Anda di halaman 1dari 27

Keamanan, Kesehatan,

Keselamatan Kerja &


Lingkungan, Human Factor

Sub. Materi
DASAR DASAR K3

Ferry Setiawan, ST, MT


KECELAKAAN
KERJA

Kecelakaan lalu lintas


KECELAKAAN………?
Adalah suatu kejadian yang, antara lain :
Tidak direncanakan
Tidak diinginkan
Tidak diduga
Terjadi kapan saja
Dimana saja
Menimpa siapa saja
PENGERTIAN

Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA

Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu
diukur adanya korban manusia
cidera atau mati.
Definisi Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah situasi yang tidak di inginkan dan


dapat mengakibatkan kerugian manusia secara fisik,
matrial atupun psikologis (sakit, cedera, cacat, bahkan
kematian) dan kerusakan properti, serta kerugian dalam
proses. (Frank E. Bird. Jr, 1990)
JENIS-JENIS KECELAKAAN

Terjatuh/tergelincir
Terpukul
Terbentur
Terjepit
Terkena aliran listrik
Kemasukan benda
dll
KLASIFIKASI KECELAKAAN KERJA

1. Luka Ringan
Bila kurang 3 minggu pekerja sudah dapat bekerja
kembali ke tempat semula
2. Luka Berat
- lebih dari 3 minggu pekerja baru dapat kerja
ke tempat semula
- cacat tetap shg tdk kerja seperti semula
- patah/retak/dislokasi (KepmenTAMBEN 555. K)
3. Mati
Apabila mati dalam waktu 24 jam sejak kecelakaan
itu terjadi.
Piramida kasus kecelakaan
1 kec. fatal
10
kec. ringan
30
Kerusakan alat

600
Nyaris Kecelakaan

10.000
Sumber bahaya

Data yg dilaporkan dan tercatat


PIRAMIDA KECELAKAAN

Cedera Serius / Kematian


1

10 Cedera Sedang / LTI

Cedera Ringan / Property Damage


30

Near-Miss / Hampir Insiden


600

10.000 Kondisi dan Tindakan


Tidak aman
(SUMBER BAHAYA)
KONDISI YANG TIDAK AMAN
Salahudin Armando- Kabel yang Mengelupas
Devani aswinta – Jam kerja Yang Berlebih (metode kerja)
Muhammad Arvian – Oli tumpah
Syahril Romadhon – Akses jalan tidak lancar/buruk
Fahri Sukmawan– Minim Cahaya, Kebisingan
Suprianor – Matrial yang tidak tertata
Bagas bara yoandris- Merokok Di lokasi yg mudah terbakar
Zul fahmi awaludin- APD yang tidak tersedia
Iddi laksana budi – Pekerja yg kurang sehat
Nur akbar fajar ilahi – Menggrinda di lokasi yg mudah
terbakar
Adi Pranowo – Tidak mekakukan prosedur kerja
TINDAKAN YANG TIDAK AMAN
DIKA AMMAR AZZADUNHAQ Bekerja Sambil
Bercanda dan Bersenda Gurau pak
Arya Riswanda- Membuang sampah sembarangan
Rakan hammam maruf – mengerjakan pekerjaan
tidak sesuai dg skill
Rayhan zikri – mengerjakan pekerjaan tidak sesuai dg
skill
PENDORONG KECELAKAAN

Hal-hal yang menyebabkan


atau menimbulkan Tindakan
Tidak Aman
dan Kondisi Tidak Aman
(sering disebut juga dengan
istilah Penyebab Dasar)
Sedangkan penyebab langsung
dari kecelakaan, adl karena :
• Tindakan Tidak Aman
(TTA)
• Kondisi Tidak Aman (KTA)
beberapa penyebab dari
kecelakaan
1. Unsafe Act
 Mengerjakan pekerjaan orang lain, tidak hati hati.
 tidak memperhatikan peringatan peringatan.
 Bekerja dengan kecepatan tidak aman
 Menbuat alat keamanan yang tidak aman, tidak mengerjakan pekerjaan
dengan alat khusus yang sesuai.
 Posisi yang tidak benar dalam melakukan pekerjaan.
 Tidak menggunakan pakaian pengaman atau pelindung dalam bekerja.
 Bekerja pada alat yang bergerak atau berbahaya.
2. Unsafe Condition
 Pengaman yang kurang atau tidak ada.
 Kondisi yang tidak baik
 Desain kontruksi yang tidak aman
 Desain peralatan yang tidak ergonomis
 Penerangan yang kurang baik
 Peralatan yang tidak baik
PENYEBAB KECELAKAAN
Teori ……HW Heinrich
A. Tindakan tidak aman (TTA) 88%
- Tdk memakai APD
- Tdk mengikuti prosedure kerja
- Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja
- Bekerja sambil bergurau

B. Kondisi tidak aman (KTA) 10%


- Lantai kerja licin/berceceran oli-oli
- Tempat kerja berserakan barang-barang
- Pencahayaan yang kurang
- Kondisi tempat kerja berdebu

C. Takdir/Nasib/Lain-lain (2%)
KU
RA
N GN
YA
PE
NG
AW
AS
AN
FAK
TOR
FAK PEKER
TOR J
TEORI DOMINO

PRIB AAN &


ADI

KONDISI & TINDAKAN TIDAK


STANDAR

INSIDEN

CEDERA / KERUSAKAN

BIAYA
PENYEBAB KECELAKAAN
KURANGNYA
PENGAWASAN

FAKTOR PEKERJAAN &


FAKTOR PRIBADI
TEORI DOMINO

PROGRAM K3

KONDISI & TINDAKAN


TIDAK STANDAR

INSIDEN

CEDERA / KERUSAKAN

BIAYA
PENYEBAB KECELAKAAN
STATISTIK KECELAKAAN
1. BERDASARKAN FR (KEKERAPAN KECL) Adalah
jumlah kecelakaan kumulatif dibagi jumlah jam
kerja kali 1.000.000

FR =
GUNUNG
Jumlah kecelakaan kumulatif
X 1.000.000
Jumlah Jam kerja
ES
2. BERDASARKAN SR (KEPARAHAN KECL)
Adalah jumlah hari yang hilang dibagi jumlah jam kerja kali
1.000.000
Jumlah hari yang hilang
SR = X 1.000.000
Jumlah Jam kerja
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
$1 BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)

$5 $50
• Kerusakan peralatan
HINGGA • Kerusakan produk dan material
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
• Hambatan dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
KERUSAKAN PROPERTI • Biaya fasilitas dan perawatan gawat
(BIAYA YANG TAK darurat
DIASURANSIKAN) • Sewa peralatan
• Kehilangan Waktu untuk penyelidikan

$1 HINGGA $3 • Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang


• Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatih
BIAYA LAIN YANG • Upah lembur
TAK DIASURANSIKAN • Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
BIAYA KECELAKAAN

A. Biaya Langsung
- biaya kompensasi
- biaya perawatan/pengobatan
- biaya reparasi peralatan
- biaya penyelidikan
B. Biaya Tidak Langsung
- Kehilangan waktu dari teman teman sekerja krn pekerjaan terhenti
- Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong korban
- Kehilangan waktu untuk persoalkan apa yang baru terjadi
- Biaya pelatihan ulang dan hilang waktu kerja
PEMERIKSAAN KECELAKAAN

Tujuan dilakukan pemeriksaan kecelakaan


Adalah untuk, antara lain :
Mencari penyebab dari terjadinya kecelakaan tersebut
Memberikan rekomendasi / tindakan untuk koreksi dari
penyebab tersebut di atas
Memberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan
tersebut
Akhirnya diharapkan dengan tindakan
koreksi/pencegahan yang diberikan, maka tidak terjadi
kecelakaan yang sama atau sejenis
Teknik Pecegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan merupakan hal yang vital dalam
perusahaan yang apabila diabaikan akan dapat
mengakibatkan kerugian manusia dan perusahaan.
Pencegahan kecelakaan kerja pada dasarnya merupakan
tanggung jawab manager, penyelia (pengawas), mandor
kepala dan semua karyawan yang bekerja.
Menggunakan tool tentang identifikasi bahaya sudah baku
seperti Check List, JSA (Job safety Analysis), JSO (Job
Safety Observation) ,What If, Hazops (Hazard and
Operability Study), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) ,
Fault Tree Analysis (FTA) , Job Hazard Analysis (JHA) dsb
Menerapkan program SMK3L (sistem manajemen K3L),
menerapkan OHSAS 18001 (Standar Keselamatan dan
Kesehatan) suatu standard internasional untuk menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
tempat kerja/perusahaan
Bentuk pencegahan kecelakaan
Inspeksi Kecelakaan Kerja
Tujuan dari inspeksi keselamatan kerja adalah untuk
menemukan tindakan yang tidak aman,
menetapkan alatalat
perlindungan keamanan yang diperlukan dan
meningkatkan kesadaran
keselamatan kerja pada setiap pengawas dan individu
pekerja
pencegahan kecelakaan dengan Inspeksi
Menurut Bennet dan Rumoundang Silalahi, 1995 inspeksi dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. Inspeksi berkala,
Inspeksi berkala adalah inspeksi yang dilakukan berdasarkan jadwal
tertentu, misalnya setiap satu bulan, setiap dua bulan dan seterusnya.
2. Inspeksi berselangseling,
Inspeksi berselangseling adalah inspeksi yang dilakukan pada interval tidak
tetap sesuai dengankebutuhan perusahaan dan biasanya dilakukan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar pengawas tetap
waspada untuk mencari dan mengoreksi kondisikondisi tidak aman dalam
suatu Pekerjaan
3. Inspeksi terusmenerus
Inspeksi yang di lakukan secara continue setiap saat dengan menggunakan
chek list control, Banyak perusahaan mendirikan sistem inspeksi
terusmenerus agar karyawan selalu waspada terhadap kemungkinan terjadi
kecelakaan kerja. Biasanya sistem ini diterapkan pada jenis pekerjaan
tertentu seperti bidang mekanik, maintenance listrik dan lain lain.
Pencegahan Kecelakaan
Menurut Bennet dan Rumoundang Silalahi, 1995, Bila
ditinjau dari dua sudut sub sistem besar perusahaan
tekno struktural dan sosio prosesual teknik
pencegahan harus didekati dari 2 aspek diatas, yaitu
aspek ;
1. Perangkat lunak (manusia dan segala unsurs yang
berkaitan)
2. Perangkat keras (peralatan, perlengkapan, letak
mesin dan sebagainya)
1. Aspek Manusia
Pencegahan kecelakaan dipandang dari aspek manusianya
harus bermula dari hari pertama ketika karyawan mulai
bekerja. Sebab setiap karyawan harus diberitahu terlebih
dahulu secara tertulis uraian mengenai jabatannya yang
mencakup fungsi, hubungan kerja, wewenang, dan
tanggung jawab serta syarat kerjanya
Setelah itu harus dipegang prinsip bahwa kesalahan utama
terjadinya kecelakaan, kerugian, atau kerusakan sebagian
besar terjadi akibat kesalahan manusia sebagai
karyawannya yang kurang bergairah, kurang terampil,
kurang tepat, terganggu emosinya, dan kurang ketelitian
yang pada umumnya dapat menyebabkan kecelakaan dan
kerugian
PENYEBAB KECELAKAAN

2. Aspek Peralatan
Seluruh peralatan yang dipergunakan harus terlindung dari
kemungkinan berinteraksi dengan manusia atau peralatan lain
yang dapat menimbulkan kejadian atau keadaan yang
membahayakan manusia, peralatan itu sendiri dan lingkungan
(Bennet dan Rumoundang Silalahi, 1995).
Perusahaan juga mewajibkan pekerjanya untuk melindungi diri
ketika melakukan pekerjaannya. Alat pelindung diri memiliki
fungsi untuk melindungi pekerja dalam melakukan
pekerjaannya. Alat pelindung diri ini dipakai untuk keamanan
kerja dan syaratnya adalah nyaman di pakai, tidak menggangu
kerja dan memberikan perlindungan efektif
Dua cara tugas pencegahan kecelakaan yang disebabkan
oleh manusia menurut Rumondang B. Silalahi adalah :

Immediate Approach (Pendekatan langsung terhadap


personel Performance dari lingkungan).
The Longer Range Approach (Pendekatan jangka
panjang dengan cara training, pendidikan dan
menguliahkan karyawannya).

Anda mungkin juga menyukai