Anda di halaman 1dari 70

Dosen Teknik Lingkungan ITB

Email: asepsofyan@gmail.com,
HP/WA : 081-322-902-009
Pemodelan
Lingkungan?

Pemodelan Pencemaran Pesisir

Pemodelan Pencemaran Udara

Pemodelan Pencemaran Sungai


Definisi
Pemodelan lingkungan adalah penggambaran
proses lingkungan beserta hubungan antar
komponen/variabel pembentuknya
menggunakan representasi logika dan
matematika.

Komponen fisika, kima, biologi dan biogeokimia model sebuah danau


Manfaat Pemodelan Lingkungan
Pemodelan Lingkungan memecahkan
permasalahan lingkungan dengan menggunakan
pendekatan teknik dan manajemen berdasarkan
metode analisis logika dan model matematika.
Manfaat Pemodelan Lingkungan
 Memahami interaksi antar komponen sistem
 Membuat berbagai skenario kebijakan
 Membuat simulasi desain
 Membantu interpretasi hasil pengukuran (sampling)

Perkiraan Model Pengukuran di 24 titik


Ruang Lingkup Pemodelan Lingkungan
 Pemodelan Proses Fisik/Kimia/Biologi
 Proses penyebaran fisik (adveksi, difusi, dispersi,
deposisi)
 Proses interaksi antar molekul (asosiasi, difraksi,
aglomerasi)
 Proses reaksi kimia antar molekul
 Proses pertumbuhan biologi
 Pemodelan Manajemen Lingkungan
 Pemodelan sistem dinamik
 Pemodelan konsep (ekosistem, sistem
sosial/ekonomi)
Proses Pemodelan Lingkungan
Tahapan proses pemodelan lingkungan
 Konseptualisasi dan Identifikasi
 Menyusun hipotesis dasar teori (fisika, kimia,
biologi, manajemen)
 Identifikasi struktur model (model 1D, 2D, 3D, dsb)
 Representasi matematika
 Biasanya dalam bentuk diferensial atau persamaan
aljabar
 Untuk sistem pakar dapat pula menggunakan
aturan bahasa (linguistic rules)
 Implementasi numerik
 Menyusun algoritma solusi numerik
 Melakukan perhitungan menggunakan komputer
Tahapan proses pemodelan lingkungan (2)
 Estimasi parameter dan Kalibrasi
 Pengaturan parameter model berdasarkan data
pengukuran
 Kalibrasi sehingga seluruh data pengukuran dan
parameter model sesuai
 Pengujian hipotesis
 Pengujian keluaran model terhadap kondisi uji yang
telah ditentukan untuk hipotesis tertentu
 Validasi
 Memastikan kualitas model yang dihasilkan dengan
membandingkannya dengan data pengukuran
Persamaan Fisik/Kimia/Biologi
 Adveksi adalah pergerakan partikel searah gerakan
media, contoh pencemar air bergerak searah aliran
sungai, pencemar udara bergerak searah angin
 Difusi/dispersi adalah pergerakan partikel acak yang
disebabkan oleh gaya tarik antar molekul (gerak
brown), contoh ketika tinta diteteskan ke air, maka
tinta akan menyebar kesegala arah
 Deposisi/sedimentasi adalah pergerakan partikel ke
arah permukaan bumi karena adanya gaya gravitasi
 Reaksi adalah reaksi kimia antar molekul yang
menyebabkan perubahan senyawa molekul
Proses Metode Numerik
 Proses metode numerik adalah proses penyelesaian
persamaan matematika menggunakan bahasa
komputer.
 Model biasanya menggunakan metode grid atau
segmen.
Contoh Model Air Permukaan
 QUAL2Kw (http://www.qual2k.com/)
 SWMM (Storm Water Management Model),
https://www.epa.gov/water-research/storm-water-
management-model-swmm
 WASP (Water Quality Analysis Simulation Program)
 AQUATOX (https://www.epa.gov/ceam/aquatox)
 BASINS (Better Assessment Science Integrating Point
and Non-point Sources),
https://www.epa.gov/ceam/better-assessment-science-
integrating-point-and-non-point-sources-basins
Pemodelan kualitas air sungai
(QUAL2Kw)
 QUAL2Kw menggunakan persamaan DO Sag
Curve (Model Streeter-Phelps)
Persamaan DO Sag Curve
(Model Streeter-Phelps)
 Menggunakan pendekatan Neraca Massa untuk
menghitung atau memprediksi level DO di bagian
hilir sungai.
 Oxygen Deficit (penurunan oksigen) merupakan
fungsi dari kompetisi antara jumlah oksigen yang
digunakan vs reaerasi dari udara, atau :
Laju deficit = laju deoksigenasi – laju reaerasi
D
 kd .L  kr .D
t
Model Streeter-Phelps
D
 k d .Lt  k r .D
t
D
t
 
 k d . La .e   k d .t   k r .D

jika pers tsb diturunkan, menjadi :

Dt 
k d .La
kr  kd
 
e  k d .t  e  k r .t  Da .e  k r .t

DOt  DOs  Dt

Dt = oxygen deficit dalam sungai setelah pemakaian BOD utk waktu tertentu
(mg/L)
La = BOD awal setelah sungai dan limbah tercampur
Da = oxygen deficit awal setelah sungai dan limbah tercampur
T = waktu yang dibutuhkan limbah untuk sampai ke hilir sungai
DO Sag Curve
Proses QUAL2Kw
Sungai
dibuat
segmen
Contoh hasil output dan validasi QUAL2Kw untuk DO
(dissolved oxygen) dalam satuan mg/L
Contoh hasil output dan validasi QUAL2Kw untuk total
nitrogen (ug/L)
Contoh hasil output dan validasi QUAL2Kw untuk total
fosfor (ug/L)
Storm Water Management Model
(SWMM)
Storm Water Management Model (SWMM) merupakan model
simulasi hujan-aliran (rainfall-runoff) yang digunakan untuk
simulasi kuantitas maupun kualitas limpasan permukaan dari
daerah perkotaan. Limpasan permukaan dihasilkan dari daerah
tangkapan hujan yang menerima hujan.

SWMM dibuat oleh US EPA dan freeware. Link download:


https://www.epa.gov/water-research/storm-water-
management-model-swmm#downloads
File Tampilan Software SWMM
menu
Tools

Object Backdrop
toolbar image

Visual
objects
Edit objects
Menentukan daerah tangkapan hujan
Prinsip kerja SWMM
 SWMM menghitung kuantitas limpasan
permukaan dari setiap daerah tangkapan
hujan, dan debit aliran, kedalaman aliran, dan
kuantitas air di setiap pipa dan saluran selama
periode simulasi.
 Prinsip kerja: beban limpasan permukaan hasil
perhitungan SWMM dialirkan melalui sistem
saluran pipa, saluran terbuka, tampungan, dan
pompa.
 Data input: luas area DAS atau sub DAS, curah
hujan, dimensi saluran drainase
Mulai

Input data :
- Peta (GIS/Earth)
- Data pendukung lainnya (contoh :
curah hujan)

Digitasi dengan memasukkan data objek


(contoh : luas sub DAS,pembagian
jaringan sungai)

Input data : Running model


- Peta (GIS/Earth)

Kalibrasi model

Selesai
Persamaan Matematika
1. Tinggi genangan atau limpasan hujan 3. Debit outflow dari limpasan sub das
pada masing-masing sub das dihitung dihitung dengan persamaan Manning :
sbb : v = 1/n D2 2/3 S1/2
D1 = Dt + Rt Q = vBD2
 D1 : kedalaman air setelah terjadi hujan  v : kecepatan (m/s)
hujan (mm)  n : koefisien Manning
 Dt : kedalaman air pada sub das pada saat
 S : kemiringan lahan
waktu t (mm)
 B : lebar lahan/panjang pengaliran (m)
 Rt : intensitas hujan pada interval waktu t
 Q : debit (m3/s)
(mm/jam)

2. Infiltrasi (It) dianalisa dengan 4. Ketinggian air sub das dari hujan,
menggunakan persamaan Horton : infitrasi dan outflow didapatkan melalui
persamaan sebagai berikut :
It = fc + (fo – fc)e-kt
Dt+Δt = D2 – (Q/A)Δt
 D2 = D1 – It
 D2 : kedalaman air setelah terjadi infiltrasi
(mm)
 fo, fc, k : koefisien dari persamaan Horton
Persamaan Matematika
5. Proses no 1 sampai 4 diulang 8. Persamaan Manning digunakan
hingga semua perhitungan sub das untuk menghitung debit outflow
selesai. saluran.
 v = 1/n R2/3 S1/2
6. Debit yang masuk ke dalam  Qg = vAc
saluran dihitung dengan  R : jari-jari hidrolik saluran (m)
menambahkan debit dari lahan (Qoi)  S : kemiringan saluran
dengan debit dari hulu saluran (Qgi).
 Ac : luas penampang saluran pada Y1
 Q = ΣQ + Σq
in oi gi

7. Perubahan tinggi muka air akibat 9. Hasil kedalaman air pada saluran
bertambahnya debit pada suatu dari inflow dan outflow dihitung
saluran adalah : dengan persamaan kontinyuitas
sebagai berikut :
 Y1 = Yt + (Qin/Ag) Δt
 Yt+Δt = Y1 + (Qin – Qg) Δt /Ag
 Y1 dan Yt : kedalaman air pada saluran
(m)
 Ag : luas rata-rata permukaan air
10. Langkah 6 sampai 9 diulangi
antara Y1 dan Yt (m2) hingga semua saluran selesai
dihitung
Contoh Output

Penampang saluran

Peta Limpasan

Tinggi permukaan air di


penampang saluran
Klasifikasi Model Kualitas Udara
 Klasifikasi model berdasarkan periode waktu:
 Model jangka pendek (short-term) – untuk
beberapa jam sampai hari; untuk skenario kondisi
terburuk
 Model jangka panjang (long-term) – untuk
memprediksi konsentrasi rata-rata tahunan;
menghitung paparan thd kesehatan
 Klasifikasi model berdasarkan reaksi kimia:
 Model tidak reaktif (non-reactive) – contoh untuk
pencemar PM, SO2 dan CO
 Model reaktif – untuk pencemar O3, NO2, dsb.

5/8/2020 31
Klasifikasi Model Kualitas Udara (2)
 Klasifikasi model berdasarkan sistem koordinat
yang digunakan:
 Berbasis Grid
 Wilayah dibagi menjadi sel array

 Contoh Eulerian Multibox Model


http://www.epa.gov/scram
001/images/grid4.jpg
 Trajectory
 Mengikuti pergerakan plume searah angin

 Contoh Lagrangian model

 Klasifikasi model berdasarkan kompleksitas


 Screening: estimasi sederhana, digunakan data meteorologi
untuk memprediksi
 Refined: memiliki proses fisika dan kimia atmosfer yang lebih
detail, memerlukan input data yang lebih kompleks

5/8/2020 32
Klasifikasi Model Kualitas Udara (3)
 Klasifikasi model berdasarkan sumber pencemar:
 Gas beracun, gas berbau, gas bertekanan, partikulat
 Sumber tunggal, banyak sumber (multi)
 Sumber titik (cerobong), sumber garis (lalu lintas), sumber
area (landfill), sumber volumes (conveyor, vent di gedung
bertingkat)
 Klasifikasi model berdasarkan sumber data:
 Pendekatan analisis sumber
 Pendekatan analisis reseptor
 Klasifikasi model berdasarkan aplikasi:
 Model meteorologi, model emisi, model fotokimia, model
dispersi, model reseptor
5/8/2020 33
Pendekatan Analisis Sumber
Konsentrasi  Identifikasi lokasi sumber
Ambient pencemar (kawasan
Hasil Perhitungan industri, jalan raya, dsb)
 Identifikasi sumber potensial
sbg emisi primer (PM, NOx,
SO2, dsb)
Model Sumber  Deskripsikan proses fisik
(Source Model) dan kimia yang sesuai
 Catat potensi pembentukan
emisi sekunder (O3)
 Identifikasi sumber yang
Karakteristik Karakteristik paling efektif dapat
Emisi Dispersi dikendalikan

Bottom Up
Pendekatan Analisis Reseptor
Top Down  Cari lokasi pemantauan
yang memiliki tingkat
pencemaran tinggi
Karakteristik Karakteristik  Identifikasi komposisi kimia
Sumber Ambien dari PM
 Deskripsikan perkiraan
dampak sumber
 Catat PM primer dan
sekunder
Model Reseptor (Receptor
 Identifikasi sumber yang
Model)
paling efektif dapat
dikendalikan

Dampak Sumber
Hasil Perhitungan
Contoh Model Kualitas Udara US EPA

5/8/2020 36
Klasifikasi model berdasarkan skala spasial
 Microscale (10 - 100 m) dan Middle-scale (100 -
500 m) – bau, debu, pencemar B3.
 Neighborhood scale (500 m - 4 km) – emisi
kendaraan, rumah tangga, emisi primer industri.
 Urban scale (4 - 100 km) – ozone, sulfat dan nitrat
sekunder, kebakaran hutan.
 Continental scale (1.000 – 10.000 km) – debu
gurun sahara, gurun asia, kebakaran hutan skala
besar.
 Global scale (> 10.000 km) – GRK, halocarbons,
black carbon.
37
Eulerian Vs Lagrangian Model
Eulerian vs. Lagrangian
 Eulerian  Lagrangian
 Fixed coordinate  Moving coordinate

 Focus on the statistical  Focus on the statistical


properties of the
properties of fluid velocities
displacements of groups of
 Eulerian statistics are readily particles
measurable  No closure problem
 Directly applicable when  Difficult to accurately
there are chemical reactions determine the required
 Closure problem – no particle statistics
generally valid solutions  Not directly applicable to
problems involving nonlinear
chemical reactions
Eulerian Model
Eulerian Model
Skema Lagrangian Model
Lagrangian output
15/02/02 12TU 9.5-10.5km

19/02/02 12TU 8-9km


Lagrangian
MODEL GAUSS
Model Gauss merupakan model dispersi kepulan
pencemar dari cerobong yang paling sederhana
dan paling banyak dipergunakan.

Contoh Output Model Gauss


Sumber Titik

5/8/2020 45
Model Dispersi Gauss
 Menggunakan asumsi bahwa
 penyebaran pencemar dari cerobong mengikuti persamaan
difusi molekular
 Konsentrasi pencemar secara horisontal dan vertikal
berdistribusi normal (double Gaussian distribution)
 Penyebaran dan bentuk kepulan pencemar mengikuti
kondisi meteorologi X
Z

Model Gauss tidak Q


cocok untuk
• Model regional,
• Topografi yang u
komplek
Y
• Terjadi konveksi
• Terjadi pencemar H
dari ground
5/8/2020 46
PERSAMAAN MODEL GAUSS

C x, y, z  
Q 
exp 

1 y 2

 z  H  
2 

  
2 y  z u  2   y
2
 z 
2

47
 HYSPLIT (Hybrid Single-Particle Langrangian Integrated
Trajectory) adalah model trajectory pencemaran udara
buatan Air Resources Lab, NOAA, Amerika Serikat.
 HYSPLIT menggunakan pendekatan Langrangian, yaitu
perhitungan hanya dilakukan sepanjang trajectory, tidak
semua grid.
Persamaan umum yang digunakan untuk Trajektori

𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡 + ∆𝑡
= 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡
1
+ 𝑉 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 , 𝑡
2
+ 𝑉 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡 + 𝑉 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 , 𝑡 ∆𝑡 , 𝑡 + ∆𝑡 ∆𝑡

3D Model, model dispersi persamaan ditunjukan dengan


menambahkan komponen turbulensi

𝑋𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑡 + ∆𝑡 = 𝑋𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡 + ∆𝑡 + 𝑈′ 𝑡 + ∆𝑡 ∆𝑡

𝑍𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑡 + ∆𝑡 = 𝑍𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡 + ∆𝑡 + 𝑊′ 𝑡 + ∆𝑡 ∆𝑡
Contoh output
Eulerian 3D
 Eulerian Multi-box Model

Ilustrasi Multi-Grid Contoh Output Model Eulerian 3D


Pengaturan Domain dan
Grid Model
 Grid horisontal dan
vertikal (3 dimensi)
Terima kasih atas
perhatian Anda
Kenaikan Covid-19 Tiap Negara

Sumber: https://aatishb.com/covidtrends/
Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Sumber: https://aatishb.com/covidtrends/
SEIR Model
Susceptible-Exposure-Infected-Removed
Persamaan SEIR
(Non Linier Model)
Setting Parameter
Contoh Output Model
Sistem Dinamik Covid-19
Sistem Dinamik Covid-19
Contoh
Output

Anda mungkin juga menyukai