Anda di halaman 1dari 6

Nama : Asmara Bunga Yustia

Nim : A2A022113 / IIB

KECELAKAAN KERJA

BAB I
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA
A. Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja merupakan kejadian ditempat kerja yang tidak
dikehendaki dan tidak terduga ataupun yang tidak diinginkan yang dapat
menimbulkan kerugian.
Tidak terduga dalam kalimat tersebut berarti kejadian kecelakaan
kerja yang tidak dilakukan dengan sengaja ataupun direncana, sedangkan
arti dari tidak diinginkan yaitu kejadian kecelakaan kerja akan
menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan
kerugian, dan yang terakhir arti dari menimbulkan kerugian yakni
kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian baik pada tenaga kerja,
proses kerja, lingkungan kerja dan masyarkatar setempat.
Terdapat pengertian kecelakaan kerja menurut para ahli antara lain:
1. M. Sulaksmono (1997)
Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak dikehendaki
yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang telat diatur.
2. UU No.1 Tahun 1970
Kecelakaan kerja adalah sesuatu yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu
aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia
maupun harta benda.
3. UU No.3 Tahun 1992
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan
sejak berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
4. OHSAS 18001, 1999 (dalam Shariff 2007)
Nama : Asmara Bunga Yustia
Nim : A2A022113 / IIB

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tiba-tiba yang tidak diinginkan


yang mengakibatkan kematian, luka-luka, kerusakan harta benda atau
kerugian waktu.
5. Henrich et al., 1980
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadia yang tidak terencana dan tidak
terkendali akibat dari suatu tindakan atau reaks suatu objek, bahan
orang, atau radiasi yang mengakibatkan cidera atau emungkinan
lainnya.
BAB II
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
A. Penyebab Kecelakaan Kerja
Kejadian kecelakaan kerja hanya dapat terjadi apabila terdapat
berbagai faktor penyebab secara bersamaan pada suatu tempat
kerja atau proses produksi. Penyebab tersebut antara lain:
1. Sebab dasar atau asal mula
Sebab dasar merupakan sebab atau faktor yang mendasari
secara umum tehadap kejadian atau peristiwa kecelakaan.
Sebab dasar kecelakaan kerja di industri antara lain meliputi
faktor:
a. Komitmen atau partisipasi dari pihak manajemen atau
pimpinan perusahaan dalam upaya penerapan K3 di
perusahaannya
b. Manusia atau para pekerjanya sendiri
c. Kondisi tempat kerja, sarana kerja dan lingkungan kerja.
2. Sebab utama
Sebab utama dari kejadian kecelakaan kerja adalah adanya
faktor dan persyaratan K3 yang belum dilaksanakan secara
benar. Adapun sebab utama kecelakaan kerja antara lain
meliputi faktor :
a. Faktor manusia (unsafe actions) atau dikenal dengan istilah
tindakan tidak aman yaitu merupakan tindakan berbahaya
Nama : Asmara Bunga Yustia
Nim : A2A022113 / IIB

yang berasal dari pekerja itu sendiri. Unsafe action


disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1) Kekurangan pengetahuan dan keterampilan (lack of
knowledge and skill).
2) Ketidakmampuan untuk bekerja secara normal
(inadequate capability).
3) Ketidakfungsian tubuh karena cacat yang tidak
nampak (bodily defect).
4) Pemakaian alat pelindung diri (APD) hanya
berpura-pura
5) Kelelahan dan kejenuhan karena bekerja melebihi
jam kerja (fatique and boredom)
6) Mengangkut beban yang berlebihan
7) Menjalankan pekerjaan tidak sesuai keahlian &
tanpa mempunyai kewenangan
8) Kebingungan dan stress (confuse and stress) karena
prosedur kerja yang baru belum dapat dipahami.
9) Belum menguasai atau belum trampil dengan
peralatan atau mesin-mesin baru (lack of skill)
10) Penurunan konsentrasi (difficulty in concentrating)
dari tenaga kerja saat melakukan pekerjaan
11) Kurang motivasi kerja (improper motivation) dari
tenaga kerja
b. Faktor lingkungan(unsafe condition) atau dikenal dengan
kondisi tidak aman. Lingkungan dalam artian luas dapat
diartikan tidak saja lingkungan fisik, tetapi faktor-faktor
yang berkitan dengan penyediaan fasilitas, pengamalan
manusia yang lalu maupun sesaat sebelum betugas,
pengaturan organisasi kerja, hubungan sesama pekerja,
kondisi ekonomi dan politik yang bisa menganggu
Nama : Asmara Bunga Yustia
Nim : A2A022113 / IIB

konsentrasi. Faktor kondisi yang tidak aman yaitu,antara


lain:
1) Peralatan yang tidak layak pakai
2) Ada api ditempat bahaya
3) Sifat pekerjaan yang mengandung bahaya
4) Terpapar bising
5) Pancahayaan dan ventilasi yang kurang ataupun
berlebihan
6) Pengamanan gedung yang kurang standar
7) Kondisi suhu tinggi yang dapat membahayakan
c. Interaksi manusia-mesin dan sarana pendukung kerja yang
tidak sesuai (unsafe man-mechine interaction).Apabila
interaksi antara keduanya tidak sesuai maka akan
menyebabkan kesalahan yang dapat menjadi kecelakaan
kerja. Penyediaan sarana kerja harus sesuai dengan
kemampuan, kebolehan, keterbatasan manusia yang harus
dilaksanakan sejak desain system kerja dengan pendekatan
holictik, systematik, dan interdisciplinary kerja dan
terjalinnya keharmonisan antara pekerja-peralatan kerja-
lingkungan kerja untuk mengurangi kecelakaan kerja.

BAB III
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KECELAKAAN KERJA
A. Pencegahan Kecelakaan Kerja
Tindakan pencegahan kecelakaan sangat penting dilakukan, agar dapat
menekan tingkat kecelakaan tenaga kerja ditempat kerja. Umumnya
kejadian kecelakaan kerja disebabkan kesalahan manusia (human error).
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :
1. Melaksanakan pelatihan keselamatan kerja
Pelatihan tersebut memberikan pemahaman dan pengetahuan
kepada karyawan mengenai keselamatan kerja dan akibat dari
Nama : Asmara Bunga Yustia
Nim : A2A022113 / IIB

kecelakaan yang terjadi sehingga dapat diharapkan karyawan lebih


terampil dalam bekerja untuk memperkecil angka kecelakaan kerja dan
kerusakan mesin maupun perlengkapan.
2. Memberikan penanda isyarat
Penanda dan isyarat digunakan agar karyawan lebih mengetahui
apa saja yang menjadi bahaya ditempat kerja dengan menggunakan
intruksi dan aturan keselamatan kerja, memberikan informasi atau
resiko dan tindakan pencegahan yang harus diambil. Selain itu
penanda keselamatan kerja untuk memberikann informasi dalam
kondisi kerja normal, penanda peringatan bahaya untuk
mengidentifikasi subtansi bahaya dan papan hazchem untuk
memberikan peringatan dalam kondisi darurat.
3. Memberi pemahaman kepada karyawan untuk selalu berhati-hati.
Pemahan tersebut dengan melakukan pengarahan oleh pihak
perusahaan sebelum bekerja, memberi pengertian mengenai cara
bekerja dengan benar, memberi peringatan mengenai penanganan kerja
dll.
4. Memberi sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan.
Pemberian sanksi tersebut memuat beberapa langkah yang pertama
memberikan peringatan lisan dengan memberi kesempatan untuk
memperbaiki kesalahan, kedua keluarkan surat peringatan jika tidak
ada perubahan, ketiga memberi surat peringatan selanjutnya jika
mengulangi perbuatan yang sama, memberikan surat peringatan
terakhir dan pernyataan kemungkinan dipecat, jika tidak ada perubahan
perusahaan akan memecat langsung.
5. Memberikan perhatian lebih kepada karyawan dengan kondisi tubuh
melemah.
Perusahaan harus melindungi karyawannya dari masalah kondisi
tubuh karyawan, karena apabila karyawan kondisi tubuhnya sehat
maka dapat bekerja dengan baik.
B. Penanganan Kecelakaan Kerja
Nama : Asmara Bunga Yustia
Nim : A2A022113 / IIB

Penangan dalam kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan beberapa tahap


antara lain :
1. Setiap Personil atau karyawan yang mengetahui adanya kecelakaan
kerjakecelakaan dinas memberikan informasi dan laporan kepada
atasan yang bersangkutan atau pengawas K3-Safety Officer di lokasi-
unit masing-masing yang telah ditunjuk.
2. Atasan atau pengawas K3-Safety officer kemudian membuat Laporan
kejadian kecelakaan kerja dengan menggunakan Formulir Laporan
Kejadian). Kemudian dikirimkan kepada Sekretaris P2K3.
3. Sekretaris P2K3 kemudian menyampaikan laporan kepada MR dan
diteruskan kepada Direktur Utama.
4. Direktur Utama segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki
terjadinya kecelakaan kerja-dinas tersebut.
5. Tim investigasi yang ditunjuk melakukan investigasi dengan
menggunakan Formulir Laporan Investigasi Kecelakaan termasuk jam
kerja hilang.
6. Dari hasil investigasi, kemudian dibuatkan laporan kecelakaan kerja
yang terjadi dengan menggunakan Formulir Berita Acara Kecelakaan
Dinas termasuk Laporan Kerugian menggunakan Formulir Laporan
Kerugian yang diperiksa dan disetujui oleh Management
Representative.
7. Tim investigasi menginformasikan Berita Acara Kecelakaan Dinas
kepada Presdir dan diserahkan kepada Personal dan GA Head.
8. Kemudian Personal dan GA Head meneruskan kepada pihak-pihak
terkait yang memerlukan.

Anda mungkin juga menyukai