UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI FARMASI
NAMA :…………………………….
NIM :……………………………
21. Luasnya cakupan toksikologi akhirnya dipisahkan menjadi 3 pokok kajian yakni dan
cakupan pokok kajian
1. toksikologi lingkungan.
2. toksikologi ekonomi.
3. toksikologi kehakiman (forensik)
4. toksikologi klinik. A
22. Penggolongan Zat Beracun berdasarkan mekanisme aksi biokimia adalah
1. Mudah meledak.
2. Penghambat sulfhidril
3. Mudah terbakar
4. Penghasil methemoglobin. C
23. Toksikologi kehakiman : cabang toksikologi yang mengkaji aspek ...............................
1. Aspek medis
2. Aspek klinis
3. Aspek hukum.
4. Aspek kimia B
24. Antaraksi racun dengan sel sasaran berakibat pada gangguan fungsi, gangguan biokimia,
dan gangguan struktur sel, sedang wujud toksikologinya dapat berupa.....
1. Teratogenik.
2. Mutagenik.
3. Karsinogenik.
4. Penyimpangan metabolik. E
25. Cabang.toksikologi yang membicarakan penatalaksanaan keracunan zat beracun adalah
1. Toksikologi lingkungan.
2. Toksikologi ekonomi.
3. Toksikologi kehakiman (forensik)
4. Toksikologi klinik. D
26. Metabolisme xenobiotik(racun) adalah perubahan hayati (biotransformasi) zat kimia
toksik menjadi sesuatu metabolit. Maknanya antara lain…
1. Zat kimia mengalami perubahan struktur melalui mekanisme reaksi tertentu.
2. Perubahan struktur mengakibatkan perubahan sifat fisika kimai zat induk.
3. Bentuk ubahannya disebut metabolit, sifat fisika kimianya berbeda dengan zat
induk.
4. Perubahan sifat menyebabkan metabolit selalu memiliki toksisitas lebih besar
dari zat induknya. A
27. Jalur metabolisme xenobiotik : fase I yang merupakan Reaksi fungsionalisasi adalah
1. Reaksi oksidasi
2. Reaksi reduksi
3. Reaksi hidrolisis
4. Reaksi konjugasi A
28. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penyebaran racun yang terdistribusi ke dalam
cairan tubuh.
1. pKa racun
2. Kompartemen cairan
3. Koefisien.partisi lipid/air
4. Ikatan protein E
29.Keefektifan eliminasi racun atau xenobiotik pada umumnya dapat dievaluasi dengan tolok
ukur kinetika eliminasi yang meliputi.
1. Tetapan kecepatan eliminasi (Kel).
2. Luas daerah di bawah kurva (AUC)
3. Waktu paruh eliminasi (t1/2)
4. Volume distribusi (Vd) B
30. Wujud efek toksik dapat berupa .....
1. Perubahan biokimia.
2. Perubahan fungsional
3. Perubahan struktural
4. Perubahan pathologis A
III.JAWABLAH
A jika pernyataan BENAR, alasan BENAR, ada hubungan.
B jika pernyataan BENAR, alasan BENAR, tidak ada hubungan.
C jika pernyataan BENAR, alasan SALAH.
D jika pernyataan SALAH, alasan BENAR.
E jika pernyataan SALAH, alasan SALAH.
31. Pada umumnya senyawa terionkan lebih mudah larut dalam lipid sehingga lebih mudah
diabsorpsi
Sebab
Tingkat ionisasi ditentukan oleh harga pKa racun dan pH medium D
32. Efek toksik terjadi jika senyawa induk/metabolit berada di tempat aksi dengan kadar dan
jangka waktu yang cukup.
. Sebab
Keberadaansenyawa induk/metabolit tergantung pada sifat fisika kimia-kimia racun,
kondisi pemejanan dan kerentanan Hospes A
33. Kapasitas fungsional cadangan dari segi organ sangat menguntungkan, tetapi dari segi
toksikologi sangat merugikan
Sebab
Adanya Kapasitas fungsional cadangan ini akan menutupi ketoksikan racun. A
34. Kecepatan mencapai kadar toksik minimal bergantung pada kecepatan dan jumlah racun
yang diabsorpsi atau keefektifan absorpsi (jalur pemejanan).
Sebab
Jalur pemejanan intra vena menimbulkan efek toksik yang lebih cepat dibandingkan
dengan jalur peroral. A
35. Protein penghambat enzim proteolitik ini dapat menghambat tripsin bila tidak diolah
dengan panas.
Sebab
Pengolahan dengan panas dapat membuat protein2 tsb menjadi tidak aktif.A
36. Bentuk racun di dalam tubuh dapat berupa zat kimia induk atau metabolit reaktif
Sebab
Metabolit reaktif dimetilnitrosamina berpotensi menimbulkan kanker.(karsinogen poten)
B
37. Faktor pengolahan makanan dapat mempengaruhi ketoksikan racun dan selalu
menurunkannya.
Sebab
Dengan demikian ketoksikan racun dipengaruhi oleh faktor pengolahan. D
38. Asam atau basa kuat dalam kadar tinggi, mampu menimbulkan kerusakan atas sel,
kemungkinan dengan cara presipitasi protein yang berakibat denaturasi protein, dan
akhirnya gangguan keutuhan membran sel
Sebab
Dalam hal ini diperlukan struktur kimia yang khas dari racun & tempat aksinya tersebut.
C
39. Sifat fisika-kimia racun akan menentukan keefektifan translokasinya
Sebab
Sifat fisika-kimia akan menentukan ionisasi dan kelarutan dalam lipid. A
40. Tahap absorpsi, distribusi dan eliminasi dari racun disebut fase farmakokinetik
Sebab
Absorpsi adalah perpindahan racun dari sirkulasi darah, melintasi membran dan masuk ke
dalam jaringan tertentu. E