Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan dan kesehatan
para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya-upaya pengendalian semua
bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya.
Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman, maka
akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat, dan
proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekan risiko
kerugian dan berdampak terhadap peningkatan produktivitas.
Tujuan Penerapan Keselamatan Kerja
Pengertian
Kecelakaan Pemerintah Departemen
Tenaga Kerja RI
arti kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tiba - tiba
atau yang tidak disangka-sangka dan tidak terjadi dengan
sendirinya akan tetapi ada penyebabnya.
Kerja
a. Direct Cause
b. Latent Cause
Tetapi ada hal lain yang lebih penting yang perlu di identifikasi yakni
“Latent Cause”. Latent cause adalah suatu kondisi yang sudah terlihat
jelas sebelumnya dimana suatu kondisi menunggu terjadinya suatu
kecelakaan.
Berdasarkan Penyebab
kecelakaan kerja oleh peralatan lain
Mesin
yang dapat menjadi penyebab kecelakaan, diantaranya: Diklasifikasikan menjadi :
1. Pembangkit tenaga terkecuali motor listrik 1. Alat bertekanan tinggi
2. Mesin penyalur (transmisi) 2. Tanur, tungku dan kilang
3. Mesin-mesin untuk mengerjakan logam 3. Alat instalasi pendingin
4. Mesin pengolah kayu atau penggergaji kayu 4. Instalasi listrik, termasuk motor listrik tetapi
5. Mesin pertanian dikecualikan alat listrik (tangan)
6. Mesin pertambangan 5. Perkakas tangan bertenaga listrik
7. Mesin lain yang tak terkelompokkan 6. Perkakas, instrumen dan peralatan, diluar peralatan
tangan bertenaga listrik
7. Tangga, tangga berjalan
Alat angkutan dan peralatan terkelompokkan 8. Perancah (Scaffolding)
9. Peralatan lain yang tidak terklasifikasikan.
Klasifikasi ini terdiri dari:
1. Mesin pengangkat dan peralatannya
2. Alat angkutan yang menggunakan rel
3. Alat angkutan lain yang beroda Perantara lain yang
4. Alat angkutan udara tidak terkelompakkan
5. Alat angkutan air 1. Hewan
6. Alat angkutan lain. 2. Penyebab lain.
Berdasarkan Penyebab
Lingkungan Kerja
1. Di luar bangunan
2. Di dalam bangunan
3. Di bawah tanah.
1. Bahan peledak
2. Debu, gas, cairan, dan zat kimia, diluar peledak
3. Kepingan terbang
4. Radiasi
5. Material dan bahan lainnya yang tak terkelompokkan.
Klasifikasi
Kecelakaan Kerja
1. Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu kecelakaa nyang terjadi di tempat kerja karena
adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
2. Kecelakaan dalam perjalanan (commuty accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di luar tempat
kerja dalam kaitannya dengan adanya hubungan kerja.
Pencegahan
Kecelakaan
Kerja
Pencegahan Kecelakaan Kerja :
Faktor Lingkungan
1. Memenuhi syarat aman meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan dan penerangan ditempat kerja dan pengaturan suhu udara dari ruang kerja.
2. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat menjamin keselamatan.
3. Memenuhi penyelenggaraan ketata rumah tanggaan meliputi pengaturan penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan tempat dan ruangan.
Faktor Manusia
Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia meliputi peraturan kerja, mempertimbangkan batas kemampuan dan ketrampilan pekerja,
meniadakan hal-hal yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja,
menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan adanya ketidakcocokan fisik dan mental.
Pengendalian
Pencegahan
1. Pengendalian bahaya
Terjadinya
2. Pembinaan Pengawasan
di Tempat Kerja Kecelakaan
Kerja a. Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga
Pemantauan dan Pengendalian Kondisi dan kerja
Tindakan Tidak Aman di tempat kerja. b. Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan
K3 bersama tenaga kerja
c. Pengembangan Sumber Daya ataupun
3. Sistem Manajemen Teknologi yang berkaitan dengan peningkatan
a. Prosedur dan Aturan K3 di tempat kerja. penerapan K3 di tempat kerja.
b. Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan
pendukungnya di tempat kerja.
c. Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan
K3 di tempat kerja kepada tenaga kerja.
Cara mengatasi Kecelakaan Kerja :
Tata ruang kerja yang baik adalah tata ruang kerja yang dapat mencegah timbulnya gangguan keamanan dan keselamatan kerja bagi semua orang di dalamnya. Barang-barang dalam
ruang kerja harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dihindarkan dari gangguan yang ditimbulkan oleh orang- orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Jalan-jalan yang
dipergunakan untuk lalu lalang juga harus diberi tanda, misalnya dengan garis putih atau kuning dan tidak boleh dipergunakan untuk meletakkan barang-barang yang tidak pada
Kaleng-kaleng yang mudah bocor atau terbakar harus ditempatkan di tempat yang tidak beresiko kebocoran.
Jika perusahaan yang bersangkutan mengeluarkan sisa produksi berupa uap, maka faktor penglihatan dan sirkulasi udara di ruang kerja juga harus diperhatikan
Alat pelindung diri dapat berupa kaca mata, masker, sepatu atau sarung tangan.
Alat pelindung diri ini sangat penting untuk menghindari atau mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Tapi sayangnya, para pekerja terkadang enggan memakai alat pelindung diri karena terkesan merepotkan atau justru mengganggu aktivitas kerja.
Dapat juga karena perusahaan memang tidak menyediakan alat pelindung diri
Pakaian kerja sebaiknya tidak terlalu ketat dan tidak pula terlalu longgar.
Pakaian yang terlalu longgar dapat mengganggu pekerja melakukan penyesuaian diri dengan mesin atau lingkungan yang dihadapi.
Pakaian yang terlalu sempit juga akan sangat membatasi aktivitas Sepatu dan hak yang terlalu tinggi juga akan beresiko menimbulkan kecelakaan.
Memakai cincin di dekat mesin yang bermagnet juga sebaiknya dihindari.
Lingkungan kerja meliputi faktor udara, suara, cahaya dan Udara yang baik dalam suatu ruangan kerja juga akan berpengaruh pada aktivitas kerja.
Kadar udara tidak boleh terlalu banyak mengandung CO2, ventilasi dan AC juga harus diperhatikan termasuk sirkulasi pegawai dan banyaknya pegawai dalam suatu ruang kerja.
Untuk mesin-mesin yang menimbulkan kebisingan, tempatkan di ruangan yang dilengkapi dengan peredam suara.
Pencahayaan disesuaikan dengan kebutuhan dan warna ruang kerja disesuaikan dengan macam dan sifat pekerjaan.
Ada 6 langkah yang bisa kita lakukan
untuk mencegah kecelakaan kerja terjadi yaitu :
2. Laporkan bila menemukan hal yang tidak 3. Hindari bersenda gurau ditempat kerja
1. Buat kegiatan pencegahan kecelakaan sebagai
aman ke supervisor / atasan terdekat
bagian dari kegiatan kita sehari-hari
Jangan menggunakan peralatan kerja sebagai
Agar segera diperbaiki atau segera perbaiki se bahan lelucon !!
Sebelum bekerja pastikan peralatan kerja dalam
ndiri bila anda mampu, bila tidak dilaporkan hali ini terkadang membahayakan bagi kita
keadaan baik, juga alat pelindung diri yang dipakai
maupun orang lain
6. Good housekeeping
5. Buat saran perbaikan
4. Ikuti Instruksi/Petunjuk kerja/Prosedur
Tempat kerja yang tidak rapih dengan barang-
Bilamana kita menemukan cara yang lebih cepat barang yang berserakan merupakan sumber
Tidak mengikuti petunjuk kerja yang aman merupakan
efisien dalam menyelesaikan suatu tuga mari kecelakaan segera rapihkan tempat kerja anda
bom waktu buat anda, setiap instruksi yang dibuat
kita diskusikan, sehingga bisa digunakan oleh setelah selesai bekerja. Rapi ditempat kerja
adalah semata-mata demi keselamatan anda
yang lain juga selama hal tersebut aman Pakaian atau alat-alat kerja yang kita bawa
dapat mencelakai kita.
Pelayanan
Kesehatan
Kerja
Pengertian Sehat
kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas
penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan
kemampuan untuk berinteraksi dengan
lingkungan dan pekerjaannya.
-Beban kerja, berupa beban fisik, mental dan sosial, sehingga upaya penempatan tenaga kerja sesuai
dengan kemampuannya perlu diperhatikan
-Kapasitas kerja yang banyak bergantunng pada pendidikan, keterampilan,
kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya
- Beban Tambahan/Lingkungan kerja (fisik,kimia,biologik,ergonomik& psikososial)
Tujuan Sistem Pelayanan Kesehatan Kerja
- Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun
mental terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja
- Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja.
- Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja.
- Memberi pengobatan, perawatan dan rehabilitasi bagi tenaga kerja
TUJUAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
Menurut Permen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 03/MEN/1982 Tentang Pelayanan di
perusahaan adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan
- Pemeriksaan kesehatan pekerja pada awal, berkala dan khusus - Penvediaan fasilitas kesehatan sederhana dan non occupational
- Diagnosis dan pengobatan penyakit atau kecelakaan akibat kerja, termasuk rehabilitasinya. -Pengobatan berulang dan non occupational yang disediakan untuk mencegah
- Pertolongan pertama dan pengobatan kecelakaan yang bukan akibat kerja. hilangnya waktu kerja
- Program konsultasi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
- Pendidikan akan bahaya potensial akibat kerja.
kesehatan
- Program pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri. - Pendidikan kesehatan yang lebih mendalam
- Inspeksi berkala dan evaluasi lingkungan dan tempat kerja. - Pemantauan angka absen karena sakit.
- Studi tentang toksikologi bahan kimia. - Imunisasi penyakit infeksi yang lebih lengkap.
- Studi epidemiologik pengaruh lingkungan kerja. - Koordinasi dengan unit lain di luar perusahaan
- Imunisasi penyakit infeksi.
- Pencatatan medik kesehatan kerja.
- Ikut serta dalam penentuan dan evaluasi asuransi kesehatan dalam perusahaan.
- Evaluasi efektivitas program kesehatan kerja
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
- Perusahaan dengan tenaga kerja berjumlah 200 - 500 orang dengan tingkat bahaya tinggi seperti point
1. Perusahaan dengan tenaga kerja berjumlah 100-200 orang dengan tingkat bahaya rendah.
Pelayanan - kesehatan berbentuk klinik dokter berpraktek 3 hari sekali dan pelayanan paramedis tiap hari.
- Perusahaan dengan tenaga kerja berjumlah 100-200 orang dengan tingkat bahaya tinggi.
pelayanan kesehatan seperti point
2. Perusahaan dengan tenaga kerja berjumlah kurang dari 100 orang.
Pelayanan kesehatan diselenggarakan bersama pengurus perusahaan lain.
Lingkungan
Kerja dan
Kesehatan Kerja
Hubungan Lingkungan Kerja
dan Kesehatan Kerja
lingkungan kerja yang aman, tenang dan tentram, menciptakan orang yang bekerja akan
bersemangat dan bekerja secara baik sehingga hasil kerjanya pun memuaskan.
Demikian pula dengan masalah kesehatan kerja, kesehatan kerja yang baik akan
membuat karyawan bekerja dengan baik karena karyawan merasa nyaman dalam
menjalankan tugasnya, sebaliknya apabila lingkungan kerja kurang baik misalnya
penerangan kurang, kebersihan yang tidak terjaga dan suhu sangat panasakan
mengakibatkan semangat kerja yang menurun. Keselamatan, kesehatan dan lingkungan
kerja yang baik menimbulkan rasa senang bagi karyawan dan dapat
mempengaruhi karyawan agar dapat bekerja lebih giat dan semangat.
Dan semangat kerja yang tinggi diharapkan produktivitas kerja dalam melaksanakan
tugas-tugas pekerjaan akan meningkat
Penyakit Akibat Kerja