1
1
KESELAMATAN KERJA
2
Pengertian Keselamatan
Persepsi umum mengenai keselamatan (safety)
adalah keadaan bebas dari bahaya, dan
diartikan secara mutlak (absolut).
Pengertian keselamatan dalam operasi industri
adalah pengertian relatif. Keselamatan adalah
keadaan relatif bebas dari bahaya, kecelakaan
maupun kerusakan. Operasi yang relatif dapat
diterima ditinjau dari segi risiko dan kerugian.
Peraturan mengenai keselamatan
mengharuskan adanya standard minimum
keselamatan yang dapat diterima berdasarkan
standard yang disepakati.
3
Keselamatan Kerja
Kebebasan manusia dari bahaya yang
dapat merugikan perusahan baik dari segi
keselamatan, kesehatan, keamanan dan
pencemaran lingkungan.
Sebagai minimasi kontak antara manusia
dan bahaya, dan terutama dihubungkan
dengan pencegahan orang terhadap
bahaya yang dapat mengakibatkan
penderitaan fisik.
4
Tujuan Keselamatan Kerja
5
Kecelakaan Industri
Incident : Suatu kejadian/peristiwa yang tidak
direncanakan dengan kemungkinan besar
menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang tidak
diinginkan dan dapat merugikan perusahaaan
6
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja :kecelakaan yang terjadi ditempat
kerja atau dalam hubungannya dengan pekerjaan
7
Kerugian Kecelakaan
Kerugian yang bersifat ekonomis baik
langsung mapun tidak langsung seperti :
Kerusakan mesin, peralatan, bahan dan bangunan
Biaya pengobatan dan perawatan korban
Tunjangan kecelakaan
Hilangnya waktu kerja
Menurunnya jumlah maupun mutu produksi
8
Kerugian Kecelakaan …
Kerugian yang bersifat non ekonomis
yaitu berupa penderitaan manusia pada
umumnya dan korban pada khususnya
kematian,
luka/cedera berat
luka/cedera ringan
9
Biaya-biaya Kecelakaan
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Pengeluaran biaya untuk penyediaan
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan
10
Faktor-faktor Kecelakaan
TENAGA
KERJA
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
11
Sebab-sebab Kecelakaan
Tindakan yang tidak aman (Unsafe Action)
Kondisi tidak aman (Unsafe Condition)
God Will
Incident Accident
“All accidents are incidents ,
but not all incidents are accidents
12
Unsafe Condition
Sub standard condition (kondisi tidak aman)
13
Unsafe condition …..
Ruangan dengan ventilasi yang kurang
Alat pelindung diri yang tidak memenuhi standard
Mesin atau alat kerja yang tidak cocok
Suhu udara yang terlalu panas atau dingin
Tidak adanya tanda peringatan (labelling)
14
Unsafe action
(Tindakan tidak aman )
15
Unsafe action …..
Tidak mentaati prosedur/peraturan
Tidak memakai alat pelindung diri
Melepaskan alat pengaman
Menjalankan mesin melebihi kecepatan
Mengangkat/mengangkut berlebihan
16
Penyebab Kecelakaan [Dupont]
Sebagian besar kecelakaan industri dan
personel, cidera disebabkan oleh UNSAFE
ACT and BEHAVIOUR, bukan karena kondisi
dan peralatan
17
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan
dan tercatat Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti
Nyaris Celaka
Perbuatan
dan kondisi
tidak aman
18
( ILCI model - Bird & German, 1985 )
Inadequate
Program Personal Substandard
Contact People
Inadequate Factors Acts
With
Standard
Property
Substandard Energy or
Job Process
Inadequate Conditions Substance
Compliance Factors (Profit)
19
Hazard : Potensi Bahaya
20
Identifikasi Bahaya di Tempat Kerja
Usaha untuk mengetahui, mengenal dan
memperkirakan adanya bahaya pada suatu
sistem (peralatan, unit kerja, prosedur).
21
Perlunya identifikasi bahaya
Merupakan alat pemeriksa bahwa
pengendalian bahaya telah diterapkan
dengan baik
Laporan identifikasi bahaya akan
memberikan landasan dalam pengembangan
Standard Operating Procedure (SOP)
22
Kegunaan Identifikasi Bahaya
Mengetahui bahaya-bahaya yang ada di
tempat kerja
Mengetahui potensi bahaya dan akibatnya
Menunjukkan bahaya-bahaya tertentu telah
diberikan perlindungan
Untuk analisis lebih lanjut
23
Potensi Bahaya Utama
1. Bahaya Psikososial
2. Bahaya Fisika
3. Bahaya Kimia
4. Bahaya Biologi
5. Bahaya Ergonomi
6. Bahaya Prosedur Kerja
www.akualita.com 24
Potensi Bahaya Psikososial
Psychosocial/Cultural Hazard :
potensi bahaya yang merupakan
konsekuensi pilihan hidup dan kelakuan
yang berisiko, seperti :
Merokok
Kebiasaan minum minuman beralkohol
Mengendarai mobil, sepeda motor
AIDS
25
Potensi Bahaya Fisik
Bencana alam : tsunami, tornado, gempa bumi
Setiap benda atau proses yg secara langsung atau
perlahan bisa mencederai fisik orang ataupun bagiannya :
. Alat / Mesin yang tidak dilindungi
. Lantai licin
. Penerangan tidak memadai
. Panas / Dingin
. Radiasi / Ionisasi ( Chernobyl )
. Bising, suara > Nilai Ambang Batas (NAB)
. Getaran / Vibrasi kompresor, hand road cuter
26
Potensi Bahaya Kimia
Setiap bahan kimia yg mampu menyebabkan
cidera, sakit ,kematian atau perubahan perilaku, kanker.
27
Potensi bahaya biologi
28
Potensi bahaya Ergonomis
Setiap tempat kerja atau kegiatan yg bisa menyebabkan /
menimbulkan tekanan jiwa atau perlakuan yang tidak
pantas terhadap bagian tubuh seseorang.
Desain lokasi / tata ruang kerja yang buruk
Penanganan material terlalu berlebihan
Desain peralatan dan alat kerja yang buruk
Beban tanggung jawab yang berlebihan
Ketidak-serasian jam kerja dengan istirahat
Pekerjaan yg mengharuskan perpindahan bolak-balik
Pengaturan shift yang jelek
29
Potensi Bahaya prosedur kerja
30
Manajemen Risiko
IDENTIFIKASI BAHAYA
KAJIAN RISIKO
PENGENDALIAN
KOMUNIKASI RESIKO
MONITORING KINERJA
31
Tindakan Pengendalian Bahaya
1. Eliminasi Bahaya
2. Subsitusi
3. Reduksi (Pengurangan tingkat bahaya)
4. Redesain
5. Pemisahan / Isolasi
6. Administratif
7. Penyediaan Alat Keselamatan
8. Penyediaan Alat Peringatan
9. Penyediaan Prosedur Keselamatan
10. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD
32
Pelaksanaan K3
Melaksanakan K3 di unit perawatan sumur
Mengikuti Prosedur K3 :
Prosedur K3 diikuti Menjaga perilaku kerja
Pelaksanaan dari prosedur K3 harus di • Kebersihan dilingkungan kerja selalu
identifikasi dijaga
Setiap kejadian yang mencurigakan • Kelengkapan K3 digunakan
dilaporkan kepada management • Perliaku dijaga sesuai dengan lingkungan
perusahaan pekerjaan
• Perlengkapan penjagaan perilaku kerja (
Perlengkapan mengikuti prosedur K3
gambar petunjuk, pamplet)
(Peraturan kerja, Manual book)
33
Pelaksanaan K3
Perlengkapan untuk melaksanakan K3 ditempat kerja, mencakup:
Perlengkapan mengikuti prosedur K3 (peraturan kerja, manual book)
Perlengkapan penanganan situasi darurat (peralatan safety, SOP)
Perlengkapan penjagaan perilaku kerja (gambar petunjuk, pamflet)
34
INCIDENT DAN PELAPORAN
35
Incident, Accident dan Nearmiss
INSIDENT (insiden)
Kejadian yang berpotensi untuk mencederai manusia dan merusak peralatan/hak milik serta
lingkungan atau berpotensi untuk kehilangan proses produksi. Jadi, setiap insiden yang terjadi
dapat berakibat pada kecelakaan (accident).
ACCIDENT (kecelakaan)
Kejadian yang sudah mencelakai manusia, sudah terjadi kerusakan pada peralatan/hak milik
serta lingkungan, sudah terjadi kehilangan produksi, sudah terjadi kebakaran.
Kecelakaan pada manusia terjadi kontak antara tubuh manusia dengan zat tertentu (seperti
bahan kimia yang berbahaya) atau sumber energi (seperti panas, listrik, dan benturan) yang
melewati ambang batas daya tahan tubuh manusia.
Accident tidak terbatas hanya pada luka atau keadaan sakit tetapi juga meliputi kondisi
mental/sistem syaraf yang memburuk akibat accident tersebut.
Berdasarkan pada kemungkinan untuk pengulangan dan konsekuensi yang potensial, maka ada tiga tingkat insiden yaitu:
High risk (resiko tinggi), yaitu insiden yang punya konsekuensi seperti berikut:
• Luka serius atau luka permanen pada si penderita atau lebih dari 21 hari kalender si penderita tidak dapat bekerja
• Kerugian finansial lebih dari US$10.000
•Kerusakan lingkungan pada jangka panjang dan menengah (lebih dari satu generasi) dan pengurangan pada sebagian dari
penduduk daerah atau salah satu spesies dari hewan
•Berakibat buruknya citra publik dan reputasi perusahaan pada skala propinsi atau nasional
•Kecelakaan kerja dimana selama beberapa hari berikutnya si penderita tidak dapat bekerja
•Gangguan atau kerusakan pada daerah operasi perusahaan yang bernilai antara
US$1.000 dan US$10.000
• Oil spill dengan volume lebih dari 15 barrel di daerah populasi manusia atau hewan
•Luka kecil dimana tidak menyebabkan si penderita kehilangan hari kerja (dapat bekerja lagi pada keesokan harinya)
•Kerusakan yang bernilai di bawah US$1.000
•Oil spill dengan volume lebih kecil dari 15 barrel tanpa gangguan yang berarti
37
PENCATATAN INSIDEN (incident record keeping)
1. Luka atau penyakit akibat kerja dan memenuhi kriteria first aid (pertolongan pertama pada
kecelakaan atau P3K), medical treatment (pertolongan/perlakuan medis), kehilangan kesadaran,
repetitive stress injury (luka akibat stress yang berulang), kasus- kasus dimana si penderita tidak dapat
bekerja keesokan harinya, dan kematian
3. Fire case (kasus kebakaran) yang terjadi pada fasilitas, Kasus kebakaran yang terjadi di sekitar
daerah dimana fire team membantu dalam pemadamannya juga harus dilaporkan.
4. Environmental spill case atau kasus tumpahan pada lingkungan (spill adalah tumpahan cairan
yang tidak diharapkan dari tempat/wadah utamanya) seperti oil spill, chemical spill, tumpahan air
terproduksi yang terjadi pada fasilitas dengan tidak memperhitungkan volume tumpahan tersebut.
5 Equipment & tools accident yaitu kerusakan yang tidak diharapkan pada peralatan kerja selagi
peralatan tersebut digunakan
6. Nearmiss
38
ANALISA AKAR MASALAH (ROOT CAUSE ANALYSIS)
Semua orang tidak menginginkan kecelakaan, karena kecelakaan dapat mengakibatkan kerugian harta
benda, cacat tubuh, bahkan kematian.
Juga tidak seorangpun menginginkan kecelakaan serupa terulang kembali, oleh sebab itu diperlukan suatu
investigasi kecelakaan yang bertujuan untuk mengetahui penyebab kecelakaan secara benar dan tepat.
Investigasi kecelakan adalah merupakan alat kontrol bagi management untuk mengambil langkah-langkah
perbaikan guna mencegah terulangnya kecelakaan serupa dan menghindari kerugian lebih besar.
Untuk mendapatkan hasil investigasi yang tepat, investigasi kecelakaan harus dilakukan oleh orang terlatih
(leader) dan mempunyai pengetahuan tentang metode dan analisa kecelakaan.
Salah satu metode investigasi kecelakaan itu adalah analisa akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA).
• RCA adalah suatu metode untuk mencari penyebab yang paling dasar dari suatu
kecelakaan/insiden. Bila penyebab itu dapat dihilangkan maka kecelakaan/insiden yang serupa tidak
terulang lagi.
• Cara bukan RCA, metode yang digunakan untuk mencari jalan ke luar yang paling cepat dari suatu
permasalahan akibat kecelakaan. Dengan melakukan cara seperti ini seringkali hanya mengatasi gejalanya
saja, bukan menghilangkan masalahnya. Karena akar masalahnya tidak teratasi maka besar kemungkinan
kecelakaan/insiden serupa terulang kembali.
Untuk mencari akar masalah, secara sederhana kita dapat menanyakan pertanyaan
“mengapa” secara berlanjut sampai penyebab dasar dari masalah ditemukan.
39
Membuat laporan kecelakaan
Tujuan nya adalah untuk menyiapkan peralatan, membuat laporan, memeriksa kondisi
pekerjaan yang digunakan untuk membuat laporan kecelakaan.
40
Laporan kecelakaan
Menyiapkan peralatan :
• Infromasi diidentifikasi
• Form laporan disiapkan
• Perlatan kerja idsiapkan
Membuat laporan :
• Data kecelakaan ditulis
• Laporan digandakan
• Laporan dicatat sesuai dengan bagian terkait
41
Contoh data laporan yang harus dipersiapkan jika terjadi kecelakaan
Impact to Environmental
Impact to Operation
W
Immediate Action
Impact to People
Support Needed
Who is involved
h
Plan a Head
e
Which Part
How Much
n
Where
When
How
Industrial Accident
Industrial Accident
Motor Vehicle Accident
Motor Vehicle Accident
Equipment Accident
Equipment Accident
Oil Spill
Oil Spill
BlowBlow
Out Out
ForceForce
MajorMajor
Public IssueIssue
Public
Fire Fire
42
EMERGENCY RESPONSE PLAN
43
(SITE SPECIFIC EMERGENCY RESPONSE PLAN)
minta panduan dari from Site Safety Officer, On Scene Commander, o Prosedur evakuasi bila dibutuhkan.
Operations Section Chief EMT Instalasi , atau Muster dan/atau Shelter Bila diperintahkan oleh On Scene Commander, Operations section
Unit Leader EMT Asset mengenai keselamatan tempat tersebut dan/atau Chief EMT Instalasi, atau Muster dan/atau Shelter Unit Leader EMT
lokasi aman alternatif. Asset, tunjuk karyawan dari tempat berkumpul untuk mencari
Tetapkan prosedur check in karyawan di tempat berkumpul. karyawan yang keberadaannya belum diketahui.
Lakukan penghitungan karyawan. Identifikasi kebutuhan layanan pendukung (misalnya makanan, air,
Beri laporan status berkala pada On Scene Commander, Operations dll) karyawan ditempat berkumpul dan bekerja sama dengan On
Section Chief EMT Instalasi, atau Muster dan/atau Shelter Unit Leader Scene Commander, Operation Section Chief EMT Instalasi, atau
EMT Asset: Muster dan/atau Shelter Unit Leader EMT Asset untuk
menanganinya.
Awasi demobilisasi tempat berkumpul.
Kumpulkan dan lanjutkan dokumentasi yang diperlukan.
Warden
Bertanggungjawab membantu pemindahan karyawan ke tempat berkumpul
yang ditunjuk.
keputusan pindah ketempat berkumpul Instalasi, atau Muster dan/atau Shelter Unit Leader EMT Asset.
Jika layak, kumpulkan dan pimpin karyawan ketempat berkumpul Jika terjadi kebakaran:
o Nyalakan alarm kebakaran
Jika layak dan perlu, beri karyawan petunjuk arah ketempat berkumpul
o Hubungi nomor keadaan darurat untuk melaporkan kejadian
Ingatkan karyawan untuk mengenakan alat pelindung diri yang tepat dan
o Jika kebakaran ditahap awal, upaya pemadaman api
tersedia
o Jika api tidak bisa dipadamkan, beritahu karyawan untuk pindah
Jika aman, lakukan penyisiran blok demi blok untuk memastikan semua
ketempat berkumpul
karyawan telah pindah ketempat berkumpul o Periksa semua ruangan diarah yang menjauhi asap dan api
Untuk karyawan yang cedera, tentukan lokasi mereka dan apakah mereka butuh menuju pintu keluar:
bantuan untuk pindah ketempat berkumpul; jika aman dan mungkin dilakukan, minta Jangan Anda sendiri sampai terjebak
karyawan yang tidak cedera membantu pemindahan karyawan yang cedera Jika asap dan panas menghalangi Anda menyelesaikan
Jika aman, lakukan penilaian umum dan cepat atas area penugasan Anda; evaluasi: pencarian, tinggalkan bangunan
o Jumlah korban dan tingkat keparahan korban yang tidak bisa pindah atau Selama situasi ancaman bom, perintahkan karyawan untuk memeriksa
dipindahkan ketempat berkumpul (karena luka atau tewas, terperangkap) area kerja dan melakukan hal-hal berikut:
o Bahaya keselamatan terdekat (misalnya kebakaran, kebocoran gas atau bahan o Bagi ruangan jadi dua zona: lantai-ke-pinggang dan pinggang-ke-
beracun berbahaya, dll) langit-langit
o Luas dan tingkat keparahan kerusakan (area yang tidak bisa dilalui, pintu keluar o Lakukan pengamatan menyeluruh terhadap setiap zona
terhalang, instabilitas struktural, bahaya fisik, dll) o Perhatikan baik-baik tempat pembuangan sampah
o Jika obyek mencurigakan ditemukan, jangan sentuh
Jika alat mencurigakan ditemukan:
Staging Area Manager
Bertanggungjawab mendirikan dan memelihari staging area dan Bila EMT diaktifkan, bekerja sama dengan Logistics Section Chief EMT
mengkoordinir penyaluran layanan pendukung dari staging area; makanan, air, Instalasi Coordination Unit Leader and Communications Unit Leader EMT
tempat berlindung, APD, dan layanan sanitasi untuk anggota ORT, juga bahan Asset untuk mendirikan Supply Network
bakar, air dan pelumas untuk alat-alat operasi tanggap darurat. Pelajari dan proses permohonan pengadaan sumber daya dari anggota ORT
Lanjutkan permohonan sumber daya yang tidak bisa dilayani dengan sumber
Tanggung jawab Staging Area Manager daya yang ada di staging area kepada Logistics Section Chief EMT Instalasi
Datang kelokasi insiden; lapor di pos komando ORT; lapor pada On Scene atau Resource Coordination Unit Leader EMT Asset melalui Supply Network
Commander Pelajari laporan tindak lanjut Logistics Section Chief EMT Instalasi atau
Bekerja sama dengan On Scene Commander untuk mengindentifikasi lokasi Resource Coordination Unit Leader EMT Asset tentang status upaya
optimum untuk menghimpun sumber daya pengadaan sumber daya yang diminta
Bila On Scene Commander menetapkan kebutuhan akan lebih dari satu Beri On-Scene Commander atau Aide laporan status sumber daya yang telah
staging area, atur pendirian staging area lainnya; tunjuk Manager setiap area didata dan tersedia di staging area dan sumber daya yang masih dalam
dan buka jalur komunikasi langsung dengan setiap Manager perjalanan menuju staging area
Untuk setiap staging area: Cari dan sediakan makanan, air, tempat berteduh, dan fasilitas sanitasi yang
o Jika mungkin, tetapkan dan amankan batas area Awasi demobilisasi staging area
o Identifikasi titik masuk dan keluar; bila perlu pasang tanda untuk Kumpulkan dan lanjutkan dokumentasi yang dibutuhkan
55
Komunikasi dan Kerjasama Team
56
Komunikasi dan Kerjasama Team
Komunikasi dan Kerjasama team di area kerja sangat menentukan terhadap tercapainya
Keselamatan kerja serta kesuksesan dari program kerja, sering terjadi kecelakaan kerja
disebabkan oleh kurang nya dan kesalahan komunikasi serta koordinasi diantara para
pekerja, dan juga terjadinya kesalahan serta ketidak sesuaian program kerja dengan
pelaksanaan, sehingga merusak kinerja atau performance kerja.
MEETING KESELAMATAN
57
Komunikasi dan Kerjasama team di area kerja sangat menentukan terhadap tercapainya
Keselamatan kerja serta kesuksesan dari program kerja, sering terjadi kecelakaan kerja
disebabkan oleh kurang nya dan kesalahan komunikasi serta koordinasi diantara para
pekerja, dan juga terjadinya kesalahan serta ketidak sesuaian program kerja dengan
pelaksanaan, sehingga merusak kinerja atau performance kerja.
MEETING KESELAMATAN
58
OBSERVASI PERILAKU
• Observasi perilaku selamat sangat membantu untuk mencegah terjadi nya sebuah
kecelakaan kerja, dimana hasil observasi di sampaikan ke personil yang
bersangkutan untuk dilakukan evaluasi dan perbaikan kedepan nya
• Proses observasi harus dilakukan setiap hari oleh setiap orang.untuk mengingatkan
masing masing personil tentang keselamatan kerja
• Hasil dari obeservasi perilaku didokumentasikan dan di Analisa
• Termasuk didalamnya pelaporan nearmiss reporting dan penilaian risk asseemnet
setelah penggantian crew.
• Penghentian pekerjaan harus diterapkan untuk setiap tindakan dan kondisi yang
berbahaya.
59
PENGGUNAAN HAND PHONE DAN RADIO KOMUNIKASI
Penggunaan alat komunikasi HP dan Radio komunikasi juga sangat diperlukan dilapangan untuk
mendukung kelancara operasional
Salah satu fungsi dan kegunaan dari HP dan radio komunikasi adalah untuk melakukan komunikasi
dengan team lain sehubungan dengan kebutuhan operasional
Hand Phone (HP) dan radio komunikasi adalah peralatan elektronika yang penggunaannya mengeluarkan
gelombang radio (radio frequency) dan disertai daya/power (diukur dalam satuan watt). HP dan radio
komunikasi akan menimbulkan percikan bunga api ketika dihidupkan dan potensial untuk terjadinya
kebakaran di daerah yang rawan bahaya kebakaran, oleh karena itu penggunaan HP dan radio
komunikasi dilarang pada daerah seperti berikut ini:
b. Perforating job
c. Gas plant, steam station, dan fasilitas yang sudah ditentukan atau yang sudah dilakukan analisa
bahaya
d. Area/daerah di samping pipa penyalur gas hidrokarbon dengan jarak kurang dari 100 feet
60
Menggunakan telepon/radio
61
Kerjasama team
Kerjasama team sangat diperlukan demi tercapainya keselamatan dan kesuksesan sebuah pekerjaan
2. Melakukan Kerjasama
• Posisi teman sekerja diperhatikan
• Program kerja di konfirmasikan
• SOP dikoordinasikan
• Potensial bahaya dikomunikasikan dan dicarikan Langkah mitigasi/ perbaikan
• Hal hal yang menghambat dihilangkan
• Perlengkapan persiapan perlatan kerja, program kerja, manual book, daftar alat yang dibutuhkan
• Untuk Kerjasama mematikan sumur di koordinasikan tentang lingkungan kerja, posisi operator,
kelengkapan kerja, SOP
62
Kerjasama team
63