanami padi sawah dan
ikan, sedangkan bagian tanah yang lebih tinggi ditanami dengan tanaman
palawija dan sayuran.

sistem surjan cocok digunakan untuk bertani di lahan rawa yang terendam air
terus menerus dan dapat kompromi dengan kondisi air yang permukaannya naik
saat musim hujan ataupun pasang naik dengan adanya bagian lahan yang
ditinggikan.
Sistem Tanam Surjan
Pola Tata Tanam Lebih Dari Setahun
Disamping pola tata tanam dengan siklus satu tahun, terdapat pula pola tata tanam
dengan siklus waktu 2 atau 3 tahun. Hal ini disebabkan oleh adanya tanaman yang
berumur panjang, misalnya tanaman tebu berumur ±16 bulan. Disamping itu dengan
maksud untuk menjaga kesuburan tanah, sebelum kembali ke tanaman utama padi
diselingi dulu dengan beberapa kali atau beberapa jenis tanaman palawija.
Pemilihan dan Pengaturan
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan pilihan dan
pengaturan pola tata tanam. Faktor tersebut meliputi:

Ketinggian Daerah
Jenis Tanah
Diatas Muka Laut

Jenis dan Umur


Kondisi Air
Tanaman

Kondisi Iklim Kondisi Sosial

Kebijakan
Kondisi Ekonomi
Pemerintah
Pemilihan dan Pengaturan
Jenis Tanah

Terutama ditentukan oleh keadaan texture tanahnya yaitu: keadan komposisi atau
perbandingan dari pada kandungan pasir, lempung dan liat dari tanah yang
bersangkutan. Umumnya pada tanah-tanah yang texturnya ringan yaitu tanah
lempung berpasir lebih mudah diadakan variasi tanaman dari pada tanah yang
texturnya berat, yaitu misalnya tanah gromosol. Faktor tanah lainnya adalah
derajat keasaman (pH) tanah.

Ketinggian Daerah Diatas Muka Laut

Ketinggian daerah diatas muka laut terutama ada hubungannya dengan


temperature dan kelembaban udara. Sebagai contoh: tanaman kol yang dapat
tumbuh baik pada daerah yang tinggi (pegunungan).
Pemilihan dan Pengaturan
Jenis dan Umur Tanaman

Biasanya lebih disukai tanaman yang berumur pendek, sehingga penyusunan pola
tata tanam dapat diatur untuk memperbesar intensitas tanaman. Misalnya dengan
tanaman padi genjah (padi berumur pendek) pada musim hujan, maka sisa waktu
pada musim kemarau lebih panjang sehingga dapat ditanami dua kali tanaman
padi. Dengan demikian intensitas tanaman diharapkan dapat ditingkatkan.

Kondisi Air

Terutama ditentukan oleh persediaan air irigasi dan drainase tanah. Pada tanah
yang drainasenya jelek, akan lebih sulit untuk mengatur pola tata tanam dengan
tanaman palawija, karena tanaman palawija pada umumnya memerlukan drainase
yang baik
Pemilihan dan Pengaturan
Kondisi Iklim

Dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari hujan, temperature udara, kelembaban,


intensitas penyinaran matahari dan angin akan mempengaruhi pola tata tanam. Dalam
perencanaan pola tata tanam, periode hujan tahunan yang terdiri dari bulan-bulan basah
dan bulan-bulan kering ini perlu diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar tanaman yang
ditanam petani tidak mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh faktor perubahan iklim.
Misalnya tanaman tembakau akan mengalami kegagalan bila ditanam/dipanen pada
bulan-bulan basah.

Kondisi Ekonomi

Yang sangat mempengaruhi pola tata tanam adalah pemasaran dan fluktuasi
harga.
Pemilihan dan Pengaturan
Kondisi Sosial
Kebiasaan petani setempat an tersedianya kesempatan kerja akan mempengaruhi pola
tata tanam.
Kebiasaan petani menanam tanaman tertentu kadang-kadang sulit untuk merubahnya
dengan tanaman lain meskipun hasilnya jauh lebih tinggi. Misalnya kebiasaan petani
menanam padi akan menyulitkan bilamana diubah menjadi tanaman palawija. Untuk
menciptakan suatu lapangan keja, perlu diperhatikan perencanaan pola tata tanam
sepanjang tahun.

Kebijaksanaan Pemerintah

Kebijaksanaan pemerintah di bidang pangan termasuk salah satu factor yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan perencanakan pola tata tanam. Kebijaksanaan
pemerintah inibiasanya diasarkan atas kebutuhan pokok penduduk dan penghematan
devisa Negara di bidang pangan.
Bagaimana
Kelasnya?
(Enter your own creative tag line above)

Anda mungkin juga menyukai