Anda di halaman 1dari 43

PEMBINAAN OPERATOR K3

SEBAB SEBAB KECELAKAAN


BY: Wilarso
TUJUAN
• Melindungi para pekerja dan orang lain ditempat kerja.
• Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien.
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
✓Bagaimana Kita Dapat Mengenali Bahaya
Tempat Kerja?

• Bisakah kita memprediksi kapan dan


di mana kecelakaan akan terjadi?
Pada tahun 1931, Herbert William Heinrich,
seorang insinyur Amerika, menulis sebuah buku
berjudul “Pencegahan Kecelakaan Industri,
Pendekatan Ilmiah”.
Dalam model Heinrich 300-29-1,
Heinrich menyarankan bahwa
untuk setiap 300 kejadian nyaris
meleset akan ada 29 cedera ringan
dan 1 cedera besar. Sejak saat itu,
metode yang dia gunakan untuk
menentukan hubungan antara
kejadian nyaris meninggal,
kecelakaan, kecelakaan serius, dan
kematian telah ditantang oleh
beberapa profesional keselamatan.
Mengapa Angka Kecelakaan Kerja Masih Tinggi....?

Ada beberapa faktor yang


menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja, yaitu:

❑Unsafe Condition.
❑Unsafe Behavior.
❑Unsafe Condition.
▪ Merupakan kondisi tempat kerja yang tidak aman seperti
terlalu gelap, panas dan gangguan-gangguan faktor fisik
lingkungan kerja lainnya.
❑Unsafe Behavior.
▪ Merupakan perilaku dan kebiasaan yang mengarah pada
terjadinya kecelakaan kerja seperti tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan penggunaan peralatan yang tidak
standard
Faktor kecelakaan kerja tersebut dapat dieliminasi dengan komitmen
perusahaan dalam menerapkan kebijakan dan peraturan K3 serta
didukung oleh kualitas SDM perusahaan dalam pelaksanaan.
▪ 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
(Three Main Factor Theory)
a. Umur.
1. Faktor Manusia b. Jenis kelamin.
c. Masa kerja
d. Penggunaan APD.
e. Tingkat pendidikan.
f. Perilaku
g. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
h. Peraturan K3
1. Faktor Manusia
2. Faktor Lingkungan
a. Kebisingan
b. Suhu udara
c. Penerangan
d. Lantai Licin
e. Tingkat pendidikan.
f. Perilaku
g. Pelatihan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
h. Peraturan K3
2. Faktor Peralatan

a. Kondisi mesin
b.Letak mesin
Akibat Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja dapat menimbulkan 5 jenis kerugian,
Yaitu:
1. Kerusakan.
2. Kekacauan Organisasi.
3. Keluhan & Kesedian.
4. Kelalain dan Cacat.
5. Kematian.
Resiko/bahaya yang sudah diidentifikasi dan
dilakukan penilaian memerlukan langkah
pengendalian untuk menurunkan tingkat
resiko/bahaya-nya menuju ke titik yang aman.
Tindakan Tidak Aman

Tindakan tidak aman lain seperti tidak mengikuti


peraturan keselamatan kerja, tidak mengikuti prosedur
kerja atau bekerja sambil bergurau. Misalkan
sekelompok pekerja yang bekerja di tempat tinggi yang
tidak menggunakan alat pelindung diri, pada saat
bekerja, mereka sambil bergurau tanpa menyadari
bahaya mengancam keselamatan jiwa. Karena tidak safe
(aman), boleh jadi pekerja terpeleset atau tergelincir
sehingga langsung jatuh ke bawah, mengakibatkan
korban jiwa.
Kondisi Tidak Aman

Faktor lain sebagai penyebab langsung kecelakaan kerja


adalah kondisi tidak aman (unsafe condition), seorang
pekerja di bangunan tinggi menggunakan alat pelindung diri
seperti tali dan sabuk pengaman (full body harness), namun
kondisi tali sudah tidak layak dan tidak mampu menahan
berat tubuh mengakibatkan tali putus sehingga pekerja
terjatuh. Atau pekerja menggunakan perancah namun kondisi
tanah untuk tiang labil atau tidak rata , sehingga pada saat
pekerja berada diatas, perancah tumbang menyebabkan
pekerja cidera.
Menurut teori efek domino H.W Heinrich juga bahwa kontribusi terbesar
penyebab kasus kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor kelalaian manusia
yaitu sebesar 88%. Sedangkan 10% lainnya adalah dari faktor ketidaklayakan
properti/aset/barang dan 2% faktor lain-lain. Gambar di bawah ini ilustrasi dari
teori domino effect kecelakaan kerja H.W. Heinrich.

Penyebab Penyebab
Penyebab Kecelakaan
Dasar Tidak Kerugian
Langsung Kerja
Langsung

• Kurangnya • Faktor Pekerjaan. • Tindakan Tidak • Kontak Dengan • Manusia (cedera,


Prosedur/Aturan • Faktor Personal Aman. Sumber Bahaya Keracunan, Cacat,
• Kurangnya • Kondisi Tidak • Kegagalan Fungsi Kematian, PAK)
Sarana Aman • Mesin/Alat (kerusakan
• Kurangnya Mesin/Alat).
Kesadaran • Material/Bahan
• Kurangnya (Tercemar, Rusak,
Kepatuhan Produk Gagal),
• Lingkungan (Tercemar,
Rusak, Bencana Alam)
Cidera/Penyakit
✓ Menurut teori Akibat Kerja
Heinrich,
kejadian
cidera Kecelakaan
Kerja Kecelakaan yang
disebabkan
oleh menimbulkan cidera yang
bermacam- Perilaku dan Kondisi
disebabkan secara
macam faktor Tidak Aman langsung oleh perilaku
yang saling seseorang yang tidak
terkait satu aman dan potensi bahaya
Kesalahan
dengan yang mekanik dan fisik
Pekerja
lainnya.
Lingkungan
Kerja
Menurut teori Heinrich, kejadian cidera disebabkan oleh
bermacam-macam faktor yang saling terkait satu dengan
yang lainnya.
✓ Domino yang paling mudah
✓ Prinsip dasar ini dan efektif untuk dihilangkan
kemudian dikenal adalah domino yang berlabel
dengan “TEORI tindakan dan atau kondisi tidak
DOMINO”. aman
✓ Teori domino ini bisa menghancurkan domino-domino
yang lain, kecuali pada suatu titik tertentu sebuah
domino dihilangkan untuk menghentikan rangkaian
tersebut.
❑Pengertian Kecelakaan:
✓Kecelakaan adalah diartikan sebagai kejadian yang
tidak direncanakan yang mengakibatkan cedera
diri atau kerusakan properti.
✓Bentuk kerugian:
▪ Cidera fisik
▪ Penyakit akibat kerja
▪ Kerusakan harta benda
▪ Proses produksi atau hasil
❑Pengertian Insiden:
✓Insiden suatu kejadian
yang tidak
direncanakan yang
tidak mengakibatkan
cedera pribadi tetapi
dapat mengakibatkan
kerusakan properti.
Pengertian Nearmiss:
✓Nearmiss suatu
kejadian tidak
menimbulkan kerugian

Dalam pekerjaan mengganti pin pengunci bucket, seorang mekanik memukul kepala pin dengan
palu besar dengan paksa. Pin itu didorong keluar dari lubang dengan kecepatan tinggi dan
mendekati memukul sesama mekanik di sisi yang berlawanan
Pengertian Nearmiss:

Mengingat dia lupa mendukung silinder boom pada wheel loader, seorang
mekanik telah kembali dan menarik pin yang terhubung. Kemudian silinder itu
jatuh dan hampir menabraknya.
Heinrich (1959) dalam ILO (1989:11) menyusun daftar kerugian
terselubung akibat kecelakaan sebagai berikut:
1. Kerugian akibat hilangnya waktu karyawan yang luka,
2. Kerugian akibat hilangnya waktu karyawan lain yang terhenti bekerja
karena rasa ingin tahu, rasa simpati, membantu menolong karyawan
yang terluka,
3. Kerugian akibat hilangnya waktu bagi para mandor, penyelia atau para
pimpinan lainnya karena membantu karyawan yang terluka, menyelidiki
penyebab kecelakaan, mengatur agar proses produksi ditempat
karyawan yang terluka tetap dapat dilanjutkan oleh karyawan lainnya
dengan memilih dan melatih ataupun menerima karyawan baru.
4. Kerugian akibat penggunaan waktu dari petugas pemberi pertolongan
pertama dan staf departemen rumah sakit,
5. Kerugian akibat rusaknya mesin, perkakas, atau peralatan lainnya atau
oleh karena tercemarnya bahan-bahan baku,
Heinrich (1959) dalam ILO (1989:11) menyusun daftar kerugian
terselubung akibat kecelakaan sebagai berikut:
6. Kerugian insidental akibat terganggunya produksi, kegagalan memenuhi
pesanan pada waktunya, kehilangan bonus, pembayaran denda ataupun
akibat-akibat lain yang serupa,
7. Kerugian akibat pelaksanaan sistem kesejahteraan dan maslahat bagi
karyawan,
8. Kerugian akibat keharusan untuk meneruskan pembayaran upah penuh bagi
karyawan yang dulu terluka setelah mereka kembali bekerja, walaupun mereka
(mungkin belum penuh sepenuhnya) hanya menghasilkan separuh dari
kemampuan normal
9. Kerugian akibat hilangnya kesempatan memperoleh laba dari produktivitas
karyawan yang luka dan akibat dari mesin yang menganggur.
10.Kerugian yang timbul akibat ketegangan ataupun menurunnya moral kerja
karena kecelakaan tersebut,
11.Kerugian biaya umum (overhead) per-karyawan yang luka.
✓ Pencegahan Kecelakaan
▪ Diperlukan pelaksanaan pekerjaan dengan baik oleh setiap
orang ditempat kerja.
▪ Semua pekerja harus mengetahui bahaya dari bahan dan
peralatan yang mereka tangani, semua bahaya dari operasi
perusahaan serta cara pengendaliannya.
▪ Untuk itu diperlukan pelatihan untuk meningkatkan
pengetahuan pekerja mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja atau dijadikan satu paket dengan pelatihan lain
(Depnaker RI, 1996:48).
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang
umum digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja
bidang industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Peraturan
▪ Peraturan merupakan ketentuan yang harus dipatuhi
mengenai hal-hal yang seperti kondisi kerja umum,
perancangan, kontruksi, pemeliharaan, pengawasan,
pengujian dan pengoperasian peralatan industri,
kewajiban para pengusaha dan pekerja, pelatihan,
pengawasan kesehatan, pertolongan pertama, dan
pemeriksaan kesehatan.
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum
digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang industri
dan diklasifikasikan sebagai berikut:
2. Standarisasi
▪ Yaitu menetapkan standar resmi setengah resmi, ataupun tidak
resmi, misalnya mengenai konstruksi yang aman dari jenis
peralatan industri tertentu seperti penggunaan alat keselamatan
kerja, kebiasaan yang aman dan sehat, ataupun tentang alat
pengaman perorangan.
▪ Merupakan suatu ukuran thd besaran besaran/nilai. Dengan
adanya standar K3 yang maju akan menentukan tingkat
kemajuan K3
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum
digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang industri
dan diklasifikasikan sebagai berikut:
3. Inspeksi
▪ Merupakan bagian kegiatan pemeriksaan dan pengujian thd tempat
kerja, mesin, pesawat, alat dan instasi sejauh mana masih memeuhi
ketentuan dan persyaratan K3
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum digunakan
untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang industri dan diklasifikasikan
sebagai berikut:

4. Pengawasan
▪ Untuk meningkatkan keselamatan kerja perlu dilakukan pengawasan
yang berupa usaha penegakan peraturan yang harus dipatuhi. Hal ini
dilakukan supaya peraturan yang ada benar-benar dipatuhi atau tidak
dilanggar, sehingga apa yang menjadi sasaran maupun tujuan dari
peraturan keselamatan kerja dapat tercapai. Bagi yang melanggar
peraturan tersebut sebaiknya diberikan sanksi atau punishment.
Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum digunakan
untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang industri dan diklasifikasikan
sebagai berikut:

5. Riset Teknis
▪ Dalam riset teknis berupa penyelidikan peralatan dan ciri-ciri dari
bahan berbahaya, penelitian tentang perlindungan mesin, pengujian
masker pernafasan, dan sebagainya. Riset ini merupakan cara paling
efektif yang dapat menekan angka kejadian kecelakaan kerja maupun
penyakit akibat kerja.
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang
umum digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja
bidang industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
6. Riset Medis
▪ Termasuk penyelidikan dampak fisiologis dan patologis
dari faktor lingkungan dan teknologi, serta kondisi fisik
yang amat merangsang terjadinya kecelakaan. Setelah
diketahui faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
kecelakaan, maka seseorang dapat menghindari dan lebih
berhati-hati dengan potensi bahaya yang ada.
▪ Dilakukan untuk menunjang tingkat kemajuan bidanng K3
sesuai denga perkembangan IPTEK
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang
umum digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja
bidang industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
7. Riset Psikologis
▪ Psikologis seseorang sangat membawa pengaruh besar
dengan kecelakaan. Karena apa yang dirasakan atau
sedang dialami cenderung terus menerus berada dalam
pikiran, hal inilah yang dapat mempengaruhi
konsentrasi saat bekerja sehingga adanya bahaya
kadang terabaikan.
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum
digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang
industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
8. Riset Statistik
▪ Digunakan untuk mengetahui jenis kecelakaan yang terjadi,
berapa banyak, kepada tipe orang yang bagaimana yang
menjadi korban, dalam kegiatan seperti apa, dan apa saja
yang menjadi penyebabnya.
▪ Riset seperti ini dapat dijadikan sebagai pelajaran atau
acuan agar dapat terhidar dari kecelakaan, kerena belajar
dari pengalaman yang terdahulu.
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum
digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang
industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
9. Pendidikan
▪ Pemberian pendidikan mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja pada usia sekolah diharapkan sebelum
siswa terjun ke dunia kerja sudah memiliki bekal terlebih
dahulu tentang bagaimana cara dan sikap kerja yang yang
aman dan selamat, sehingga ketika terjun ke dunia kerja
mereka mampu menghindari potensi bahaya yang dapat
menyebabkan celaka.
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum
digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang
industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
10. Pelatihan
▪ Salah satu contoh pelatihan yaitu berupa pemberian
instruksi praktis bagi para pekerja, khususnya bagi pekerja
baru dalam hal keselamatan kerja. Perlunya pemberian
pelatihan karena pekerja baru cenderung belum mengetahui
hal-hal yang ada di perusahaan yang baru ditempatinya.
▪ Setiap tempat kerja mempunyai kebijakan dan peraturan
yang tidak sama dengan tempat kerja lain. Bahaya kerja
yang ada juga sangat berbeda.
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang
umum digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja
bidang industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
11. Persuasi
▪ Penerapan berbagai metode publikasi dan imbauan
untuk mengembangkan ”kesadaran akan keselamatan”
dapat dijadikan sebagai contoh dari persuasi. Persuasi
dapat dilakukan anatar individu maupun melalui media
seperti poster, spanduk, dan media lainnya.
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum
digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang
industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
12. Asuransi
▪ Dapat dilakukan dengan cara penyediaan dana untuk untuk
meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan. Selain itu
asuransi juga dapat digunakan untuk membantu
meringankan beban korban kecelakaan karena sebagian
dari biaya di tanggung asuransi.
✓ Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang
umum digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja
bidang industri dan diklasifikasikan sebagai berikut:
13. Tindakan Pengamanan oleh Masing-masing Individu.
▪ Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesadaran tiap
individu terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Peningkatan kesadaran dimulai dari diri sendiri
kemudian menularkannya kepada orang lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai