IN PHARMACEUTICAL INDUSTRY
TOPIK
4
Domino Theory : Heinrich (1931)
PIRAMIDA
KECELAKAAN
6
PENYEBAB KECELAKAAN MENURUT HEINRICH:
- Tindakan Tidak Aman (Unsafe Act) : Tindakan manusia berupa pelanggaran terhadap
prosedur keselamatan yang memberikan peluang terjadinya kecelakaan (88%)
Misal: mengendarai motor tanpa helm, mengemudikan mobil tanpa safety belt,
tidak memasang machine guard.
- Keadaan Tidak Aman (Unsafe Condition) : Suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan (10%)
- Act of God : 2% 7
LOSS CAUSATION MODEL
Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance
9
11
12
13
RISK CONTROL HIERARCHY
• Elimination - Modification to the process method or material to eliminate the hazard completely. (100%)
• Substitution - replace the material, substance or process with a less hazardous one. (75%)
• Engineering Control
Separation - Isolating the hazard from persons by safeguarding, or by space or time separation. (50%)
• Administration - Adjusting the time or conditions of risk exposures (30%)
• Training - Improving skills therefore making tasks less hazardous to persons involved. (20%)
• Personal protective equipment - using as the last resort, appropriately designed and properly fitted
equipment where other controls are not practicable. (5%)
14
The risk hierarchy is only a guide to the type of actions required.
PENGETAHUAN DASAR K3
PENDEKATAN K3
Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi si korban/keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan masyarakat
• K3 bagian dari HAM
Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas.
Pendekatan Hukum
•
16
K3 merupakan ketentuan perundangan .
LATAR BELAKANG TIMBULNYA K3 &
SASARAN K3
1
BEBERAPA PENGERTIAN/DEFINISI
“DANGER”
Merupakan tingkat bahaya dari suatu
kondisi bilamana terjadi accident.
19 19
BEBERAPA
PENGERTIAN
Toksisitas adalah bahaya dari suatu
bahan yang bisa menyebabkan “HAZARD”
keracunan. Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi
menciderai manusia atau sakit penyakit atau
kerusakan benda/lingkungan atau kombinasi
MANUSIA dari semuanya
20
JENIS BAHAYA (HAZARD)
21
BEBERAPA
PENGERTIAN
Near miss adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan hampir terjadi.
Secara sederhana dapat diartikan menjadi “hampir celaka”. (tidak ada cidera,
tidak sakit dan tidak fatal)
22
BEBERAPA
PENGERTIAN
Incident adalah kejadian yang terkait pekerjaan dimana suatu cidera atau sakit
penyakit (terlepas besarnya tingkat keparahan) atau kematian terjadi, atau mungkin
dapat terjadi. - OHSAS
23
BEBERAPA
PENGERTIAN
Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat
cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan
dan pencemaran lingkungan
Accident adalah suatu insiden yang menyebabkan cidera, sakit penyakit atau kematian. -OHSAS
KECELAKAAN KERJA :
Kecelakaan yang terjadi karena hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui
Catatan : Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban
manusia cidera atau fatal.
24
el akaan
Kec
RUMAH
SEKOLAH
ILUSTRASI 1. Kecelakaan di luar hubungan kerja
KECELAKAAN
l akaan
Kece
Tempat kerja
l akaan
Kece 3. Kecelakaan kerja
25
KATEGORI AKIBAT KECELAKAAN
26
PENCEGAHAN
Sistem
Manajemen K3
KECELAKAAN
Adm
Procedure
Safety
Approach
Engineering Human
Control Control
27
“RISK”
Risiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang
akan timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.
28 28
RISK MANAGEMENT
29
“Level of RISK”
adalah perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut
(Tingkat risiko).
30
KLASIFIKASI RISIKO
Risiko diukur dan diberi peringkat :
RENDAH
Sifat
Sifat Pekerjaan Pekerjaa
n
Lokasi
Lokasi Kerja Kerja
Potensi bahaya di
Potensi bahaya di tempat kerja tempat kerja
Jumlah pekerjaan /
Jumlah pekerjaan / simultan / shift simultan / shift
Lamanya
Lamanya pekerjaan pekerjaan
Kualifikasi
Kualifikasi penilai 32
penilai
33
Risiko terdiri dari 2 dimensi:
Akibat Kekerapan
(Consequence) (Frequency)
Atau
Consequence x Frequency,
35
PERATURAN PERUNDANGAN DAN STANDARD
36
PERATURAN PERUNDANGAN & STANDARD
antara lain :
BAB II pasal 4
38
HIRARKI DOKUMEN
39
PRINSIP DAN ELEMEN AUDIT SMK3
40
TINGKAT PENERAPAN SMK3
41
K3 DI INDUSTRI FARMASI
42
WARNING
SIGNS
43
K3 di Industri
Farmasi
i. Dasar K3 sama di semua industri.
ii. Aktifitas dan bahaya.
• Tingkat kebahayaan dan risiko yang
beragam.
iii. Banyak menggunakan B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun).
iv. Dokumentasi.
v. Belum banyak yang memprioritaskan
K3 / HSE dalam organisasi.
• Sampingan, biaya, kepatuhan (atau
kekhawatiran tuntutan hukum).44
K3 di Industri
Farmasi
vi. Sistem Manajemen Mutu / GMP
• Masukkan aspek K3 dalam sistem kerja atau sistem dokumentasi
yang ada.
• Buat 1 sub judul / bagian khusus untuk K3 atau K3L.
• Buat table HIRADC atau JSA. Hal ini untuk memastikan bahwa
potensi bahaya dan risiko sudah teridentifikasi dan operator
menjadi lebih waspada no accident.
• HIRADC atau JSA bisa diubah bilamana ditemukan potensi bahaya
dan risiko baru teridentifikasi.
OBAT/ZAT BERBAHAYA YANG BERISIKO PADA KESEHATAN PEKERJA YANG TERPAJAN SAAT
PROSES, PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN.
JALUR PAJANAN / JALUR MASUK ZAT KE TUBUH:
• PERNAPASAN
• KULIT Kriteria berbahaya pada kesehatan meliputi:
• SELAPUT LENDIR • Carsinogenic
• PENCERNAAN • Teratogenic
• Reproductive toxic
• INJEKSI
• Organ toxicity at lower doses
Jenis bahaya keracunan :
• Keracunan akut 46
• Keracunan kronis
Source : ISPE : Risk-based manufacture of pharmaceutical products, Vol. 7
47
Source : ISPE : Risk-based manufacture of pharmaceutical products, Vol. 7, 2010
HAZARD CONTINUUM AND PRIORITIZATION FOR RISK ASSESSMENT
48
HAZARD AND RISK PRIORITIZATION ASSESSMENT
49
SAFETY ASPECTS
Substitution
• Harmful material less danger to health
Engineering control
• Gas release should be vented out.
• Flammable gas/vapour Explosion/flame-proof fan (ATEX/EX).
• Containment
PPE
• Disposable gown
• Face & eye protection.
• Mask / respirator
• Powder free gloves.
• Label PPE.
Identify risks and mitigation plan 50
CONTAINMENT CLASSIFICATION
51
53
CONTOH HIRADC
Proses
granulasi
1 Ledakan Fatal / cidera Eliminasi
basah dgn
solvent
Kontaminasi Substitusi
Kerusakan
Engineering Control
mesin
Administrative
PPE
HIRADC : Hazard identification, risk assessment and determining control. 54
Tabel dapat ditambahkan kolom PIC dan waktu pelaksanaan kendali risiko.
CONTOH HIRADC SEDERHANA
55
CONTOH FORMULIR JSA
56
PENYEBAB KECELAKAAN MENURUT HEINRICH:
- Tindakan Tidak Aman (Unsafe Act) : Tindakan manusia berupa pelanggaran terhadap
prosedur keselamatan yang memberikan peluang terjadinya kecelakaan (88%)
Misal: mengendarai motor tanpa helm, mengemudikan mobil tanpa safety belt,
tidak memasang machine guard.
- Keadaan Tidak Aman (Unsafe Condition) : Suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan (10%)
- Act of God : 2% 57
FAKTOR MANUSIA
Pemilihan
Tenaga Kerja Pelatihan
(termasuk sebelum
pemeriksaan mulai kerja
Kesehatan)
Pembinaan
dan
pengawasan
selama
kegiatan
berlangsung 59
FAKTOR TEKNIS
60
PENCEGAHAN FAKTOR TEKNIS
HIERARCHY OF RISK
REDUCTION
62
Source : ISPE : Risk-based manufacture of pharmaceutical products, Vol. 7, 2010
TAKE-AWAY POINTS
64