0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
360 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas toksikologi, khususnya toksodinamika yang merupakan proses interaksi zat asing dengan tubuh untuk menimbulkan efek toksik. Zat toksik dapat berinteraksi dengan enzim, sel, dan jaringan secara langsung, contohnya alkohol yang dapat merusak hati, sistem saraf pusat, dan jantung. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme kerja dan efek toksik dari alkohol dalam
Dokumen tersebut membahas toksikologi, khususnya toksodinamika yang merupakan proses interaksi zat asing dengan tubuh untuk menimbulkan efek toksik. Zat toksik dapat berinteraksi dengan enzim, sel, dan jaringan secara langsung, contohnya alkohol yang dapat merusak hati, sistem saraf pusat, dan jantung. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme kerja dan efek toksik dari alkohol dalam
Dokumen tersebut membahas toksikologi, khususnya toksodinamika yang merupakan proses interaksi zat asing dengan tubuh untuk menimbulkan efek toksik. Zat toksik dapat berinteraksi dengan enzim, sel, dan jaringan secara langsung, contohnya alkohol yang dapat merusak hati, sistem saraf pusat, dan jantung. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme kerja dan efek toksik dari alkohol dalam
“TOKSODINAMIKA” Kelompok 3 Hana Nur Afifah Hilda Damayanti Icah Agustin Putri Rohma Diana
-TLM 2A- PENGERTIAN TOKSODINAMIKA
Toksodinamika adalah proses bagaimana suatu senyawa
xenobiotik mempengaruhi tubuh sehingga menimbulkan efek toksik. Fase toksodinamik atau farmakodinamik membahas interaksi antara molekul tokson atau obat pada tempat kerja spesifk, yaitu reseptor dan juga proses-proses yang terkait dimana pada akhirnya timbul efek toksik. FASE KERJA TOKSIK
Umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan
menjadi 3 fase utama: 1. Fase Eksposisi (Farmaseutika) 2. Fase Toksokinetik (Farmakokinetik) 3. Fase Toksodinamik (Farmakodinamik) MEKANISME KERJA TOKSIK
Mekanisme kerja toksik meliputi interaksi antara molekul
xenobiotik dengan tempat kerja atau reseptor. Konsentrasi zat toksik menentukan kekuatan efek biologi yang ditimbulkan. Pada umumnya dapat ditemukan konsentrasi zat kimia toksik yang cukup tinggi dalam hepar (hati) dan ren (ginjal) karena pada kedua organ tersebut zat toksik dimetabolisme dan diekskresi. 1. INTERAKSI DENGAN SISTEM ENZIM Inhibisi enzim tak bolak balik, contohnya inhibisi (hambatan) asetilkolinesterase oleh organofosfat Inhibisi enzim bolak balik, contohnya senyawa antimetabolit yang secara mirip dengan substrat normal untuk enzim, sehingga dapat berikatan dengan enzim meskipun bukan tempat yang sebenarnya Inhibisi pada transpor oksigen karena gangguan pada hemoglobin, contohnya keracunan CO, pembentukan methemoglobin dan sulfhemoglobin, serta proses hemolitik 2. INTERAKSI DENGAN FUNGSI SEL UMUM Kerja narkose, zat yang mempunyai efek narkose misalnya eter, siklopropana, dan halotan. Kerja dimulai jika konsentrasi zat di dalam udara atau air mencapai konsentrasi tertentu yang menghasilkan konsentrasi tertentu pada suatu fase lipid. Gangguan pada sintesis DNA dan RNA Kerja mutagenik, yaitu zat kimia yang bekerja mengubah sifat genetika sel. Kerja karsinogenik, yaitu zat kimia yang dapat menyebabkan kanker pada waktu yang lama. 3. INTERAKSI KIMIA LANGSUNG PADA JARINGAN
Kerusakan kulit yang disebabkan oleh zat kimia
Gas yang merangsang Gas air mata Zat yang berbau Toksisitas pada jaringan CONTOH ZAT TOKSIK
Alkohol dapat menyebabkan toksik atau keracunan terutama
pada jaringan saraf pusat dan bahan lainnya itu seperti nitrat, nitrit di mana target utama yang dirusak itu adalah sistem kardiovaskuler. Adapun jenis alkohol yang bersifat toksik yaitu ethanol (ethyl alkohol), methanol (methyl alkohol), dan isopropil (isopropil alkohol). Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan langsung diserap dan menyebar melewati organ-organ tubuh melalui aliran darah, dan sisanya masuk ke saluran pencernaan, mulai dari kerongkongan, lambung, sampai ke usus untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Jantung akan memompa darah bercampur alkohol ini ke seluruh bagian tubuh, sampai ke otak. Baru terakhir, hati (liver) akan membakar atau menghancurkan alkohol dibantu dengan enzim khusus untuk dikeluarkan melalui air seni dan keringat MEKANISME ALKOHOL DALAM TUBUH
1. Mekanisme Absorpsi dan Distribusi Alkohol dalam Tubuh
2. Mekanisme Metabolisme Alkohol dalam Tubuh 3. Ekskresi EFEK TOKSIK adalah hasil sederetan proses, hingga adanya perubahan fungsional yang disebabkan interaksi bolak-balik (reversible) antara zat asing (xenobiotik) dengan substrat biologi. Efek toksik dapat dibagi berdasarkan respon di jaringan utama dan organ manusia, yaitu sistem pernafasan, kulit, hati, darah dan sistem kardiovaskular, sistem kekebalan tubuh, sistem endokrin, sistem saraf, sistem reproduksi, dan ginjal serta kandung kemih EFEK TOKSIK ALKOHOL DALAM TUBUH
1. Efek Alkohol Pada Hati
Alkohol dapat menimbulkan penyakit hati. Jenis penyakit yang ditimbulkan oleh alkohol, antara lain : fatty liver (perlemakan hati), alcoholic hepatitis, dan liver cirrhosis.
2. Efek Alkohol Pada Sistem Saraf Pusat
Tergantung pada kadar alkohol dalam darah. Efek alkohol pada otak disebabkan oleh daya kerjanya yang mempengaruhi fungsi reseptor otak terutama reseptor GABA. 3. Efek Alkohol Terhadap Kardiovaskular Menyebabkan gangguan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gagal jantung
4. Efek Alkohol Terhadap Sistem Pencernaan
Alkohol dapat mengganggu saluran pencernaan yang dilaluinya dengan merusak sel-sel pada sistem pencernaan sehingga penyerapan dan penghancuran nutrisi terganggu. Sebagian kanker kerongkongan, kanker laring, dan kanker mulut berkaitan dengan alkohol 5. Efek Alkohol Terhadap Ginjal dan Keseimbangan Elektrolit Alkohol menyebabkan pembesaran organ ginjal hanya jika telah terjadi sirosis pada hati, sifat alkohol sebagai diuretic dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam darah
6. Efek Alkohol Terhadap Sistem Hormonal
Reproduksi Gangguan sistem hypothalamus hypopituitary adrenal axis oleh konsumsi alkohol pada laki-laki menyebabkan turunnya kadar testosterone sehingga terjadi penurunan fungsi seksual. Gangguan sistem hypotalamaic pituitary gonadal axis pada perempuan dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi. 7. Efek Alkohol Terhadap Penyerapan Zat gizi Konsumsi alkohol berhubungan dengan penurunan kadar retinol dan retinil ester dalam hati
8. Efek Alkohol Terhadap Risiko Menderita Kanker
Konsumsi alkohol ringan dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, kanker rongga mulut, faring, dan esophagus 9. Efek Alkohol Terhadap Sistem darah Konsumsi alkohol dapat menyebabkan abnormalitas sel pembentuk darah. Abnormalitas sel darah baik produksi maupun fungsi terjadi pada sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah Thankyou