KAJIAN PUSTAKA
A. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah peristiwa yang tidak diinginkan yang mempunyai potensi untuk
dapat dijelaskan secara imiah. Kerugian yang terjadi bisa berupa: luka-luka (cidera pada
manusia), kerusakan harta benda, ataupun kerusakan pada lingkungan sekitar (pada
hubungan kerja dengan perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti, bahwa
pekerjaan. Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat
belum mendatangkan kecelakaan. Jika kecelakaan telah terjadi, maka bahaya tersebut
Bagian mesin, pesawat, alat kerja, bahan, proses, tempat dan lingkungan kerja
mungkin rusak oleh kecelakaan. Akibat dari itu, terjadilah kekacauan organisasi dalam
proses produksi. Orang yang ditimpa kecelakaan mengeluh dan menderita sedangkan
keluarga dan kawan-kawan sekerja akan bersedih hati. Kecelakaan tidak jarang
berakibat luka-luka, terjadinya kelainan tubuh dan cacat. Bahkan tidak jarang
kecelakaan merenggut nyawa dan berakibat kematian. Kerugian tersebut dapat diukur
6
dengan besarnya biaya yang dikeluarkan bagi terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut
dibagi menjadi:
1. Biaya langsung
- Pengobatan
- Perawatan
- Biaya angkutan
- Kompensasi cacat
2. Biaya tersembunyi
Meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu
- Biaya untuk mengganti orang yang sedang menderita oleh karena kecelakaan
Untuk besarnya kerugian akibat kecelakaan kerja dalam proses produksi pada
suatu perusahaan bisa di gambarkan dengan teori gunung es, seperti di bawah:
7
Biaya kecelakaan dan penyakit
Pengobatan/perawatan
Kerusakan gangguan
Sewa peralatan
Upah lembur
Pada gambar di atas diketahui dampak yang besar dari kecelakaan kerja yang terjadi.
kecelakaan kecil adalah 10 kali kejadian kecelakaan besar. Maka dari itu, kecelakaan-
Sejak revolusi industri di inggris dimana banyak terjadi kecelakaan dan banyak
membawa korban para pengusaha pada waktu itu berpendapat bahwa hal tersebut
merupakan salah satu bagian dari resiko pekerjaan dan bagi pengusaha hal tersebut
8
dapat mudah ditangani dengan mempekerjakan pekerja baru. Akhirnya banyak orang
berpendapat bahwa membiarkan korban berjatuhan dalam bekerja apalagi tanpa ganti
rugi merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Para pekerja mendesak pengusaha
Yang diusahakan pertama adalah memberikan perawatan kepada para korban dengan
motif berdasarkan peri kemanusiaan. Pada tahun dimana Amerika Serikat mulai
memberlakukan Workers’ Compensation Law (pada awal abad 20an) disebutkan bahwa
maupun tidak, yang bersangkutan akan mendapat ganti rugi, jika terjadi dalam
terarah.
Di Inggris mulanya aturan perundangan yang hampir sama telah juga diberlakukan,
namun harus dibuktikan bahwa kecelakaan tersebut dikarenakan oleh si korban maka
tidak akan mendapatkan ganti rugi. Akhirnya peraturan tersebut diubah dengan tidak
keselamatan kerja yang menjadi dasar dari usaha pencegahan kecelakaan di industri.
Prevention”, dianggap sebagai salah satu titik awal yang bersejarah bagi semua gerakan
keselamatan kerja yang terorganisir dan terarah. Pada hakekatnya prinsip-prinsip yang
dikemukakan merupakan unsur bagi program keselamatan kerja yang berlaku saat ini.
9
Penggambaran logika terjadinya kecelakaan sebagai Domino Theory Model atau teori
domino seperti tampak pada gambar 2.2 dimana setiap kejadian kecelakaan, ada
organisasi, keluhan dan kesedihan, kelainan dan cacat serta kematian. Kecelakaan
10
Kecelakaan disebabkan oleh 2 golongan penyebab, yaitu:
1. Unsafe Action
Adalah tindakan dua perbuatan manusia ang berbahaya yang disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan, keterampilan serta sikap dan tingkah laku yang tidak
a. Tingkat pendidikan
b. Keterampilan kerja
termasuk keselamatannya.
kerja.
Status pekerjaan yang mantap akan membuat pekerja lebih tenang dalam
11
e. Masa Kerja
kecelakaan kerja daripada pekerja yang mempunyai masa kerja lebih lama
f. Lama kerja
Lama orang bekerja rata-rata 6-8 jam atau 40 jam per minggu. Tetapi jika
melebihi waktu kerja diatas akan meningkatnya beban kerja yang dihadapi
kerja.
2. Unsafe Condition
12
2) Pelindung mesin yang kurang memadai
pencahayaan, kelembaban.
Selain disebabkan 2 hal diatas, kecelakaan kerja juga bisa disebabkan dari sistem
Menurut Suma’mur (1989) menyatakan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi dapat
cocokan fisik dan mental. Kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh pekerja dan
karena sikap yang tidak wajar seperti terlalu berani, sembrono, tidak
mengindahkan instruksi, kelalaian, melamun, tidak mau bekerja sama, dan kurang
13
pelajaran mengenai pekerjaan. Kurang sehat fisik dan mental seperti adanya cacat,
2) Faktor mekanik lingkungan, letak mesin, tidak diengkapi dengn alat pelindung
diri, alat pelindung tidak dipakai, alat-alat kerja yang tellah rusak. Lingkungan
lingkungan kerja yang penting dalam kecelakaan kerja terdiri dari pemelihaaraan
rumah tangga (house keeping), kesalahan disini terletak pada rencana tempat
kerja, cara menyimpan bahan baku dan alat kerja tidak pada tempatnya, lantai
yang kotor dan licin. Ventilasi yang tidak sempurna sehingga ruangan kerja
terdapat debu, keadaan lembab yang tinggi sehingga orang merasa tidak enak
1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan : terjatuh, tertimpa benda jatuh, terjepit oleh
benda, pengaruh suhu tinggi, terkena arus listrik, kontak dengan bahaya atau
pengolah kayu, mesin pertanian, mesin pertambangan), alat angkut dan angkat
(mesin angkat dan peralatannya, alat angkutan diatas rel, alat angkutan lain yang
beroda kecuali kereta api, alat angkutan udara, alat angkutan air), peralatan lain
14
peledak, zat kimia dan radiasi, lingkungan kerja (diluar bangunan, didalam
bangunan, dibawah tanah), penyebab lain yang belum termasuk golongan diatas
(hewan).
3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan : patah tulang, dislokasi, memar, luka
4. Klasifikasi menurut letak luka atau kelainan ditubuh : kepala, leher, badan, anggota
kecelakaan memiliki nilai sebesar 80 - 85% disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan
mungkin saja dibuat oleh manusia itu sendiri seperti kesalahan design, kesalahan
petugas dalam melakukan perawatan dan perbaikan, dan lain-lain. Upaya untuk
mencari sebab kecelakaan disebut analisa sebab kecelakaan. Analisa ini dilakukan
Dalam melakukan analisa kecelakaan harus secara tepat dan jelas diketahui,
bersedih dan berduka cita. Kecelakaan seringkali disertai terjadinya luka, kelainan tubuh,
cacat bahkan juga kematian. Gangguan terhadap pekerja demikian adalah suatu kerugian
besar bagi pekerja dan juga keluarganya serta perusahaan tempat ia bekerja. Tiap
15
kecelakaan merupaan suatu kerugian yang antara lain tergambar dari pengeluaran dan
padahal biaya tersebut bukan semata-mata beban suatu perusahaan melainkan juga beban
masyarakat dan negara secara keseluruhan. Biaya ini dapat dibagi menjadi biaya
langsung meliputi biaya atau P3K, pengobatan, perawatan, biaya angkutan, upah selama
tidak mampu bekerja, kompensasi cacat, biaya atas kerusakan bahan, perlengkapan,
peralatan, mesin dan biaya tersembunyi meliputi seagala sesuatu yang tidak terlihat pada
waktu dan beberapa waktu pasca kecelakaan terjadi, seperti berhentinya operasi
perusahaan oleh karena pekerja lainnya menlong korban, biaya yang harus
diperhitungkan untuk mengganti orang yang ditimpa kecelakaan dan sedang sakit serta
berada dalam perawatan dengan orang baru yang belum biasa bekerja pada pekerjaan di
setiap kecelakaan yang terjadi. Metode analisi penyebab kecelakaan harus benar-benar
terjadinya suatu peristiwa kecelakaan, untuk pencegahan kecelakaan kerja sangat penting
artinya dilakukan identifikasi bahaya yang terdapat dan mungkin menimbulkan insiden
16
Pencegahan kecelakaan kerja menurut Suma’mur (2009) ditujukan kepada
lingkungan, mesin, peralatan kerja, perlengkapan kerja dan tertutama faktor manusia.
pencahayaan dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara ruang kerja.
b. Memenuhi syarat kesalamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat
menjamin keselamatan.
ruangan.
Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya
pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang bergerak,
antara lain bagian yang berputar. Bila pagar atau tutup pengaman telah terpasar, harus
diketahui dengan pasti efektif tidaknya pagar atau tutup pengaman tersebut mesin atau
alat serta perkakas yang terhadap yang terhadapnya keselamatan pekerja dilindungi.
3. Perlengkapan kerja
Alat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi
pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung tangan, yang
penggunaannya.
17
4. Faktor manusia
mental.
merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan. Pemilihan hirarki pengendalian
memberikan manfaat secara efektifitas dan efisiensi sehingga resiko menurun dan
menjadi resiko yang bisa diterima (acceptable risk) bagi suatu organisasi. Secara
efektifitas, hirarki kontrol pertama diyakini memberikan efektifitas yang lebih tinggi
dibandingkan hirarki yang kedu. Hirarki pengendalian ini memiliki dua dasar pemikiran
dalam menurunkan resiko yaitu melalui menurkan probalitas kecelakaan atau paparan
1. Eliminasi.
menjalankan suatu sistem karena adanya kekuranagan pada desain. Penghilangan bahaya
merupakan metode yang paling efektif sehingga tidak hanya mengandalkan prilaku
18
pekerja dalam menghindari resiko, namun demikian, penghapusan benar-benar terhadap
Contoh-contoh eliminasii bahaya yang dapat dilakukan misalnya: bahaya jatuh, bahaya
2. Substitusi.
ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya. Dengan
pengendalian ini menurukan bahaya dan resiko minimal melalui desain sistem ataupun
desain ulang. Beberapa contoh aplikasi substitusi misalnya: sistem otomatisasi pada mesn
pembersih kimia yang kurang berbahaya, menguranngi kecepatan, kekuatan serta arus
listrik, mengganti bahan bku padat yang menimbulkan debu menjadi bahan cair atau
basah.
serta untuk mencegah terjadinya kesalahan manusia. Pengendalian ini terpasang dalam
suatu unit sistem mesin atau peralatan. Contoh-contoh implementasi metode ini misal
adalah adanya penutup mesin/machine guard, circuit breaker, interlock system, start-up
instruksi, tanda, label yang akan membuat orang waspada akan adanya bahaya dilokasi
tersebut. Sangatlah penting bagi semua orang mengetahui dan memperhatikan tanda-
19
tanda peringatan yang ada dilokasi kerja sehingga mereka dapat mengantisipasi adanya
bahaya yang akan memberikan dampak kepadanya. Aplikasi di dunia industri untuk
pengendalian jenis ini antara lain berupa alarm system, detektor asap, tanda peringatan
(penggunaan APD spesifik, jalur evakuasi, area listrik tegangan tinggi, dll).
5. Pengendalian administratif
Kontrol administratif ditujukan pengendalian dari sisi orang yang akan melakukan
pekerjaan, dengan dikendalikan metode kerja diharapkan orang akan mematuhi, memliki
kemampuan dan keahlian cukup untuk menyelesaikan pekerjaan secara aman. Jenis
pengendalian ini antara lain seleksi karyawan, adanya standart operasi baku (SOP),
Pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri merupakan hal yang paling tidak
efektif dalam pengendalian bahaya, dan APD hanya berfungsi untuk mengurangi resiko
dari dampak bahaya. Karena sifatnya hanya mengurangi, perlu dihindari ketergantungan
hanya mengandalkan alat pelindung diri dalam ketergantungan hanya mengandalakan alat
pelindung diri dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Alat pelindung diri dalam
menyelesaikan setiap pekerjaan. Alat pelindung diri Mandatory adalah antara lain: topi
keselamatan (helmet), kaca mata keselamatan, masker, sarung tangan, earplug, pakaian
(uniform) dan sepatu keselamatan. Dan APD yang lain yang dibutuhkan untuk kondisi
20
Pemeliharaan dan pelatihan menggunakan alat pelindung diri pun sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas manfaat dari alat tersebut. Dalam aplikasi
pengendalian bahaya, selain kita berfokus pada hirarkinya tentunya dipikirkan pula
kombinasi beberapa pengendalian lainnya agar efektifitas tinggi sehingga bahaya dan
resiko yang akan semakin kecil untuk menimbulkan kecelakaaan. Sebagai misal adanya
unit mesin baru yang sebelumnya memiliki kebisingan 100 dBA diberikan enclousure
(dengan metode engineering control) sehingga memliki kebisingan 90 dBA, selain itu
ditambahkan pula safety sign dilokasi kerja adanya preventive maintenance untuk
menjaga keandalan mesin dan kebisingan terjaga, pengukuran kebisingan secara berkala,
F. Landasan Hukum
1. Undang-undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 : ”Tiap-tiap warga Negara berhak atas
kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
Salah satu langkah yang dapat ditempuh sebagai upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan adalah dengan cara melakukan analisa terhadap suatu kecelakaan
21
yang terjadi dan melakukan pencegahan yang efektif terhadap timbulnya kecelakaan yang
serupa di masa yang akan datang. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan serta
teknologi saat ini berbagai macam metode untuk menganalisa suatu kecelakaan telah
Incident and Accident Reporting, Chris Johnson menyebutkan terdapat beberapa metode
matematis, dan dengan pendekatan perbandingan. Salah satu metode analisa tersebut
Why Because Analysis adalah suatu metode yang memberikan kerangka analisis
secara menyeluruh dan lengkap terhadap kegagalan sistem dan penyimpulan tingkat
keselamtan sistem. Diana suatu kecelakaan telah terjadi sehingga ada suatu proses untuk
menemukan dan meneliti semua kelancaran dalam mengambil nilai tertentu. Sebagian
dari kecenderungan dan nilai ini memiliki efek menyebabkan yang lain (why-because),
tetapi proses yang ada bukan merupakan alternative untuk memprtimbangkan suatu
tindakan analisa.
Analisa WBA ini dipengaruhi oleh faktor discrete/pemisah yang dinamakan WB-
graph. Faktor ini digunakan sebagai alat untuk mengukur penentuan suatu ukuran analisa
sehingga lebih mudah dan melakukan langkah selanjutnya sehingga kecelakaan tersebut
22
tidak terulang. Konsep Why-Because Analysis (WBA) yaitu menyusun WB-graph dan
adalah:
lengkap relasi kausal dari semua event dan state yang signifikan untuk menjelaskan
a. Membuat daftar (WB-List) dari semua event dan state sebagai kandidat faktor
b. Menentukan relasi kausal dari semua event dan state dengan menggunakan tes
logika.
Contoh :
Mengapa A karena C
Mengapa B karena C
2) Verifikasi
menyeluruh bahwa:
a. Relasi kausal yang dijabarkan satu persatu (assertation) dalam WB-Graph adalah
benar.
kausal bahwa setiap fakta bukan merupakan faktor kausal utama (root causal
factor).
23
Simbol-simbol yang ada dalam WBA ini antara lain persegi panjang yang memiliki
arti event atau kejadian, hexagonal yang menandakan state atau kondisi, oktagonal yang
artinya kegiatan proses. Untuk menghubungkan antara state dengan event maupun
process digunakan tanda arah berupa anak panah yang artinya adalah penyebab langsung,
simbol-simbol yang menggunakan garis putus-putus mempunyai arti bahwa kejadian atau
kondisi yang digambarkan merupakan asumsi dari peneliti dan tanda arah anak panah
yang berupa garis putus-putus memiliki arti penyebab tidak langsung (Peter B. Ladkin,
2002)
Untuk membedakan dan merepresentasikan setiap faktor yang signikan dalam sebuah
1. State merupakan suatu keadaan dalam sistem yang dibentuk oleh struktur dan
3. Proses merupakan gabungan antara state dengan event yang terikat dalam durasi waktu
4. Non-Events merupakan event yang tidak terjadi tetapi yang sepatutnya terjadi.
Faktor-faktor kausal ini disebut sebagai simpul (node) dan terhubung satu sama lain
24
Event
State
Proses
Penyebab Langsung
(sumber : www.rus.uni-bielefeld.de)
TOR pada awalnya dikenalkan oleh Weaver pada tahun 1973 sebagai alat
pencegah kecelakaan dan pelatihan diagnostik. TOR juga dapat digunakan sebagai
teknik investigasi kecelakaan. Fokus analisa TOR dalah pada kegagalan sistem, dan
tetapi merupakan teknik tinjauan ulang yang diuraikan dengan pengalaman manjemen
yang terbuka dan faktor pengawasan didalam suatu sistem operasi. TOR digunakan
25
sebagai analisa kecelakaan yang cara pelaksanaannya dengan membentuk team atau
kelompok.
1) Menentukan fakta
Semua faka yang mendukung terjadinya kecelakaan harus sudah diketahui dan
terjadi.
Salah satu proses yang telah dilengkapi dengan daftar sepuuh atau lebih sebab
secara lebih detil untuk mengurangi daftar penyebab yang tidak penting.
Ketika lingkup masalah telah dikenalai dan ditinjau, team harus dapat
megidentifikasi tindakan korektif realistis yang diambil. Jika team terdiri dari
26
TOR Worksheet terdiri dari 8 area fungsional, yaitu :
1. Coaching
2. Responsibility
3. Authority
4. Supervision
5. Disorder
6. Operational
7. Personal traits
8. Management
keterkaitan antara satu dengan yang lainnya (ditunjukkan oleh angka-angka di sebelah
Berikut ini adalah item-item yang ada didalam 8 area fungsional yang diambil
3:
o y l Traits
27
Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah bahwa setiap
anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi
sebagai sampel. Apabila besarnya sampel yang diinginkan itu berbeda-beda, maka
besarnya kesempatan bagi setiap satuan elementer untuk terpilihpun berbeda-beda pula.
Teknik pengambilan sampel secara acak sederhana ini yaitu, dengan mengundi anggota
Pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan starata yang ada
dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Pengambilannya dapat dilakukan lotere dan penentuan proporsi dapat dilakukan dengan
subyektifitas peneliti. (Hidayat, 2010). Sebagai contoh aplikasi sampel acak sistematis
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Populasi Sampel
28
Proporsi merupakan perbandingan antara terjadinya suatu peristiwa dengan semua
kemungkinan peristiwa yang bisa terjadi. Besaran proporsi dalam semua kemungkinaan
peristiwa yang bisa terjadi. Besaran proporsi dalam sampel banyak dipakai dalam
yang representatif diperlukan ukuran sampel yang besar. Namun demikian sampel dapat
berbeda-beda dalam penentuan ukuran sampel dipengaruhi oleh variasi populasi, dan
keyakinan penenlitian dalam melakukan estimasi. Menurut Gay dan Diehl (1996) dalam
Kuncoro (2003) secara umum jumlah sampel minimalis yang dapat diterima untuk suatu
studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Untuk studi deskriptif, sampel 10% dari
29