Anda di halaman 1dari 5

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI FARMASI

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN 2006/2007

MATA UJIAN : TOXICOLOGI


HARI,TANGGAL : 2007
WAKTU : 50 MENIT
DOSEN :. TIM.

NAMA :…………………………….
NIM :……………………………

I. PILIH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT

1. Semua senyawa adalah racun, tidak ada satupun yang bukan racun dan takaran/dosis
yang tepat yang membedakan antara racun dan obat. Pendapat ini dikemukakan oleh
A. MJB Orfila B. Paracelsus. C. Loomis D. Gallo. E. Semua salah.
2. Toksikologi yang menguraikan pengaruh berbahaya zat kimia yang dengan sengaja
dipejankan pada jaringan biologi, dengan maksud untuk mencapai pengaruh atau efek
khas contohnya zat tambahan makanan.
A. Toksikologi ekonomi
B. Toksikologi Kehakiman
C. Toksikologi lingkungan
D. Toksikologi forensik
E. Semua salah
3. Untuk menilai batas aman zat kimia yang akan digunakan untuk keperluan terapi
pada hewan atau manusia dibutuhkan .....
A. Pengetahuan tentang fisiologi
B. Pengetahuan tentang patologi klinik
C. Pengetahuan tentang farmakologi
D. Pengetahuan tentang kesehatan masyarakat
E. Pengetahuan tentang biokimia
4. Yang dianggap sebagai bapat toksikologi modern adah
A. Paracelsus. B. Loomis C. Doule & Bruce D. MJB Orfila. E. Timbrell
5. Untuk mengetahui keparahan pengaruh toksik suatu racun diperlukan tolok ukur, yang
termasuk tolok ukur kualitatif adalah
A. Wujud dan sifat efek toksik B. Hubungan antara kondisi pemejanan dan
wujud efek C. Interaksi racun denga sel sasaran D. Semua benar. E. Semua salah.
6. Kecepatan kadar atau jumlah racun di dalam sirkulasi sistemik ditentukan oleh
A. Keefektifan absorpsi B. Keefektifan distribusi C. Keefektifan eliminasi
D. Kefektifan ekskresi E Semua benar.
7. Tahap absorpsi,distribui dan eliminasi suatu racun disebut fase ......
A. Biofarmasi B. Farmakokinetika C. Toksikokinetika D. Farmakodinamik.
E. Toksikodinamik.
8. Mekanisme pelintasan membran memerlukan carier, tdk memerlukan energi metabolik
. Mekanisme perlintasan ini disebut ....
A. Difusi pasif B. Filtrasi C. Difusi dipermudah D. Difusi sktif E. Semua salah
9. Semua faktor yang menentukan keberadaan racun di tempat aksi di dlm tubuh, yang
berkaitan dengan pemejanannya meliputi
A. Jenis racun B. Jalur pemejanan C. Lama dan saat pemejanan
D. Frekuensi pemejanan dan takaran pemejanan E. Semua benar
10. Keracunan aflatoksin B1 yang bersifat akut dapat menimbulkan ....
A. Iritasi B. Kerusakan sel hati C. Karsinogenik D. Hipoksia. E. Anorexia
11. Ketoksikan yang tidak bergantung pada takaran, misalnya ......
A.Kasus alergi atau hipersensitif. B. Keracunan logam berat C. Keracunan
organofosfat. D. Keracunan Nitrit. E. Semua salah.
12. Kondisi fisiologi Makhluk hidup yang dapat mempengaruhi ketersedian racun di sel
sasaran antara lain
A. Umur dan jenis kelamin B. Kehamilan C. Suhu tubuh dan kecepatan
pengosongan lambung D. Semua benar E. Semua salah.
13. Kondisi pemejanan terdiri dari seperti tersebut di bawah ini, kecuali ..
A. Jenis pemejanan B. Keadaan patologis C. Jalur pemejanan
D. Lama dan kekerapan pemejanan. E. Saat dan takaran pemejanan
14. Keadaan patologis ini menyebabkan racun asam lemah mudah terionkan sehingga
absorpsinya terhambat . Keadaan patologis ntersebut adalah
A. Aklorhidria B.Penyakit Seliak C. Penyakit Chron D. Konstipasi E. Semua salah
15. Wujud dan sifat efek toksik dapat berupa :
A. Respon dan perubahan biokimia B. Respon dan perubahan fisiologi
C. Respon histopatologi dan perubahan struktural D. Semua benar E. Semua salah
16. Jam biologis yang mengendalikan irama aneka ragam proses hidup didalam tubuh ada
dua yaitu irama sirkadian dan irama diurnal. Contoh dari irama diurnal adalah
A. Gelap-terang B. Tidur-bangun C. Hormon. D. A+B benar E. C+D benar
17. Mekanisme luka sel yang diawali oleh aksi racun pada tempat aksinya didalam sel
disebut mekanisme ........
A. Primer. B. Tak langsung C. Sekunder D. Ekstrasel E. Semua salah
18. Kondisi patologis dibawah ini akan mempengaruhi keefektifan absorpsi xenobiotik
A. Penyakit kardiovaskular B. Penyakit Hati C. Penyakit saluran cerna
D. Penyakit ginjal E. Penyakit hati.
19. Kondisi fisiologis berikut ini dapat mempengaruhi ketersediaan racun di sel sasaran
dan keefektifan antaraksi antara racun dengan sel sasaran.
A. Berat badan B. Umur C. Suhu tubuh D. Status gizi E. Semua benar.
20. Mekanisme luka intrasel setelah sampai sasaran molekul terjadi antaraksi kimia lalu
timbul respon toksik yang wujudnya dapat berupa serti tersebut di bawah ini, keuali
A. Kekacauan biokimia B. Kekacauan fisiologi C. Kekacauan patologi.
D. Kekacauan struktural. E. Semua benar.
II. JAWABLAH A JIKA 1,2,3 BENAR
B. JIKA 1,3 BENAR
C. JIKA 2,4 BENAR
D. JIKA 4 BENAR
E JIKA SEMUA BENAR

21. Luasnya cakupan toksikologi akhirnya dipisahkan menjadi 3 pokok kajian yakni dan
cakupan pokok kajian
1. toksikologi lingkungan.
2. toksikologi ekonomi.
3. toksikologi kehakiman (forensik)
4. toksikologi klinik. A
22. Penggolongan Zat Beracun berdasarkan syarat pelabelan adalah
1. Mudah meledak.
2. Sangat toksik
3. Mudah terbakar
4. Sedikit toksik. B
23. Toksikologi kehakiman : cabang toksikologi yang mengkaji aspek ...............................
atas pengaruh berbahaya zat kimia pada manusia
1. Aspek medis
2. Aspek klinis
3. Aspek hukum.
4. Aspek kimia B
24. Antaraksi racun dengan sel sasaran berakibat pada gangguan fungsi, gangguan biokimia,
dan gangguan struktur sel, sedang wujud toksikologinya dapat berupa.....
1. Teratogenik.
2. Mutagenik.
3. Karsinogenik.
4. Penyimpangan metabolik. E
25. Cabang.toksikologi yang membicarakan penatalaksanaan keracunan zat beracun adalah
1. Toksikologi lingkungan.
2. Toksikologi ekonomi.
3. Toksikologi kehakiman (forensik)
4. Toksikologi klinik. D
26. Metabolisme xenobiotik(racun) adalah perubahan hayati (biotransformasi) zat kimia
toksik menjadi sesuatu metabolit. Maknanya antara lain…
1. Zat kimia mengalami perubahan struktur melalui mekanisme reaksi tertentu.
2. Perubahan struktur mengakibatkan perubahan sifat fisika kimai zat induk.
3. Bentuk ubahannya disebut metabolit, sifat fisika kimianya berbeda dengan zat
induk.
4. Perubahan sifat menyebabkan metabolit selalu memiliki toksisitas lebih besar
dari zat induknya. A
27. Tempat metabolisme xenobiotik antara lain pada organ berikut : hati (utama), ginjal, usus,
kelenjar kelamin, plasenta.
1. Jantung
2. Hati (utama).
3. Dalam udara yang terhisap paru
4. Plasenta makhluk hidup/penderita. C
28. Efek toksik terjadi jika senyawa induk/metabolit berada di tempat aksi dengan kadar dan
jangka waktu yg cukup. Keberadaannya tergantung pada :
1. Sifat fisika kimia-kimia racun
2. Kondisi pemejanan
3. Kerentanan Hospes
4. Keadaan fisiologis. A
29.Keefektifan eliminasi racun atau xenobiotik pada umumnya dapat dievaluasi dengan tolok
ukur kinetika eliminasi yang meliputi.
1. Tetapan kecepatan eliminasi (Kel).
2. Luas daerah di bawah kurva (AUC)
3. Waktu paruh eliminasi (t1/2)
4. Volume distribusi (Vd) B
30. Wujud efek toksik dapat berupa .....
1. Perubahan biokimia.
2. Perubahan fungsional
3. Perubahan struktural
4. Perubahan pathologis A

III.JAWABLAH
A jika pernyataan BENAR, alasan BENAR, ada hubungan.
B jika pernyataan BENAR, alasan BENAR, tidak ada hubungan.
C jika pernyataan BENAR, alasan SALAH.
D jika pernyataan SALAH, alasan BENAR.
E jika pernyataan SALAH, alasan SALAH.

31. Pada umumnya senyawa tak terionkan lebih mudah larut dalam lipid sehingga lebih
mudah diabsorpsi
Sebab
Tingkat ionisasi tidak ditentukan oleh harga pKa racun dan pH medium C
32. Efek toksik terjadi jika senyawa induk/metabolit berada di tempat aksi dengan kadar dan
jangka waktu yg cukup.
. Sebab
Keberadaansenyawa induk/metabolit tergantung pada sifat fisika kimia-kimia racun,
kondisi pemejanan dan kerentanan Hospes A
33. Ketoksikan akut adalah peristiwa keracunan yg terjadi setelah beberapa hari, minggu,
bulan atau tahun pemejanan berulang dengan racun.
.
Sebab
Efek toksik akibat pemejanan kronis dapat terjadi jika kecepatan eliminasi melebihi
kecepatan absorpsinya. E
34. Kecepatan mencapai kadar toksik minimal bergantung pada kecepatan dan jumlah racun
yang diabsorpsi atau keefektifan absorpsi (jalur pemejanan).
Sebab
Jalur pemejanan intra vena menimbulkan efek toksik yang lebih cepat dibandingkan
dengan jalur peroral. A
35. Malgizi (kurang protein atau vitamin) akibatnya hipoalbuminemia mengurangi kecepatan
metabolisme xenobiotika dan fraksi protein yang mengikat racun sedikit.
Sebab
ketersediaan racun di tempat aksi menjadi lebih banyak.A
.
36. Bentuk racun di dalam tubuh dapat berupa zat kimia induk atau metabolit reaktif
Sebab
Metabolit reaktif dimetilnitrosamina berpotensi menimbulkan kanker.(karsinogen poten)
B
37. Metabolit reaktif radikal bebas Karbon tetra khlorika berikatan kovalen dengan protein
menyebabkan hepatotoksik
Sebab
Racun CCl4 dapat mempengaruhi salah satu atau lebih dari ke tiga komponen
metabolisme protein dan menyebabkan penumpukkan protein. C
38. Antaraksi yang tak terbalikkan ini terjadi antara molekul racun dan tempat aksi yang khas
seperti reseptor-reseptor neurotransmiter, tempat aktif enzim dan lain-lain
Sebab
Antaraksi yang tak terbalikkan dapat dilihat pada kasus toksin botulinus, alkaloid ergot
atau pada keracunan organofosfat. E
39. Luka kimia yang terbalikkan dapat segera hilang jika pemejanan segera dihentikan
Sebab
Luka kimia yang tak terbalikkan pada umumnya lebih berat daripada luka kimia yang
terbalikkan. A
40. Pada umumnya respon biokimia dan fungsional bersifat tak terbalikkan dan lebih ringan
Sebab
Respon hispatologi atau struktural biasanya merupakan lanjutan dari respons biokimia
atau fungsional. D

Anda mungkin juga menyukai