Anda di halaman 1dari 18

TOKSIKOLOGI

“TOKSODINAMIKA”
Kelompok 3
Hana Nur Afifah
Hilda Damayanti
Icah Agustin
Putri Rohma Diana

-TLM 2A-
PENGERTIAN TOKSODINAMIKA

Toksodinamika adalah proses bagaimana suatu senyawa


xenobiotik mempengaruhi tubuh sehingga menimbulkan efek
toksik.
Fase toksodinamik atau farmakodinamik membahas interaksi
antara molekul tokson atau obat pada tempat kerja spesifk,
yaitu reseptor dan juga proses-proses yang terkait dimana
pada akhirnya timbul efek toksik.
FASE KERJA TOKSIK

Umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan


menjadi 3 fase utama:
1. Fase Eksposisi (Farmaseutika)
2. Fase Toksokinetik (Farmakokinetik)
3. Fase Toksodinamik (Farmakodinamik)
MEKANISME KERJA TOKSIK

Mekanisme kerja toksik meliputi interaksi antara molekul


xenobiotik dengan tempat kerja atau reseptor. Konsentrasi
zat toksik menentukan kekuatan efek biologi yang ditimbulkan.
Pada umumnya dapat ditemukan konsentrasi zat kimia toksik
yang cukup tinggi dalam hepar (hati) dan ren (ginjal) karena
pada kedua organ tersebut zat toksik dimetabolisme dan
diekskresi.
1. INTERAKSI DENGAN SISTEM ENZIM
 Inhibisi enzim tak bolak balik, contohnya inhibisi (hambatan)
asetilkolinesterase oleh organofosfat
 Inhibisi enzim bolak balik, contohnya senyawa antimetabolit yang
secara mirip dengan substrat normal untuk enzim, sehingga dapat
berikatan dengan enzim meskipun bukan tempat yang sebenarnya
 Inhibisi pada transpor oksigen karena gangguan pada hemoglobin,
contohnya keracunan CO, pembentukan methemoglobin dan
sulfhemoglobin, serta proses hemolitik
2. INTERAKSI DENGAN FUNGSI SEL UMUM
 Kerja narkose, zat yang mempunyai efek narkose misalnya eter,
siklopropana, dan halotan. Kerja dimulai jika konsentrasi zat di
dalam udara atau air mencapai konsentrasi tertentu yang
menghasilkan konsentrasi tertentu pada suatu fase lipid.
 Gangguan pada sintesis DNA dan RNA
 Kerja mutagenik, yaitu zat kimia yang bekerja mengubah sifat
genetika sel.
 Kerja karsinogenik, yaitu zat kimia yang dapat menyebabkan
kanker pada waktu yang lama.
3. INTERAKSI KIMIA LANGSUNG PADA
JARINGAN

 Kerusakan kulit yang disebabkan oleh zat kimia


 Gas yang merangsang
 Gas air mata
 Zat yang berbau
 Toksisitas pada jaringan
CONTOH ZAT TOKSIK

Alkohol dapat menyebabkan toksik atau keracunan terutama


pada jaringan saraf pusat dan bahan lainnya itu seperti nitrat,
nitrit di mana target utama yang dirusak itu adalah sistem
kardiovaskuler. Adapun jenis alkohol yang bersifat toksik yaitu
ethanol (ethyl alkohol), methanol (methyl alkohol), dan
isopropil (isopropil alkohol).
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan langsung diserap dan
menyebar melewati organ-organ tubuh melalui aliran darah,
dan sisanya masuk ke saluran pencernaan, mulai dari
kerongkongan, lambung, sampai ke usus untuk dialirkan ke
seluruh tubuh melalui peredaran darah. Jantung akan
memompa darah bercampur alkohol ini ke seluruh bagian
tubuh, sampai ke otak. Baru terakhir, hati (liver) akan
membakar atau menghancurkan alkohol dibantu dengan enzim
khusus untuk dikeluarkan melalui air seni dan keringat
MEKANISME ALKOHOL DALAM TUBUH

1. Mekanisme Absorpsi dan Distribusi Alkohol dalam Tubuh


2. Mekanisme Metabolisme Alkohol dalam Tubuh
3. Ekskresi
EFEK TOKSIK
adalah hasil sederetan proses, hingga adanya perubahan fungsional
yang disebabkan interaksi bolak-balik (reversible) antara zat asing
(xenobiotik) dengan substrat biologi.
Efek toksik dapat dibagi berdasarkan respon di jaringan utama dan
organ manusia, yaitu sistem pernafasan, kulit, hati, darah dan sistem
kardiovaskular, sistem kekebalan tubuh, sistem endokrin, sistem
saraf, sistem reproduksi, dan ginjal serta kandung kemih
EFEK TOKSIK ALKOHOL DALAM TUBUH

1. Efek Alkohol Pada Hati


Alkohol dapat menimbulkan penyakit hati. Jenis penyakit yang
ditimbulkan oleh alkohol, antara lain : fatty liver (perlemakan
hati), alcoholic hepatitis, dan liver cirrhosis.

2. Efek Alkohol Pada Sistem Saraf Pusat


Tergantung pada kadar alkohol dalam darah. Efek alkohol pada
otak disebabkan oleh daya kerjanya yang mempengaruhi fungsi
reseptor otak terutama reseptor GABA.
3. Efek Alkohol Terhadap Kardiovaskular
Menyebabkan gangguan tekanan darah tinggi, penyakit jantung,
dan gagal jantung

4. Efek Alkohol Terhadap Sistem Pencernaan


Alkohol dapat mengganggu saluran pencernaan yang dilaluinya
dengan merusak sel-sel pada sistem pencernaan sehingga
penyerapan dan penghancuran nutrisi terganggu. Sebagian
kanker kerongkongan, kanker laring, dan kanker mulut
berkaitan dengan alkohol
5. Efek Alkohol Terhadap Ginjal dan Keseimbangan
Elektrolit
Alkohol menyebabkan pembesaran organ ginjal hanya jika
telah terjadi sirosis pada hati, sifat alkohol sebagai diuretic
dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam darah

6. Efek Alkohol Terhadap Sistem Hormonal


Reproduksi
Gangguan sistem hypothalamus hypopituitary adrenal axis oleh
konsumsi alkohol pada laki-laki menyebabkan turunnya kadar
testosterone sehingga terjadi penurunan fungsi seksual.
Gangguan sistem hypotalamaic pituitary gonadal axis pada
perempuan dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi.
7. Efek Alkohol Terhadap Penyerapan Zat gizi
Konsumsi alkohol berhubungan dengan penurunan kadar
retinol dan retinil ester dalam hati

8. Efek Alkohol Terhadap Risiko Menderita Kanker


Konsumsi alkohol ringan dapat meningkatkan risiko terkena
kanker payudara, kanker rongga mulut, faring, dan esophagus
9. Efek Alkohol Terhadap Sistem darah
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan abnormalitas sel
pembentuk darah. Abnormalitas sel darah baik produksi
maupun fungsi terjadi pada sel darah merah, sel darah putih,
dan keping darah
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai