Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi menjadi 2 yakni penyebab langsung (Immediate cause) dan penyebab dasar (Basic cause). 1. Penyebab langsung (Immediate cause) Penyebab langsung dalam kecelakaan kerja dibagi lagi menjadi 2 bagian yakni a. Tindakan-tindakan tidak aman (unsafe acts) Tindakan ini merupakan perilaku yang tidak perlu dilakukan dalam melakukan pekerjaan karena tindakan seperti ini dapat meningkatkan potensi kemungkinan celaka atau cedera jika tidak diubah Penyebab dari adanya unsafe acts yakni: 1) Kurangnya pengetahuan dari pekerja 2) Ketidakmampuan pekerja dalam melakukan pekerjaan (cacat tubuh, keletihan dan kelesuan, kurang fokus) 3) Kurangnya kepedulian/kesadaran dari pekerja (sikap dan tingkah laku yang tidak aman) Contoh dari unsafe acts: 1) Bertindak gegabah, ceroboh, mudah gugup dan tidak hati-hati dalam bekerja. 2) Tidak memakai alat K3 secara lengkap dan sesuai SOP 3) Tetap bekerja dengan alat yang rusak 4) Mengabaikan bahaya pada lingkungan kerja 5) Berada di lokasi bahaya yang dilarang 6) Bekerja tidak sesuai prosedur karena tertekan untuk segera menyelesaikan pekerjaan 7) Melakukan pekerjaan diluar kemampuan, keahlian, dan pengalaman 8) Merokok di lingkungan kerja 9) Bekerja dalam kondisi tubuh Lelah 10) Bekerja dengan cara yang salah karena kurang memahami cara kerja yang ditugaskan b. Kondisi tidak aman (unsafe condition) Situasi atau keadaan yang tidak langsung disebabkan oleh Tindakan atau ketidaksengajaan dari satu atau lebih karyawan pada suatu lokasi yang menyebabkan celaka atau cedera jika kondisi tersebut tidak diperbaiki Penyebab dari unsafe condition: 1) Mesin, peralatan, bahan 2) Lingkungan 3) Proses pekerjaan 4) Sifat pekerjaan 5) Cara kerja Contoh dari unsafe condition: 1) Peralatan dan perkakas kerja dalam keadaan rusak/ tidak layak pakai 2) Alat keselamatan kerja tidak layak pakai, tidak disediakan oleh proyek 3) Proyek tidak mengadakan pelatihan mengenai keselamatan kerja 4) Penempatan kerja tidak sesuai dengan keahlian/kemampuan selama dalam proyek 5) Keadaan lingkungan kerja terlalu berisik 6) Pencahayaan di lingkungan kerja tidak nyaman (redup, gelap, terlalu silau) 7) Suhu udara di lapangan terlalu panas 8) Pengawas proyek tidak mengawasi dan mengontrol pekerja 9) Tidak ada peringatan bahaya di lingkungan proyek (alarm kebakaran misalnya) 10) Hubungan komunikasi dengan manajemen proyek tidak baik Penyebab kecelakaan kerja menurut beberapa ahli: Henrich : unsafe acts 80% dan unsafe condition 20% Suma’mur : unsafe acts 85% dan unsafe condition 15% Hastuti dan adiatma : unsafe acts 85%, unsafe condition 10%, dan act of god (faktor alam) 5% 2. Penyebab dasar (basic causes) Penyebab dasar dapat diklasifikasikan lagi menjadi 2 yakni: a. Berdasarkan factor manusia/personal (personal factor) Penyebab kecelakan kerja akibat personal factor: 1) Ketidaktahuan : kurangnya pengetahuan yang cukup dari pekerja dalam mengoperasikan peralatan kerja, memahami karakter dari mesin/peralatan kerja 2) Kekuatan yang kurang : Tingkat Pendidikan teknisi diperlukan dalam sistem produksi dan sistem maintenance agar dapat bekerja lebih baik dan memperhatikan factor keselamatan kerja dan pekerjaannya 3) Keterampilan yang kurang: keterampilan diperlukan agar pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan baik, sesuai prosedur, dan dapat memahami cara kerja dari suatu alat maupun pekerjaan yang akan dilakukan. Keterampilan dapat ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan secara berkala agar meminimalisir kesalahan dalam bekerja dan mengurangi angka kecelakaan kerja 4) Konsentrasi yang kurang: dapat disebabkan stress karena persoalan pribadi, keluarga, maupun beberapa factor yang berasal dari lingkungan seperti panas, dingin, dan bising. 5) Bekerja tanpa peralatan keselamatan 6) Bekerja dengan tergesa-gesa 7) Kondisi tubuh yang kurang baik: kelelahan, sedang dalam keadaan tidak sehat (sakit kepala, demam) b. Berdasarkan factor lingkungan/lingkungan kerja (job work environment factor) Aspek hygiene (antisipasi dan kontrol factor lingkungan) di tempat kerja yang didalamnya mencakup factor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikologi yang keberadaannya di tempat kerja dapat mempengaruhi keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja. 1) Factor fisika Dapat disebabkan oleh penggunaan mesin, peralatan, bahan, dan kondisi lingkungan sekitar tempat kerja yang dpt menyebabkan gangguan dan penyakit akibat kerja pada pekerja, hal tersebut meliputi: Iklim kerja, kebisingan, getaran, radiasi (gelombang mikro, ultra violet, medan magnet statis), tekanan udara, dan pencahayaan. Bahaya fisik potensial : setiap benda atau proses yang secara langsung atau perlahan bisa mencederai fisik orang ataupun bagiannya. • Bencana alam : tsunami, tornado, gempa bumi • Bising : sumber dpt berasal dari compressor, mesin2 (foging machine, mesin gergaji kayu), helicopter. Antisipasinya dpt menggunakan alat pelindung diri (PPE: personal protective equipment) seperti ear muff, ear plug Peralatan keselamatan (safety equipment) dalam lingkungn kerja dpt berupa noise meter (alat pengukur kebisingan Nilai ambng batas (NAB) menurut acgih adalah: 85 dBA untuk pekerja yg bekerja 8 jam perhari, 90 dBA utk 4 jam perhari, 95dBA utk 2 jam perhari. • Alat/mesin tanpa pelindung (pipa panas) • Penerangan tidak memadai (redup, gelap) • Permukaan yang licin 2) Factor kimia Factor yg mempengaruhi aktivitas kerja bersifat kimiawi, disebabkan penggunaan bahan kimia dan turunannya di tempat kerja yg dapat menyebabkan penyakit pada tenagaa kerja, meliputi : Kontaminan kimia di udara berupa gas, uap dan partikulat (polusi udara berukuran kecil dari padatan atau cairan yg berada di udara) Bahaya kimia potensial: setiap bahan kimia yg mampu menyebabkan cedera tubuh, sakit/kematian, perubahan perilaku seseorang • Pelarut • Asbestos • Metal dioxides • Cadmium • Arsenic • Mercuri • Silica Dapat menyebabkan kebutaan, gangguan penyakit dalam (silicosis, asbestosis, kanker darah, penyakit pernafasan, dan keracunan), gangguan kulit (iritasi, luka bakar), dan penurunan mental PPE : face shield, masker, apron, sarung tangan latex, rubber shoes Alat keselamatan/ safety tools : material safety data sheet /MSDS (lembar data keselamatan bahan yg berisi informasi penting tentang penggunaan bahan kimia), eyewash fountain (utk menyiram kedua mata secara bersamaan dg kecepatan air rendah agar tdk melukai pengguna) 3) Factor biologi Factor yg dpt mempengaruhi aktivitas tenaga kerja yang bersifat biologi, disebabkan oleh makhluk hidup meliputi: Hewan, tumbuhan dan produknya, serta mikroorganisme yg dpt menyebabkan penyakit akibat kerja. 4) Factor ergonomis Contoh desain lokasi kerja yg buruk
Tata ruang kerja buruk : kabel2 berserakan,
Penanganan material berlebihan : membawa/angkat beban berlebih. Secara kauntitatif: tugas pekerjaan terlalu banyak Kualitatif : pekerja tdk mampu melakukan pekerjaan krn tdk sesuai keterampilan/potensi tenaga kerja