Anda di halaman 1dari 36

Toksikologi

Definisi Toksikologi
Toksikologi adalah lmu yang
mempelajari pengaruh zat
kimia yang merugikan atas
sistem biologi
Toksisitas/derajat racun adalah
kemampuan suatu bahan toksik
untuk menimbulkan kerusakan
pada organisme hidup
Jenis-jenis Toksikologi :

1. Toksikologi Deskriptif
2. Toksikologi Mekanistik
3. Toksikologi Regulatif
4. Toksikologi Forensik
5. Toksikologi Klinik
6. Toksikologi Kerja
7. Toksikologi Lingkungan
8. Ekotoksikologi
ER-10 4
Toksikologi Deskriptif

Melakukan uji toksisitas untuk mendapat
informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
resiko yang timbul oleh bahan kimia terhadap
manusia dan lingkungan

Toksikologi Mekanistik

Menentukan bagaimana zat kimia menimbulkan
efek yang merugikan pada organisme hidup

ER-10 5
Toksikologi Regulatif

Menentukan apakah suatu obat mempunyai
resiko yang rendah untuk dipakai sebagai tujuan
terapi

Toksikologi Forensik

Mempelajari aspek hukum kedokteran akibat
penggunaan bahan kimia berbahaya dan
membantu menegakkan diagnosa pada
pemeriksaan postmortem

ER-10 6
Toksikologi Klinik

Mempelajari gangguan yang disebabkan
substansi toksik, merawat penderita yang
keracunan dan menemukan cara baru dalam
penanggulangannya

Toksikologi Kerja

Mempelajari bahan kimia pada tempat kerja
yang membahayakan pekerja dalam proses
pembuatan, transportasi, penyimpanan maupun
penggunaannya

ER-10 7
Toksikologi Lingkungan

Mempelajari dampak zat kimia yang berpotensi
merugikan sebagai polutan lingkungan

Ekotoksikologi

Mempelajari efek toksik zat kimia terhadap
populasi masyarakat

ER-10 8
Toksikologi Ekperimental :

Pemakaian obat secara kronik (anti
hipertensi, obat TBC, kontrasepsi),
harus disertai data karsinogenik dan
teratogenik dari obat tersebut

Pemakaian obat dalam waktu pendek
(obat cacing), harus memenuhi sarat
toksisitas akut
ER-10 9
Klasifikasi Keracunan
Self Poisoning Meracuni diri sendiri
Attempted Suicide Usaha bunuh diri
Accidental Poisoning Tidak disengaja
Homicidal Poisoning Akibat pembunuhan
1. menurut cara terjadinya keracunan
Keracunan Akut
Keracunan Kronis
2. menurut mula terjadinya keracunan
ER-10 10
Neurotoksik
Kardiotoksik
Nefrotoksik
Hepatotoksik

3. menurut organ terkena keracunan
Gol. Alkohol
Gol. Fenol
Gol. Logam berat
4. menurut jenis bahan kimia
ER-10 11
Accidental Poisoning :
Anak-anak balita
kebiasaan memasukan benda ke dalam
mulut (termasuk obat-obat yang menarik
warna dan rasanya, spt. Tablet berlapis
gula, warna-warni tablet dan sirup, serta
aromanya),minyak tanah dll.
ER-10 12
Pada anak muda
biasanya golongan opiat yang
disalahgunakan (untuk mencari
kesenangan)
Pada orang dewasa
golongan barbiturat, gol. Hipnotik &
sedatif lain dan Obat nyamuk cair
merupakan pilihan utama bagi orang yang
mengalami depresi berat untuk bunuh diri
ER-10 13
Self Poisoning

Kecelakaan karena kurang hati-hati dalam
penggunaan
Misal: keracunan pestisida atau insektisida

Keracunan oleh toksin tertentu (biasanya
dihasilkan oleh mikroba)
Misal : Enterotoksin yang dihasilkan oleh
kuman stafilokokus
Toksin botulinum yang yang terdapat
dalam makanan kaleng yang sudah
rusak karena pengawetan tidak
sempurna
ER-10 14
Keracunan yang disebabkan oleh
makanan sehari-hari yang mengandung
racun
Misal : Sianida dalam singkong
Muskarin pada jamur
As.Jengkolat pada jengkol
penyumbatan tubuli ginjal hematuria
dan anuria.

Keracunan Borax dan Formalin
pengawetan makanan seperti bakso, ikan
tahu dsb.
ER-10 15

Tanda / gejala sangat tergantung kepada jenis
dan kekuatan kerja racun (potensi) serta
tempat kerja (organ sasaran) dari zat racun
tersebut.

Banyak racun yang tidak menimbulkan gejala
spesifik,
Mis. Koma : dapat ditimbulkan oleh keracunan
hipnotik, stimulansia, gol. Salisilat, antidepresi
dsb.
Tanda-tanda keracunan
ER-10 16
Namun ada beberapa bahan kimia yang
memberikan tanda/gejala khusus bila terjadi
keracunan
Mis. :
Gol. Hipnotik : menimbulkan koma dengan
tonus dan reflek otot menurun

Gol. Antikolinergik : menimbulkan gejala
midriasis, takikardia, retensi urin,halusinasi
kulit merah dan panas

ER-10 17

1. Kesadaran
2. Respirasi
3. Tekanan darah
4. Kejang
5. Pupil mata
6. Jantung
7. Bising usus
8. Dll

Yang perlu diperhatikan pada
permulaan keracunan
ER-10 18
1. Kesadaran

Penurunan kesadaran merupakan petunjuk penting
tentang beratnya keracunan. Makin dalam koma
,makin berat keracunan dan persentase kematian
juga akan bertambah
Secara toksikologi penurunan kesadaran dibagi atas 4 tingkat

Tingkat I : Penderita mengantuk ,tapi masih bisa diajak bicara.

Tingkat II : Penderita sopor,bereaksi dengan rangsangan minimal

Tingkat III : Penderita sopor-komatus,bereaksi dengan rangsangan maks

Tingkat IV : penderita koma, tidak ada reaksi sama sekali

ER-10 19
2. Respirasi.

Salah satu penyebab kematian pada keracunan
adalah terhambatnya aliran nafas oleh sekresi mukus
seperti pada keracunan organo pospat
Depresi pernafasan sering penyebab kematian pada
keracunan obat-obat ssp.

3.Tekanan darah

Penurunan tekanan darah sering sering terjadi pada
keracunan dan dapat pula timbul syok tapi tidak begitu
berat, bisa diatasi dengan tindakan sederhana.Syok
berat umumnya berhubungan dengan kerusakan
pusat vasomotor dan prognosa yang jelek.
ER-10 20
4. Kejang.
Kejang merupakan tanda adanya stimulansia pada ssp
(mis,amfetamin) ,medula spinalis (striknin), hubungan
saraf otot (insektisida organo pospat)

5.Pupil dan refleks ekstramitas

6. Bising usus
Perubahan bising usus menyertai perubahan derajat
kesadaran.Pada derajat kesadaran tingkat III ,biasanya
bising usus negatif,dan tingkat IV selalu negatif.
dapat dipakai untuk pasien yang pura-pura pingsan.

7. Lain-lain
Gejala lain seperti gangguan keseimbangan asam
basa,air, tanda kerusakan hati dan ginjal,retensi urin
,muntah dan diare dll.
ER-10 21

A. Terapi simtomatis,.
B. Mencegah absorbsi selanjutnya dari
racun
C. Mempercepat pengeluaran racun dari
tubuh.

Terapi intoksikasi
Secara umum penanggulangan keracunan
dengan cara :
ER-10 22
Hilangkan gejala-gejala keracunan
Pertahankan fungsi vital
Bila perlu beri antidotum tertentu bila sudah diketahui
jenis racunnya
Mempercepat ekskresi obat.

Saliva dan sekret bronkus yang berlebihan sering
menyumbat saluran nafas (terutama obat kolinergik).
Tindakan pertama :

Lakukan pembersihan mulut dan jalan nafas, pasien
dibaringkan dengan posisi miring bergantian kanan
dan kiri.Bila perlu berikan bantuan pernafasan dengan
respirator mekanik
A. Terapi simptomatik
ER-10 23
B. Pencegahan absorbsi racun
1. Keracunan melalui kulit :
lakukan pencucian dengan sabun dan
air (jangan gunakan pelarut organik)

2. Keracunan melalui inhalasi :
segera pindahkan pasien ke tempat
yang segar dan udaranya bersih

ER-10 24
3. Keracunan peroral :
Menimbulkan muntah (korek dinding farings
belakang dengan spatel, atau memberikan
apomorfin 5-8 mg secara s.c.)

Bilas lambung dengan pipa karet berdiameter
besar (mengeluarkan tablet yang belum hancur)

Pemberian pencahar (meningkatkan peristaltik
usus shg penyerapan lebih lama)

Pemberian bubur karbon aktif (untuk menyerap
obat/racun)
ER-10 25
C. Mempercepat pengeluaran racun
Transfusi pengganti
Dialisis peritoneal
Diuresis paksa
Hemodialisis
Hemoperfusi
ER-10 26
Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif (asam
dan basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada
daerah yang terkena racun.

Racun yang bekerja sistemik, menyerang organ
vital seperti susunan syaraf pusat, jantung, paru-
paru, ginjal dan hati yang mempengaruhi seluruh
sistem tubuh seperti : narkotik yang menyerang
ssp, as.oksalat menyerang kerja jantung, CO dan
sianida menyerang sistem pernafasan, merkuri
menyerang ginjal.
ER-10 27
Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan
adalah sisa racun, sisa makanan jika racun
bercampur bahan makanan, bekas muntahan,
urine dan feses.

Sampel dari korban adalah darah dan jaringan
tubuh (terutama jika korban telah meninggal)
seperti lambung dan isi lambung, hati dan organ
lain yang diperlukan.
N\
NO KRITERIA TOKSIK DOSIS
1 PRAKTIS NON TOKSIK > 15 G/KG BB
2 SEDIKIT TOKSIK 5 15 G/KG BB
3 TOKSISITAS SEDANG 0,5 5 G/KG BB
4 SANGAT TOKSIK 50-500 MG/KG BB
5 TOKSIK EKSTREM 5-50 MG/KG BB
6 SUPER TOKSIK < 5 MG/KG BB
Obat dpt menimbulkan efek yg
tidak diinginkan yg berkaitan
dgn dosis yg diberikan :
1. efek samping (side effect)
2. efek merugikan (adverse
effect)
3. efek toksik (toxic effect)

Side effect
Efek yang tidak berbahaya atau
merugikan
Mis : mulut kering atau sedasi
karena antihistamin
Efek dpt ditoleransi, obat
brmanfaat utk pengobatan

Adverse effect
efek yang merugikan dan
berbahaya
Mis : diare terus menerus,
muntah, gangguan SSP yg
menyebabkan bingung,
kerusakan organ krn konsumsi
obat jangka panjang

Toxic effect
Efek yg sangat berbahaya/mengancam
kehidupan
Pemberian obat dihentikan/diberi terapi
supportif/antidotumnya

Toksisitas
Kemampuan suatu zat kimia/xenobiotik dalam
menimbulkan kerusakan pada organisme baik
saat digunakan atau saat berada di
lingkungan
Subtansi kontak dgn permukaan tubuh misal
melalui kulit, mata, mukosa saluran cerna
atau traktus respirasi

EFEK
TOKSISITAS
OBAT
EMESIS SALISILAT
KONSTIPASI NARKOTIKA
BRADICARDI NARKOTIKA, SEDATIVE
TACHICARDI AMFETAMIN, ATROPIN,
SALISILAT, KOKAIN
MULUT KERING AMFETAMIN, ATROPIN,
ANTIHISTAMIN,
NARKOTIK
ATAKSIA BARBITURAT, FENITOIN,
HALUSINOGEN
KOMA, DEPRESI A.HISTAMIN, A.PSIKOTIK
TUGAS!!!
1. Mencari jurnal tentang kasus
keracunan pilih salah satu obat masing
masing kalian harus beda zat, di
presentasikan, cari penyebab, dosis,
dan penanganan / bagaimana cara
mengatasi keracunannya

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai