Anda di halaman 1dari 18

Menghitung Jumlah

Retikulosit
TIM PRAKTIKUM
Tujuan dan Prinsip
 Tujuan :
1. Mengetahui jumlah retikulosit dalam darah
2. Menilai respon sumsum tulang.

 Prinsip : Darah ditambah larutan pewarna


vital Brilliant Cresyl Blue (BCB), maka sisa-
sisa inti (ribosom) dan RNA pada retikulosit
tampak sebagai filamen atau granula berwarna.
Dasar Teori
 Dasar Teori:

1. Retikulosit adalah:Eritrosit muda, tidak berinti tetapi


mengandung sisa-sisa
inti (Ribosom dan RNA) berupa benang (filament) atau bintik
(granula) atau disebut juga Substantia granula filamentosa
(SGF).
2. Ribosom mempunyai sifat dapat bereaksi dengan zat pewarna
seperti Azure B, Brilliant Cresyl Blue, atau New Methylen
blue dan membentuk endapan filamen dan granula yang
berwarna biru. Reaksi ini hanya akan berlangsung dalam
sediaan vital yang tidak difiksasi, diseput pewarnaan
supravital.
Dasar Teori
3. Derajat kemudaan dari retikulosit dapat
diketahui dengan melihat morfologi sel pada
sediaan. Makin banyak SGF, makin muda
retikulosit tersebut.

4. Nilai Normal : 0,2 – 2,0%


Bahan pemeriksaan, Alat, Bahan
 Bahan pemeriksaan :
1. Darah kapiler
2. Darah vena dengan antikoagulan EDTA
 Alat/Bahan :
- Tabung widal/ tabung reaksi kecil
- Objek glas, waterbath 37 oC, pipet
pasteur,mikroskop, minyak imersi/ xylol,
peralatan untuk pengambilan darah, parafilm.
Reagen
 Reagen :
1. Briliant Cresyl Blue (BCB) 1% atau
2. New Methylen Blue (NMB) 1% dengan nomor CI
52030

Pelarut yang digunakan untuk melarutkan zat warna


BCB/NMB :
1. Alkohol
2. NaCL 0,85%
Reagen
3. Larutan sitrat salin
Zat warna sebanyak 1 gram dilarutkan dalam Larutan
sitrat salin 100 mL.
Larutan sitrat salin terdiri dari:
1 bagian sitrat (Na.sitrat 3%) ditambah dengan 4
bagian salin (NaCl 0,9%).
Contoh: Untuk membuat 100 mL larutan sitrat salin
terdiri dari:
20 mL sitrat (Na.sitrat 3% sebanyak 20 mL) ditambah
dengan 80 mL salin ( NaCL 0,9% sebanyak 80 mL).
Zat warna yang sudah dilarutkan kemudian disaring.
Reagen
4. Buffer Fosfat Isoosmotik pH 7,4:
Zat warna sebanyak 1 gram dilarutkan dalam
100 mL larutan Buffer fosfat isoosmotik pH
7,4.
Cara Kerja
 Membuat dan menghitung Sediaan hapus untuk retikulosit:
 Membuat Sediaan Hapus untuk retikulosit:

1. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 3 tetes larutan zat warna


BCB 1% (yang telah disaring).
2. Tambahkan darah yang akan diperiksa sama banyak.
3. Campur baik-baik, kemudian tabung ditutup dengan parafilm
dan diinkubasi 37oC selama 15 – 20 menit.
4. Setelah diinkubasi, dicampur lagi, kemudian diambil 1 tetes
untuk dibuat sediaan hapus.
5. Keringkan di udara.
6. Periksa di bawah mikroskop .
Cara Kerja (lanjutan)
 Menghitung Sediaan Hapus untuk retikulosit:
1. Sediaan hapus yang sudah kering selanjutnya diperiksa di
bawah mikroskop dengan cara sebagai berikut:
- Dicari daerah di mana eritrosit berdekatan (tidak
berkelompok atau tidak terpisah-pisah).
2. Dicari sel Retikulosit yaitu sel yang tampak lebih besar
(relatif) dari eritrosit dan mengandung granula/ filamen (SGF)
di antara sel-sel eritrosit.
Apabila menggunakan pewarnaan BCB 1%, maka eritrosit
berwarna biru muda keunguan, sedangkan SGF berwarna ungu
tua.
Apabila menggunakan pewarnaan NMB 1%, maka eritrosit
berwarna biru muda, sedangkan SGF berwarna biru tua.
Cara kerja (lanjutan)
3. Untuk mempermudah perhitungan, pada okuler
dipasang kertas untuk memperkecil lapang pandang.
4. Dengan menggunakan pembesaran objektif 100 kali,
dihitung jumlah retikulosit dalam 1000 eritrosit atau
lebih.
5. Cara menghitung retikulosit dalam sediaan hapusan ,
arahnya sama dengan cara menghitung untuk sediaan
hapus pada hitung jenis lekosit.
6. Apabila jumlah eritrosit sudah mencapai 1000 sel
atau lebih, maka hitung jumlah retikulosit dalam
persen(%) atau dalam permil (%o).
Pengamatan
 Contoh matriks
menghitung jumlah
retikulosit dalam
Sediaan hapus:

Lp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst Jumlah
Eritro 50 60 70 75 60 58 62 80 75 65 x 1200
sit
Reti - - 1 2 - - 1 - 1 - y 6
kulosi
t
Pelaporan Hasil
Misalnya :
1. Jumlah eritrosit : 1200 sel
2. Jumlah retikulosit : 6 sel
Maka pelaporan hasil jumlah retikulosit adalah :
 Dalam permil (%o) = 1000/1200 x 6 sel = 5 %o

 Dalam persen ( %) = 100/1200 x 6 sel = 0,5 %


Retikulosit(1)
 Ukuran: 8 - 12
m
 Bentuk: bulat
 Warna
sitoplasma:
pucat
 Granularitas:
granul tunggal
atau multipel,
pekat,
lembayung
 Bentuk inti:
tidak ada
 Distribusi
dalam darah:
0.5 - 1.5 % dari
jumlah eritrosit
 Pewarnaan:
supravital,
Catatan: Retikulosit yang ditunjuk mengandung granul halusdengan
( sisa zat-
Cresyl
zat ribonukleat). Dalam gambar ada 6 retikulosit blue
Nucleated Red Blood Cells and Reticulocytes
•Nucleated Red Blood Cells or NRBCs and Reticulocytes are the
early forms of red cells that can be seen in the peripheral blood.
• In normal blood, NRBCs are not normally seen, though a
small number of reticulocytes can be expected. (0.5% - 2.0%)

NRBC Reticulocytes
Reticulocytes

Residual RNA

• Reticulocytes contain residual RNA which can be stained


supravitally. (i.e. new methylene blue, brilliant cresyl blue)

• It would make the RNA precipitate and aggregate into a network


of strands or clumps visible by light microscopy.
Retikulosit(2)
Catatan: Sel yang
ditunjuk adalah
retikulosit yang
dengan pewarnaan
. May-Grunwald-
Giemsa Pewarnaa
berbeda dengan
eritrosit dewasa.
Sel yang ditunjuk
lebih besar, zona
perinuklear tidak
ada dan bersifat
polikromatik
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai