Anda di halaman 1dari 40

SISTEM DAN INFRASTRUKTUR

PENGAIRAN

Oleh:
Isa Ma’rufi
MATERI
• BATAS TEKNIS HIDROLOGI
• KOMPONEN SUMBERDAYA AIR
• SISTEM PENGENDALIAN BANJIR
• SISTEM DRAINASE
• SISTEM ALIRAN AIR TANAH
• SISTEM PENGELOLAAN KONSERVASI AIR
• SISTEM PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI
• SISTEM PENGELOLAAN KEKERINGAN
• SISTEM IRIGASI
• SISTEM AIR BERSIH
BATAS TEKNIS HIDROLOGI

• DAS
• WILAYAH SUNGAI
• CEKUNGAN AIR TANAH
DAS
• Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disebut DAS
adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut
secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
WILAYAH SUNGAI
• adalah Satu wilayah sungai (WS) terdiri atas
beberapa DAS.
• adalah kesatuan wilayah pengelolan sumber
daya air dalam satu atau lebih DAS.
• Untuk pulau kecil yang luasnya kurang dari
2000 km seluruh pulau ditetapkan sebagai
satu wilayah sungai.
CEKUNGAN AIR TANAH
• Cekungan Air Tanah (CAT) atau groundwater
basin.
• adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
hidrogeologis, tempat semua kejadian
hidrogeologis seperti proses pengimbuhan,
pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung
• Sehingga dapat dikatakan bahwa CAT adalah
batas teknis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk
air tanah.
KOMPONEN SUMBERDAYA AIR

• Komponen Alami Sumber


• Komponen Artifisial SDA
Komponen Alami Sumber
• Terbentuk oleh alam
• Seperti: sungai, muara, rawa, danau, daerah
retensi, pantai, air tanah, mata air, air terjun,
dll.
• Membentuk keseimbangan, tergantung dari
proses aliran sungai
• Ada yang stabil, berubah bentuk, atau hilang.
Komponen Artificial SDA
• air yang dibuat oleh manusia untuk tujuan
tertentu
• Seperti: waduk embung, bendung, Checkdam,
talang, siphon, tanggul, saluran pintu air,
sistem irigasi, sistem pengendali bajir, dll.
• Disebut juga sebagai infrastruktur keairan.
SISTEM PENGENDALIAN BANJIR
Penyebab Banjir:
• Perubahan tata guna lahan di DAS
• Pembungan sampah
• Erosi dan sedimentasi
• Kawasan kumuh di panjang sungai
• Perencanaan sistem pengendali banir tdk tepat
• Curah hujan
• Pengaruh fisiografi/gisik sungai
• Kapasitas sungai dan drainasi tdk memadai
• Pengaruh air pasang
• Penurunan tanah dan rob
• Drainase lahan
• Bendung dan bangunan air
• Kerusakan bangunan pengndali banjir
4 Strategi Pengelolaan Daerah Banjir:
• Modifikasi kerentanan dan kerugian banjir (penentuan
zona atau pengaturan tataguna lahan).
• Pengaturan peningkatan kapasitas alam untuk menjaga
kelestarian, spt penghijauan.
• Modifikasi dampak banjir dengan penggunaan teknik
mitigasi, spt asuransi, penghindaran banjir.
• Modifikasi banjir yg terjadi (pengurangan) dg bangunan
pengontrol (waduk) atau perbaikan sungai.
Metode Pengendalian Banjir:
• Non Struktur: Pengelolaan DAS, pengaturan tata guna lahan,
law enforcement, pengendalian erosi di DAS, pengaturan dan
pengembangan daerah banjir.
• Struktur: Bendungan (dam), kolam reterasi, pembangunan
check dam, bangunan kemiringan sungai, retarding basin.
SISTEM DRAINASE
• Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air
secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah
permukaan dari suatu tempat.
• Pembuangan ini dapat dilakukan dengan mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air.

• Sistem Jaringan Drainase:


– Drainase mayor
– Drainase mikro
Sistem Drainase Mayor
• Saluran/badan air untuk menampung atau mengalirkan air
dari suatu tangkapan air hujan
• Menampung air skala besar dan luas
• Contoh: Kanal atau sungai
Sistem Drainase Mikro
• Saluran/badan air untuk menampung atau mengalirkan air
dari suatu tangkapan air hujan sebagian di dalam kota.
• contoH: saluran sepanjang sisi jalan, selokan, gorong-gorong.
• Kontruksi: sistem saluran saluran tertutup dan sistem saluran
terbuka.
SISTEM ALIRAN AIR TANAH
• Air hujan yg diserap permukaan tanah & meresap lewat
lapisan2 di bawahnya sampai lap jenuh

Air di dalam tanah (subsurface water) ada 2:


• Zone tdk jenuh air (unsaturated zone)
• Zone jenuh air (saturated zone)

Batas antara ke2 zone diatas = muka air tanah


Gambar: penampang air dlm tanah

moisture
unsaturated zone tanah

capillary zone MAT air kapiler

saturated zone air tanah


bebas
Aquifer: Lapisan tanah (formasi geologis) yg dpt menampung
serta melepas air dlm juml yg cukup

Macam2 aquifer:
• Confined aquifer
• Unconfined aquifer
Confined aquifer
• Aquifer yg dibatasi bagian atas & bawahnya lapisan kedap air.

Unconfined aquifer:
• Aquifer yg di bagian bawahnya terdapat lapisan kedap air &
di atasnya muka air bebas.
Specific storage:

• Simpanan air dalam tanah


• Bila recharge (air yang masuk aquifer) = discharge
(air yg keluar aquifer), mk simpanan air dlm aquifer
seimbang
Penyebab recharge: Penyebab discharge:
• Peresapan air hujan mel • Evapotranspirasi dr permuk
permuk tanah tnh
• Perembesan air aquifer
• Peresapan air mel dsr & menuju sungai, danau, laut,
tebing sungai, danau, laut dsb
dsb • Perembesan ke aquifer lain
• Perembesan air dr aquifer • Aliran keluar sbg sumber air
lain
Aliran air tanah
• Melalui media poreus sebesar 0,02-2 mm/dtk
• Pengalirannya sgt lambat/aliran laminer
Aliran air tanah dipengaruhi oleh:
• Kerapatan & viscositas air
• Sifat tanah
Aliran Air Tanah (Ground Water Flow)

• Hukum Darcy (1856)


• Aliran dlm aquifer di bwh tekanan (confined
aquifer)
• Aliran dlm aquifer bebas (unconfined aquifer)
Hukum Darcy
Anggapan dlm Hkm Darcy:
• Tanahnya homogen & isotropik
• Tdk ada daerah kapilernya, seluruh jenuh
• Aliran tetap (steady flow)
• v = k.i (v=kecepatan, k=kons permeabilitas, i=kemiringan grs
potensial)
• Q=v.A = k.i.A
• V = debit/luas penampang yg lolos air = Q/A.ne = A.V/A.ne =
V/ne
V = kecep rata2 sebenarnya; ne=efektif porositas
Pemompaan air tanah
Dimanfaatkan utk:
• Irigasi
• Air minum

Bila dilakukan pemompaan, maka mata di


sekitar lobang pemompaan akan turun.
SISTEM PENGELOLAAN KONSERVASI AIR

Konservasi Sumber Daya Air


• Perlindungan dan pelestarian sumber air
• Pengawetan air
• Pengelolaan kualitas air
• Pengendalian pencemaran air.

Metode Konservasi:
• Agronomis
• Mekanis
• Kimiawi
Konservasi scr Agronomis:
• Secara vegetatif dengan penggunaan tanaman
atau tumbuhan.
• seperti: pertanaman penutup, pertanaman
dalam strip, pertanaman berganda,
pertanaman bergilir, pertanaman mulsa,
sistem pertanian hutan.
Konservasi scr Mekanis:
• Mekanisme pengelolaan tanah, menahan
erosi.
• Seperi: pengelolaan tanah, pengelolaan tanah
menurut garis kontur, pembuatan terras,
pembuatan saluran air, pembuatan dam
pengndali.
Konservasi scr Kimiawi:
• Sifat tanah, kemampuan struktur tanah.
• Pemberian prearat kimia yg secara umum
disebut pemantap tanah.
• Seperti: Polyninyl (Pva/emulsi), Polyacrilamide
(PAM/larutan), Asphalt (emulsi)
SISTEM PENGENDALIAN EROSI DAN
SEDIMENTASI
• Sedimen meruakan hasil erosi di daerah aliran
di hulu dan sedimen tersebut terbawa oleh
aliran dari tempat erosi menuju penampung
melintang.
• Metode pengendalian:
– Vegetatif
– Mekanik
Pengendalian vegetatif
• Dengan penggunaan tanaman, pengendalian erosi melalui
menahan energi hujan yang bersifat erosif, menjaga infiltrasi
yang besar dan mengurangi laju aliran permukaan.
• Cara vegetatif dapat meliputi kegiatan-kegiatan seperti (a)
Penghutanan kembali (reboisasi) dan penghijauan, (b)
Penanaman tanaman penutup tanah, (c) Penanaman tanaman
secara garis kontur, (d) Penanaman tanaman dalam strip, (e)
Penanaman tanaman secara bergilir, dan (f) Pemulsaan.
Pengendalian erosi cara teknis mekanis
• Dilakukan secara fisik mekanik pada tanah dan
pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran
permukaan dan erosi.
• Metode mekanik ini dilakukan jika cara vegetatif sudah
tidak mampu lagi melindungi tanah dari erosi,
diantaranya karena kemiringan lereng yang cukup besar,
misalnya diatas 15º.
• Seperti: teras
SISTEM PENGELOLAAN KEKERINGAN

Strategi:
1. Identifikasi daerah rawan kekeringan
2. Pemetaan detail daerah rawa kekeringan dari berbagai
aspek
3. Identifikasi dan pemetaan sebaran penduduk dan
kebutuhan air baku.
4. Sosialisasi kebutuhan dan ketersediaan air
5. Sosialisasi pemakaian air secara efisen dan efektif
6. Penyusunan rencana tindak yang komprehensif, sektor
dan multisektor.
Respon dan Mitigasi
1. Efesiensi penggunaan (penghematan) air
2. Pengelolaan sumber daya air secara selektif
3. Pemanfaatan simpanan air embung dan waduk secara
selektif dan efektif
4. Penyesuaian pola dan masa tanam
5. Kegiatan yang mendukung kelestarian alam
6. Analisis pengelolaan sumber daya air.
SISTEM IRIGASI
1. Sumber air: danau, situ, embung, waduk, bendung
di sungai.
2. Pengambilan (intake)
3. Saluran primer
4. Saluran sekunder
5. Saluran tersier
6. Sawah
SISTEM AIR BERSIH
• Pendayagunaan sumber daya air: air permukaan, air
tanah.
• Pengelolaan (Water Treatment Plant/WTP):
penjernihan dari partikel, pengontrolan dari bakteri,
komposisi kimia air.
• Penampungan (Stirage): Baku (waduk, kolam, sungai),
sesudah treatment (tangki tertutup, kolam terbuka,
activated)
• Transmisi: truk tangki, kapal tangker, pompa, pipa.
• Jaringan distribusi: jaringan pipa, sistem tampung.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai